14/01/2023
“Kalau rakyat menderita Umarlah yang paling merasakannya. Kalau rakyat bergembira biarlah Umar yang paling terakhir merasakannya.”
Umar Ibn Khattab yang setiap malam berkeliling untuk melihat kondisi rakyatnya, mendapati seorang ibu yang dikelilingi beberapa anak kecil yang menangis minta makan.
Di hadapan ibu tadi terjerang sebuah panci di atas tungku yang menyala seolah sedang menanak sesuatu.
Karena penasaran, Umar membuka tutup panci tadi. Betapa kagetnya Amirul mukminin, karena isi panci tersebut bukan gandum melainkan batu.
“Mengapa kau lakukan ini?” Tanya Umar. “Anak kami kelaparan dan saya tidak punya gandum,” jawab wanita yang tidak mengenali Umar itu. “saya berharap lama-lama mereka lelah dan tertidur.” Lanjut si wanita malang ini.
Umar hampir tidak bisa menahan kesedihannya. Ditinggalkannya rumah ibu tadi dan kembali ke istananya, menuju ke gudang mengambil sekarung gandum. Dipanggulnya gandum itu. Ketika ada seorang pembantunya berusaha menggantikan memanggulnya beliau lantas berkata “apakah kelak di akherat engkau akan mampu memikul beban yang saya emban lantaran rakyatku kelaparan?”
Secara teratur Umar mengirim sendiri gandum tersebut untuk wanita miskin tadi, tanpa sepengetahuan orang lain.
Suatu kali kiriman gandum itu terhenti karena Umar wafat.
Pada saat itulah si wanita miskin menyadari bahwa orang misterius yang memenuhi kebutuhan dia dan anak-anaknya adalah sang khalifah.
Untuk menolong sesama, kamu tidak perlu menunggu menjadi orang kaya dan berkuasa.
Wallahua'lam.
- Mukidi