Penerbit Sinar Kejora Grup

Penerbit Sinar Kejora Grup Novel Original Penerbit SINAR KEJORA Grup
Pemesanan Via Inbox or WA 081325886395 atau 087725358555

Sinar Kejora menerbitkan buku-buku bermutu dengan beragam tema, seperti agama islam, novel, motivasi, biografi, musik dll.

19/10/2023

Petikan Doa Kumail bin Ziyad

Ya Allah, Ampunilah dosa-dosa kami yang meruntuhkan penjagaan-Mu

Ya Allah, Ampunilah dosa-dosa kami yang mendatangkan bencana ...

Ya Allah, Ampunilah dosa-dosa kami yang merusak nikmat kurnia,

Ya Allah, Ampunilah dosa-dosa kami yang menyebabkan doa tertahan,

Ya Allah, Ampunilah dosa-dosa kami yang memutuskan pengharapan,

Ya Allah, Ampunilah dosa-dosa kami yang akan menurunkan bala,

Ya Allah, Ampunilah segala dosa yang telah aku lakukan, dan segala kesalahan yang telah aku kerjakan,

Ya Allah, aku datang menghampiri-Mu dengan zikir-Mu,
dan aku memohon pertolonganMu dengan diri-Mu,

Dan aku bermohon padaMu dengan kemurahan-Mu,
dekatkanlah daku ke haribaan-Mu ...

dan sempatkan daku untuk bersyukur pada-Mu ...

Dan bimbinglah daku untuk selalu mengingat-Mu ...

Selamat Beribadah Jumat

best picture of the day, komentarnya kak?
24/09/2023

best picture of the day, komentarnya kak?

09/08/2023

Cukup Jadi Rahasia Ayah 😊

Tidak semua Ayah pandai menceritakan kejadian di tempatnya bekerja. Perihnya dampratan atasan, keributan yang terjadi dengan rekan kerja, fitnah dari koleganya, atau sekadar gesekan kecil antar mitra kerja yang kadang menimbulkan percikan emosi.

Tidak sedikit Ayah yang gagap untuk memulai kata, memilih bahasa untuk bisa menyampaikannya dengan tenang. Masalah yang dialaminya di jalan, tentang motornya yang bersenggolan dengan kendaraan lain, panasnya terik yang menyengat sampai ke ubun-ubun, riuhnya macet jalan raya hingga mengeringkan tenggorokan. Belum lagi soal kereta mogok berjam-jam.

Sehingga menunda waktu tiba di rumah, hingga pupus rencana bermain bersama anak-anak yang sudah terlelap, martabak bawaan tak lagi hangat, bahkan semua kejadian di kantor, di jalan, di kereta, di bis, ikutan dingin untuk diceritakan.

Ayah, tak jarang ia simpan sendiri semua kisah. Sebagian Ayah memang berniat menceritakannya ke istri sesampainya di rumah. Sebagian yang lain baru sempat kirim pesan singkat, “bu, Ayah mau cerita...” namun lama sang istri membalasnya. Kelamaan, jadi lupa, dan tak lagi semangat bercerita. Boleh jadi, istrinya pun sedang sibuk dengan tumpukan setrikaan.

Sebagian Ayah, justru memang sengaja tak berniat sedikit pun menceritakan seburuk apa pun kejadian yang dialaminya di kantor, di jalan atau di mana saja. Bukan, bukan karena ia tak percaya istrinya, tetapi karena ia hanya ingin selalu membawa kabar positif p**ang ke rumah. Tak jarang ia mampir dulu ke kedai kopi sebelum di rumah, sebagian lain memilih menumpahkan keluh kesahnya di masjid dekat rumah, bukan untuk menunda p**ang, tetapi untuk menenangkan batinnya, agar tak meluap emosi di rumah. Oya, beberapa Ayah sering kali mengusap-usap atau merapikan struktur wajahnya sebelum mengetuk pintu, agar hanya wajah ceria yang disambut istri dan anak-anaknya.

Ada yang istrinya sanggup menangkap rahasia yang dibalik senyum suaminya, “Abang kok murung, cerita dong...” berkelebat segala baku hantam di jalan akibat senggolan motor, juga makian atasan di kantor, tetapi justru dijawab dengan senyum yang kadang dipaksakan, “nggak kok, nggak ada apa-apa...” sambil bergumam, biarlah jadi rahasia Ayah.

Ada p**a yang istrinya justru tidak peka. Mulai dari pesan singkat yang lupa dijawab, sampai suaminya harus telepon, “sudah baca WA Ayah?” Pastinya belum, “Ya sudahlah, nggak apa-apa...” lagi-lagi, akhirnya tetap jadi rahasia Ayah. Padahal, si Ayah mau cerita soal kerlingan perempuan lain yang baru saja bikin deg-degan. Sengaja mau cerita agar tak jadi rahasia, agar istrinya terus membentenginya.

Beberapa Ayah cukup sadar untuk menahan diri, sedikit sabar untuk menunggu gilirannya bercerita. Sebab, begitu di rumah ia sudah diberondong dengan berbagai kisah yang tak kalah serunya. Tentang uang belanja yang menipis, pulsa listrik yang sudah nut nut nut, bayaran sekolah anak yang harus dilunasi, cicilan rumah yang tertunggak, hutang ke warung di ujung gang, atau pun cerita-cerita seru anak-anak di sekolah mereka... kapan giliran Ayah?

Ayah yang lain, begitu bersemangat untuk segera sampai di rumah karena ia tahu istrinya selalu senang diajak diskusi tentang apa pun, sampai soal remeh temeh macam sendal jepitnya yang kerap berpindah ke kolong meja rekan kerjanya. Eh, setibanya di rumah, istri cantiknya sudah terlelap di depan televisi, nggak tega untuk membangunkannya dari mimpi selepas nonton drama Korea.

Sebagian istri, mungkin tak cukup pandai menyediakan hati dan telinganya untuk menampung semua cerita sang suami. Sebagian lainnya, mungkin juga tak siap bekal untuk mengimbangi dan memberi saran, mas**an atas semua persoalan suaminya. Syukur, masih ada kalimat pamungkas, “Sabar ya yah...” sambil usap-usap pundak, atau kecup-kecup mesra. Memang, sebagian masalah sepertinya bisa selesai -setidaknya lupa- kalau istri sudah terlihat manja di pembaringan. Aih...

18/07/2023

Aamiin ... 🙏💝🙏


11/07/2023

CINTA DALAM MIMPI

Menjadi perempuan seperti Farah adalah hanya mimpi ketika bercita-cita sebagai dokter. Kondisi ekonomi keluarga yang miskin, ayah yang sakit tak mampu untuk bekerja membuatnya terancam untuk dinikahkan di usia dini dan harus rela berhenti mengenyam pendidikan di bangku sekolah.

Gus Syauqi berhasil menyelamatkannya dari rencana pernikahan anak yang diatur orang tuanya. Farah bisa sekolah dan menjadi santri ndalem di pesantrennya. Farah yang memiliki karakter ceria dan sangat mencintai alam semesta, membuat Gus Syauqi diam-diam menaruh hati padanya. Lika-liku antara tantangan dan harapan menghiasi hari-hari mereka.

Akankah perjalanan cinta mereka berjalan mulus karena Farah yang hanya santri Ndalem (santri yang membantu pekerjaan pengasuhnya) sedangkan Gus Syauqi adalah putra kyai? Bagaimana jika ada yang meminta untuk menghilangkan perasaannya dan melupakan kenangan mereka?

Selamat menunaikan ibadah ramadan
22/03/2023

Selamat menunaikan ibadah ramadan

18/01/2023

RAHASIA REZEKI TIADA PUTUS
Jika antum termasuk orang yang menginginkan rezeki yang tiada putus.
Tidak berkurang, justru bertambah.
Dari sedikit menjadi banyak.
Terus muncul hasilnya, ibarat dari 1 cabang menjadi banyak tangkai dan bercabang lagi dan lagi.
Maka jawabannya..
Berarti yang antum cari adalah cara mendapatkan keberkahan rezeki.
Sedikit mengingat dulu tentang apa itu keberkahan??
Para ulama mendefinisikan.. keberkahan itu setidaknya ada 2 pengertian.
1. Al Khoiru Katsir
2. Ziyadatul khoir
Kebaikan yang banyak.. atau bertambahnya kebaikan.
Pokoknya intinya.. kebaikannya tiada habis.
Rezeki yang ketika dipakai, hasilnya bertumbuh terus. Berkembang terus.
Beranak pinak manfaat dan kebaikannya.
Rezeki yang begitu dipakai di satu jalan, membuka jalan peluang rezeki yang lain dan kebaikan yang lain lagi.
Terus tiada terputus.
Termasuk di dalamnya adalah rezeki.
Jika rezeki kita berkah. Maka pasti akan terus bertumbuh. Makin dipakai, bukannya habis malah semakin muncul lagi kebaikannya.
Semakin dipakai akan semakin terasa luas manfaat yang dihasilkannya.
Bagaimana caranya agar rezeki kita mendapat keberkahan??
Ternyata..
Keberkahan itu sering terletak pada amalan-amalan yang seolah merugikan diri sendiri hanya demi menyenangkan orang lain..
Sedekah..
Menjamu tamu..
Traktir teman..
Berzakat..
Infaq..
Berbagi makanan..
Membawakan orang buah tangan..
Wakaf..
Memberi hadiah, dst..
Perhatikan amalan di atas.
Itu semua seperti merugikan kita saat melakukannya..
Tapi disitulah wasilah keberkahan rezeki.
Bersiaplah melepas harta untuk meringankan beban orang lain, atau memuliakannya atau berniat menyenangkan hati orang lain.
Insyaallah harta makin nggak ada habisnya.
Makkah, 18 Januari 2023
Salam
Andre Raditya

Wow... Big Sale 12.12 cuma setahun sekali, jangan sampai menyesal ya kak say3 Judul cuma 99rb saja, stok terbatasOrder l...
12/12/2022

Wow... Big Sale 12.12 cuma setahun sekali, jangan sampai menyesal ya kak say
3 Judul cuma 99rb saja, stok terbatas
Order langsung via Shopee ya biar dapat diskon Ongkirnya, cek link di bawah:

https://shopee.co.id/product/12863507/17139793675/

Jika ada masalah, jangan bilang tidak ada apa-apa. Sebab itu yang membuat kita kurang dekat dari hati ke hati
17/11/2022

Jika ada masalah, jangan bilang tidak ada apa-apa. Sebab itu yang membuat kita kurang dekat dari hati ke hati

Kiat (lebih) Mudah BAHAGIAA’udzubillahi minasysyaithanirrajim Bismillahirrahmanirrahim Mau mudah bahagia, mudah ceria, m...
16/11/2022

Kiat (lebih) Mudah BAHAGIA

A’udzubillahi minasysyaithanirrajim
Bismillahirrahmanirrahim

Mau mudah bahagia, mudah ceria, mudah adem dan lapang hati itu tidak sederhana dibunyikan mulut atau dituliskan.

Guru saya, Ustadz Luqmanulhakim Ashabul Yamin merangkumkan dalam rumus = Tilawah Al Quran + shalat + infak sering-sering + birrul walidain.

Tapi kalau berhasil, inSyaAllah seolah dapat sepercik “down payment” surgaNya di dunia:

Caranya:

1. Berhenti berharap sama manusia, cukupkan harap hanya pada Allah.

2. Berhenti mengharuskan hasil = proses. Hak dan kewajiban kita pada lakukan proses terbaik dan doa terbaik. Hasil, sepenuhnya merupakan wewenang Allah.

3. Berhenti mengandalkan kemampuan dan kehebatan diri sendiri. Banyak-banyak merasa tidak memiliki kemampuan/kelebihan kecuali atas izinNya.
Mendingan selalu kondisikan diri dengan bergantung hanya padaNya.
Rumus;
Kewajiban Kita (tanpa henti) = mengajak + mencontohkan + mendoakan

4. Selalulah libatkan Allah sejak dari niat, sepanjang proses, dan ingat akan kewenanganNya dalam berkehendak (entah hasil itu sesuai dengan harapan, entah dialihkannya dalam bentuk lain).

5. Berhenti menuntut oranglain mengerti apa maunya kita. Berhenti ngarepin oranglain sudah ngerti secara otomatis apa yang mestinya mereka lakukan.

6. Pandailah bersyukur. Apapun kebaikan yang kita terima, dari Allah. Apapun “keburukan” (menurut kita) yang kita terima, tetaplah bersyukur.

7. Pandai bersabar. Saat dapat hal buruk/tak sesuai, dan tergoda menggugat Allah: “mengapa saya?”, sediakan jawabanNya, “Why not?”.
Dan diikuti dengan yakin, ketetapanNya pasti terbaik untuk kita, apapun itu.

8. Selalulah gunakan semua rumus sukses versi Allah dan RasulNya, dan seringlah meng-edit diri agar sesuai dengan mauNya. Berhenti meng-edit Al Quran, agar sesuai mau kita, atau “mengedit” Allah agar sesuai dengan maunya kita.

9. Berhenti pamrih atas kebaikan diri sendiri (atas apa yang sudah dilakukan).

10. Berhenti berharap dihormati/dihargai oleh sesama atas kebaikan yang sudah dilakukan.
Rumus; kerjakan lalu lupakan.

11. Bersegera selalu dalam berbuat baik dan bertaubat, dan selalulah perbaharui taubat.

12. Selalulah merasa tidak lebih mengerti, tidak lebih tahu, tidak lebih baik, tidak lebih mulia dan tidak lebih-lebih lainnya dari oranglain.

13. Selalulah hadirkan ‘mudah bahagia’ dengan kesuksesan dan keberhasilan oranglain, dan mendoakan kesuksesan/kebaikan oranglain. Meskipun dia orang yang “melukai kita”. 😅😁

14. Selalulah dan istiqamahlah untuk ‘tolong agama Allah’, sering-sering tolong oranglain dari kesulitannya, sering-sering bahagiakan oranglain.

15. Pandailah istiqamah dalam kebaikan.

16. Nurut sama Guru yang tulus dan lurus.
(Minta nasihat Guru ya tinggal tiru.
Jangan malah kualat, takut nanti tersesat)

Silakan ditambahkan yang lainnya..
(Ini nasihat utamanya ya pengingat bagi diri sendiri).

Wallahu a’lam

Wal afwu,

Riza Zacharias

16/11/2022

AKU BUKAN MADUMU

BAB 1: PESAN GELAP

[MAS PULANG! ATAU AKU AKAN MATI!]

Seketika tubuhku membeku, pesan itu baru saja kuterima dari ponsel lelaki yang baru saja menjadi suamiku. Pesan dari seorang wanita bernama Agni, wanita berambut hitam terlihat anggun di foto profilnya. Ah, tidak, bagaimana mungkin Mas A***n berbohong. Pesta meriah yang melibatkan dua keluarga besar baru saja usai, pesta yang sejak sebulan lalu sudah dipersiapkan dengan acara adat Jawa juga pengajian yang sakral tak mungkin sebuah kebohongan, aku menghela napas berusaha berpikir tenang dan tak larut dalam emosi sesaat.

Berulang kali aku menelan saliva, dadaku kembang kempis berusaha mengatur diafragma yang berantakan. Kebaya putih masih melekat di tubuhku, bahkan ranum tubuhku pun belum lelaki itu sentuh. Sementara Mas A***n sibuk membersihkan diri di kamar mandi. Di dalam kamar beraroma melati dengan taburan bunga mawar merah di atas ranjang aku termangu. Ragu. Hingga kemudian ada napas yang menyelimuti batin, ragaku mengendur lemas ketika pesan kedua terdengar. Rasanya takut untuk membaca, ragu, tapi aku sudah menjadi istrinya.

Ponsel yang sejak tadi ia simpan di laci nakas begitu rapi, akhirnya terlihat denganku saat aku tak sengaja mencari tisu di dalam kamarnya. Aku diam, Mas A***n sepertinya masih lama di kamar mandi, kubuka kembali.

[MAS A***N! AKU AKAN LONCAT KALO KAMU NGGAK DATANG!]

Hatiku semakin panik, drama apa ini? Siapa Mas A***n? Mengapa aku begitu bodoh? Lelaki yang sejak lima tahun lalu kucinta, lelaki yang selalu dielu-elukan keluargaku. Dia Mas A***n, lelaki yang setahuku tak pernah mengecewakan keluarganya juga tak pernah berbuat macam-macam seperti lelaki kebanyakan atau dua adik laki-lakinya. Tapi kenapa Mas A***n? Anganku teringat ketika dua bulan lalu akhirnya Mas A***n datang bersama keluarganya untuk melamar, hatiku terbang bagai bintang terang yang bersinar di cuaca mendung hingga kemudian langit hitam berubah menjadi biru yang cerah. Cahaya hatiku menyinari seluruh isi ruangan, keluargaku juga keluarganya mengharapkan pernikahan ini.

Lalu, apa yang terjadi malam ini? Apa? Buru-buru aku kembalikan ponsel Mas A***n ke tempatnya. Kemudian aku termangu ketika suara shower perlahan terdengar meredup, dan tak lama lelaki yang baru saja sah menjadi suamiku keluar, ia kenakan handuk Kimono seraya mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil. Sementara aku diam dan terus mematung membelakanginya.

“Kamu nggak mandi, Dek?” tanyanya dan aku masih diam, mencoba menerka isi pesan yang baru saja kubaca. Perlahan terdengar suara derit lemari, ia seperti baru mengambil pakaian kemudian memakainya. Hatiku sesak hingga perlahan air mata menetes, entah harus mulai dari mana. Atau aku harus katakan dan bertanya, kemudian merusak malam yang seharusnya menjadi malam terindahku bersamanya? Napasku semakin cepat dan tak beraturan, aku bangkit, kebaya putih dengan kain sepan masih membuatku sulit melangkah. Perlahan aku berjalan dan masuk ke kamar mandi.

“Aku harus berani, tanyakan … tanyakan,” gumamku seraya melepaskan hijab dan kembang melati yang masih menempel. Air mataku merusak celak hingga membuat kelopak mata semakin gelap, kucoba menata hati. Kemudian keluar kamar dan masih mengenakan gaun yang sama, hanya saja hiasan melati telah terlepas. Mas A***n terlihat kelelahan, ia rebahkan dirinya di atas ranjang, dan tak sedikit pun juga ia mengamatiku. Seharusnya aku sudah bisa menerka hal ini sejak awal. Bodoh! Kenapa aku terima pinangannya? Tapi, jika aku tak memberitahunya, bisa saja esok akan ada kabar seorang wanita yang akan mati karena melompat, entah melompat dari mana. Mungkin dari gedung tinggi atau kamar apartemennya.

“Kamu sudah selesai?” tanyanya setelah mengerjapkan mata. Ia bangkit, kemudian duduk memandangku, sementara aku menoleh dan menunduk.

“Sini, duduk,” pintanya dan tak kuhiraukan hingga ia menarik lenganku, kini aku duduk di sampingnya.

“Kamu kenapa?” tanyanya seraya menggamit jemariku, ia tarik kemudian ia cium hingga membuat hatiku berdesir. Kupejamkan mata, hingga kurasakan ia meletakkan tangannya di ubun-ubunku kemudian melafazkan sebuah doa. Air mataku mengalir, pikiranku kacau, Mas A***n telah berdusta, bohong. Ini tak bisa dilanjutkan, kutarik napas panjang.

“Pergi, Mas!” rutukku, ketika kurasakan embusan napasnya terasa dekat dengan wajah. Aku harus menyelamatkan harga diri sebelum semua berakhir, setidaknya aku harus tahu apa isi pesan yang baru saja kubaca. Siapa wanita berambut hitam sebahu bernama Agni? Aku harus tahu sebelum ia merasakan ranumku.

“Kamu kenapa, Dek?” tanyanya. Wajahnya pucat, sama pucatnya dengan wajahku. Aku mendengkus kemudian bangkit, menghela napas panjang sebelum akhirnya aku mengempaskan tubuhnya ke ranjang saat tangan Mas A***n menarik lenganku untuk kembali duduk di sampingnya.

“Mas sebaiknya pergi!”
“Pergi? Pergi ke mana? Maksudmu apa, Lan?”
“Pergi … karena kekasih Mas yang bernama Agni akan segera lompat dan bunuh diri!”

Matanya terbelalak, seketika pucat dan buru-buru ia mengambil ponsel di laci nakas tempat ia sembunyikan sebelumnya. Ia buka, kemudian seketika panik mendera. Bangkit dari tempat tidurnya berganti pakaian hingga perlahan senyap, sang suami pergi meninggalkanku. Tubuhku roboh, malam itu entah aku yang dikhianati atau gadis yang bernama Agni. Yang jelas hatiku terluka, pedih.

Mas A***n, malam ini adalah malam pernikahanmu juga malam perpisahan bagiku. Buru-buru aku membersihkan diri di kamar mandi, membuka gaun kebaya yang memiliki simbol kelembutan juga keteguhan perempuan, menggantinya dengan kebaya hitam pemberian Bue juga hijab yang senada. Malam itu, ketika semua keluarga Mas A***n tengah terlelap letih setelah pesta besar, diam-diam aku keluar. Pergi meninggalkan kediaman Ganendra.

Hampir dua jam perjalananku dari Kertasura menuju Tawangmangu, Karanganyar. Aku pergi memberanikan diri menggunakan taksi, daerah perbukitan, udara semilir menerbangkan air mata juga sedikit menyejukkan hati yang kian memanas. Aku tiba di rumah, Bapak adalah tokoh agama di desa kami. KH. Hadi Soenggono, nama Bapak. Cukup terkenal hingga ke desa sebrang karena pengaruhnya di bidang pemberdayaan umat dan karena Bapak jugalah akhirnya aku menikah dengan Mas A***n. Kep**anganku tak boleh ada satu pun yang tahu, aku tak ingin nama Bapak menjadi taruhan. Kukenakan kain untuk menutupi wajah, kemudian senyap melangkah ke arah rumah hingga terlihat plank Pesantren Al Fatih kini terlihat jelas di mata, buru-buru aku turun dengan membawa koper mini kemudian perlahan masuk. Sepi.

“Loh … Mba Wulan, kok p**ang?” Suara Sri, pembantu di rumah yang sudah kami anggap keluarga terdengar dari arah tak terduga.

“Wulan ….” Bue! Ya Allah … ingin rasanya aku berlari ke pelukannya dan menceritakan semua masalahku padanya.

“Suamimu mana, Nduk? Kok malam-malam begini? Nopo toh, Nduk?”
“Bue ….” Tak tahan aku lari kemudian menangis di pelukannya.
“Ono opo toh, Nduk?”
“Bue ….”

“Wulan kangen sama Bue, belum terbiasa di rumah.” Aku melengos, mendadak, mataku terbelalak, suara Mas A***n menyambar begitu saja. Lidahku kelu, tubuhku gemetar, kemudian menoleh, melihat dirinya sedang sibuk mengeset kaki di atas keset.

“Oalah … yo wis, malam ini kalian nginap di sini. Besok kamu harus kembali ke rumah suamimu, ya, Nduk.”

“Nggih, Bue …,” jawabnya dan aku tahu itu semua hanya sandiwara.

Aku diam mematung. Melihat wajah Bue yang terlihat bahagia, tak tega rasanya jika harus bercerita masalahku. Lagian toh aku sudah dewasa dan kedua orang tuaku sudah begitu tua, bagaimana jika mereka syok mendengar kejadian yang kualami? Aku mematung hingga tak lama Mas A***n datang kemudian merengkuh pundakku. Aku empaskan tangannya kemudian berjalan menuju kamar, dan Mas A***n mengikuti dari belakang. Hingga tiba di kamar, ia biarkan pintu terbuka kemudian memeluk tubuhku erat dari belakang.

“Aku mohon, Lan, orang tua kita sudah tua. Papih sudah sakit-sakitan, aku mohon jangan ceritakan masalah ini kepada mereka,” bisik Mas A***n membuat emosiku semakin memanas.

“Masyaallah … pengantin baru, romantis,” teriak Sri dan Bue berbarengan.
Seketika napas tersengal, mataku berkaca-kaca, suara kegembiraan terdengar nyaring di telingaku. Ingin marah, tapi tak berdaya. Yang dikatakan Mas A***n pun benar, kedua orang tuaku sudah renta. Lalu aku harus apa?

Lanjut? Like komen share

Allahumma yaa Rabbana, mohon Engkau perjalankan sahabat-sahabat FB n IG hamba ke Baitullah Mu, ke masjid Nabawi dan masj...
28/10/2022

Allahumma yaa Rabbana,
mohon Engkau perjalankan sahabat-sahabat FB n IG hamba ke Baitullah Mu, ke masjid Nabawi dan masjidil Haram, memberi salam langsung pada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam

Yaa Allah,
Kumpulkan kami, orangtua kami, keluarga kami, bersama-sama se-surga dengan Rasulullah dan para shahabat ajma’in..

Yaa Rabb,
Mohon Engkau ampuni dosa kami semua, dan wafatkan kami Husnul Khatimah

Yaa Allah,
Mohon bimbing kami, bimbing dan lindungi Guru-guru kami, agar terus ada dalam jalan ridhaMu

Yaa Rabbana,
Kabulkan semua do’a yang tertuliskan maupun yang tersirat, dari kami semua, dari sahabat, kerabat yang menitipkan hajat dan do’anya kepada hamba..

Yaa Allah,
Mohon lunaskan hutang sahabat-sahabat kami, banyakkan rezekinya dan berkahkan hidupnya

Yaa Rabb,
Berkahi dan limpahi kami dengan keluarga sakinah mawaddah wa rahmah, anak-cucu keturunan yang shalih-shalihah

Yaa Allah,
Mudahkan yang sedang kesulitan, beri jalan keluar yang sedang ada ujian, dan lindungi kami semua dari sifat kikir, sombong dan takabur..

Aamiin yaa Allah

Al faqir

21/10/2022

JIKA ANAK SUSAH DIATUR
Oleh : Ustadz M.R.Rozikin

Jika engkau sedih karena anak yang susah diatur misalnya, maka segeralah memeriksa hubunganmu dengan Allah.

Bisa jadi Allah mengingatkanmu melalui anakmu.

Sebagaimana kita sebagai orang tua tidak senang jika nasihat tidak didengar, aturannya dilanggar, dan perintahnya diabaikan maka demikian p**a Allah tidak berkenan jika hambaNya tidak taat kepadaNya atau melaksanakan aturanNya secara asal-asalan.

Hanya saja Allah jauh lebih sabar dan sering memaafkan kesalahan kita, daripada kita yang masih sering menggerutu, ngomel atau menghukum secara melampaui batas hanya karena satu dua kesalahan kecil.

Imam Ḥasan Al Baṣri berkata :

"إِذَا ‌رَأَيْتَ ‌فِي ‌وَلَدِكَ ‌مَا ‌تَكْرَهُ، فَاعْتُبْ رَبَّكَ، فَإِنَّمَا هُوَ شَيْءٌ يُرَادُ بِهِ أَنْتَ." (العقوبات لابن أبي الدنيا)

“Jika Anda melihat hal yang tidak Anda s**a pada anak Anda, maka segeralah bertaubat meminta rida Allah. Sebab sebenarnya Andalah yang dituju Allah melalui tingkah laku anak yang mungkin membuat risau."
(Al 'Uqubat, Ibnu Abi Dunya)

12/10/2022

TAK JAUH DARI 3 ALASAN
Ujian berat itu tak selalu diberikan karena kita punya dosa atau kesalahan.
Maka jangan kecil hati Kawan-kawan yang hidupnya sedang diuji dengan ragam masalah dan kesulitan.
Sebab.. ada kalanya ujian itu Alloh berikan karena 3 alasan.
1. Alloh sayang kepada seorang hamba dan ingin membuat hamba tersebut punya kedudukan yang istimewa di sisi Alloh. Layaknya para nabi dan para wali yang diuji dengan ujian terberat dibandingkan manusia lainnya.
2. Alloh ingin menambahkan pahala si hamba tersebut, agar kelak ketika berjumpa dengan Alloh ia membawa amal yang teramat banyak. Sehingga kedudukannya di surga pun akan tinggi.
3. Alloh berkehendak agar dosa-dosanya di masa lalu terbersihkan. Sehingga kelak si hamba berjumpa dengan Alloh dalam keadaan bersih tanpa membawa kesalahan apapun kepada Alloh.
Sebab itu.. Jangan selalu berpikir buruk bahwa itu semua adalah hukuman.
Bisa jadi, semua masalah dan musibah adalah jalan tol bagi datangnya kemuliaan dan kebaikan untuk kita dunia akhirat.
Belajar berbaik sangka dan bersyukur.
Andai ada yang diambil, pasti ada lebih banyak yang Alloh izinkan tinggal.
Andai ada yang dikurangi, pasti ada lebih banyak yang Alloh tambahkan.
Hanya mata ini tak pernah jeli..
Mata ini tak pernah pandai melihat yang bagus. Tapi selalu pandai melihat yang buruk.
MASALAH itu.. kalau kata saya.
Bisa jadi adalah EMAS + ALLOH.
Ada emasnya.
Ada kemuliaan. Ada kesejahteraan. Ada rezeki besar.
Tapi satu syaratnya..
ridho kepada takdir Alloh.
Libatkan Alloh dalam melaluinya.
Insyaallah Semua akan baik-baik saja.
Maka.. setiap kali ada ujian dan masalah. Saya hanya teringat sabda Rasulullah shollallahu'alaihi wassallam sebagai cara menentramkan hati.
Dari Anas bin Malik Radhiyallahu, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ عِظَمَ الْجَزَاءِ مَعَ عِظَمِ الْبَلاَءِ وَإِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلاَهُمْ فَمَنْ رَضِىَ فَلَهُ الرِّضَا وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ السَّخَطُ

“Sesungguhnya pahala besar karena balasan untuk ujian yang berat. Sungguh, jika Alloh mencintai suatu kaum, maka Dia akan menimpakan ujian untuk mereka. Barangsiapa yang ridho, maka ia yang akan meraih ridho Alloh. Barangsiapa siapa yang tidak s**a, maka Alloh pun akan murka.” (HR. Ibnu Majah no. 4031)
Di kesempatan lain, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِعَبْدِهِ الْخَيْرَ عَجَّلَ لَهُ الْعُقُوبَةَ فِى الدُّنْيَا وَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِعَبْدِهِ الشَّرَّ أَمْسَكَ عَنْهُ بِذَنْبِهِ حَتَّى يُوَفَّى بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Jika Alloh menginginkan kebaikan pada hamba, Dia akan segerakan hukumannya di dunia. Jika Alloh menghendaki kejelekan padanya, Dia akan mengakhirkan balasan atas dosa yang ia perbuat hingga akan ditunaikan pada hari kiamat kelak.” (HR. Tirmidzi no. 2396)
Karena itu.. jangan bersedih.
Jangan takut..
Angkat wajahmu.
Dan bersyukur kepada Alloh, bahwa ujianmu bisa jadi adalah jalan kemuliaan dunia akhirat.
Ujianmu, adalah jalan tercepat yang Alloh sediakan bagi datangnya pertolongan.
Salam
Andre Raditya


https://sinarkejora.my.id/novelasikwa

18/09/2022

🌳 HAVE - A - NICE D A Y 🌴

👩‍🎓MAKNA DAN ARTINYA DALAM 👨‍🎤

Belajar dari :
*S.E.P.AT.U* 🥾🥾

👢👢Bentuknya tidak
persis sama,
namun serasi...

🥾🥾Saat berjalan
tak pernah
kompak, tapi
tujuan'nya
sama...

👟👟Tak pernah
ganti posisi,
namun saling
melengkapi...

🥿🥿Tidak pernah
ganti pasangan
walau sudah
usang dan
karena
dimakan usia...

👢👢Sederajat,
tidak ada yang
merasa lebih
tinggi atau
lebih rendah...

👟👟Bila yang satu
hilang, yang
lain Tidak
memiliki arti...

👠👠Tidak pernah
saling injak
ataupun saling
tendang...

👞👞Apabila yg 1
sakit krn robek
hingga hrs
dijahit maka yg
lain setia
menunggunya..

🥾🥾Walau tidak
pernah
bergandengan, tapi
s'lalu yang 1 di
depan yang lain
di belakang
namun tidak
akan pernah
tinggalkan satu
sama yang
lain..

*SEPATU* = *SE* jalan
sam *PA* i
*TU* a

_"Sepasang *SEPATU* bisa menjadi *contoh terbaik bagi Arti sebuah kebersamaan dan persaudaraan kita* ....
*salam kompak selalu* 🤝🤝🤝🤝

🌹SELAMAT - BERAKTIVITAS 🌹

11/09/2022

Wanita itu.. jika tidak merawat dirinya dengan iman dan takwa kepada Alloh. Dan tidak disertai keinginan diri untuk terus belajar menambah ilmu (agama). Maka hidupnya pasti akan dirusak oleh perasaannya sendiri.
Ia akan terseret jatuh mengikuti perasaannya.
Ia akan tenggelam dengan perasaannya..
Apa yang seharusnya jadi kelebihannya, malah akan jadi musibah bagi dirinya.
Terlalu terbawa perasaan. Dan alhasil.. hidupnya dikendalikan oleh perasaannya.
Hidupnya penuh dengan drama dari waktu ke waktu sampai susah dan lupa bagaimana bahagia.
Ilmu, iman dan takwa adalah pengendalinya perasaan.

• Sebagaimana bunda Siti Hajar bisa bersabar ditinggal Nabi Ibrahim Alaihissalam sendirian dengan putranya yang masih kecil di lembah mekah yang gersang.
• Sebagaimana kesabaran Bunda Khadijah Radhiallahu'anha menemani suami yang dimusuhi seluruh masyarakat dengan tetap tegar dan sabar.
Andai bukan karena ilmu, iman dan takwa..
Mungkin keduanya dan banyak wanita sholehah di zaman terdahulu sudah tenggelam dalam perasaannya dan akhirnya depresi.
Namun sejarah mencatat, mereka semua bisa bertahan dengan syukur dan sabar luar biasa.
Laki-laki, jika tak mengisi batinnya dengan iman dan takwa, dan tak menyibukkan dirinya untuk belajar dan mencari ilmu (agama).
Maka hidupnya akan dirusak oleh syahwatnya.
Ia akan hidup hanya untuk menuruti kes**aannya..
Berupa wanita, harta, kendaraan dan lahan-lahan.
Hidupnya bukan lagi ingin berguna untuk orang lain, tapi hidup hanya dijalani menuruti hawa nafsunya sendiri.
Sia-sia tenaganya..
Sia-sia umurnya..
Sia-sia status kelelakiannya.
Rasulullah Sholallahu'alaihi wassalam dan para Khulafaur Rasyidin setelahnya..
Adalah orang-orang yang sangat mungkin untuk paling bermewahan di kala itu. Namun bisa menahan diri karena berilmu, beriman dan bertakwa kepada Alloh.
Hidup bukan untuk memenuhi Ego dan Nafsu pribadi. Tapi untuk umat dan masyarakat.
Inilah pentingnya ilmu, iman dan takwa.
Semua itu sebagai pengendali atas kelemahan kita sebagai insan. Agar tak tenggelam dari apa yang seharusnya menjadi kelebihan kita.
Salam,
Andre Raditya

“Dengarkan aku Ash*ta… kau bebas melakukan apapun yang kau mau, jalan dengan lelaki manapun aku tak peduli. Hiduplah sep...
06/09/2022

“Dengarkan aku Ash*ta… kau bebas melakukan apapun yang kau mau, jalan dengan lelaki manapun aku tak peduli. Hiduplah seperti apa adanya dirimu. Aku menikahimu hanya untuk menghiburku. Hibur aku seperti yang kau lakukan pada puluhan lelaki di tempat kerjamu dulu, hanya itu yang kubutuhkan.”

Hatiku hancur, sulit rasanya menyatukan serpihan Kembali. Air mata terasa ingin runtuh tapi coba kutahan. Bahkan gaun yang menutupi tubuhku tak indah di matanya. Aku bukan istri untuknya, juga bukan ibu untuk anak-anaknya apalagi seorang putri untuk ibunya. Baginya aku tetap pelacur yang hanya diangkat satu derajat.

Perih menahan isak yang sudah membatu di dada. Seharusnya mudah untuk melalui ini, sebab aku terbiasa hidup bebas tanpa orang terkasih. Tapi disakiti olehnya menjadi tak biasa, rapuh dan terinjak-injak.

Info promo cek link di Bio IG

Web: https://mysinarkejora.xyz/newpo

Address

Jalan Nyi Adisoro Gang Sambirejo 1 No 12A, Prenggan
Yogyakarta City
55161

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Penerbit Sinar Kejora Grup posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to Penerbit Sinar Kejora Grup:

Videos

Share

Category


Other Publishers in Yogyakarta City

Show All

You may also like