Jika kita telah membuka jendelanya maka kita akan melihat belantara ilmu yang tidak terbatas. Namun, banyak sekali di antara kita yang tidak bisa mengakses buku karena beragam faktor. Mulai dari kurangnya minat baca, lemahnya daya beli, jauhnya akses informasi tentang buku-buku berkualitas, kemasan buku yang tidak menarik, dan penulis yang tidak terakomodir dengan baik. Kenyataan ini mengakibatkan
masyarakat Indonesia secara umum kurang memiliki minat baca, terlebih saat ini serangan teknologi yang begitu masif semakin menjauhkan masyarakat dari hobi-hobi lama, salah satunya adalah membaca buku. Kita menjadi jarang bertemu orang sedang membuka dan membaca buku di ruang-ruang publik, membaca buku sambil menunggu giliran dalam antrian, duduk-duduk sambil membaca buku di ruang terbuka, dan lain sebagainya. Pada dasarnya kegelisahan ini telah banyak dirasakan oleh masyarakat yang sadar terhadap pentingnya buku, utamanya para pendidik. Mereka banyak mencari cara untuk menumbuhkan minat baca dengan mendirikan perpustakaan-perpustakaan, baik di sekolah-sekolah, kampung-kampung, meletakkan rak-rak buku di tempat-tempat umum, kafe-kafe, rumah makan, dan lain sebagainya. Bahkan mereka juga membuat perpustakaan keliling, dengan mobil, motor, sepeda dan berbagai cara yang bias mereka lakukan. Sebagai pecinta buku, kegelisahan ini juga kami rasakan. Maka, dengan niat tulus kami hadir dengan konsep wakaf buku. Kami berusaha menghadirkan buku-buku berkualitas dengan cetakan yang tidak sembarangan. Dengan cara menghimpun para penulis yang berniat mewakafkan naskahnya, atau jika diperlukan kami membeli putus sebagai apresiasi untuk penulis. Kami juga membuat pelatihan penulisan guna menjaring para penulis berbakat, sekaligus untuk dapat bersama-sama dengan kami menyediakan naskah-naskah berkualitas. Naskah-naskah tersebut kami seleksi untuk diterbitkan, kemudian dibagikan secara gratis kepada pihak-pihak yang membutuhkan. Untuk pendanaan, kami merangkul perusahaan-perusahaan, organisasi-organisasi kemasyarakatan, dan lain sebagainya melalui dana CSR dan hibah atau perseorangan, untuk bersama-sama dalam gerakan wakaf buku ini. Sebagai bentuk kongkret dari gerakan ini, kami telah terdaftar dengan nama Yayasan Wakaf Buku Indonesia dengan akta notaris Yuni nomor: 2, dan sesuai dengan SK Kemenkumhan Nomor : sekian. Yayasan ini didirikan oleh 3 orang: Rahmat Surya, Khoirul Imam, dan Wawan Sugianto, dibantu dua sahabat yang memiliki visi yang sama: Pradana Boy dan Muh. Muhajir. Inilah awal dari sebuah cita-cita besar menuju bangsa Indonesia yang cerdas dan berkualitas. Sejauh apa pun langkah yang akan kami tuju haruslah dimulai dari langkah-langkah kecil. Sebesar apa pun harapan kami, harus dimulai dengan tekad dan kemauan untuk mewujudkannya.