Obelia Publisher

Home
Indonesia
Medan
Obelia Publisher

Penerbit dan Toko Buku Alternatif. Berdomisili di Kota Medan, Sumatera Utara. Berdiri sejak Agustus

22/12/2023

Satu cerita menarik soal buku sastra dan perpustakaan tentunya bagaimana tentang pengadaan. Katakanlah sebuah universitas di Medan membuat tabung rekomendasi untuk diisi oleh para mahasiswa terkait buku-buku apa saja yang diharapkan ada di perpustakaannya, terlebih buku-buku penerbit lokal yang aksesnya sangat mudah didapat. Seperti isi proklamasi, dalam tempo yang sesingkat-singkatnya buku-buku rekomendasi itu akan segera dipenuhi. Teori yang sangat bagus apabila pelaksanaannya pun sesuai.
Begitu yang kami dengar, tapi sampai saat ini kami sendiri belum pernah dihubungi pihak universitas tersebut, apa jangan-jangan para mahasiswa di kampus itu tidak kenal kami dan tidak tahu buku-buku terbitan kami?

Oiya, untuk perpustakaan SMA N 2 Binjai terima kasih ya sudah membeli Malim Pesong - 10 Cerpen Hasan Al Banna. Kami tunggu judul lainnya hehehe, tapi sebenarnya yang lebih kami tunggu adalah perpustakaan-perpustakaan lain 🤣

15/12/2023

Ngobrol Buku Kopi dan Kepo kumpulan puisi Hasan Al Banna di RRI ini akan menjadi kegiatan offline terakhir kami di tahun ini. Selanjutnya kami akan menyusun kegiatan dan buku terbit tahun 2024 mendatang.

Bagi teman-teman yang ingin hadir dianjurkan registrasi lebih dulu. Bagi yang sudah mendaftar, kita ketemu di sana besok ya.

Izinkan kami libur lebih awal, namun untuk pembelian buku-buku kami masih bisa dilakukan dan dilayani secara online, baik melalui wa maupun toko oren.

Oiya, ada yang bisa tebak gak, penulis sumut mana lagi yang bukunya akan kami terbitkan??

cc: .sari

01/12/2023

Tiga dari empat buku terlaris dari daftar di atas adalah buku terbitan kami yang berada pada catatan penjualan terbanyak sepanjang buku tersebut terbit. Bila diurutkan berdasarkan hitungan jumlah, Bandiet-Bandiet Siantar (Novel - Abram Christopher S.) menjadi urutan pertama, disusul Malim Pesong (Kumpulan Cerpen - Hasan Al Banna), dan Celakalah Orang-Orang yang Jatuh Cinta (Kumpulan Puisi - Titan Sadewo). Sementara itu Kopi dan Kepo (Kumpulan Puisi - Hasan Al Banna) yang baru terbit bulan Oktober tampaknya menunjukkan pergerakan yang luar biasa. Apa yang mau kami soroti adalah bagaimana pengaruh jenis naskah (Novel, Cerpen, Puisi) dapat mempengaruhi jumlah penjualan? Lalu apakah dampak nama penulis dapat menjamin penjualan buku-buku sastra? Kolom komentar disilakan untuk rakyat pembaca mengeluarkan suara.

kita mulai dari kawan baik kami:
.sadewo .sari

29/10/2023

Peluncuran dan Diskusi Buku Puisi Hasan Al Banna - Kopi dan Kepo akan berlangsung pukul 15.30 wib sampai selesai. Setelah bermusik-musik ria, mari kita rayakan dengan bermain pingpong dan satset.

28/10/2023

Perayaan perdana Kopi dan Kepo akan dimulai dengan Festival Musikalisasi Puisi, "Sudah Lama Tidak Berdua" pukul 09.00 WIB sampai dengan 15.00 WIB. Kemudian....

28/10/2023

Hari terakhir pre order tahap 2. Besok (saat launching) harga sudah mulai normal. Jadi silakan amankan bukunya hari ini. Sebelum kardus diangkut.

26/10/2023

Cuma mau bilang pre order tinggal hari ini dan besok.

26/10/2023

Mau 54 ribu, mau 60 ribu, sukak hati, yang penting beli.
Tapi ingat, promo 54 ribu hanya sampai sabtu
minggunya peluncuran buku kita serbu 🤣

25/10/2023

Pas sesi tanda tangan kemarin Hasan Al Banna bilang kok serius kali belakangan ini promosi bukunya? Simpan aja seriusnya buat tanggal 29 pas peluncuran. Oke siap Mas Hasan 🤭

24/10/2023

Kemarin kami membincangkan soal proses kreatif penyair dalam menulis puisi. Karena buku yang sedang kami pegang adalah Kopi dan Kepo, Seiska Handayani (penulis buku Lepas Muasal) membayangkan ada sebuah keadaan memaksa --antara judul dan isi-- ketika Hasan Al Banna membuat puisi-puisi dengan judul-judul yang memiliki kedekatan bunyi. Dugaan Seiska terhadap penciptaan puisi dalam Kopi dan Kepo adalah menulis judul lebih dulu, baru kemudian mengarang isi. Lalu Juhendri Chaniago bilang pengarang memang harus memaksa agar imajinasinya keluar melewati batas. Kemudian soal dua kata yang dipadukan (dalam hal ini mengacu ke judul-judul puisi dalam Kopi dan Kepo) secara sadar ataupun tidak si penyair tentunya akan melahirkan mitos baru (dalam pemaknaan).

24/10/2023

Maman S. Mahayana dalam bukunya Kitab Kritik Sastra (2015) mengatakan sastra adalah catatan sebuah kesaksian atas satu atau serangkaian peristiwa yang terjadi pada saat dan zaman tertentu. Sebagai sebuah kesaksian, sastra boleh jadi sekadar mencatat segala peristiwa itu tanpa pretensi. Atau, mungkin juga ia mencoba melakukan pemaknaan atas hakikat di balik peristiwa itu.

Bagaimana 50 puisi Hasan Al Banna dalam Kopi dan Kepo ini? Pre order tahap 2 masih dibuka, teman-teman bisa mengetahui jawabannya.

23/10/2023

Sastra pada hakikatnya adalah sebuah mimesis. Bagaimana wujudnya muncul dalam Kopi dan Kepo? Sabar sebentar ya, 29 Oktober tinggal beberapa hari lagi 😊

22/10/2023

Horatius menganggap karya seni yang baik, termasuk sastra, selalu memenuhi dua butir kriteria, yaitu dulce et utile. Sastra harus bagus, menarik, dan memberi kenikmatan. Tentu saja, kenikmatan ini hanya dimiliki oleh pembaca yang bermutu. Sastra harus memberi manfaat atau kegunaan, yaitu kekayaan batin, wawasan kehidupan (insight into life), dan moral. (Teori Sastra, Budi Darma hlm. 9)

Bagaimana Kopi dan Kepo hadir di tengah pembaca, tentunya hanya pembaca bermutu yang bisa menangkapnya. Adakah dari teman-teman sekalian termasuk di dalamnya?

20/10/2023

ngintip sikit-sikit. menuju peluncuran, seperti biasa pesanan menanjak. Sila ambil bagian.

20/10/2023

King ini masih memantau para pemesan

19/10/2023

Nasi sudah jadi kerak
harga naik merangkak

pesan awal tahap 1 berlalu
pesan awal tahap 2 melaju

18/10/2023

Lima puluh buku untuk pemesan pre order tahap 2, silakan teman-teman. Kopi dan Kepo segera mengisi pikiran kalian, mengguncang kata-kata.

16/10/2023

Pesan awal tahap 1 selesai dan kami masih menerima permintaan pesanan dengan harga diskon. Sembari menanti peluncuran bukunya (lihat unggahan selanjutnya) kami berinisiatif untuk membuka pesan awal tahap 2, tentunya diskon lebih sedikit daripada tahap 1. Semoga teman-teman tidak kelewatan lagi ya.

15/10/2023

Terima kasih banyak teman-teman yang udah pesan. Harga pre order masih dibuka sampai malam ini ya. Boleh ke WA maupun shopee. Silakan menanti Kopi dan Kepo.

14/10/2023

sungguh kerimbunan rindang tiada pernah menyakiti
serupa kenikmatan rendang tiada pernah ingkar janji

hari terakhir pre order, silakan amankan pesanan masing-masing 😊

13/10/2023

Proses kreatif Kopi dan Kepo Buku Puisi Hasan Al Banna ini bermula dari ketakhabispikiran yang diidap oleh Hasan membayangkan para pendahulu menciptakan kata. Bagaimana satu kata terbentuk, dan bagaimana bisa serupa dengan kata yang lain, meski berbeda makna. Secara lengkap Hasan menuangkan ketakhabispikiran dalam pengantar buku ini. Sepakat atau tidak mari kita simak lebih dulu.

Pre order segera berakhir, teman-teman yang belum pesan sila berkontak.

13/10/2023

Kopi dan Kepo berisi 50 puisi Hasan Al Banna, beberapa di antaranya bisa diintip di postingan. Apabila kalian penasaran, sila amankan slotnya. Tersisa 2 hari lagi 🙏

12/10/2023

Karena ada tekenan inilah kita lanjut proses penerbitan Buku Puisi Hasan Al Banna - Kopi dan Kepo. Jelang penutupan pre order kami menerima banyak pesanan dan transferan. Teman-teman yang lain segera ya, biar tidak ketinggalan 🙏

11/10/2023

Kopi dan Kepo Buku Puisi Hasan Al Banna berukuran 11x17,5 cm. Rasanya buku yang nyaman dibawa ke mana-mana. Hanya tersisa beberapa hari lagi masa pre order. Silakan teman-teman pesan untuk mendapat harga spesial dan tanda tangan penulis.

10/10/2023

Kami kembali mengingatkan para pembaca bahwa buku anyar kami ini Buku Puisi Hasan Al Banna - Kopi dan Kepo sedang dalam masa pre order. Jadi, bagi siapa saja yang ingin memesan silakan hubungi kami, sebelum harga menjadi normal.

09/10/2023

Bermain kata sambil menyelundupkan amanat bukan hal baru dalam perpuisian Indonesia, bahkan dalam perpuisian di mana pun pada umumnya. Puisi-puisi dalam kumpulan ini mungkin mengingatkan kita pada gurindam Raja Ali Haji dan puisi balsem K.H. Mustafa Bisri (Gus Mus)—yang juga bermain kata dengan sisipan amanat.

(Prih Suharto, penikmat puisi)

07/10/2023

Puisi dalam Kopi dan Kepo ini ditulis dalam satu kurun waktu tertentu. Di bawah setiap puisi dicantumkan tahun penulisan, yang kesemuanya sama: 2020. Itu tahun pertama kita dicekam Covid yang menakutkan itu. Tapi, sepertinya puisi dalam kumpulan ini tidak memiliki sangkut-paut dengan pandemi itu. Jadi, abaikan saja, tidak usah dikait-kaitkan. Kalaupun bisa dikaitkan, barangkali itu hanya bukti bahwa selain berjuang melawan kemungkinan buruk yang bisa ditimbulkan oleh Covid, Hasan juga mengisi “masa perjuangan” itu dengan bergelut menaklukkan kata.

Prih Suharto, penikmat puisi

06/10/2023

Dalam kumpulan ini Hasan mengumpulkan lima puluh pasang kata yang mirip penampakan dan bunyinya, lalu bermain-main dengannya. Bukan hanya bermain-main dengan pengertian kata, tapi juga bermain-main dengan pemahaman atas benda/barang yang diwakili kata itu. Sambil bermain-main, sesekali Hasan menyisipkan amanat.

Prih Suharto, penikmat puisi

05/10/2023

Sebagai penyuka puisi, saya lebih ingin menikmati permainan kata puisi-puisi dalam kumpulan Kopi dan Kepo ini dan agak mengabaikan amanat yang mungkin terselip di sana. Sungguh, saya ingin menikmati permainan katanya—sesuatu yang sekarang sudah jarang ditemukan dalam puisi Indonesia yang dikeluhkan semakin hari semakin terasa seperti prosa tapi ditulis dengan penampakan puisi.

Prih Suharto, penikmat puisi

03/10/2023

Kopi dan Kepo
yang satu setia dicari
satunya lagi tersiksa mencari

03/10/2023

K menjadi kunci dari buku ini. Ada Kopi, dan ada mata Kepo yang mengintip. Masih dibuka pesan awal (pre order). Pemesanan tentunya di K (Kedebukuobelia).

02/10/2023

Lima puluh puisi dalam buku Kopi dan Kepo ini merupakan salah satu ikhtiar saya memanfaatkan daya dan tenaga kata semaksimal yang saya bisa. Mudah-mudahan memberi makna. Seandainya belum sampai ke makna atau masih jauh dari bermakna, biarkan saya tetap berada di bilik ketakhabispikiran saya. Jangan-jangan, tinggal ketakhabispikiran itu penanda medan pikiran saya masih menyala…

(Hasan Al Banna)

01/10/2023

Judul setiap puisi dalam Kopi dan Kepo mirip satu sama lain: berisi tiga kata. Sebetulnya dua kata, tapi disisipi kata /dan/ di tengahnya. Dua kata itu pun mirip satu sama lain sehingga kalau dibaca dengan suara agak keras, apalagi dibaca dengan cepat, orang akan mendengar dua kata yang sama.

Di sinilah uniknya Kopi dan Kepo. Semua puisi di dalamnya menyajikan dua kata bermiripan, tapi punya arti yang bukan sekadar tidak sama, tapi bisa berlawanan sama sekali.

(Prih Suharto, penikmat puisi)

29/09/2023

Aku tau, empat tokoh mahasiswa ini memang tidak benar-benar ada. Tapi, paling tidak, ada yang senasib dengan mereka. Aku bawa duniaku ke dalam cerita ini, aku tarik orang-orangku yang memberi pengaruh, ke dalam cerita ini. Aku pelajari duniaku, dan kubawa nasibnya ke dalam cerita ini. Paling tidak, ini melegakanku, dan melegakan beberapa orang yang taunya cuma mengeluh di belakang layar.

Aku tak pernah tau bagaimana kondisi kampus kalian yang di sini-ataupun di sana, di tempat yang jauh. Tapi apakah kalian sepakat, tidak semua mahasiswa berani menolak aturan dari kampus? Bahkan, tidak ada yang berani menolak, karena takut dipersulit untuk urusan perkuliahan. Halah, alibi mahasiswa, kita sama.

Harusnya kali ini saja kita sepakat, kalau kita mahasiswa yang cuma mau lulus dengan damai, setelah begitu banyak uang, waktu, tenaga, pikiran, yang terkuras di perkuliahan.

Telah dibuka periode pesan awal Panggung Mahasiswa - Novel Isma Hidayati. Silakan kontak nomor tertera 😊

18/09/2023

Beberapa momen keseruan Melayukah Haru Hara?

31/08/2023

Menghadiri FGD "Pelaksanaan Magang edupreneurship untuk Meningkatkan Kompetensi dan Peluang Kerja Mahasiswa PBSI" yang diadakan FKIP Universitas Prima Indonesia.

Address

Jalan Amaliun, Kel. Kota Matsum II, Kec. Medan Area
Medan
20215

Telephone

+6285371783262

Website

http://www.obeliapublisher.com/

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Obelia Publisher posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.