The Sound Of Free West Papua

The Sound Of Free West Papua Menyajikan informasi seputar tanah Papua

10/09/2024

BAPAK-2 BANGSA PAPUA ✊✊✊🇨🇺🇨🇺🇨🇺
PANJANG UMUR PERLAWANAN🇨🇺🇨🇺🇨🇺✊✊✊
MERDEKA MERDEKA MERDEKA 🇨🇺🇨🇺🇨🇺✊✊✊

06/09/2024
29/08/2024
ULMWP : New York Agreement itu Perjanjian Rasisme bagi Bangsa PapuaPemerintah Indonesia maupun Belanda, menjadikan para ...
16/08/2024

ULMWP : New York Agreement itu Perjanjian Rasisme bagi Bangsa Papua

Pemerintah Indonesia maupun Belanda, menjadikan para pemimpin Papua sebagai objek untuk menyetujui perjanjian New York. Dalam delegasi pemerintah Belanda, selama proses negosiasi berlangsung hadirkan Nicolas Youwe, Markus Kaisiepo, Cs. demikian juga dari delegasi Pemerintah Indonesia juga hadirkan A.Y. Dimara Cs, tetapi mereka hanya dijadikan sebagai objek pelengkap penderitaan dalam persetujuan ini.

Baca 👇

MANOKWARI, SATUKANINDONESIA.Com – United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) menyatakan, Perjanjian New York Agreement yang ditandatangani pada 15 Agustus 1962, di Markas Besar PBB, New York…

Bayangkan ada sekelompok orang asing yang datang ke rumah Anda. Mereka duduk di meja makan dan mulai membicarakan tentan...
16/08/2024

Bayangkan ada sekelompok orang asing yang datang ke rumah Anda. Mereka duduk di meja makan dan mulai membicarakan tentang bagaimana mereka akan membagi-bagi rumah Anda, mengatur siapa yang akan tinggal di sana, dan apa yang akan dilakukan di setiap ruangan. Namun, saat mereka berbicara dan membuat kesepakatan, Anda, sebagai pemilik rumah, tidak diajak bicara atau dilibatkan sama sekali. Anda hanya bisa menyaksikan dari jauh tanpa punya suara dalam keputusan-keputusan yang diambil tentang rumah Anda sendiri.

Kemudian, orang asing yang membantu mengatur kesepakatan ini, memiliki agenda tersembunyi. Dia tahu bahwa di bawah tanah halaman belakang rumah Anda ada harta karun yang sangat berharga. Jadi, sebagai balas jasa atas bantuannya dalam mengatur kesepakatan ini, dia mendapatkan hak istimewa untuk menggali dan mengambil harta karun itu sesuka hati, tanpa peduli bahwa itu adalah milik Anda. Sementara itu, orang yang kini menguasai rumah Anda mendapatkan keuntungan besar dengan memiliki kendali penuh atas rumah dan seluruh isinya, dan mulai memaksakan aturan-aturan yang tidak pernah Anda setujui.

Setelah itu, mereka menyadari bahwa untuk menjaga citra mereka di mata dunia, mereka perlu membuatnya tampak seolah-olah Anda, sebagai pemilik rumah, setuju dengan semua yang telah mereka lakukan. Maka mereka merancang skenario dengan sandiwara “penentuan pendapat rakyat” (pepera). Mereka memilih 0,2% dari 800 ribu penghuni rumah itu, memaksa mereka di bawah senjata untuk setuju menyerahkan rumah anda sepenuhnya kepada orang asing itu.

Setelah itu, mereka mulai menjalankan agenda mereka. Mereka mulai merusak dan menghancurkan berbagai bagian dari rumah Anda. Mereka membunuh anggota keluarga Anda yang menentang, menghancurkan warisan budaya Anda, dan menggali semua kekayaan dari halaman belakang rumah Anda tanpa peduli. Ketika Anda dan sisa keluarga Anda mulai mengeluh dan menuntut hak, orang asing tersebut mengabaikan tuntutan Anda dan memaksa Anda untuk menerima tawaran (otsus) yang mereka klaim akan memberi perlindungan dan memberdayakan Anda. Namun, kenyataannya adalah bahwa mereka tetap mengendalikan semua aspek peraturan ini dari jauh, dan semua keputusan penting tentang rumah Anda tetap berada di tangan mereka.

Mereka membagi-bagi rumah Anda menjadi beberapa bagian untuk mempermudah pengaturan dalam menguasai dan merampok isi kekayaan dari masing-masing bagian, tanpa memperhatikan dampak yang terjadi pada Anda dan keluarga Anda. Sekali lagi, semua dilakukan tanpa meminta persetujuan anda selaku pemiliknya. Ketika Anda dan keluarga Anda melawan dan mencoba berbicara, mereka menyebut Anda monyet, teroris, kriminal, separatis, dsb, kemudian menangkap dan atau membunuh.

Begitu yang terjadi pada New York Agreement, 15 Agustus 1962 hingga Otsus dan Pemekaran di Tanah Papua saat ini.

Ajari kami untuk mengingatMu dengan cara Yang benar.16-08-2024📍It All about PAPUA.
16/08/2024

Ajari kami untuk mengingatMu dengan cara Yang benar.

16-08-2024

📍It All about PAPUA.

Rakyat west Papua,Titik lingkaran Abepura, Jayapura, protes New York Agreement dan peringati lima tahun Anti Rasisme, 15...
16/08/2024

Rakyat west Papua,Titik lingkaran Abepura, Jayapura, protes New York Agreement dan peringati lima tahun Anti Rasisme, 15 agustus 2024

Negeri Tanah Air Milik Kita.Tidak ada Masa Depan bangsa Papua Bersama Indonesia.
16/08/2024

Negeri Tanah Air Milik Kita.
Tidak ada Masa Depan bangsa Papua Bersama Indonesia.

SELAMAT ULANG TAHUN KE-5Aliansi Mahasiswa Papua Komite Kota JemberHari ini 15 Agustus 2024, dengan penuh rasa bangga dan...
16/08/2024

SELAMAT ULANG TAHUN KE-5
Aliansi Mahasiswa Papua Komite Kota Jember

Hari ini 15 Agustus 2024, dengan penuh rasa bangga dan hormat, kita memperingati 5 tahun berdirinya Aliansi Mahasiswa Papua Komite Kota Jember. Lima tahun perjalanan yang penuh dengan tantangan, namun juga sarat dengan semangat dan keberanian untuk melawan segala bentuk ketidakadilan.

Sejak awal kita bersatu, suara kita tidak pernah berhenti menggema, menyerukan hak asasi, keadilan, dan penentuan nasib sendiri bagi rakyat Papua. Dalam kurun waktu lima tahun ini, kita telah menghadapi banyak rintangan, namun dengan tekad yang kokoh, kita terus melangkah maju, menolak rasisme, dan menuntut pengakuan terhadap hak-hak Rakyat Bangsa Papua.

Lima tahun adalah sebuah pencapaian yang layak dirayakan, bukan hanya karena kita bertahan, tetapi karena kita terus berkembang, terus memperkuat barisan, dan terus menyalakan api perjuangan.

Semoga di tahun-tahun mendatang, kita semakin kuat, semakin berani, dan semakin solid dalam memperjuangkan cita-cita bangsa Papua. Perjuangan ini bukan hanya milik Rakyat Bangsa Papua, tetapi milik semua yang menginginkan keadilan dan kebebasan.

Selamat ulang tahun yang ke-5, Aliansi Mahasiswa Papua Komite Kota Jember! Bersama, kita akan terus maju, melawan penindasan, dan mencapai cita-cita yang kita perjuangkan!

Medan Juan
Jember, 15 Agustus 2024.

Members of Solomon Islands for West Papua at the National stadium. Members also distributing pamphlets to spectators at ...
16/08/2024

Members of Solomon Islands for West Papua at the National stadium. Members also distributing pamphlets to spectators at the stadium. The struggle continues Papua Merdeka .

Hari ini tg 15/ 08/ 24, bangsa Papua memperingati 62 tahun penjajahan oleh kolonial Indonesia, sementara Indonesia akan ...
16/08/2024

Hari ini tg 15/ 08/ 24, bangsa Papua memperingati 62 tahun penjajahan oleh kolonial Indonesia, sementara Indonesia akan merayakan kemerdekaannya di West Papua yang ke-79 dengan semangat menjajah West Papua. Indonesia, yang pada satu sisi mengklaim sebagai negara anti-kolonial, di sisi lain, turut berperan aktif terus dalam menjajah West Papua. Otonomi Khusus (Otsus), Pemekaran Wilayah, dan segala bentuk eksploitasi yang dipaksakan secara brutal di tanah Papua merupakan kelanjutan dari kolonialisme rasis yang telah dimulai sejak Komando Trikora 1961, Perjanjian New York 1962, dan Pepera 1969.

Victor Yeimo

Komite Nasional Papua Barat ( KNPB ) Wilayah Timika.Kronologis. Pada jam 08:30 WIT , Korlap Aksi Lamy Waker bersama Raky...
16/08/2024

Komite Nasional Papua Barat ( KNPB ) Wilayah Timika.

Kronologis. Pada jam 08:30 WIT , Korlap Aksi Lamy Waker bersama Rakyat keluar dari timika Indah sambil berorasi sepanjang jalan, hingga didepan Emeneme masa aksi di hadang depan Emeneme oleh Aparat Gabungan , jam 08:48 pagi .

Kemudian Negosiasi dilakukan antara KNPB dan Pihak Aparat Gabungan hampir 1 jam ( 08:50-09:42 ) , namun Massa dipukul mundur hingga memasuki jalan Koteka Jam 10:03

Dalam aksi Damai Beberapa atribut seperti Bendera 2 , spanduk , dan beberapa pamflet disita hingga sempat beradu fisik , dan ditambah hp 1 buah disita milik massa aksi yang diisi dalam saku di sita oleh aparat tanpa negosiasi.

KNPB Mengumpulkan Massa Aksi dan Memulai Diskusi tentang New York Agreement , dilanjutkan evaluasi terbuka terkait aksi Damai dari jam 10:33-11:54 siang .

Akhir dari Diskusi dan Evaluasi, Simpatisan dan Anggota serta Pengurus KNPB Sepakat akan siap selalu menjadi Media Bangsa Papua untuk mengawal dan Menyuarakan Aspirasi Rakyat Papua .

Stekmen KNPB dan RAKYAT MIMIKA

Kapolri segera copot Kapolda Papua Tengah dan Kapolres Mimika yang anti demokrasi, tidak berkemanusiaan dan cacat Hukum serta lalai dalam menjalankan Tufoksi sebagai Pelindung dan Pengayom masyarakat .

Sebelumnya KNPB Timika melalui Negosiator Edo Dogopia telah melayangkan Surat pemberitahuan 3 hari sebelum tanggal 15 , untuk pihak Kepolisian bersama keamanan ( Militan ) KNPB Bersama mengawal aksi damai bukan Memberi Izin untuk Polisi Mengijinkan aksi ini, maka kami KNPB menilai Kapolda dan Kapolres Mimika dan jajarannya harus dicopot dari jabatan karena tidak memahami isi surat tersebut sebab suratnya berisi Pemberitahuan Aksi Damai bukan Meminta Izin kepolisian untuk Aksi dilakukan .

KNPB Bersama Rakyat Mimika akan tetap menyuarakan Aspirasi Aspirasi maka itu Kapolda Papua Tengah dan Kapolres Mimika jangan membungkam Ruang Demokrasi di Tanah Papua .

Bentuk Pembungkaman Ruang Demokrasi adalah bagian dari memarjinalkan orang Papua secara sistematis dan masif Maka Rakyat Papua diharapkan tetap konsisten dan eksis dalam menegakkan Keadilan dan Kebenaran atas Tanah dan Bangsa Papua .

KNPB 🌟 LAWAN
HIDUP RAKYAT YANG MELAWAN
HIDUP RAKYAT PAPUA

berat @sorotan

Cendrawasih bukan merpati 🙌🍃🌱
16/08/2024

Cendrawasih bukan merpati

🙌🍃🌱


K E M E R D E K A A N   A D A L A H   H A K
30/07/2024

K E M E R D E K A A N A D A L A H H A K

23/07/2024

DOA IBU DI MASA REVOLUSI,

Lagu yang selalu dinyanyikan berdampingan dengan lagu “Hai Tanah Ku Papua” dalam perayaan hari-hari besar rakyat Papua. Lagu ini memiliki irama yang syahdu dan bercerita tentang pengalaman para gerilyawan Organisasi Papua Merdeka (OPM), yang mengembara di hutan rimba Papua Barat untuk memperjuangkan pembebasan Negeri dan Tanah Air Papua Barat.

Lagu ini kemudian dipopulerkan oleh Eyuser, grup sting band asal Tanah Papua. Dengan sentuhan irama musik klasik, membuat para pendengar semakin menikmati alunan musiknya. Berikut lirik lagu DOA IBU DI MASA REVOLUSI.

(Bait Pertama)
DOA IBU DI MASA REVOLUSI
DOAKAN ANAK DI MEDAN BHAKTI
MEMINTA TUHAN KIRANYA LINDUNGI
ANAKNYA DI MEDAN PERJUANGAN

Reff:

GUNUNG KAU DAKI
SUNGAI KAU MENYEBERANG
UNTUK MEMBEBASKAN NEGERI LELUHUR
TANAH PUSAKA PAPUA BARAT

(Bait Kedua)
PESAN IBUNDA PERGILAH SAYANG KU
TERIRING DOA DAN AIR MATA
TUNAIKAN TUGAS PANGGILAN BANGSA MU
DISAYANG TUHAN BERTEMU LAGI

Orang Papua seringkali menyampaikan ungkapan hati dan ekspresi perasaan mereka dalam berbagai macam bentuk seni, baik melalui lagu, tarian, puisi, lukisan ataupun ukiran. Ungkapan seperti demikian lebih mudah dipahami oleh orang Papua yang umumnya masih memegang tradisi lisan.




Fakta INDONESIA SEMBUNYIKAN APA DI PAPUA BARAT?Oleh Gembala Dr. A.G. Socratez YomanMengapa Papua Barat menjadi wilayah k...
14/07/2024

Fakta

INDONESIA SEMBUNYIKAN APA DI PAPUA BARAT?

Oleh Gembala Dr. A.G. Socratez Yoman

Mengapa Papua Barat menjadi wilayah koloni Indonesia yang diisolasi?

Apa yang penguasa kolonial firaun modern Indonesia sembunyikan di Papua Barat?

Apa yang penguasa kolonial firaun modern Indonesia takutkan di Papua Barat?

Pertanyaan-pertanyaan ini dimunculkan karena ada beberapa fakta sebagai berikut:

1. Wartawan asing dilarang masuk di Papua Barat;

2. Wartawan nasional dilarang masuk di Papua Barat;

3. Diplomat asing dilarang masuk di Papua Barat;

4. Palang Merah Internasional dilarang masuk di Papua Barat?

5. Lembaga-lembaga kemanusiaan Internasional dilarang masuk di Papua Barat.

Sementara persoalan Papua Barat adalah sudah menjadi seperti duri dalam sepatu Indonesia atau seperti duri dalam tubuh bangsa Indonesia.

Semua masalah Papua seperti duri di dalam tubuh Indonesia ini sudah menjadi seperti luka membusuk dan dan bernanah di dalam tubuh bangsa Indonesia.

Prof. Dr. Franz Magnis-Suseno menggambarkan persoalan konflik Papua Barat sebagai berikut:

“Ada kesan bahwa orang-orang Papua mendapat perlakuan seakan-akan mereka belum diakui sebagai manusia. Kita teringat pembunuhan keji terhadap Theys Eluay dalam mobil yang ditawarkan kepadanya unuk pulang dari sebuah resepsi Kopassus.”

“Situasi di Papua adalah buruk, tidak normal, tidak beradab, dan memalukan, karena itu tertutup bagi media asing. Papua adalah luka membusuk di tubuh bangsa Indonesia.” (hal.255).

“…kita akan ditelanjangi di depan dunia beradab, sebagai bangsa yang biadab, bangsa pembunuh orang-orang Papua, meski tidak dipakai senjata tajam.” (hal.257). (Sumber: Franz: Kebangsaan, Demokrasi, Pluralisme Bunga Rampai Etika Politik Aktual, 2015).

Sementara alm.Pastor Frans Lieshout, OFM sebagai Gembala dan Guru Bagi Papua mengungkapkan:

"..Orang tidak mau mendengar orang Papua, apa yang ada dihati mereka, aspirasi mereka. Aspirasi itu dipadamkan dengan senjata, kita harus mengutuk itu. Pendekatan Indonesia terhadap Papua harus kita kutuk. Orang Papua telah menjadi minoritas di negerinya sendiri. Papua tetaplah luka bernanah di Indonesia." (Sumber bacaan: Pastor Frans Lieshout. Gembala Dan Guru Bagi Papua. hal.399, 601).

Sedangkan ibu Dr. Anti Soleman dalam saat peluncuran 5 buku Seri Sejarah Politik, HAM dan Demokrasi di West Papua karya Markus Haluk di Graha Oikoumene, Jakarta, Kamis (15/6/2023) menyatakan, “Buku ini (karya Haluk) cerita tentang luka. Luka tentang Papua itu tidak saja ada pada kami seperti usia saya yang sudah 71 tahun, tapi luka itu sudah ada dalam hidup anak dan cucu kita, umurnya 17 tahun”.

Pendeta Gomar Gultom, Ketua Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) pada suatu diskusi tentang Papua pernah mengungkapkan:

"Persoalan Papua hari ini sudah seperti luka bernanah yang belum sembuh, belum kering nanahnya tapi muncul luka yang baru di atasnya" (Sumber: Pdt. Ronald Rischard Tapilatu: Membawa Keadilan dan Damai ke Tanah Papua: 2024, xvi).

Akar konflik Papua Barat yang sudah seperti duri dan luka membusuk ini sudah dirumuskan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang sudah tertuang dalam buku Papua Road Map, yaitu 4 akar persoalan sebagai berikut:

(1) Sejarah dan status politik integrasi Papua ke Indonesia;

(2) Kekerasan Negara dan pelanggaran berat HAM sejak 1965 yang belum ada penyelesaian;

(3) Diskriminasi dan marjinalisasi orang asli Papua di Tanah sendiri;

(4) Kegagalan pembangunan meliputi pendidikan, kesehatan, dan ekonomi rakyat Papua.

Penguasa Indonesia tidak bisa menghindar dari fakta-fakta ini. Pemerintah Indonesia juga tidak boleh bersembunyi dibalik "jargon" NKRI harga mati di Papua Barat.

Dunia semakin terbuka dan mengglobal dan tidak ada rahasia dan tidak ada tersembunyi. Media sosial telah menjadi alat interaksi sosial yang lebih cepat

Solusi akar konflik Papua Barat bukan membatasi wartawan dan diplomat asing.

Solusi akar konflik Papua Barat juga bukan Daerah Otonomi Baru Boneka Indonesia dan Otonomi Kasus Nomor 2 tahun 2021.

Solusi yang lebih bermartabat, adil dan mendamaikan ialah dialog atau perundingan damai seperti persoalan Aceh, GAM-RI di Helsinki pada 15 Agustus 2005.

Terima kasih. Selamat membaca

Ita Wakhu Purom, 15 Juli 2024

Penulis:

1. Presiden Persekutuan Gereja-gereja Baptis West Papua.
2. Anggota: Dewan Gereja Papua
(WPCC).
3. Anggota Konferensi Gereja-gereja Pasifik (PCC).
4. Anggota Baptist World Alliance (BWA).
__________

Kontak: 08124888458//081288887882

Di Kaledonia Baru, satu dari dua kursi kini dipegang oleh kandidat pro-kemerdekaan, yang menandakan potensi kemunduran b...
08/07/2024

Di Kaledonia Baru, satu dari dua kursi kini dipegang oleh kandidat pro-kemerdekaan, yang menandakan potensi kemunduran bagi kubu pro-Prancis (loyalis), sementara di Polinesia Prancis, partai pro-kemerdekaan (Tavini Huiraatira) telah kalah di dua dari tiga daerah pemilihan.

Hasil sementara diberikan oleh Komisi Tinggi Prancis. Hasil tersebut akan dikonfirmasi dan diumumkan secara resmi oleh Kementerian Dalam Negeri Prancis melalui Komisi Tinggi pada Senin (8/7/2024), waktu Kaledonia Baru. Demikian dikutip Jubi dari rnz.co.nz, Senin (8/7/2024).

Di Kaledonia Baru pada Minggu (7/7/2024), orang-orang datang secara massal untuk memberikan suara mereka, guna memilih dua anggota parlemen di Majelis Nasional Prancis yang beranggotakan 577 orang.

⬇️⬇️⬇️
https://jubi.id/pasifik/2024/pemilu-prancis-pendatang-baru-di-kaledonia-baru-polinesia-prancis/







Hasil sementara diberikan oleh Komisi Tinggi Prancis. Hasil tersebut akan dikonfirmasi dan diumumkan secara resmi oleh Kementerian Dalam Negeri Prancis

Soter Zonggonau, kepala Suku Moni di Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah mengatakan seorang pengungsi, warga Distrik...
25/06/2024

Soter Zonggonau, kepala Suku Moni di Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah mengatakan seorang pengungsi, warga Distrik Bibida, Kabupaten Paniai Bernama Magdalena Hanau, perempuan berusia 30-an, meninggal dunia akibat sakit di RSUD Nabire pada Jumat (20/6/2024).

Jenazah Magdalena Hanau kemudian disemayamkan di rumah Soter Zonggonau di Wadio, Kabupaten Nabire dan dimakamkan di Nabire pada Minggu (23/6/2024).

“Rumah saya menjadi salah satu tempat tinggal para pengungsi dari Distrik Bibida, ada 11 orang yang menginap dan salah satunya meninggal dunia, sekarang tinggal 10 orang,” katanya kepada wartawan, Sabtu (22/6/2024).

⬇️⬇️⬇️
https://jubi.id/polhukam/2024/dampak-kontak-tembak-pengungsi-bibida-meninggal-di-nabire/







“Rumah saya menjadi salah satu tempat tinggal para pengungsi dari Distrik Bibida, ada 11 orang yang menginap dan salah satunya meninggal dunia, sekarang

25/06/2024

Free WEST PAPUA

Gereja dan Masyarakat Sipil Pasifik telah mengambil sikap pada (rapat pleno ke-4) Panitia Khusus Dekolonisasi ( ) bersam...
12/06/2024

Gereja dan Masyarakat Sipil Pasifik telah mengambil sikap pada (rapat pleno ke-4) Panitia Khusus Dekolonisasi ( ) bersama Kanaky Kaledonia Baru. Kami mendesak para pemimpin Pasifik untuk percaya diri, mengambil sikap, dan segera mengambil tindakan terhadap situasi di Kanaky. 🏾

Tonton format video lengkap di sini: https://webtv.un.org/en/asset/k1r/k1rp17u14t

📸🇻🇮Dukungan Melanesia untuk negara saudara kita KANAKY ڤ🏳️☮️🇫🇷
09/06/2024

📸🇻🇮Dukungan Melanesia untuk negara saudara kita KANAKY ڤ🏳️☮️🇫🇷

02/06/2024

Pendidikan penting di Papua bukan internal organisasi perjuangan tetapi di masyarakat Papua pada umumnya.

Pola atau metode pendidikan pembebasan kritis menjadi kebutuhan utama dalam perjuangan pembebasan nasional untuk mendidik kader produktif dalam organisasi gerakan sektoral dan di masyarakat.

Oleh sebab itu kita perlu menemukan pola atau metode pendidikan yang tepat sesuai dengan kebutuhan dan memahami karakteristik orang Papua juga memahami perkembangan masyarakat Papua.

Orang Papua belum tuntas dalam tahapan perkembangan masyarakat masih terpengaruh oleh pemikiran komunal belum sampai ke tahapan kapitalisme lebih maju.

Maka penting pola pendidikan atau kurikulum pendidikan yang kontekstual disesuaikan karakter orang Papua yang sangat beragam.

Setiap orang memahami ilmu pengetahuan Itu melalui organ tubuh sebagai media. Telinga, Mata, Mulut Tangan dan Hati atau perasaan.

Tidak semua orang memahami sesuatu hanya satu metode seperti sistem pendidikan Nasional Indonesia kita pelajari selalu baca banyak teori dan metode menghafal.

Oleh karena itu sistem pendidikan pembebasan dalam organisasi gerakan kontekstual dan kolaborasi.

Metode pendidikan kolaborasi ini penting supaya setiap orang memahami pengetahuan melalui 5 organ tubuh menjadi media tetapi juga Indra yang dimiliki setiap orang.

Disinilah problem sebab tidak semua orang memahami sesuatu sama ada yang bedah
Ada yang mudah mengerti melalui orang berbicara tetapi perlu mengulang sebab orang tersebut memahami sesuatu melalui pendengaran.
Ada juga tanggap cepat saat orang berbicara walaupun bicara sekali tidak mengulang-ulang ini melui mulut orang.

Ada yang mengerti setelah dia merasakan sendiri atau pengalaman bawah dalam hati. Ada yang memahami sesuatu dengan hanya melihat dengan mata setiap peristiwa atau realitas objektif.

Kemudian yang terakhir adalah dia memahami melalui fisik misalnya orang mengerjakan sesuatu dia meniru hal sama atau dia sendiri mencoba sesuatu temukan pengetahuan dari apa yang dia kerjakan.

Aristoteles filsuf terkemuka itu mengatakan: Pikiran melahirkan tindakan, tindakan melahirkan kebiasaan, kebiasaan melahirkan karakter dan karakter melahirkan penciptaan.

Selain itu Aristoteles juga mengatakan kami tidak mengajarkan orang ilmu pengetahuan tetapi kami hanya memberikan bahan untuk mereka belajar menemukan pengetahuan sendiri.
Pemikiran ini yang pernah diterjemahkan oleh paulo Pereira dengan metode pendidikan kritis dan kontekstual demokratis dan partisipatif, kebebasan berpikir dan berexprei.

Dalam proses pendidikan pembebasan untuk menyiapkan kaum revolusioner penggerak revolusi di Papua tidak bisa satu metode yaitu membaca buku -buku saja.

Membaca banyak buku salah satu bagian metode belajar dari sekian metode belajar yang lainnya karena perkembangan masyarakat pribumi Papua belum sampai ke tahapan kapitalisme yang sangat maju seperti di luar Papua.
Ditambah lagi orang Papua minat baca kurang dan untuk sampai di titik ini butuh proses masyarakat Papua bisa kritis dan rajin membaca untuk memahami ilmu pengetahuan.

Kita perlu melihat karekteristik orang Papua masih dipengaruhi pola hidup dan sistem pendidikan komunal.
Dimana seorang anak mendapatkan ilmu pengetahuan untuk mematahkan hidup dan kehidupan dapat pengetahuan dari orang tua melalui Mata, telinga dan meniru gaya hidup dan cara kerja orang tuanya.

Revolusi terjadi di eropa di Afrika di Asia waktu itu berbeda dengan kondisi obyektif hari ini walaupun musuh yang sama kapitalisme.

Belum lagi perkembangan masyarakat di eropa waktu itu sampai di tahapan mana karakter manusia eropa, Asia Afrika sangat berbeda dengan karakteristik orang Papua dan ditambah lagi kondisi ekonomi politik dan wilayah geografis yang sangat berbeda.

Setiap teori revolusi industri maupun revolusi kebudayaan dan revolusi ideologi yang terjadi di benua lain menjadi referensi untuk mengenal metode dan bagaimana kita konseptualisasi melalui pendidikan dan perjuangan kita di Papua saat ini.

Oleh karena itu membaca buku kiri penting dalam membangun gerakan di Papua tetapi kita juga pikiran kurikulum pendidikan pembebasan sebagai solusi alternatif untuk melawan sistem pendidikan Nasional kapitalistik.

Terlebih khusus pendidikan pembebasan kontekstual dalam internal organisasi gerakan maupun terhadap rakyat Papua sangat penting.

Melalui pendidikan pembebasan kontekstual setiap anggota organisasi gerakan maupun masyarakat umum dan sektoral mampu memahami dan selalu kritis terhadap penindasan agar ikut terlibat sebagai subjek dalam perjuangan pembebasan nasional.
Penulis Ones Suhuniap, Jubir KNPB

Jaringan Pasifik untuk Globalisasi berdiri dalam solidaritas dengan masyarakat Kanaky Kaledonia Baru, dan menegaskan kem...
02/06/2024

Jaringan Pasifik untuk Globalisasi berdiri dalam solidaritas dengan masyarakat Kanaky Kaledonia Baru, dan menegaskan kembali pendirian kami untuk dialog damai, solusi politik, dan hak untuk menentukan nasib sendiri bagi Kanaky Kaledonia Baru. Kami menyerukan kepada Pemerintah Perancis yang dipimpin Macron untuk mempertimbangkan beberapa janji mendasar:

1. Orang-orang telah berbicara. FLNKS menentang “pencairan” daftar pemilih Kaledonia Baru sebagaimana didefinisikan dalam rancangan undang-undang konstitusi. Oleh karena itu, teks ini harus ditarik oleh Pemerintah Perancis.

2. Negara Perancis sekali lagi harus bersikap netral dan keputusan harus diambil berdasarkan konsensus. Oleh karena itu, FLNKS menuntut agar misi mediasi yang dibentuk oleh Kepala Negara diselesaikan oleh tokoh-tokoh tingkat tinggi untuk menempatkan diskusi dalam perspektif teknis dan politik.

3. Peradilan Perancis harus melakukan tugasnya secara independen dan menghukum berat milisi kriminal anti-kemerdekaan yang beroperasi tanpa mendapat hukuman di Kanaky Kaledonia Baru.

4. Terakhir, Kanaky Kaledonia Baru bukanlah Perancis, sebagaimana diatur dalam hukum internasional. Oleh karena itu, Kepala Negara Perancis harus menghormati prinsip-prinsip Konstitusinya sendiri, yang mencakup larangan bagi Republik Perancis untuk menggunakan “kekuatannya melawan kebebasan setiap orang”, penentuan bebas masyarakat, dan hak masyarakat untuk mandiri. -tekad.

FLNKS-Petugas Emmanuel Macron

Nasib Sendiri

Dalam solidaritas dengan Kanaky Kaledonia Baru, Konferensi Gereja-Gereja Pasifik, organisasi masyarakat sipil, mitra ber...
02/06/2024

Dalam solidaritas dengan Kanaky Kaledonia Baru, Konferensi Gereja-Gereja Pasifik, organisasi masyarakat sipil, mitra berbasis agama, dan penduduk Suva mengadakan upacara vigil kemarin di Suva, Fiji.

Upacara ini memberikan penghormatan kepada mereka yang meninggal dunia selama kerusuhan baru-baru ini di Kanaky Kaledonia Baru, dan juga mengenang mereka yang kehilangan nyawa dalam perjuangan pembebasan Kanak.

Sekretaris Jenderal Konferensi Gereja-Gereja Pasifik, Pendeta James Bhagwan menyerukan perdamaian, cinta dan persatuan selama masa kerusuhan ini, juga mengingatkan wilayah tersebut akan perjuangan lainnya di Pasifik.

Upacara peringatan tersebut mempersembahkan doa bagi para wanita, anak-anak, pemuda dan para pemimpin Kanaky Kaledonia Baru. Orang Kanak yang tinggal di Suva juga memberikan penghormatan dalam lagu dan puisi.

€Lengkap

Vigilnya dapat disaksikan melalui: https://fb.watch/sp5kxDv2we/

Address

Timika

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when The Sound Of Free West Papua posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Videos

Share