08/06/2022
Leo, Aurora, Noah, Alba, Julia, Máni, Cucu-Cucu Kesayanganku. Hari ini aku membolak-balik buku Dunia Sophie yang kutulis lebih dari 3 dasawarsa lalu. Bak disambar petir, aku tersadar ada satu pertanyaan penting yang belum kutanyakan. Itu seakan-akan membuka sebuah ruang besar kosong dalam diriku. Karena itulah, aku menulis surat ini untuk kalian.
Jostein Gaarder mencoba mencari jawaban atas pertanyaan terpenting itu, kemudian menuliskannya dalam bentuk surat untuk cucu-cucunya dan seluruh pembaca di dunia. Mulai dari menguak momen keajaiban yang pernah dialaminya ketika kecil, mengamati kepik rerimbunan hutan, memperbandingkan antara ahli ortopedi dan astronaut, hingga mitologi Nordik. Dengan lugas dan menyenangkan, Jostein mengajak para cucunya dan pembaca untuk menyadari bahwa Kitalah yang Ada di Sini Sekarang, di Bumi ini, di Semesta ini, di Waktu Geologis saat ini.
“Bacaan bagus untuk generasi milenial, menjelaskan mengapa kehidupan ini tetaplah ajaib, meskipun kini sains seolah-olah bisa menjelaskan segalanya. Percaya, harapan, dan kasih sayang tetaplah hal utama bagi masa depan manusia.”
—Prof. Dr. Bambang Sugiharto, Pakar Filsafat
Jostein Gaarder adalah sosok di balik Dunia Sophie. Sebuah buku yang terus bertahan menjadi bestseller sejak terbitnya dan merupakan buku pengantar filsafat paling populer hingga saat ini. Tetapi, ternyata menurut penulisnya sendiri, ada satu pertanyaan terpenting yang tertinggal. Sebuah pertanyaan yang mengguncang fondasi filsafat hidup seorang Jostein Gaarder. Apakah pertanyaan itu? Nah, melalui buku terbarunya, Jostein mengajak pembaca mencari jawabannya.
Penulis: Jostein Gaarder
Penerjemah: Irwan Syahrir
Penerbit: Mizan Kronik, 2022
Kategori: Filsafat
ISBN: 978-602-441- 271-5
Bahasa: Indonesia
Dimensi: 13 x 20,5 cm l Softcover
Tebal: 240 hlm | Bookpaper