Rumah Filsafat

Rumah Filsafat • Asyik dan Mudah Dipahami
Karena rumah adalah tempat ternyaman untuk berekspresi
(1)

Episode terakhir 'Kuliah Ilmu Kalam Tematik' bersama Ustadz Muhammad Nuruddin di bulan Ramadhan tahun ini.Kuliah online ...
12/04/2023

Episode terakhir 'Kuliah Ilmu Kalam Tematik' bersama Ustadz Muhammad Nuruddin di bulan Ramadhan tahun ini.

Kuliah online ini bisa saja dilanjutkan, bisa saja tidak. Namun yang perlu kita ketahui, tema seperti ini masih banyak yang membutuhkan dan penting sekali dipelajari. Nanti kami informasikan di media sosial untuk informasi selanjutnya.

Untuk sekarang, mari kita ikuti episode terakhir di jam 16:00 WIB. Pasang alarm biar gak ketinggalan, dan sampai ketemu di sore yang berkah ini. ~

-

Join Zoom Meeting
https://us06web.zoom.us/j/82493564834?pwd=V1cvUkF0ZU9xMktWSEZhUFM5VC9jZz09

Meeting ID: 824 9356 4834
Passcode: keira


Kuliah Ilmu Kalam Tematik   Dalam pertemuan kedua ini, Ustadz Muhammad Nuruddin membawakan tema: "Mengapa Agama yang Ben...
29/03/2023

Kuliah Ilmu Kalam Tematik

Dalam pertemuan kedua ini, Ustadz Muhammad Nuruddin membawakan tema: "Mengapa Agama yang Benar Hanya Islam?".

Silakan nyalakan alrm biar tidak ketinggalan.

-
Time: 29 Maret 2023 | 16:00

Join Zoom Meeting:
https://us06web.zoom.us/j/81751826973?pwd=ZXlqRFlHSU9TN1dJaUlIU2gzSEhEdz09

Meeting ID: 817 5182 6973
Passcode: keira

-

Info: Kuliah Ilmu Kalam Tematik episode selanjutnya dilaksanakan tanggal 8 April & 12 April 2023. Semoga kita bisa ikuti terus sampai selesai semua episode.

Silakkkan follllloww

Di antaranya adalah:1. Wanita yang dis**ai banyak pria dianggap murahan dan pantas mendapat banyak ujaran kebencian. Mes...
08/02/2023

Di antaranya adalah:
1. Wanita yang dis**ai banyak pria dianggap murahan dan pantas mendapat banyak ujaran kebencian. Meskipun si wanita sendiri tidak merespon para lelaki itu.

2. Laki-laki dilarang menangis, karena mereka diharuskan tampil sebagai pribadi yang kuat. Padahal mereka juga manusia.

3. Laki-laki tidak boleh ikut tata busana atau tata boga. Nanti disangka banci.
Wanita jangan sekolah tinggi-tinggi. Nanti sulit punya jodoh.

4. Orang tua berhak membentak, dan memukul anak, karena selama ini telah menafkahi dan berkorban demi anak.

5. Orang tua yang menginginkan anaknya tumbuh sebagai pribadi yang kreatif. Namun, justru menerapkan aturan ini itu yang cenderung membatasi kebebasan si anak.

6. Bersembunyi dibalik kata-kata, "Poligami itu sunah". Padahal alasan sebenarnya karena doyan daun muda.

Silakan tambahin. ~

(Ditulis oleh Nancy Gita: https://qr.ae/pr5Sja)

Yang sangat mind blowing adalah Paradoks Sokrates.Filsuf terkenal dari Yunani, Socrates, pernah mengatakan, "Saya tahu s...
06/02/2023

Yang sangat mind blowing adalah Paradoks Sokrates.

Filsuf terkenal dari Yunani, Socrates, pernah mengatakan, "Saya tahu satu hal: bahwa saya tidak tahu apa-apa". Yang artinya - semakin kita tahu, maka semakin kita tidak tahu.

Pernyataan Socrates tersebut menggambarkan kita sebagai manusia saat mendapat lebih banyak pengetahuan, maka akan mengarahkan pada lebih banyak pertanyaan yang tidak terjawab.

Contohnya, jika kita tahu bahwa alien ada, ini akan membuka lebih banyak pertanyaan seperti 'apakah alien mirip manusia? apakah mereka cinta damai atau ingin menaklukkan dunia manusia? Dari galaksi mana mereka berasal? siapa yang menciptakan alien? mengapa mereka ada? —dan banyak pertanyaan yang lebih kompleks lainnya'.

Pertanyaan baru bahkan akan mengarahkan ke lebih banyak pertanyaan lainnya, yang tentunya masih belum terjawab, jika sudah terjawab akan muncul pertanyaan baru, yang tentunya belum terjawab, jika sudah terjawab akan muncul lagi pertanyaan baru, ***begitu terus berulang sampai kita benar-benar tidak ingin tahu** — karenanya semakin kita tahu, maka kita tidak tahu apa-apa.

Terima kasih!

(Ditulis oleh Adrian Wan: https://qr.ae/prumre)

Mari diskusikan.

Salah satu kejelekan sistem demokrasi adalah fakta bahwa suara petani dan suara profesor nilainya sama. Ya, aku gak ada ...
03/02/2023

Salah satu kejelekan sistem demokrasi adalah fakta bahwa suara petani dan suara profesor nilainya sama. Ya, aku gak ada maksud menyinggung petani, tapi kenyataannya, kita melihat cara berliterasi dan melek politik antara para petani dan seorang profesor punya gap yang jauh.

Ini perbandingan antara kualitas pendidikan dengan kecerdasan konstituen. Sekarang, balik lagi. Ketika aku tanyakan "Suara petani vs suara profesor, lebih banyak mana secara jumlah?" Suara petani. Dan ketika mereka bisa ditarik simpatinya (trust me, lebih mudah daripada menarik simpati akademisi).

Ketika suatu masyarakat banyak yang bodoh, maka mereka bisa ditipu, mereka bisa disetir oleh orang-orang. Masalahnya, kalau yang setir mereka adalah orang-orang tak beradab?

Nah, mereka tetap miskin, dan mereka tetap bodoh. Itu yang bikin mereka lebih mudah ditipu dan ditarik. Makanya jangan heran kenapa kampanye-kampanye caleg dsb masih bawa-bawa turunkan harga beras, makmurkan petani dan orang kecil. Karena ya, mereka yang lebih mudah ditipu dan di iming-imingi.

Setelah naik apa? Janji ya tinggal janji....

(Ditulis oleh Bumi B: https://qr.ae/prMsUE)

Apakah Albert Einstein berselingkuh?Ya, dia pernah berselingkuh. Albert Einstein benar-benar tidak bisa setia pada satu ...
02/02/2023

Apakah Albert Einstein berselingkuh?

Ya, dia pernah berselingkuh. Albert Einstein benar-benar tidak bisa setia pada satu perempuan. Kecantikan perempuan adalah kelemahannya, dan ia tidak malu mengakuinya maupun mengelaknya—ia terkenal dengan penjelasannya tentang relativitas sebagai “mengobrol dengan perempuan cantik selama satu jam terasa lebih singkat dari meletakkan satu tangan selama semenit di dekat kompor panas”.

Albert Einstein memiliki perempuan simpanan sepanjang hidupnya. Dia tidak setia kepada istri pertamanya, yang merupakan ibu dari ketiga anaknya. Dia kemudian tidak setia kepada istri keduanya juga, yang juga sepupunya. Gadis kecil di pangkuan Einstein? Cucu angkatnya. Yang, menurut legenda, mungkin adalah putri di luar nikah yang ayahnya adalah si ilmuwan tua itu dan kemudian diadopsi oleh salah satu putranya untuk 'menghindari skandal'.

Stereotip yang kita miliki tentang Einstein adalah "ilmuwan yang linglung, canggung yang benar-benar terobsesi dengan pekerjaannya", tetapi dalam kenyataannya, dia cukup cerdas secara sosial dan cukup mampu merayu perempuan, sesuatu yang sering dia lakukan dan liar. Perempuan dalam hidupnya menyadari kecenderungannya - seorang pria hebat milik 'dunia', dan s**a berbagi, yang memiliki kepedulian.

Banyak perenpuan menyukai pria ganteng. Sementara yang lain menyukai pria cerdas. Albert Einstein memiliki kecerdasan tinggi… dan ia tidak pernah kekurangan perempuan. Ia melakukannya, jadi bisa dikatakan, ia aktif secara seksual hingga lanjut usia.

(Ditulis oleh Jean-Marie Valheur, dan diterjemahkan oleh Prima Aksara: https://qr.ae/prkQjy)

Requiem Aeternam Deo!Semoga Tuhan beristirahat dalam kedamaian abadi!Aforisme kematian Tuhan ini bukan untuk ateisme, te...
01/02/2023

Requiem Aeternam Deo!

Semoga Tuhan beristirahat dalam kedamaian abadi!

Aforisme kematian Tuhan ini bukan untuk ateisme, tetapi nihilisme.

Ini ditujukan untuk orang-orang yang hidup sezaman dengan Nietzsche yang hanya beragama tanpa memberi makna Tuhan dalam hidupnya. Penggunaan term 'mati' (menunjukkan pernah adanya hidup) bisa dipahami sebagai kondisi kontemporer, yang berarti pada masa sebelum Nietzsche, Tuhan pernah memiliki peranan penting pada perjalanan hidup manusia. Namun, kini tidak lebih dari sekadar pelengkap identitas individu dalam masyarakat.

Secara pribadi, saya memahami aforisme ini sebagai kritik atas tertutupnya pemikiran orang-orang beragama saat itu (skolastika, utamanya). Di mana orang-orang hanya terpaku pada agama dan ketaatan-ketaatan umat pada para pemuka agama dan gereja, tetapi melupakan hakikat Tuhan itu sendiri.

Jadi, yah begitulah.

(Ditulis oleh Dian Agustini https://qr.ae/prkwZJ)

Jangan terlalu di pikirkan, melajang itu adalah jalan ninja para filsuf dan ilmuwanNikola Tesla, bekas asisten di labora...
31/01/2023

Jangan terlalu di pikirkan, melajang itu adalah jalan ninja para filsuf dan ilmuwan

Nikola Tesla, bekas asisten di laboratorium Thomas Edison, penemu embrio radar, radio, dan desain perangkat gempa buatan, mengungkapkan pemikirannya terkait hidupnya yang melajang sepanjang hayat.

"Kujunjung perempuan tinggi-tinggi…. Aku bersimpuh di hadapan mereka dan layaknya tiap pemuja sejati, aku merasa diriku tak layak di hadapan obyek yang kupuja.” - Nicola Tesla

Melajang atau hidup tanpa pasangan dalam sebuah ikatan pernikahan ternyata memiliki sejarah panjang dalam kehidupan para filsuf dan ilmuwan yang karyanya masih mempesona sampai saat ini.

Tesla adalah bagian terkecil, tercatat daftar filsuf dan ilmuwan yang mengabadikan hidupnya untuk ilmu pengetahuan, filsafat, religi, dengan hidup melajang.

Mereka adalah Leonardo da Vinci, Nicolaus Copernicus, Isaac Newton, David Hume, René Descartes, Goodfried Leibniz, Voltaire, Baruch de Spinoza, Blaise Pascal, Immanuel Kant, serta banyak nama lainnya.

(Sumber tulisan: https://qr.ae/prkTRR)

Filsuf tersebut adalah J.J RousseauSaya membaca tulisannya dan merasa sangat kaget, berikut contoh dari tulisannya: "Jan...
25/01/2023

Filsuf tersebut adalah J.J Rousseau

Saya membaca tulisannya dan merasa sangat kaget, berikut contoh dari tulisannya: "Jangan berikan ranjang yg paling empuk kepada anakmu, sebab dia akan merasa terlalu nyaman, dan ranjang yg lain akan menjadi terlalu keras. Latihlah anakmu dgn ranjang yg biasa dan yg keras, sehingga dalam hidupnya segala kenikmatan maupun hal yang biasa bisa dihargai dgn baik".

Filsuf ini berpendapat bahwa pada dasarnya manusia adalah makhluk yg baik, The Good Savage, yg hidup di hutan belantara. Namun, ketika munculnya politik dan kepentingan untuk berkuasa, manusia menjadi jahat. Di satu sisi, hal ini ada benarnya. Lingkungan yg buruk menghasilkan kebiasaan yang buruk. Jika Anda adalah seorang konsumen narkoba, Anda akan mengetahui hal ini. Untuk betul-betul lepas, Anda harus meninggalkan bukan hanya obatnya, tp juga teman2 lamamu, dan juga kesempatan utk menghubungi temanmu bahkan via WA maupun SMS.

Akan tetapi, apakah pandangan filsuf ini sungguh-sungguh benar adanya? Saya kira pandangan filsuf Inggris lainnya lebih realistis, Thomas Hobbes berpendapat bahwa manusia pada dasarnya adalah jahat. Jika pemerintahan adalah sumber kejahatan, ya tentu memang manusia bisa jahat. Namun, alangkah lebih jahatnya manusia bila tidak ada pemerintahan. Sebab pada dasarnya manusia adalah makhluk yang individualis dan narsistik. Seandainya tidak ada sebuah struktur yang mengekang, maka manusia akan lebih jahat daripada sistem ditaktorisme itu sendiri. Contohnya, The Walking Dead.

Namun mari kita memperhitungkan keduanya. Baik strukturnya maupun individunya. Jika manusia betul-betul jahat, baik dari sisi pemerintahan maupun psikologi pribadi, maka kita akan mengetahui bahwa manusia memang mempunyai kecenderungan untuk melakukan kejahatan. Jika tidak ada pemerintah, manusia akan membunuh. Jika ada pemerintah yang melakukan sistematisasi pembunuhan, manusia akan membunuh. Hal ini diceritakan dalam karyanya Erich Fromm, The Anatomy of Human Destructiveness.

Jadi manusia kalau bebas dari lingkungan yang baik, apakah dia akan tetap berbuat jahat? Selama dia manusia dan mempunyai kehendak bebas, dia bisa berbuat jahat.

Oleh Kevin Nobel: https://qr.ae/proPuU

Baca Caption: Sebenarnya, Ilmu Psikologi—yang dulunya merupakan cabang dari ilmu Filsafat—sudah ada sejak pada zaman Yun...
24/01/2023

Baca Caption: Sebenarnya, Ilmu Psikologi—yang dulunya merupakan cabang dari ilmu Filsafat—sudah ada sejak pada zaman Yunani, menurut Aristoteles sebagai ilmu jiwa, yaitu ilmu untuk kekuatan hidup (levens beginsel). Aristoteles memandang ilmu jiwa sebagai ilmu yang mempelajari gejala – gejala kehidupan. Ajaran mengenai jiwa menurut Aristoteles dikemal sebagak Dickotomi, yaitu jiwa memiliki fungsi berupa:
1. kemampuan untuk mengenal.
2. Kemampuan untuk berkehendak.

Setelah itu, ilmu tentang perilaku dan kejiwaan manusia mulai berkembang, namun Ilmu Psikologi belum sah dan masih merupakan bagian dari ilmu Filsafat Hingga akhirnya pada tahun 1879, Wilhelm Wundt mendirikan laboraturium psikologi pertama, yaitu di UniversitasLeipzig Jerman. Setelahnya menulis jurnal psikologi pertama pada tahun 1881.

Ilmu Psikologi pun semakin berkembang dan menyebar ke seluruh benua. Setelahnya William James, ahli filsafat pragmatisme, menciptakan karya terbesar dan paling berpengaruhnya, The Principles Of Psychology (Dasar-dasar Psikologi), yang diterbitkan tahun 1880 dan membangun laboraturium psikologi pertama di Amerika.

Setelah itu muncullah berbagai tokoh psikologi dengan berbagai alirannya, seperti aliran Strukturalisme (Wilhelm Wundt), Gestalt (Max Wertheimer), Behaviorisme (Ivan Pavlov dengan teori Classical Conditioning), serta Psikoanalisis (Sigmund Freud). Kini, Psikoanalisis milik Sigmund Freud menjadi mahzab pertama dalam psikologi dengan konsep Id, Ego, dan Super Ego. Humanistik (Gordon Allport), dan aliran lainnya.

(Sumber Tulisan: Rania Feraihan, https://qr.ae/prH0Qt)

19/01/2023

~


Memilukan sekali, tokoh sehebat Nikola Tesla diperlakukan tak pantas, tak terbayangkan bagaimana kesehatan mentalnya seb...
08/12/2022

Memilukan sekali, tokoh sehebat Nikola Tesla diperlakukan tak pantas, tak terbayangkan bagaimana kesehatan mentalnya sebelum meninggal. ~

Kenapa perempuan harus belajar filsafat?
21/11/2022

Kenapa perempuan harus belajar filsafat?

Postingan ini di ulas secara lengkap di akun twitter kami. Silakan berkunjung. ~ ~
16/11/2022

Postingan ini di ulas secara lengkap di akun twitter kami. Silakan berkunjung. ~ ~

Setuju gak nih?
08/11/2022

Setuju gak nih?

Setuju?
03/11/2022

Setuju?

Nah ini. ~
31/10/2022

Nah ini. ~

Silakan dicatat. ~
26/10/2022

Silakan dicatat. ~

Kira-kira setuju gak? Dan apa alasannya?
25/10/2022

Kira-kira setuju gak? Dan apa alasannya?

Noted. ~
12/10/2022

Noted. ~

Noted.
10/10/2022

Noted.

Sesederhana itu. ~
16/09/2022

Sesederhana itu. ~

Mana yang akan kau utamakan?
15/09/2022

Mana yang akan kau utamakan?

Kalau cinta, tunjukan. ~
09/09/2022

Kalau cinta, tunjukan. ~

Tabahlah seperti perempuan.~
07/09/2022

Tabahlah seperti perempuan.~

Selamat buat kamu yang masih punya kesadaran untuk berdoa. ~
01/09/2022

Selamat buat kamu yang masih punya kesadaran untuk berdoa. ~

Mari pahami nasihat Rumi ini. ~
23/08/2022

Mari pahami nasihat Rumi ini. ~

Noted nih. ~
19/08/2022

Noted nih. ~

Nalar yang kuat akan membicarakan ide, nalar yang biasa-biasa saja akan membicarakan peristiwa, dan nalar yang lemah aka...
18/08/2022

Nalar yang kuat akan membicarakan ide, nalar yang biasa-biasa saja akan membicarakan peristiwa, dan nalar yang lemah akan membicarakan orang.”

— Socrates

15/08/2022

Nah Lur...

Baca pelan-pelan Lurrr...
13/08/2022

Baca pelan-pelan Lurrr...

Catat nih teman-teman. ~
12/08/2022

Catat nih teman-teman. ~

Tak ada penyakit yang tak bisa disembuhkan kecuali kemalasan. Tak ada obat yang tak berguna selain kurangnya pengetahuan...
09/08/2022

Tak ada penyakit yang tak bisa disembuhkan kecuali kemalasan. Tak ada obat yang tak berguna selain kurangnya pengetahuan.

(Ibnu Sina)

Ketika Anda melanggar hukum. ~
05/08/2022

Ketika Anda melanggar hukum. ~

Mari bersama memaknai lebih detail quotes ini. Komentar dipersilakan. ~
04/08/2022

Mari bersama memaknai lebih detail quotes ini. Komentar dipersilakan. ~

Mari mulai membaca bukumu. ~
03/08/2022

Mari mulai membaca bukumu. ~

Tetapi pandangan bahwa kita menganggapnya sebagai penghinaan.
02/08/2022

Tetapi pandangan bahwa kita menganggapnya sebagai penghinaan.

Silakan disave dan dishare.. Semoga bermanfaat.Dukung dan follow : Official partner of                                  ...
01/08/2022

Silakan disave dan dishare.. Semoga bermanfaat.

Dukung dan follow :
Official partner of

Nah begitu kiranya. ~
02/06/2022

Nah begitu kiranya. ~

Address

Jalan Raya Cilangkap, RT. 06 RW. 12, Kec. Tapos
Depok
16458

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Rumah Filsafat posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share


Other News & Media Websites in Depok

Show All