19/10/2023
"Mas Brili Pilpres milih siapa?"
Sebuah pertanyaan yang hampir tiap hari saya temui. Jawaban saya selalu sama :
"Yang pasti capres yang bisa kasih manfaat nyata buat komunitas saya. Ada Petani milenial, ada UMKM, ada pemuda juga. Siapa yang bisa kasih sesuatu yang kongkrit, itu yang kemungkinan besar saya pilih."
Lho lho lho, ga bahaya ta?
2014 dan 2019 saya pernah berada di satu kubu hanya karena idealisme. Mempercayai sebuah value atau nilai perjuangannya. Bahkan sampai berdebat keras di grup keluarga dan grup pertemanan. Apa yang didapat? Ga ada. Cuma benih perpecahan aja dan energi yang keluar sia sia. Saya ga dapet apa apa, saudara yang berdebat dengan saya pun sama. Kalah dadi awu, menang dadi areng.
Karena nyatanya politik tidak hitam dan putih. Semua abu abu. Dan saya termasuk orang yang udah skeptis dengan ideologi partai manapun di Indonesia. Semuanya sama. Platformnya adalah kepentingan. Berapi api ketika membutuhkan dukungan, dan banyak yang seketika amnesia ketika sudah mendapat suara yang diinginkan. Bersuara untuk isu yang menimpa lawannya, tapi diam seribu bahasa jika isu yang sama menerpa gerombolannya.
Akhirnya saya memilih pendekatan pragmatis saja. Saya dukung orang orang yang saya kenal baik jika mereka masuk di politik praktis. Saya dukung orang yang kasih manfaat kongkrit bagi komunitas saya. Lupakan janji janji. Masa bodoh dengan visi misi.
Pada akhirnya kita hanyalah statistik angka. Dan itupun bisa dimainkan dengan seribu jurus tipu daya. Yang ada bisa jadi ga ada. Yang ga ada bisa tiba tiba muncul di depan mata.
Pada akhirnya, satu musuh terlalu banyak, seribu kawan masih terasa kurang. Praktekan saja pepatah lama, dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung. Kita berkawan dengan semua pilihan, kita bisa bermitra dengan semua warna.
Saya bahkan sudah diajari seorang senior, saat pileg nanti kalau bingung pilih siapa, coblos saja semua caleg yang kamu kenal. Jadi pas ketemu orangnya, kamu bisa jujur dan terbuka bahwa di bilik suara kamu sudah coblos namanya. Hahahaha
Dah gitu aja.
Habiskan energi untuk hal hal yang penting untuk kamu, hidupmu, keluargamu, dan komunitasmu.
Jadikan politik sebagai bahan guyon yanh renyah di warung kopi favoritmu.
Politik secukupnya, persaudaraan seterusnya.
KA Bogowonto
19 Oktober 2023
Purwokerto - Jakarta