๐—ช๐—˜๐—ฆ๐—ง ๐—ฃ๐—”๐—ฃ๐—จ๐—”

  • Home
  • Indonesia
  • Jayapura
  • ๐—ช๐—˜๐—ฆ๐—ง ๐—ฃ๐—”๐—ฃ๐—จ๐—”

๐—ช๐—˜๐—ฆ๐—ง ๐—ฃ๐—”๐—ฃ๐—จ๐—”
(5)

25/07/2021

International support from the London branch's campaign for West Papua [ULMWP] to become a full member of the Melanesian Spearhead Group [MSG]


25/07/2021

Proses Integrasi West Papua ke NKRI didukung Amerika Serikat karena adanya Harta Karung Logam2 Berharga di Gunung Grasberg dan Ersberg yang kini digarong PT. Freeport Indonesia serta PT. Pindad Malang untuk memproduksi Persenjataan TNI dan POLRI.

Sejak 1936 Perusahaan Minyak NNGPM (Nederlandsche Nieuw Guinea Petroleum Maatschappij) berhasil menemukan Harta Karung itu oleh Ahli Geology Belanda Jean Dozy yang kemudia dilaporkan kepada Pemilik Saham NNGP yaitu BPM (40%), Standard Vacuum Oil Co. (40%), dan Pacific investments (pemiliknya sama yaitu Standard oil of California, 20%). Yang mana, Standard Vacuum Oil dan Standard Oil of California adalah milik John Rockefeller yang dilanjutkan anaknya David Rockefeller dan Nelson Rockefeller.

Pertengahan Tahun 1959 terjadi Revolusi Rakyat Cuba dibawah Pimpinan Fidel Castro dan Che Guevara sehingga berhasil tumbangkan Presiden Batista yang pro Kapitalis Amerika akhirnya Ekspor perdana Tambang Nikel Cuba oleh Freeport gagal karena dinasionalisasi milik Rakyat Cuba oleh Fidel Castro. Freeport di Cuba dibiayai oleh John Rockefeller. Freeport mengalami kerugian besar sehingga mulai mencari lahan baru.

Selanjutnya Freeport Indonesia pada Agustus 1959, Direktur Freeport Indonesia, Forbes Wilson bertemu Pemimpin Perusahaan Belanda Jan van Fruisen, Direktur Pelaksana East Borneo Company untuk mengadakan perjanjian kerjasama eksplorasi Harta Karung di Gunung Grasberg dan Ersberg yang ditemukan Jean Dozy tahun 1936. Eksplorasi Harta Karung ini dibiayai langsung oleh David Rockefeller di New York sehingga pelaporannya langsung ditujukan kepada pendana di New York.

Pada februari 1960, Rombongan Eksplorasi Forbes Wilson dan Jan Van Fruisen mulai mengadakan eksporasi dan hasilnya dilaporkan langsung ke David Rockefeller di New York.

Selanjutnya pada 3 Mei 1960, CIA memprediksi keuntungan West Papua jika digabungkan ke dalam NKRI yang dimuat dalam Dokumen CIA SNIE 65 - 60 untuk melanjutkan Dokumen SNIE 65-2-59.

Setelah John. F. Kennedy terpilih sebagai Presiden Amerika pada 21 Januari 1961, Duta Besar Amerika di Jakarta Edward Jones mengirim Surat ke Presiden John. F. Kennedy untuk meminta John. Kennedy mendukung Indonesia merampas West Papua agar Indonesia tidak menjadi Negara Komunis.

Rencana Belanda mendaftarkan West Papua sebagai Anggota PBB Sidang Umum PBB September 1961 gagal karena SEKJEN PBB Daag Hamarskjold dibunuh lebih dulu sebelum Sidang Umum PBB pada 18 September 1961.

Michael Rockefeller Anak Gubernur New York, Nelson Rockefeller tiba-tiba hilang di Asmat pada 19 November 1961 sehingga terjadi pencarian besar-besaran menyusuri sungai dimana Ahli Geology NNGPM Jean Dozy menelusuri hingga ke Gunung Grasberg dan Ersberg.

CIA mengutus Diplomat Amerika, Elsworth Bunker menjadi Mediator SEKJEN PBB U Thant untuk menjadi penengah antara Indonesia dan Belanda sehingga Dubes Belanda di PBB Van Royen dan MENLU Indonesia Subandrio diajak bertemu di Virginia untuk merancang Perjanjian Roma dan Perjanjian New York yang kemudian Perjanjian Penyerahan Administrasi West Papua di tanda-tangani Belanda dan Indonesia di Markas Besar PBB tanggal 15 Agustus 1962 (Perjanjian New York) dan 30 September 1962 di Roma, Italy (Perjanjian Roma).

Tamatlah Riwayat Negara Republik West Papua.

Ditulis oleh John Anari
CEO & Founder WPLO
Ambassador ULMWP to the UN
www.oppb.org
www.ulmwp.org

25/07/2021

Beritanya Papua

25/07/2021
https://www.sejm.gov.pl/sejm9.nsf/InterpelacjaTresc.xsp?key=C44JDW
23/07/2021

https://www.sejm.gov.pl/sejm9.nsf/InterpelacjaTresc.xsp?key=C44JDW

Interpelasi Anggota Parlemen dan Sikap Pemerintah Polandia tentang West Papua
โ€“โ€“โ€“โ€“โ€“โ€“โ€“โ€“โ€“โ€“โ€“โ€“โ€“โ€“โ€“โ€“โ€“โ€“โ€“โ€“
(Sumber wesbsite resmi Sejm/Parlemen Republik Polandia):

Pada tanggal 14 Juni 2021, anggota Parlemen Polandia dari Partai Hijau (The Greens), Mr. Tomasz Aniล›ko telah menggunakan Hak Interpelasinya pempertanyatakan sikap Pemerintah Republik Polandi tentang situasi West Papua. Sebulan kemudian, pada 9 Juli 2021, pemerintah Polandia memberikatan jawaban. Berikut adalah isi jawaban Pemerintah Polandia serta interpelasi yang diajukan anggota parlemen, silahkan disimak:
___
Jawaban interpelasi No. 24690
tentang situasi di West Papua

Penanggung jawab: Piotr Wawrzyk, Sekretaris Negara di Kementerian Luar Negeri [Negara Republik Polandia]

Warsawa, 09 Juli 2021

Ibu Marsekal yang terhormat,

Dengan mengacu pada interpelasi No. 24690 oleh Bapak Tomasz Aniล›ko tentang situasi di West Papua, saya sajikan jawabannya di bawah ini.

Memantau situasi di dunia, termasuk kawasan Asia Tenggara dan Pasifik, merupakan salah satu tugas utama Kementerian Luar Negeri. Polandia, seperti hampir semua negara di dunia, adalah pihak dalam Konvensi Wina tentang Hubungan Diplomatik yang dibuat di Wina pada tanggal 18 April 1961. Negara-negara konvensi memiliki hak untuk mendirikan misi diplomatik di negara lain. Tugas misi meliputi mengetahui kondisi dan perkembangan negara penerima dengan segala cara yang sah dan melaporkannya kepada pemerintah negara pengirim. Dalam konteks ini, Republik Polandia telah mendirikan misi diplomatik yang terakreditasi di negara-negara Asia Tenggara dan Pasifik. Memperoleh informasi tentang situasi di Asia Tenggara dan Pasifik juga terjadi, antara lain, melalui pertukaran informasi dengan mitra kami, termasuk Uni Eropa, termasuk dalam Kelompok Kerja Asia Pasifik (COASI). Misi diplomatik Polandia dengan akreditasi untuk Republik Indonesia adalah Kedutaan Besar Republik Polandia di Jakarta. Salah satu tugas utamanya adalah memantau situasi terkini di Indonesia, termasuk masalah keamanan. Kedutaan Besar Republik Polandia di Jakarta menjalankan tugasnya di bidang ini secara berkelanjutan, memberikan informasi tentang situasi di masing-masing wilayah Indonesia, termasuk Papua dan Papua Barat, melalui saluran komunikasi Kementerian Luar Negeri. Asia dan Pasifik (COASI).

Saya ingin meyakinkan Anggota yang terhormat bahwa saya menganggap penghormatan terhadap hak asasi manusia dan nilai-nilai fundamental di seluruh dunia, dan karena itu juga di Republik Indonesia, sebagai masalah yang sangat penting. Kami menyerukan penghormatan terhadap hak asasi manusia sebagai hal yang universal, melekat, tidak dapat dicabut, tidak dapat dibagi dan saling bergantung. Selain itu, kami berpartisipasi aktif dalam dialog hak asasi manusia antara Indonesia dan Uni Eropa.

Polandia, seperti Indonesia, saat ini adalah anggota Dewan Hak Asasi Manusia, yang tugas utamanya adalah untuk mempromosikan penghormatan terhadap hak asasi manusia dan kebebasan dasar, termasuk yang termasuk dalam isi dokumen dan pakta yang diadopsi di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Sehubungan dengan kegiatan Polandia di bidang ini, saya ingin menyebutkan bahwa kami berpartisipasi aktif dalam pemajuan hak asasi manusia di forum PBB. Menjadi peserta dalam sistem PBB, Republik Indonesia tunduk pada mekanisme kontrol di bidang penghormatan hak asasi manusia. Keterlibatan badan individu PBB di Republik Indonesia merupakan subyek dari proses pengambilan keputusan di mana Polandia berpartisipasi secara aktif dalam rangka meningkatkan kepercayaan global antar negara, penghormatan terhadap hukum internasional, termasuk integritas teritorial masing-masing negara dan hak asasi manusia.

Mengenai dukungan untuk kemungkinan resolusi Dewan Hak Asasi Manusia PBB di West Papua, keputusan tentang posisi Polandia dibuat setelah membaca teks resolusi yang diajukan oleh penulisnya dan melakukan negosiasi di atasnya. Oleh karena itu, sulit untuk menilai apakah Polandia akan mendukungnya tanpa mengetahui teks atau resolusi Dewan Hak Asasi Manusia PBB tentang West Papua. Tentu saja, jika seseorang dimasukkan ke dalam agenda Dewan, Polandia akan mengambil posisi di dalamnya pada tahap yang tepat. Mengenai akses Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia di wilayah Republik Indonesia - Polandia secara konsisten mendukung dan menyerukan kepada semua negara untuk menjamin akses bebas ke wilayahnya sendiri bagi semua entitas internasional yang memantau situasi hak asasi manusia, termasuk Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia.

Akhirnya, saya ingin menekankan keterikatan kita pada kepentingan dan peran khusus yang dapat dimainkan oleh para mediator. Elemen penting dalam meluncurkan potensi mediasi, tentu saja, adalah kesediaan para pihak untuk memulai pembicaraan, serta kepercayaan pada lembaga mediator dan konteks politik, sosial, dan internasional yang lebih luas.

Dengan hormat,

Atas nama Menteri Luar Negeri,
Piotr Wawrzyk,
Sekretaris Negara
โ€“โ€“โ€“โ€“โ€“โ€“โ€“โ€“โ€“โ€“โ€“โ€“โ€“โ€“โ€“โ€“โ€“โ€“โ€“โ€“โ€“โ€“โ€“โ€“โ€“

Pernyataan diatas adalah jawaban dari Pemerintah Negara Republik Polandia melalui Kementrian Luar Negeri atas interpelasi yang diajukan oleh anggota Parlemen dari Partai Hijau (The Greens), Mr. Tomasz Aniล›ko pada 14 Juni 2021. Berikut ini isi interpelasi nomor (24690).
______
Interpelasi No. 24690
kepada Menteri Luar Negeri

tentang situasi di West Papua

Dimasukkan oleh: Tomasz Aniล›ko
Tanggal penerimaan: 14 Juni 2021

Bapak Menteri yang terhormat,

Pada tahun 1950-1961 Belanda secara bertahap mempersiapkan koloni mereka - West New Guinea - untuk dekolonisasi. Bagian timur pulau (sebelumnya di bawah kedaulatan Australia) memperoleh kemerdekaan pada tahun 1975 sebagai Papua Nugini. West Papua - yang akan memperoleh kemerdekaan sebagai West Papua - bertentangan dengan rencana awalnya (setelah penandatanganan Perjanjian New York 15 Agustus 1962), dipindahkan ke kendali sementara PBB [UNTEA], dan kemudian - pada 1 Mei 1963 - ke Indonesia. Undang-Undang Pemilu Bebas [PEPERA] 1969 yang mengatur nasib wilayah West Papua, menurut analisis serius, gagal memenuhi persyaratan demokrasi. Meski demikian, West Papua resmi masuk ke Indonesia. Polandia menghormati legitimasinya dengan mendukung Resolusi PBB 2504 XXIV tanggal 19 November 1969.

Sejak awal masuknya pasukan keamanan Indonesia ke West Papua (sekarang provinsi Papua, Papua Barat; dahulu Irian Jaya), masyarakat adat telah melakukan perlawanan bersenjata terhadap kehadiran Indonesia. Setiap kali itu disambut dengan reaksi yang tidak proporsional dari pasukan keamanan Indonesia. Menurut beberapa perkiraan, lebih dari 100.000 orang di West Papua tewas antara tahun 1963 dan 1998 di tangan tentara dan polisi Indonesia. Setelah jatuhnya kekuasaan Suharto, kekerasan frekuensi rendah dan pertempuran berlanjut di wilayah tersebut. Kasus-kasus kekerasan yang tidak proporsional terhadap warga sipil tak bersenjata terus berulang.

Sejak akhir tahun 2018, wilayah provinsi Papua Indonesia menjadi wilayah operasi militer berturut-turut tentara Indonesia, khususnya parah di wilayah Nduga, Intan Jaya, Punca Jaya dan Puncak. Di Kabupaten Nduga, akibat kegiatan yang dilakukan, 32.000 orang terpaksa mengungsi hingga 50 ribu orang (hitungan pertama diajukan oleh Tim Kasus Nduga, termasuk pembela HAM yang dihormati Theo Hagegem dan ayah John D**g). Para pengungsi ini, sekitar 200 di antaranya meninggal, tidak diakui sebagai pengungsi oleh negara Indonesia. Pada tahun lalu, Kabupaten Intan Jaya telah mengalami serangkaian pembunuhan di luar proses hukum yang dilakukan oleh aparat keamanan Indonesia. Di antara mereka, yang paling terkenal adalah kematian Pastor Jeremy Zanambani, Luther dan Apinus Zanambani; katekis Rufinus Tipagau; Janius, Justinus dan Sonia Bagau (di Puskesmas).

Kekerasan di Kabupaten Puncak meningkat dalam sebulan terakhir. Konferensi Gereja Pasifik (PCC) dalam sebuah pernyataan pada Mei 2021 menggambarkan skala pemukiman kembali orang West Papua di wilayah pegunungan sebagai โ€œgenosida budaya.โ€ Laporan organisasi hak asasi manusia, organisasi sosial dan makalah ilmiah terarah mencantumkan banyak kasus pelanggaran hak asasi manusia dan kejahatan terhadap kemanusiaan di West Papua. Insiden di Pulau Biak 1-6 Juli 1998 (berpotensi mencapai 80-200 korban); atau Paniai dari 2014 hanyalah beberapa yang paling terkenal di antara mereka.

Laporan tahun 2013 oleh Komisi Hak Asasi Manusia Asia (AHRC) โ€œGenosida yang Terabaikanโ€ memperkirakan jumlah korban pada tahun 1977-78 lebih dari 10.000 orang, termasuk lebih dari 4.000 berdasarkan namanya.

Selama setahun terakhir, lebih banyak negara di kawasan Pasifik, Karibia dan Afrika telah meminta Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia (UNHCHR), Michelle Bachalet, untuk mengirim misi khusus hak asasi manusia ke Indonesia. Tugasnya adalah mengusut tuntas pelanggaran HAM di Provinsi Papua dan Papua Barat serta menyiapkan laporan terarah mengenai hal ini. Masalah ini menjadi agenda negara-negara Eropa lainnya. Setelah sinyal yang jelas dari Inggris dan Belanda, Senat Spanyol juga meminta pemerintah di Madrid [Pemerintah Spanyol] untuk membuat seruan serupa pada misi UNHCHR.

Karena keanggotaan Polandia di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), prioritas penghormatan terhadap hak asasi manusia dalam kebijakan luar negeri Polandia, dan tanggung jawab historis negara kita sehubungan dengan dukungan Resolusi PBB 2504 XXIV tanggal 19 November 1969, harap jawab pertanyaan berikut:

(1). Bagaimana pemerintah dan kantor serta lembaga di bawahnya memantau situasi di Asia Tenggara dan Pasifik?

(2). Apakah fakta-fakta yang disajikan di atas telah didaftarkan dalam skala apa pun oleh pemerintah dan kantor-kantor serta lembaga-lembaga di bawahnya?

(3). Apakah Anda menganggap penghormatan terhadap hak asasi manusia di Indonesia, khususnya pada isu-isu yang disebutkan di atas yang berkaitan dengan provinsi Papua dan Papua Barat, sebagai isu penting?

(4). Pada pertengahan Mei 2020, Amnesty International Indonesia menetapkan 69 tahanan hati nurani, juga dianggap tahanan politik (dari Maluku dan Papua Barat). Laporan โ€œPapua Behind Barsโ€, yang diproduksi bekerja sama dengan TAPOL, mencantumkan 245 tahanan politik baru di West Papua antara Januari 2019 dan September 2020. Menimbang bahwa Polandia, bersama dengan Indonesia, tetap menjadi penandatangan Paket Internasional Hak Sipil dan Politik, apakah Republik Polandia menganggap ilegal atau kontroversial untuk merampas kebebasan seseorang di Indonesia sehubungan dengan pelaksanaan hak-hak yang dijamin dalam dokumen ini?
(5). Apakah pemerintah Polandia mendukung seruan Indonesia oleh Forum Kepulauan Pasifik (PIF) dan Organisasi Negara-negara Afrika, Karibia, dan Pasifik (AKP/OACPS) kepada Indonesia untuk mengizinkan Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia menyiapkan laporan independen tentang West Papua? Jika tidak, apakah Anda mempertimbangkan untuk mengajukan banding individu atas nama Polandia kepada UNHCHR dan Republik Indonesia mengenai masalah ini?

(6). Akankah pemerintah Polandia mendukung Arahan Resolusi Dewan Hak Asasi Manusia PBB tentang West Papua, jika Indonesia memblokir akses ke West Papua dari Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia?

(7). Di West Papua, konflik sipil juga semakin intensif karena penolakan besar-besaran oleh masyarakat West Papua terhadap Otonomi Khusus versi baru (Otsus Jilid II), yang akan mulai berlaku pada akhir tahun 2021. Akankah Polandia mendukung penunjukan mediator yang dapat melakukan negosiasi antara perwakilan masyarakat Papua dan pemerintah Republik Indonesia? Perlu dicatat di sini bahwa usulan tersebut tertuang dalam Road Map Papua yang disusun oleh tim Lembaga Ilmu Politik Indonesia (LIPI) dan almarhum Fr. dari West Papua Neles Tebay. Peran Finlandia dalam perundingan damai antara Gerakan Pembebasan Aceh (GAM) dan pemerintah Indonesia menunjukkan bahwa pihak Eropa dapat memainkan peran konstruktif dalam hal tersebut.
______________________
Sumber:

โžก๏ธ Interplasi anggota Parlemen Polandia
(https://www.sejm.gov.pl/sejm9.nsf/InterpelacjaTresc.xsp?key=C44JDW&view=null)

โžก๏ธ Jawaban Pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri Polandia
(https://www.sejm.gov.pl/sejm9.nsf/InterpelacjaTresc.xsp?key=C4VE4Q&view=null)

23/07/2021

Suara Papua Komisioner Komnas HAM dan Peneliti LIPI Kritisi Pengesahan Revisi UU Otsus Papua Nasional & Dunia

22/07/2021

Jayapura, Jubi โ€“ Civilian Yosep Samogoi (26) has been allegedly shot by an Indonesian soldier named Syarifudin of the 1707-07/Kepi Subdistrict Military Command on Friday, July 16, 2021 in Kanami Village, Mappi Regency. ย  Syarifudin is personnel of Babinsa, or the Indonesian Militaryโ€™s (TNI) vil...

22/07/2021

Informasi terkait Benny Wenda Minta Selandia Baru Pasok Vaksin COVID-19 ke Papua. Berikut ini merupakan pembahasan mendalam dan selengkapnya!

22/07/2021

Suara Papua Siapapun Tak Diizinkan Sentuh Blok B Wabu di Intan Jaya Lingkungan

22/07/2021
20/07/2021

โ€œSemua orang tahu Otsus sudah gagal selama 20 tahun di Tanah Papua. Otsus sudah berakhir masanya. Sudah mati. Tidak perlu bangkitkan lagi. Semua dari dulu sudah tolak, jadi jangan paksa lanjutkan,โ€ tandasnya.

20/07/2021

๐—ฃ๐—ฟ๐—ฒ๐˜€๐—ถ๐—ฑ๐—ฒ๐—ป ๐—ฆ๐—ฒ๐—บ๐—ฒ๐—ป๐˜๐—ฎ๐—ฟ๐—ฎ, ๐—•๐—ฒ๐—ป๐—ป๐˜† ๐—ช๐—ฒ๐—ป๐—ฑ๐—ฎ: ๐—ž๐—ฒ๐—ธ๐˜‚๐—ฎ๐˜๐—ฎ๐—ป ๐—•๐—ฎ๐—ฟ๐—ฎ๐˜ ๐—ต๐—ฎ๐—ฟ๐˜‚๐˜€ ๐—บ๐—ฒ๐—บ๐—ฏ๐—ฒ๐—ฟ๐—ถ๐—ธ๐—ฎ๐—ป ๐˜ƒ๐—ฎ๐—ธ๐˜€๐—ถ๐—ป ๐—น๐—ฎ๐—ป๐—ด๐˜€๐˜‚๐—ป๐—ด ๐—ธ๐—ฒ ๐—ช๐—ฒ๐˜€๐˜ ๐—ฃ๐—ฎ๐—ฝ๐˜‚๐—ฎ ๐˜€๐—ฒ๐—ธ๐—ฎ๐—ฟ๐—ฎ๐—ป๐—ด
โ€”โ€”โ€”โ€”โ€”โ€”โ€”โ€”โ€”โ€”โ€”
Pernyataan | Edisi 20 Juli 2021

Sebagai Presiden Pemerintahan Sementara West Papua, hari ini saya telah menulis surat kepada menteri luar negeri Inggris, Australia, Selandia Baru dan AS meminta bantuan kemanusiaan mendesak dalam bentuk pasokan vaksin langsung ke West Papua. Saya juga telah menulis surat kepada Presiden Komisi Eropa, WHO dan Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia mengenai meningkatnya situasi Covid-19 di tanah kita. Krisis baru ini merupakan ancaman eksistensial lebih lanjut bagi rakyat saya.

Seperti yang telah kami peringatkan, Indonesia telah menyebabkan krisis ganda bagi rakyat West Papua dengan melancarkan operasi militer di tengah pandemi. Baru kemarin, warga dari Distrik Moskona Barat diserang oleh pasukan setelah menghadiri ibadah damai menentang 'Otonomi Khusus', melarikan diri ke hutan dan kota Bintuni. Perempuan dan anak-anak takut untuk kembali ke desa mereka karena berpotensi ditangkap dan diserang oleh militer dan polisi Indonesia.

Lebih dari 50.000 orang telah mengungsi di Nduga, Puncak dan Intan Jaya selama dua setengah tahun terakhir. Rumah mereka telah dihancurkan, gereja mereka dibakar dan sekolah mereka diduduki oleh tentara. Mereka ditinggalkan di kamp-kamp pengungsian internal, di mana virus akan menyebar dengan cepat. Sudah di kota-kota, pasien ditolak atau dirawat di mobil di luar rumah sakit.

Negara-negara Barat dan WHO memiliki kewajiban moral yang mendesak untuk memberikan dosis vaksin langsung kepada pemerintah daerah Papua untuk didistribusikan. Seperti yang ditunjukkan oleh krisis kesehatan Asmat 2018, Jakarta tidak dapat dipercaya dengan kesehatan masyarakat West Papua. Selama hampir 60 tahun penjajahan, kita telah melihat kegagalan kronis untuk mengembangkan fasilitas kesehatan di West Papua, meninggalkan kita sekarat di atas kekayaan alam yang digali Indonesia. Jika Jakarta dibiarkan memegang kendali pengembangan vaksin, rakyat saya akan semakin menderita.

Peristiwa ini adalah bagian dari genosida lanjutan terhadap rakyat saya. Hutan kami telah dirobohkan, gunung kami dipenggal, cara hidup kami dihancurkan. Indonesia membatasi perawatan kesehatan dan memaksakan pendidikan kolonial sambil membunuh siapa saja yang berbicara untuk penentuan nasib sendiri. Meluncurkan operasi militer di tengah pandemi adalah kebijakan yang dirancang untuk lebih memusnahkan populasi kita. Kami membutuhkan bantuan internasional yang mendesak, langsung ke pemerintah lokal Papua, bukan melalui penjajah kolonial.

Benny Wenda
Interim Presiden
Pemerintah Sementara ULMWP

(https://www.ulmwp.org/interim-president-benny-wenda-western-powers-must-give-vaccines-direct-to-west-papua-now)

20/07/2021

As Covid-19 takes hold in occupied West Papua, Interim President Benny Wenda calls for vaccines to be distributed direct to local government.

18/07/2021

Indonesia's House of Representatives has passed a controversial bill that is likely to reshape the future administration of West Papua.

15/07/2021

BeritaPolhukam Otsus Tidak Akan Meredam Isu Papua Merdeka Penulis Agus Pabika - 21 Sep 2020, 10:39 WP 0 1085 Rakyat Papua saat mengibarkan bendera Bintang Kejora di Abepura. (Agus Pabika - SP) JAYAPURA, SUARAPAPUA.com โ€” Status Otonomi Khusus (Otsus) Papua tidak dapat meredam aspirasi rakyat Papua ...

12/07/2021

(2021). The West Papua issue in Pacific regional politics: explaining Indonesiaโ€™s foreign policy failure. The Pacific Review. Ahead of Print.

22/06/2021
22/06/2021

Following the killing of a Catholic catechist in West Papua province, Church leaders meet with Indonesiaโ€™s top security official to urge the ...

21/06/2021

Apa Pentingnya West Papua di MSG?
-------------------
Oleh: Unikab

Kita tidak perlu berbelit-belit untuk menjawab pertanyaan sederhana ini. Berikut kiranya beberapa jawaban yang sedikit membuka wawasan kita.

(1). MSG didirikan dengan tujuan menjalin persatuan dan kesatuan di antara negara-negara beretnis Melanesia di Pasifik Selatan guna membangun kerja sama dalam segala bidang, terutama turut memperjuangkan kemerdekaan / pembebasan bagi wilayah-wilayah kawasan Melanesia yang sedang memperjuangkan HAK Penentuan Nasib Sendiri.

(2). West Papua sebagai salah satu wilayah Konflik di Pasifik Selatan termasuk sebagai etnis Melanesia sedang memperjuangkan Hak Penentuan Nasib Sendiri dari pendudukan illegal negara Indonesia. Maka sebagai wilayah konflik beretnis Melanesia, West Papua mempunyai Hak yang sama dengan negara-negara Melanesia lainnnya, duduk bersama dalam forum sub regional di MSG. MSG telah mengakui hal ini dan menerima West Papua sebagai observer .

Sebagai Catatan:

2005 , West Papua National Coalition for Liberation/WPNCL dan 2015, dalam wadah persatuan yang inklusif bernama United Liberation Movement for West Papua / ULMWP, sesuai dengan nasihat MSG sendiri kepada West Papua pada tahun 2013 untuk membentuk wadah persatuan yang inklusif dan representatif yang mewakili seluruh komponen perjuangan (WPNCL, NFRB & PNWP) dan bangsa Papua. Untuk hal ini, kita patut berterima kasih kepada rakyat dan pemerintah Vanuatu secara umum dan secara khusus kepada Alm. Pastor Allen Nafuki yang telah berdedikasi mempersatukan bangsa Papua melalui Unification, di mana Alm. Pastor Allen Nafuki dipercayakan sebagai Ketua Panitia Unification oleh MSG, Vanuatu dan West Papua.

(3). Pengakuan akan Hak Penentuan Nasib Sendiri West Papua sebagai bangsa dan Negara yang mempunyai Hak Menentukan Nasib Sendiri tidak lain diperjuangkan melalui pengakuan dari sesama bangsa Melanesia. Bangsa Melanesia sendiri haruslah mengakui Hak sesama bangsa Melanesia di Pasifik Selatan. Untuk itulah, maka penting bagi West Papua untuk kembali ke HONAI Melanesia (MSG), kembali kepada saudara-saudara Melanesia melalui forum sub regional MSG, bukan sebagai tamu (observer) tetapi sebagai Tuan Rumah (full member).

(4). Pengakuan West Papua sebagai Tuan Rumah MSG (full member) secara yuridis melegalkan Perjuangan Hak Bangsa Papua untuk Menentukan Nasib Sendiri, Merdeka dan Berdaulat. Pengakuan sebagai Tuan Rumah (full member) berdampak pada (2) aspek penting, yaitu:

- Politik
- dan Hukum.

(*) Secara Politik, Penerimaan West Papua sebagai full member memeberikan garansi politik bagi perjuangan West Papua untuk melobi ketingkatan internasional di forum-forum negara-negara kepulauan Pasifik, Afrika, Karibian dan Eropa.

(*) Secara hukum, West Papua memiliki status legal (legal standing), artinya perjuangan West Papua untuk menentukan Nasib Sendiri secara hukum telah diakui oleh bangsa-bangsa Melanesia, Perjuangan West Papua bukan illegal lagi sebagaimana dinyatakan oleh Indonesia.

(5). Dengan dasar di atas (poin ke-3), West Papua telah memiliki Subjek Hukum dan menjadi Subjek Politik. Artinya, Pengakuan MSG bahwa West Papua adalah Tuan Rumah (full member) serta-merta menaikan garansi hukum West Papua, bukan lagi sebagai objek dari hukum, melainkan sebagai subjek hukum itu sendiri. Itu pun berimplikasi pada Politik, West Papua bukanlah lagi sebagai objek dari politik tetapi subjek dari politik atau pelaku politik yang memiliki hak yang sama dihadapan hukum untuk berpolitik di tingkatan Melanesia secara khusus dan di dunia Internasional secara umum.

Catatan:

Yang ditakutkan oleh Indonesia saat ini adalah: West Papua menjadi Subjek HUKUM dan Subjek POLITIK.
Karena Berhadapan dengan Hukum dan Politik Internasional, West Papua telah memiliki dan atau menjadi SUBJEK HUKUM dan POLITIK di tingkatan sub Regional (MSG), yang memungkinkan West Papua dalam Forum Internasional (FIP, ACP, UE, UA: Jika memungkinkan West Papua mendaftar di forum-forum tersebut), sampai pada tingkatan United Nation's atau (PBB).

Hanya secuil catatan,
Jika ada waktu kita akan lanjut lagi....

Tunggu Episode Selanjutnya
(Bersambung)

20/06/2021
20/06/2021
20/06/2021

Keanggotaan penuh Pemerintah Sementara West Papua (ULMWP) di Melanesian Spearhead Group (MSG) adalah dan merupakan TUTUP pintu kedudukan Indonesia atas West Papua.

Keanggotaan penuh Pemerintah Sementara di MSG merupakan โ€œPengakuanโ€ negara-negara merdeka terhadap Perjuangan Kemerdekaan West Papua secara Politik.

Pemerintah Sementara West Papua siap bertanggungjawab secara Politik dan Hukum bagi perjuangan Kemerdekaan West Papua sejak tahun 1961โ€” sampai Papua Merdeka.
________

โ–ช Bring Back West Papua to the Melanesian Family
โ–ชMelanesia is Not Free!
โ–ชWest Papua for MSG
โ–ชFull Memberhip for West Papua

19/06/2021

Join us tonight Sunday 16 August at 10.30 PM, where our OPM TPNPB leaders will explain to us the 3 key topics as outlined below, and the impact it will have ...

19/06/2021

Informasi terkait 5 Berita Populer: Kisah Gagal Kapal Induk hingga Papua Nugini dan Vanuatu Dukung Papua Barat. Berikut ini merupakan pembahasan mendalam dan selengkapnya!

19/06/2021

Beritanya Papua

19/06/2021

SUARAPAPUA--- Kronologi ini sebagian besar berasal dari Chronology of Papua yang dapat diakses di www.papuaweb.org. Penerjemahan dilakukan oleh Martyr Papua dengan sebelumnya sudah memperoleh izin dari pengelola papuaweb. Istilah โ€œNew Guinea Baratโ€, โ€œNew Guineaโ€, โ€œPapua Barat,โ€ โ€œIrian ...

19/06/2021

Papua merupakan objek sengketa antara Indonesia dengan Belanda, hingga kemudian PBB turun tangan pada 1962 dan referendum pada 1969.

18/06/2021

Beritanya Papua

Papua No. 1 News Portal | JubiNabire, Jubi โ€“ Kontak tembak antara kelompok bersenjata Tentara Pembebasan Nasional Papua ...
18/06/2021

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Nabire, Jubi โ€“ Kontak tembak antara kelompok bersenjata Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat atau TPNPB dan TNI/Polri kembali terjadi di Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua, pada Jumat (4/6/2021). Sejumlah tiga warga sipil dilaporkan meninggal dunia tertembak di Kampung Nipuralome itu, sementara tiga warga lainnya terluka.

Sumber Jubi mengungkapkan kontak tembak di Kampung Nipuralome terjadi sejak pukul 05.00 WP. Kontak tembak yang dilaporkan terjadi di kawasan Kolam Merpati itu berlangsung sengit hingga sekitar pukul 07.00 WP.

Sejumlah tiga orang warga sipil dilaporkan tewas dalam kontak tembak Jumat itu. Mereka adalah Kepala Kampung Nipuralome yang bernama Patianus Kogoya (40), istri Patianus yang bernama Paitena Wakerkwa (35), dan seorang aparat Kampung Nipuralome bernama Erialek Kogoya (50). โ€œMereka bertiga mati tertembak aparat keamanan pada pukul 06.00 WP,โ€ kata sumber Jubi.

https://jubi.co.id/kontak-tembak-kembali-terjadi-di-ilaga-papua-3-warga-sipil-tewas-3-terluka/amp/

17/06/2021
17/06/2021

"Indonesia kirim militer banyak-banyak ke Tanah Papua itu bukan mau lawan negara. Kami ini sedang berjuang untuk merdeka. Jadi kalau pasukan militer Indonesia banyak yang korban, mereka harusnya malu. Kami akan selalu siap untuk hadapi dengan senjata-senjata rampasan untuk lawan peralatan perang mod

17/06/2021

A. Kejahatan Pemerintah Indonesia Kejahatan pemerintah Indonesia telah berlangsung sejak Papua sebelum menjadi bagian dari Negara Indonesia. Sejak pertama sebelum Papua diintegrasikan ke dalam NKRI tahun 1962, melalui proses Pepera, yang konon banyak saksi mengatakan dilakukan dibawa ancaman...

16/06/2021

Pendeta Jemes mengatakan, rakyat Pasifik akan mengingatnya sebagai seorang pelayan yang rendah hati melayani Tuhan dengan bermartabat dan terhormat, tetapi juga sangat humoris.

Address

Freewest
Jayapura
WESTPAPUA

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when ๐—ช๐—˜๐—ฆ๐—ง ๐—ฃ๐—”๐—ฃ๐—จ๐—” posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share

Nearby media companies