27/08/2024
Cerita Abah Ngedi 5 Periode Jadi Dewan Berturut-turut, Sempat Ingin Rehat Malah Raih Suara Terbanyak
MADIUN – Komposisi DPRD Kota Madiun Periode 2024-2029 meninggalkan sejumlah cerita menarik tersendiri. Setelah pasangan bapak dan anak yang sama-sama duduk di kursi dewan, kini ada cerita dewan petahana terlama sekaligus peraih suara terbanyak. Siapa lagi kalau bukan Ngedi Trisno Yhusianto. Ya, politisi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut sudah lima periode menjadi wakil rakyat.
‘’Alhamdulillah, saya masih diberikan amanah lagi,’’ kata Ketua DPC PKB Kota Madiun tersebut, Selasa (27/8).
Abah Ngedi -sapaannya- berhasil meraup 3.846 suara. Jumlah itu tidak hanya terbanyak di daerah pemilihan (dapil) Kota Madiun 1, dapilnya bertarung meraih suara masyarakat. Tetapi juga terbanyak dari seluruh dapil di Kota Pendekar. Abah Ngedi tidak hanya sarat pengalaman. Tetapi memang punya kapabilitas sebagai seorang politisi.
‘’Rahasianya mudah sebenarnya. Menjalankan amanah, tidak neko-neko, sesuai kenyataan, dan terus menjalin komunikasi. Makanya, kalau ada petahana yang maju lagi dan tidak jadi, itu ada apa,’’ ujar pria 65 tahun itu.
Abah Ngedi kali pertama menjadi wakil rakyat pada Pemilu 2004 lalu. Abah selalu terpilih kembali dalam empat gelaran Pemilu setelahnya. Termasuk periode 2024-2029 yang tengah berjalan saat ini. Padahal, dia mengaku tidak pernah bercita-cita menjadi politisi. Abah ngedi terjun ke dunia politik setelah diminta Kiai Muchsin Jalan Jambu pada 1998 silam. Kala itu, Abah Ngedi diminta bergabung untuk membentuk DPC PKB Kota Madiun pada 1999 dan diberikan amanah di divisi pemuda.
‘’Baru pada Pemilu 2004 saya dicalonkan sebagai caleg dan Alhamdulillah langsung jadi,’’ kenangnya.
Setelahnya, dia semakin eksis di partai hingga diberikan amanah sebagai ketua DPC PKB sejak 2009. Ngedi mengaku senang menjalani kehidupan sebagai politisi. Sebab, ada banyak kesempatan untuk membantu masyarakat. Tidak hanya urusan menyampaikan aspirasi, tetapi juga turun langsung dalam penanganan permasalahan di tingkat bawah. Bahkan, dia tidak anti menguruskan urusan Adminduk dan mengantarkannya langsung ke rumah masyarakat.
‘’Ada masyarakat yang datang, bingung mau ngurus KTP, masak kita tolak. Sedangkan, saya punya akses ke dinas terkait. Kenapa tidak sekalian kita bantu uruskan,’’ jelas bapak dua anak tersebut.
Ngedi mengaku senang bisa membantu masyarakat. Tak heran, kemudian banyak masyarakat yang datang kepadanya. Tidak hanya dari Dapil Kartoharjo, tetapi ada juga yang datang dari dapil lain. Selama itu masyarakat Kota Madiun, dirinya tidak akan segan membantu. Ngedi memang aktif turun ke masyarakat. Bahkan, selain agenda resmi seperti reses, dia memiliki agenda sendiri. Seperti Sambang RT, Sambang Gardu, dan Sambang Warung. Hal itu biasa dilakukan untuk satu tujuan. Melayani masyarakat.
‘’Makanya saya dikenal galak, bukan karena saya pintar. Tetapi saya banyak mendapatkan keluh kesah masyarakat. Itu yang kemudian menjadi bahan pada saat hearing atau RDP (rapat dengar pendapat),’’ tegasnya.
Ngedi sejatinya ingin istirahat menjadi wakil rakyat pada periode 2024-2029. Namun, dia banyak mendapat dorongan dari masyarakat. Dorongan tidak hanya kepada dirinya secara langsung. Tetapi juga melalui istrinya. Ngedi akhirnya luluh dan kembali maju dalam kontestasi. Dukungan masyarakat tersebut juga dirasakan saat pembentukan timses. Banyak masyarakat yang mengajukan diri sebagai timsesnya. Sementara dirinya tak kuasa menolak. Tak heran, timsesnya cukup banyak hingga tercatat 500 orang lebih.
‘’Saya percaya sopo seng nandur bakale ngunduh. Kalau tidak kepada saya, mungkin ke anak-anak saya. Itu yang menjadi semangat saya,’’ pungkasnya sembari menyebut ada kepuasaan tersendiri saat bisa membantu masyarakat. (ws hendro/agi/madiuntoday)