18/08/2024
Dalam rangka peringatan 79 tahun kemerdekaan republik indonesia, masyarakat dunia semua tahu bagaimana kehidupan kelam saat masa perang, penjajahan terjadi pada wilayah negara dengan pertahanan militer yang tergolong lemah bahkan pada wilayah yang belum terbentuk sebagai sebuah negara yang berdaulat.
Pada peringatan kemerdekan republik indonesia di tahun 2024, kita kembali merenungkan perjuangan bangsa ini mencapai kemerdekaan dari penjajahan. Perjuangan perlawanan petani, buruh, golongan nasionalis dan golongan agamis menjadi alarm pemicu perang perlawanan dan pemberontakan seluruh masyarakat bangsa indonesia terhadap penjajah untuk menjadi negara merdeka dan berdaulat.
Namun demikian, meskipun bangsa indonesia telah menjadi negara merdeka dan berdaulat, praktek-praktek penjajahan gaya baru terus terjadi begitu lama yang pastinya menjauhkan masyarakat dari kata makmur dan sejahtera yang tentunya dapat mengancam kedaulatan ekonomi rakyat, khususnya di sektor pertanian. "Salah satu ancaman tersebut datang dari para tengkulak yang kerap bertindak layaknya *penjajah bertopeng* mengambil keuntungan berlebih dari para petani yang berada dalam posisi rentan" ujar humas kementerian pertanian republik indonesia.
Hal tersebut telah sesuai dengan kondisi nyata yang di alami petani, khususnya petani diprovinsi sulawesi tengah. Maka melalui tulisan singkat ini, pada momentum peringatan hari kemerdekaan republik indonesia atas nama ketua Garda Tani dan seluruh petani di sulawesi tengah kami menyampaikan 3 (tiga) poin penting permasalahan yang dihadapi petani.
1. Akses modal yang terbatas
•Akses modal yang terbatas membuat petani menggantungkan segala kebutuhannya dari modal yang didapatkan pada pihak swasta/tengkulak
•hutang petani terhadap tengkulak wajib di bayar dengan hasil pertanian
•pembayaran hutang dengan hasil komoditas pertanian di ambil dengan harga jauh dibawah harga pasaran
•sehingga pada kondisi tertentu panen hasil pertanian tidak menutupi hutang petani
•dan pada akhirnya lahan pertanian di ambil alih oleh tengkulak untuk dikelolah dalam jangka panjang demi melunasi hutang petani
•sehingga beberapa kejadian petani menjadi buruh di lahan pertaniannya sendiri
2. Sarana produksi pertanian pertanian bersubsidi yang terbatas berdampak pada:
•pupuk bersubsidi tidak mencukupi kebutuhan petani
•akses pupuk bersubsidi terdistribusi hanya sampai pusat kecamatan dan tidak menjangkau langsung kepetani ditingkat desa
•akses pupuk yang jauh mengharuskan tengkulak menjadi fasilitator untuk membiayai pupuk dan distribusi sampai ke petani, sehingga tengkulak mengambil keuntungan atas biaya distribusi dan pembiayaan sebagaimana skema poin 2 dan 3 yang terjadi pada akses modal yang terbatas
•akses pupuk, pestisida dan sarana pertanian lainnya sulit di jangkau oleh petani, sehingga tingkat ketergantungan terhadap tengkulak yang sangat tinggi
3. Rendahnya harga komoditas pertanian:
•monopoli harga oleh tengkulak terhadap petani yang terikat hutang
•petani kesulitan meningkatkan produksi pertanian, disebabkan menambah pengambilan biaya kepada tengkulak
•kesulitan petani dalam memasarkan hasil panen kepada pengepul/tengkulak lain disebabkan hutang yang harus dibayarkan dengan hasil pertanian yang dibeli dengan harga murah
•petani terancam tidak diberikan modal mengelola pertanian apabila menjuan hasil panen kepada pengepul lain
Maka berdasarkan uraian permasalahan kondisi yang dialami oleh petani di daerah provinsi sulawesi tengah, peringatan hari kemerdekaan harus dirasakan oleh semua golongan khususnya petani, olehnya melalui radaksi singkat ini kiranya menjadi bahan pertimbangan daerah kabupaten dan provinsi sulawesi tengah untuk merumuskan kebijakan kongkrit penuntasan permasalahan di sektor pertanian, catatan ini kami tujukan kepada pemerintah daerah kabupaten dan provinsi baik yang sedang menjabat maupun calon kepala daerah pada pelaksanaan tahapan pilkada tahun 2024 yang sedang berlangsung agar memperjuangkan kemerdekaan petani dari belenggu penjajah bertopeng tengkulak dan distributor pupuk bersubsidi yang bekerja setengah hati.
Sampai saat ini kami menyadari bahwa janji politik para calon gubernur provinsi sulawesi tengah yang akan membangun lumbung pangan maupun pemberian asuransi pertanian belum menyentuh langsung permasalahan petani di daerah ini untuk bangkit merdeka dan berdaulat.
Olehnya garda tani siap berkolaborasi merumuskan kebijakan daerah dalam penuntasan permasalahan yang di alami petani untuk mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan melalui kebangkitan ekonomi rakyat disektor pertanian. Tentu bukan hal yang mudah untuk merubah paradigma penguasa yang cenderung oportunis, tetapi bagi kami "senyum petani melahirkan generasi emas daerah ini"
Salam hormat
A.n "Ruly S. Alim"
Ketua Garda Tani Provinsi Sulawesi tengah
https://trilogi.co.id/petani-sulawesi-tengah/
https://readnews.id/peringatan-79-tahun-kemerdekaan-ri-sorotan-terhadap-perjuangan-petani-dan-tantangan-kontemporer/
https://www.kabarsulteng.id/2024/08/18/petani-sulawesi-tengah/