25/01/2023
Filsuf tersebut adalah J.J Rousseau
Saya membaca tulisannya dan merasa sangat kaget, berikut contoh dari tulisannya: "Jangan berikan ranjang yg paling empuk kepada anakmu, sebab dia akan merasa terlalu nyaman, dan ranjang yg lain akan menjadi terlalu keras. Latihlah anakmu dgn ranjang yg biasa dan yg keras, sehingga dalam hidupnya segala kenikmatan maupun hal yang biasa bisa dihargai dgn baik".
Filsuf ini berpendapat bahwa pada dasarnya manusia adalah makhluk yg baik, The Good Savage, yg hidup di hutan belantara. Namun, ketika munculnya politik dan kepentingan untuk berkuasa, manusia menjadi jahat. Di satu sisi, hal ini ada benarnya. Lingkungan yg buruk menghasilkan kebiasaan yang buruk. Jika Anda adalah seorang konsumen narkoba, Anda akan mengetahui hal ini. Untuk betul-betul lepas, Anda harus meninggalkan bukan hanya obatnya, tp juga teman2 lamamu, dan juga kesempatan utk menghubungi temanmu bahkan via WA maupun SMS.
Akan tetapi, apakah pandangan filsuf ini sungguh-sungguh benar adanya? Saya kira pandangan filsuf Inggris lainnya lebih realistis, Thomas Hobbes berpendapat bahwa manusia pada dasarnya adalah jahat. Jika pemerintahan adalah sumber kejahatan, ya tentu memang manusia bisa jahat. Namun, alangkah lebih jahatnya manusia bila tidak ada pemerintahan. Sebab pada dasarnya manusia adalah makhluk yang individualis dan narsistik. Seandainya tidak ada sebuah struktur yang mengekang, maka manusia akan lebih jahat daripada sistem ditaktorisme itu sendiri. Contohnya, The Walking Dead.
Namun mari kita memperhitungkan keduanya. Baik strukturnya maupun individunya. Jika manusia betul-betul jahat, baik dari sisi pemerintahan maupun psikologi pribadi, maka kita akan mengetahui bahwa manusia memang mempunyai kecenderungan untuk melakukan kejahatan. Jika tidak ada pemerintah, manusia akan membunuh. Jika ada pemerintah yang melakukan sistematisasi pembunuhan, manusia akan membunuh. Hal ini diceritakan dalam karyanya Erich Fromm, The Anatomy of Human Destructiveness.
Jadi manusia kalau bebas dari lingkungan yang baik, apakah dia akan tetap berbuat jahat? Selama dia manusia dan mempunyai kehendak bebas, dia bisa berbuat jahat.
Oleh Kevin Nobel: https://qr.ae/proPuU