23/01/2023
PROSES seleksi panitia pemungutan suara (PPS) di Wonogiri disebut-sebut tidak transparan. Penyebabnya, dalam pengumuman hasil seleksi tak disebutkan nilai masing-masing peserta tes.
“Nilainya tidak disebutkan sama sekali,” ujar sumber Jawa Pos Radar Solo yang merupakan salah seorang peserta tes seleksi PPS, Senin (23/1/2023).
Sumber yang enggan identitasnya dikorankan itu menuturkan, usai mengikuti tes tertulis, dia mendapatkan informasi bisa mengikuti tes wawancara. Tapi hasil tes tulis maupun wawancara tak diketahuinya.
“Kalau begini kan mikirnya ada permainan. Kalau bisa setransparan mungkin. Jadi kami bisa mengetahui nilai tes,” ungkapnya.
Senada diungkapkan peserta seleksi PPS asal Kecamatan Selogiri. “Tidak adil rasanya. Kan tidak ada penjelasan nilainya berapa. Kalau tahu nilainya kan lebih jelas. Ketika nilainya dicantumkan, bisa lebih bisa diterima,” jelas dia.
Informasi yang diterima Jawa Pos Radar Solo, di salah satu Kecamatan Giriwoyo, terdapat satu PPS mundur, sedangkan PPS cadangan enggan menggantikan.
Namun, setelah ada peran pemerintah kecamatan setempat, akhirnya ada PPS cadangan yang bersedia menggantikan anggota PPS yang mundur.
“Kalau kabupaten lain seperti Sukoharjo, nilainya dimunculkan, kok Wonogiri tidak,” terang sumber di Kecamatan Giriwiyo.
Ditambahkan sumber tersebut, pada perekrutan PPS untuk Pilkada 2020, nilai peserta tes diumumkan.
Menanggapi keluhan tersebut, Ketua KPU Wonogiri Toto Sihsetyo Adi melalui Komisioner Bidang Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan Sumber Daya Manusia (Sosdiklih dan SDM) KPU Wonogiri Augustina Puspa Dewi mengatakan, pihaknya telah melakukan rapat pleno sebelum memutuskan segala hal dalam tahapan seleksi PPS. Termasuk pengumuman hasil rekrutmen. (al/aw/wa)
Baca selengkapnya di: https://radarsolo.jawapos.com/daerah/wonogiri/23/01/2023/seleksi-pps-dituding-tak-transparan-kpu-wonogiri-tak-diatur-soal-umumkan-nilai/