Pena.revolusi

Pena.revolusi on.opini.id adalah media informasi terkait persoalan politik nasional dan internasianal yang hanya mengacu pada solusi islam.

dalam meniti Revolusi Putih (Revolusi Tanpa Kekerasan)

*Ancaman Kelaparan Indonesia**Oleh Muhammad Ayyubi ( Mufakkirun Siyasiyyun Community )*Menteri Pertanian Amran Sulaiman ...
29/06/2024

*Ancaman Kelaparan Indonesia*

*Oleh Muhammad Ayyubi ( Mufakkirun Siyasiyyun Community )*

Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan Indonesia berpotensi terkena krisis pangan hingga menyebabkan kelaparan. Menurutnya hal ini dapat terjadi jika Pemerintah tidak menggenjot produk pangan selama tiga bulan ke depan, yakni Juli, Agustus dan September.

Menurutnya krisis kelaparan ini bisa mempengaruhi 7-16% penduduk Indonesia pada 2024 ini mencapai 281.603.600 jiwa. Artinya sekitar 19.712.266 – 45.056.608 jiwa rawan kelaparan. Hal ini disampaikan pada Musrenbang Pertanian Nasional tahun 2024 di Jakarta pada selasa 25/6/2024.

Untuk mengatasi ini, pemerintah sudah melakukan tiga program andalan, yakni OPLA ( optimalisasi lahan pertanian ), program padi gogo dan program p***anisasi. Sudah 24.000 unit p***a air dibagi di wilayah-wilayah rawan pertanian, dan 46.000 unit lainya akan menyusul dibagikan.

*Problem Dasar Distribusi dalam Kapitalisme.*

Menurut Robert Malthus ( 1766-1834) persoalan persaingan antara pertumbuhan penduduk dan produksi pangan telah menjadi problem manusia sejak dua abad lalu. bahwa dunia akan mengalami ancaman karena ketidakmampuan penyediaan pangan memadai penduduknya. Karena dalam teorinya dia menyatakan peningkatan produksi mengikuti deret hitung dan pertumbuhan penduduk mengikuti deret ukur.

Dunia yang telah diciptakan oleh Allah, pada ghalibnya cukup untuk mencukupi kebutuhan manusia berapa pun banyaknya. Tetapi pola distribusi hasil pertanian yang menyebabkan ketimpangan dan kelaparan di sebagian wilayah tidak mendapatkan bagian.

Ketidakmampuan sebagian wilayah untuk mendapatkan hasil pangan karena beberapa faktor. Pertama, karena faktor geografis daerah-daerah yang panas dan kering acapkali kesulitan mendapatkan hasil pertanian yang bagus. Kedua, lemahnya daya beli masyarakat. Ini terjadi akibat pengangguran dan harga barang yang tinggi. Ketiga, penguasaan komoditas-komoditas yang menguasai hajat hidup masyarakat oleh sebagian orang.

Ketiga problem ini bisa dengan mudah teratasi dengan distribusi yang bagus oleh negara.

*Pertama* , negara sebagai pelayan rakyat membangun infrastruktur yang layak untuk daerah-daerah yang terpencil dan tertinggal agar aliran barang dan jasa ke sana mudah dan terjangkau. Selain dari itu, negara harus menyubsidi bahan bakar minyak, ini akan berimbas kepada murahnya biaya pengiriman dan biaya transportasi. Dengan dua hal tersebut, jauhnya jarak bukan masalah berarti.

*Kedua* , negara haruslah menciptakan lapangan kerja yang seluas-luasnya, dalam berbagai sektor produksi, pertanian, perkebunan, perikanan, kelautan dan perdagangan. Ini dipicu dengan cara menutup segala bentuk perdagangan non riil, berupa jual beli saham dan obligasi. Dengan kerja, mereka akan memiliki gaji yang diperoleh untuk meningkatkan daya beli. Pada sisi yang lain, barang-barang yang tersedia akan murah karena subsidi atas BBM dan transportasi. Harga yang tinggi juga kadang-kadang dipicu oleh langkanya barang, hal ini mudah teratasi jika negara dengan tegas melarang dan memberi sanksi kepada pedagang-pedagang nakal yang menimbun dan melakukan monopoli pasar.

*Ketiga* , negara harus mengambil alih kepemilikan umum kemudian mengelolanya dan hasilnya diberikan dan dikembalikan kepada umum berupa pelayanan publik, seperti kesehatan, subsidi atau pendidikan.

Negara harus mengoptimalkan lahan pertanian untuk pertanian, tidak boleh ada yang berubah fungsinya hanya menjadi alat investasi, hal tersebut menyebabkan distorsi lahan pertanian, sehingga banyak tanah yang menganggur tanpa ditanami. Tanah yang menganggur dirampas oleh negara dan diberikan kepada mereka yang mampu mengelolanya. Dengan ini, lahan akan optimal sehingga akan menaikkan produksi bahan makanan. Negara juga akan menyubsidi pupuk dan memberikan bantuan biaya tanam tanpa riba.

Walhasil, problem utama pertanian bukan pada kelangkaan barang tetapi pada pola distribusi yang salah. pemberian solusi alat-alat pertanian, peningkatan jenis padi atau optimalisasi lahan untuk pertanian bukanlah solusi mendasar, jika masalah utamanya belum terselesaikan. Yakni distribusi.

*Hukum Pertanahan Dalam Islam*

Di dalam hukum syariat Islam, pertanahan dibagi menjadi dua, yakni tanah Usyriyah dan tanah Kharajiyah. Tanah Usyriyah adalah tanah yang ada pada sebuah negara yang ditaklukkan dengan jalan diplomasi dakwah dan damai. Pengelolaan tanah tersebut tetap pada pemiliknya dan pengelola tanah hanya membayarkan sepersepuluh dari hasil panen yang ada.

Sedangkan tanah Kharajiyyah adalah tanah yang ada pada negara yang ditaklukkan dengan jalan jihad dan peperangan, status tanah tersebut menjadi milik baitul maal dan pemiliknya membayar kharaj setiap tahunnya kepada negara, apakah tanah tersebut ditanami atau tidak ditanami.

Satu keunikan di dalam islam dalam hukum pertanahan adalah _ihya’ul mawat,_ atau membuka tanah mati yang belum ada pemiliknya. Siapa saja yang membuka tanah tersebut maka dia berhak memilikinya selama dia memanfaatkan tanah tersebut.

من احيا ارضا ميتة فهى له

“ _Barang siapa yang membuka tanah yang mati maka tanah tersebut miliknya “ ( HR. Bukhari )_

Akan tetapi jika pemilik tanah, kemudian menelantarkannya selama tiga tahun tanpa dimanfaatkan baik ditanami atau dibangun maka negara akan merampas tanah tersebut dan memberikan hak pengelolaannya kepada siapa saja yang mampu. Dengan pengelolaan tanah lahan seperti tersebut, tidak ada lagi problem kelaparan.

_Last but Not Least_ , zakat - baik zakat perdagangan dan zakat pertanian - sebagai sarana non ekonomis dalam mendistribusikan harta terbukti efektif meratakan kekayaan kepada seluruh warga negara dan memperkecil jurang ketimpangan antara si kaya dan si miskin. Dalam sejarah tercatat dalam masa Khilafah Umar bin Abdul Aziz tidak ditemukan orang miskin yang berhak menerima zakat. _Wallahu a’lam bi shawab.[_ ]

*Film Ipar Adalah Maut, Gambaran Rusaknya Interaksi Sosial Masyarakat.**Oleh Muhammad Ayyubi ( Direktur Mufakkirun Siyas...
28/06/2024

*Film Ipar Adalah Maut, Gambaran Rusaknya Interaksi Sosial Masyarakat.*

*Oleh Muhammad Ayyubi ( Direktur Mufakkirun Siyasiyyun Community )*

Film Ipar Adalah Maut resmi tayang di bioskop pada 13 Juni 2024, Film ini adalah adaptasi dari kisah nyata yang viral di medsos, dibagikan oleh konten kreator Elizasifaa di Tik Tok.

Kisah perselingkuhan antara seorang lelaki dengan ipar ini banyak mengundang perhatian publik hingga film ini sejak pemutaran perdananya sudah ditonton 2.003.246 penonton dan sampai hari ini masih menjadi trending topik Indonesia di media sosial X dengan jumlah 46.400 netizen yang memposting judul fim tersebut.

Fim Ipar Adalah Maut karya Hanung Bramantyo ini menceritakan perselingkuhan seorang lelaki bernama Aris dengan Rani. Di mana Rani ini adalah adik iparnya, karena Aris menikah dengan Nisa yang merupakan kakak dari Rani.

Rani tinggal bersama keluarga Aris dan Nisa karena permintaan sang ibu, supaya Rani tidak sendirian di perantauan dan untuk menghemat biaya. Di dalam film tersebut digambarkan Rani sering berdua di rumah bersama suami kakaknya – Nisa- karena sibuk bekerja hingga p**ang larut malam. Sehingga kondisi demikian membuat hubungan mereka menjadi semakin dekat. Singkat cerita, akhirnya terjadilah benih-benih rasa s**a diantara keduanya hingga terjadi hubungan yang terlarang.
Film Ipar adalah Maut seakan menggambarkan kepada kita tentang rusaknya interaksi lelaki dan wanita di masyarakat. Syariah tidak lagi menjadi acuan dan standar perbuatan. Semua bentuk interaksi lelaki dan perempuan semata-mata dilakukan atas dasar s*xual consent atau hubungan s**a sama s**a. Bahkan telah menjadi tren di masa sekarang pre marriage s*x asalkan di dasarkan atas cinta.

Selingkuh, sw***er, party s*x, arisan brondong, child free dan prostitusi adalah sejumlah Fenomena yang terjadi di masyarakat sekuler. Ketika agama tidak menjadi standar perbuatan. Agama hanya menjadi status dalam identitas meraka.

*Pengaturan Islam Dalam Interaksi Lelaki dan Wanita.*

Rasulullah mengatakan dalam haditsnya:

الحمو الموت

“ _Ipar adalah kematian “ ( HR. Bukhari Muslim )_

Hadits ini memberi peringatan kepada seorang suami untuk berhati-hati kepada ipar, karena dianggap memiliki hubungan dengan istrinya. Sehingga kadang-kadang hubungan antara keduanya keluar dari batas-batas Syariat. Sang Istri terlalu percaya kepada suaminya, dengan menganggap tidak mungkin suaminya akan berbuat maksiat kepada adiknya.

Sayid Muhammad bin Alawi dalam kitab _Adabul Islam fi Nidzamil Usrah_ menuliskan bahwa bagaimanapun kedudukan ipar dia tetaplah manusia yang tidak terjaga dari dosa. Kematian yang dimaksud dalam hadits diatas adalah hilangnya agama dan akhlaq seseorang ketika terjerumus di dalam syahwat dengan iparnya.

Dekatnya posisinya ipar ini menjadi syubhat yang membuat mereka bisa bertemu setiap saat, sehingga intensitas pertemuan ini akan menjadi stimulan naiknya gharizah nau’ atau naluri tertarik dengan lawan jenis. Jika sudah seperti demikian, maka bisikan-bisikan setan mudah masuk ke dalam hati keduanya.

Islam telah menetapkan sejumlah peraturan dalam rangka menjaga kesucian lelaki dan wanita berupa syariah yang sempurna dan memuaskan akal manusia, diantaranya sebagai berikut.

1. Syariah Islam mewajibkan wanita untuk memakai jilbab ketika keluar rumah. Jilbab adalah baju longgar dan memanjang dari pundak hingga mata kaki.

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ (59).

“ _Wahai nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak perempuanmu dan istri-istri orang beriman untuk mengulurkan jilbab-jilbab mereka ( al Ahzab : 59 )_

2. Syariah Islam melarang wanita untuk tabarruj ( bersolek )

وَلا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْأُولَى [الأحزاب: 33]

“ _Dan Janganlah wanita-wanita itu tabarruj sebagaimana tabarujnya wanita jahiliyah yang dahulu “ ( Al Ahzab : 33 )_

3. Syariah Islam memerintahkan lelaki dan wanita untuk saling menundukkan pandangan

وَقُل لِّلْمُؤْمِنَٰتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَٰرِهِنَّ

“ _Dan katakanlah kepada wanita-wanita beriman hendaklah mereka menundukkan pandang mereka “ ( An Nur : 31 )_

قل المؤمنين يغضوا من أبصارهم

“ _Dan Katakanlah kepada lelaki beriman untuk menundukkan pandangan mereka “ ( An Nur 30 )_

4. Syariah Islam melarang Khalwat dan Ikhtilat.

لا يخلون رجل بامرأة؛ فإن الشيطان ثالثهما

“ _Janganlah seorang lelaki berdua-duaan dengan wanita, karena sesungguhnya yang ketiga adalah setan “ ( HR. Ahmad )_

Islam yang sempurna datang untuk menjaga manusia dari kerusakan akhlaq dan kehancuran sebuah generasi. Islam mengatur seluruh interaksi manusia, khususnya di dalam rumah tangganya tentang hak suami dan istri, nafkah, mahram, pendidikan anak, hingga interaksi dengan ipar.
Tanpa Syariah Islam, niscaya manusia tidak lebih dari seekor binatang. Na’udzu Billah Min Dzalik[]

Sebentar lagi Idul Adha, salah satu ibadah yang lazim dilaksanakan sebelumnya adalah puasa Arafah. Walaupn hukumnya tida...
14/06/2024

Sebentar lagi Idul Adha, salah satu ibadah yang lazim dilaksanakan sebelumnya adalah puasa Arafah. Walaupn hukumnya tidak wajib tetapi umat Islam antusias untuk melaksanakannya. Namun umat terpecah dengan beberapa perbedaan terkait pelaksanaanya.

Bagaimana sebenarnya pelaksanaan puasa Arafah itu? Apakah perbedaan yang terjadi termasuk yang diperbolehkan? Bisakah umat bersatu dalam satu kesatuan untuk pelaksanaan puasa Arafah dan juga Idul Adha?

> *Saksikan _Kajian Fiqh_ hanya di Live Khilafah Channel Reborn _Edisi Jum'at, 14 Juni 2024_ pukul 20.00 WIB*

🔴 *PUASA HARI ARAFAH: TERKAIT DENGAN WAKTU ATAU TEMPAT?

🎙️Bersama :
*KH. Shiddiq Al Jawi*

*Melalui Link*: ⤵️
https://youtu.be/FkXrnGit5TM
https://youtu.be/FkXrnGit5TM
https://youtu.be/FkXrnGit5TM

Jangan lupa pastikan sudah like, komen dan share acara ini.

` kcreborn `

Silahkan join di telgram khilafah channel untuk akses materi kajian kajian KC https://t.me/mediakhilafahchannelhttps://t.me/mediakhilafahchannelhttps://t.me/...

Siapkan Paket data anda.
19/05/2024

Siapkan Paket data anda.

Luangkan waktu untuk mengirim pesan ini hingga umat Islam bersama-sama sadar bahwa negeri ini harus diatur dengan Syariat Islam.Jika s**a video seperti ini, ...

15/05/2024





RELA BERBUAT DOSA RIBA DEMI GENGSI SEMATAKita berada di zaman, dimana banyak orang yang rela menyusahkan diri demi sebua...
13/05/2024

RELA BERBUAT DOSA RIBA DEMI GENGSI SEMATA

Kita berada di zaman, dimana banyak orang yang rela menyusahkan diri demi sebuah gengsi.Susah di dunia, bayar cicilan kredit ribawi. Susah di akhirat, karena besarnya dosa ribawi.

(boris.tan)

11/05/2024

Demokrasi justru alat untuk menjajah kita, alat untuk meneguhkan dominasi kapitalis.

*Heboh! Bahlil Dukung Izin Tambang Dikelola Ormas, Motifnya Dibongkar Oleh B**g Roky*Ormas dapat ijin tambang! Menteri I...
09/05/2024

*Heboh! Bahlil Dukung Izin Tambang Dikelola Ormas, Motifnya Dibongkar Oleh B**g Roky*

Ormas dapat ijin tambang! Menteri Investasi atau Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan pemberian Izin Usaha Pertambangan (IUP) kepada organisasi keagamaan merupakan bentuk perhatian pemerintah. Bahlil mengaku akan ada penjelasan lebih lanjut terkait hal ini.

Apakah sesuai dengan amanat rakyat? Apakah ormas memiliki kewenangan untuk mengurus sektor pertambangan? Apa motif dari rencana kebijakan tersebut?

> 🔴 *Saksikan Kabar Petang Khilafah News. Setiap hari pukul 16.30 WIB*. _Edisi Kamis, 9 Mei 2024_

🎙️ Bersama:
*Wahyudi Almaroky* (Pengamat Kebijakan Publik)

Host:
*Nanang Setiawan*

*Simak selengkapnya di link ini*: ⤵️
https://youtu.be/xBjm2nNBpk4
https://youtu.be/xBjm2nNBpk4
https://youtu.be/xBjm2nNBpk4

Jangan lupa pastikan sudah like, komen dan share acara ini.

*Join Group WA Info Kabar Petang untuk info update setiap harinya* ⤵️
https://chat.whatsapp.com/G7EYGKR1vC90m46Qd79Cem

28/04/2024

BUDAYA NUSANTARA DI MATA KATAK DALAM TEMPURUNG
© Doni Riw
Apa lawan kata budaya? Dalam bahasa Indonesia mungkin kita kesulitan menemukannya. Tapi dalam bahasa Inggris; Culture itu lawan kata Nature.
Natural adalah sesuatu yang murni dari alam. Sementara Cultural adalah hasil akal budi manusia. Tebing batu itu disebut Natural. Ketika sudah diukir oleh manusia, menjadi Kultural.
Selama manusia hidup, akal budinya terus bergerak dinamis. Karenanya, budaya itu tidak statis. Mulai dari kuda lumping sampai smartphone.
Si katak dalam tempurung menyangka bahwa yang disebut budaya itu hanya semacam pakaian adat, kesenian tradisional, dan sejenisnya. Seolah apa yang disebut budaya itu mentok di satu masa dan tidak berubah.
Ketika memaknai Budaya Nusantara misalnya, si katak hanya berpikir soal Kebaya.
Kebaya sendiri hanyalah sepotong budaya di jawa pada rentang masa tertentu. Tentu tak bisa mewakili kata; Budaya Nusantara secara menyeluruh.
Nusantar sendiri meliputi wilayah yang tidak hanya jawa, serta tidak hanya pada tahun tertentu. Tetapi seluruh Sabang sampai Merauke, dari dahulu sampai sekarang.
Budaya juga bukan sesuatu yang hidup di ruang hampa. Manusia saling berinteraksi sehingga budayanyapun saling mempengaruhi.
Kebaya misalnya, bukan sesuatu yang tiba-tiba saja muncul di perempuan jawa secara genetis. Tetapi merupakan hasil interaksi dengan orang dari kebudayaan lain.
Maka mulai dari Koteka, Kemben, Kebaya, Rimpu, Rok, Jas, Gamis, Hijab, FAKTANYA semua itu hari ini sudah menjadi bagian dari Budaya Nusantara.
Namun di atas semua itu, ada sesuatu yang lebih Agung dari Cultural, yaitu Natural; Alami, Ciptaan Allah.
Ada buku-buku yang berisi pikiran manusia, tetapi ada yang lebih Agung yaitu Al Quran Kalamullah.
Akal Budi Manusia yang menghasilkan Budaya, juga merupakan Ciptaan Allah.
Sehebat apapun Budaya Manusia, secanggih apapun hasil Akal Budinya, mutlak ia tak lebih tinggi dari Sang Penciptanya.
Maka sudah seharusnya manusia menyelaraskan Budayanya dengan aturan Allah Ta'ala, Sang Pencipta Akal Budi Manusia.
Jogja 16122
IG
t.me/doniriw_channel

Hilal Syar'i Syawal tidak terlihat selasa 9 April. Maka di genapkan menjadi 30 Ramadhan. InsyaAllah Rabu 10 April 2024 a...
08/04/2024

Hilal Syar'i Syawal tidak terlihat selasa 9 April. Maka di genapkan menjadi 30 Ramadhan. InsyaAllah Rabu 10 April 2024 adalah Idul Fitri 1 Syawal 1445 H.

JANGAN LUPAKAN PALESTINA
02/04/2024

JANGAN LUPAKAN PALESTINA




*RAMADHAN DI TENGAH DUKA*Buletin Kaffah No. 336 (05 Ramadhan 1445 H/15 Maret 2024 M)Tidak ada bulan yang keutamaannya me...
15/03/2024

*RAMADHAN DI TENGAH DUKA*

Buletin Kaffah No. 336 (05 Ramadhan 1445 H/15 Maret 2024 M)

Tidak ada bulan yang keutamaannya melebihi keutamaan Ramadhan. Ramadhan sering disebut sebagai ’rajanya bulan’. Ramadhan penuh keagungan dan keberkahan. Di dalamnya ada satu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Di dalamnya Allah SWT pun melipatgandakan pahala atas setiap amal kebaikan. Pantas rasanya setiap Mukmin bergembira menyambut kedatangan Ramadhan.

Namun demikian, umat harus ingat bahwa dalam Ramadhan kali ini penderitaan sebagian Muslim belum juga kunjung hilang. Di sejumlah negeri, kaum Muslim menyambut Ramadhan dalam ketertindasan. Di Palestina, misalnya, kaum Muslim bukan hanya terancam kelaparan. Mereka pun dihadapkan pada aksi pembantaian dan genosida. Jelas, apa yang mereka alami bertolak belakang dengan keadaan kaum Muslim di negeri-negeri lain yang ceria dan gembira menyambut Ramadhan.

*Derita Umat*

Di Palestina, kaum Muslim berada dalam dua ancaman: genosida dan kelaparan. Seruan pembunuhan terhadap warga Gaza terus digencarkan oleh para pemimpin zionis Yahudi. Seorang tokoh Yahudi, Rabbi Eliyahu Mali, meminta murid-muridnya yang bertugas di Pas**an Pendudukan Israel (IDF) untuk membunuh semua orang di Gaza, termasuk perempuan dan anak-anak. "Menurut hukum Yahudi, semua penduduk Gaza harus dibunuh." Demikian isi seruannya.

Pemusnahan massal warga Gaza nyata merupakan kebijakan pemerintah entitas Yahudi. Tahun lalu Menteri Warisan Israel Amihay Eliyahu melontarkan opsi nuklir sebagai bagian dari serangan militer Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza. Meski PM Zionis Netanyahu menolak tindakan militernya sebagai genosida, fakta di lapangan menunjukkan demikian.

Dirjen Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, menyebut setiap 10 menit satu anak-anak terbunuh di Gaza. Dokter di Gaza mengatakan kepada ActionAid, setidaknya dua ibu terbunuh setiap 60 menit, dan tujuh perempuan terbunuh setiap dua jam di daerah kantong yang terkepung tersebut. Tercatat, lebih dari 5.000 perempuan telah tewas sejak militer Zionis melancarkan serangan balasan ke Gaza. Diperkirakan jumlah korban meninggal lebih 31 ribu jiwa dan 72.000 lainnya terluka.

Isolasi yang dilakukan zionis Yahudi juga telah menyebabkan bencana kelaparan di Gaza. Diperkirakan ada 800 ribu warga terancam mati akibat kelaparan dan tidak punya akses air bersih. Sampai tulisan ini dibuat sudah ada 30 anak-anak meninggal akibat bencana kelaparan. Sebagian warga terpaksa makan rumput dan minum air kotor demi bertahan hidup.

Militer zionis juga tidak segan menembaki warga yang tengah mengerubuti truk-truk bantuan makanan. Karena itu penduduk Gaza sama sekali tidak punya persiapan khusus menyambut Ramadhan. Bahkan mereka telah berpuasa sejak lima bulan sebelum Ramadhan tiba.

Warga Gaza juga tidak lagi memiliki rumah sakit. Seluruhnya telah dihancurkan militer zionis. Banyak warga luka yang dirawat seadanya di tempat-tempat pengungsian. Minim obat-obatan dan peralatan medis. Jumlah dokter dan tenaga medis pun semakin berkurang karena banyak yang menjadi korban serangan militer Yahudi.

Nasib memilukan juga dialami Muslim Uighur yang hidup dalam tekanan rezim komunis Cina. Tahun lalu Organisasi Kongres Uighur Dunia melaporkan sejumlah umat Muslim di Cina dilarang berpuasa oleh pemerintah setempat. Mereka terancam ditangkap jika ketahuan berpuasa. Anak-anak sekolah, para pegawai negeri dan keluarga mereka dilarang berpuasa selama Ramadhan. Pemerintah komunis Cina juga memata-matai warga Muslim Uighur. Tujuannya untuk memastikan mereka tidak berpuasa.

*Wajib Peduli*

Derita Muslim Gaza dan Uighur baru sekelumit dari potret derita banyak Muslim di dunia. Masih banyak Muslim menderita di Suriah, India, Myanmar, dll. Sulit bagi mereka merasakan nikmatnya ibadah selama Ramadhan karena ancaman kelaparan dan kematian selalu membayangi.

Ketika kita di tanah air merasakan indahnya sahur dan berbuka bersama keluarga, di beberapa negeri lain banyak saudara seiman yang hidup di tenda-tenda pengungsian ala kadarnya. Mereka kehilangan semua anggota keluarganya. Mereka pun tidak memiliki makanan untuk sahur maupun berbuka. Inilah realita Ramadhan di tengah derita umat. Ini terjadi hampir setiap tahun.

Sungguh berdosa kaum Muslim yang tidak memikirkan dan memberikan bantuan kepada sesama Muslim. Sebabnya, Allah SWT telah mewajibkan kita untuk memberikan pertolongan kepada mereka yang membutuhkan pertolongan. Firman-Nya:

وَإِنِ ٱسْتَنصَرُوكُمْ فِى ٱلدِّينِ فَعَلَيْكُمُ ٱلنَّصْرُ

Jika mereka meminta pertolongan kepada kalian dalam (urusan pembelaan) agama, kalian wajib memberikan pertolongan (TQS al-Anfal [8]: 72).

Nabi Muhammad saw. juga telah mengingatkan:

الْمُسْلِمُ أَخُو الْمُسْلِمِ لَا يَخُونُهُ وَلَا يَكْذِبُهُ وَلَا يَخْذُلُهُ

Seorang Muslim itu saudara bagi Muslim yang lain. Dia tidak boleh mengkhianati, mendustai dan menelantarkan saudaranya (HR at-Tirmidzi).

Apakah kaum Muslim tidak menyadari bahwa pahala ibadah shaum bisa rusak akibat sikap egois, ’ashabiyah, tidak peduli dan menahan diri dari menolong mereka yang membutuhkan. Semua itu adalah perkara yang diharamkan agama yang dapat membinasakan pahala puasa. Rasulullah saw. sudah mengingatkan:

كَمْ مِنْ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلَّا الْجُوْع وَالْعَطْش

Betapa banyak orang berpuasa yang tidak mendapatkan apapun dari puasanya kecuali rasa lapar dan dahaga (HR an-Nasa’i).

Imam Ibnu Rajab al-Hanbali rahimahulLâh mengingatkan, “Ketahuilah, tidak sempurna taqarrub kepada Allah semata-mata hanya dengan meninggalkan syahwat yang mubah ini dalam keadaan selain puasa, kecuali setelah ber-taqarrub kepada Allah dengan meninggalkan apa yang telah Allah haramkan dalam segala hal berupa dusta, kezaliman serta permusuhan terhadap manusia dalam darah, harta dan kehormatan mereka.” (Ibnu Rajab, Lathâ’if al-Ma’ârif, hlm. 155, Al-Maktabah asy-Syamilah).

Sikap tak acuh itulah yang ditunjukkan terutama oleh para pemimpin Dunia Islam, khususnya para pemimpin Arab. Mereka hanya bermain retorika; mengutuk dan menghimbau kepada dunia untuk menghentikan kekejaman Yahudi. Padahal mereka sebenarnya tahu kalau ucapan dan himbauan itu hanya dianggap omongan-kosong. Mereka sendiri berdiam diri dan tidak malu berkolaborasi dengan zionis Yahudi atau dengan induk semangnya, Amerika Serikat.

Lalu agar tidak kehilangan muka, mereka memberikan bantuan ala kadarnya. Itu pun dilakukan dengan cara yang tidak manusiawi, seperti menjatuhkan bantuan pangan dari udara ke pantai dan laut. Banyak warga yang tidak sanggup mencapai lokasi jatuhnya bantuan. Mereka adalah kaum lansia, anak-anak serta yang jauh dari pemukiman. Padahal para pemimpin Arab itu punya kekuatan militer untuk menerobos bahkan menghancurkan dinding penghalang Gaza. Mereka pun mampu membebaskan tanah Palestina dari penjajahan zionis Yahudi.

*Bebaskan Umat*

Ada beberapa penyebab penderitaan umat masih terus terjadi. Pertama: Umat masih terbelenggu dengan paham nasionalisme yang menyebabkan hilangnya sikap peduli dan kemauan menolong saudara seiman. Padahal paham ’ashabiyah dalam wujud nasionalisme ini telah diharamkan oleh Islam. Nabi Muhammad saw. bersabda:

مَنْ ‌تَعَزَّى بِعَزَاءِ الْجَاهِلِيَّةِ، فَأَعِضُّوهُ وَلَا تَكْنُوهُ

Siapa saja yang berbangga-bangga dengan slogan-slogan jahiliyah (’ashabiyah), maka suruhlah ia menggigit kemaluan ayahnya, dan tidak usah pakai bahasa kiasan terhadapnya (HR al-Bukhari).

Kedua: Umat Muslim, khususnya para pemimpin mereka, masih memberikan loyalitas dan kepercayaan pada negara-negara Barat dan lembaga-lembaga internasional yang mereka dirikan, seperti PBB ataupun International Court of Justice (ICJ). Umat seperti lupa bahwa negara-negara Barat adalah perancang kelahiran negara zionis Yahudi untuk menciptakan petaka di jantung Dunia Islam.

Umat juga begitu naif karena percaya pada lembaga internasional buatan Barat yang sebenarnya diciptakan untuk memelihara kepentingan-kepentingan mereka. Badan-badan internasional itu juga tidak berdaya saat menghadapi kepentingan negara-negara besar selain menggertak belaka.

Ketiga: Para pemimpin Dunia Islam telah lama menjadi penguasa boneka yang tunduk pada arahan politik Barat. Memang sebagian mereka dipilih oleh rakyat, tetapi atas restu negara-negara Barat. Karena itu tidak mungkin mereka akan melawan kepentingan Barat, termasuk dalam persoalan Palestina, Myanmar, Suriah, dsb.

Keempat: Umat masih belum sepenuhnya sadar bahwa berbagai penderitaan yang mereka alami hanya bisa dibebaskan dengan kekuatan mandiri di bawah kepemimpinan Khilafah Islamiyah. Kebutuhan umat akan institusi Khilafah Islamiyah adalah mutlak. Secara syariah mendirikan Khilafah Islamiyah adalah fardhu dan telah menjadi kesepakatan para ulama. Khilafah adalah institusi yang ditunjuk oleh syariah untuk mengurus umat melalui penerapan hukum-hukum Islam. Khilafah juga bertugas melindungi kaum Muslim dari berbagai ancaman. Nabi Muhammad saw. bersabda:

إِنَّمَا اْلإِمَامُ جُنَّةٌ يُقَاتَلُ مِنْ وَرَائِهِ وَيُتَّقَى بِهِ

Sungguh Imam (Khalifah) adalah perisai; orang-orang berperang di belakang dia dan berlindung kepada dirinya (HR Muslim).

Imam an-Nawawi menjelaskan bahwa Imam/Khalifah adalah junnah (perisai). Ia menghalangi musuh menyerang kaum Muslim, menghalangi sebagian masyarakat menyerang sebagian yang lain, melindungi kemurnian Islam sekaligus menjadi tempat orang-orang berlindung kepada dirinya.

Inilah empat hal yang harus segera diatasi jika umat ingin membebaskan diri dari penderitaan. Tidak mungkin datang pertolongan dan kemenangan tanpa menjalankan kausalitas (sababiyyah) yang wajib ditempuh oleh umat.

WalLâhu a’lam bi ash-shawâb. []

---*---

*Hikmah:*

Rasulullah saw. bersabda:
Sungguh Allah pada Hari Kiamat berfirman:

أَيْنَ الْمُتَحَابُّونَ بِجَلَالِي الْيَوْمَ أُظِلُّهُمْ فِي ظِلِّي يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلِّي

”Manakah orang-orang yang saling mencintai satu sama lain karena keagunganKu? Pada hari ini Aku akan menaungi mereka dalam naungan-Ku pada hari yang tiada naungan kecuali naungan-Ku.” (HR Muslim). []

Hidup di jaman yang modern dan serba praktis dengan tuntutan kebutuhan hidup yang semakin banyak menjadi tantangan terse...
14/03/2024

Hidup di jaman yang modern dan serba praktis dengan tuntutan kebutuhan hidup yang semakin banyak menjadi tantangan tersendiri bagi seroang muslim. Sebagai sebuah kewajiban, puasa Ramadhan tetap harus dijalankan oleh semua muslim yang memenuhi syarat.
Apakah puasa Ramadhan menjadi sebuah manfaat atau malah menjadi beban manusia? Bagiamana mengkondisikan berbagai rutinitas kehidupan dengan kewajiban puasa Ramadhan?
Yuk, ngobrol bareng di acara *Buka Bareng Kita* mulai pukul 17.00 WIB

🔴 *PUASA RELATE DENGAN HIDUP KEKINIAN?*
Hanya melalui Link: ⤵️
https://youtu.be/ORKS0wp8o3o
https://youtu.be/ORKS0wp8o3o
https://youtu.be/ORKS0wp8o3o
Jangan lupa, pastikan sudah like, komen & share acara menarik ini.

*Marhaban Yaa Ramadhan. Senin, 11 Maret 2024 adalah 1 Ramadhan 1445 H. Hilal terlihat di Saudi Arabia, Kuwait, UEA, Qata...
10/03/2024

*Marhaban Yaa Ramadhan. Senin, 11 Maret 2024 adalah 1 Ramadhan 1445 H. Hilal terlihat di Saudi Arabia, Kuwait, UEA, Qatar, Suriah, Bahrain, Yaman, Palestina, Mesir, dll.*

https://youtube.com/live/RIDk6x-BDiU?feature=share

*Yuk Sahur, sholat malam dan ibadah lainnya* . Mohon maaf lahir dan bathin.

*Doa Menyambut Ramadhan*

(Dibaca setelah ada pengumuman awal Ramadhan)

*اللَّهُمَّ أَهْلِلْهُ عَلَيْنَا بِالْيُمْنِ وَالإِيمَانِ وَالسَّلاَمَةِ وَالإِسْلاَمِ رَبِّى وَرَبُّكَ اللَّهُ*

Artinya: Ya Allah, tampakkanlah bulan itu kepada kami dengan membawa keberkahan dan keimanan, keselamatan dan Islam. Rabbku dan Rabbmu (wahai bulan sabit) adalah Allah.

HR. Tirmidzi
🤝🤝🤝

Semoga kt bisa menjalankan ibadah shaum dan mengisi Ramadhan dg amalan2 terbaik kita.
Semoga kita dan keluarga kita hidup penuh berkah sukses mulia dunia akherat. Semoga kita dan keluarga kita menjadi orang yg bertaqwa, hafal Al Qur'an dan hadis, pejuang Islam kaffah yang benar dan ikhlas. Aamiin

*MARHABAN YÂ RAMADHÂN*Buletin Kaffah No. 335 - 27 Sya’ban 1445 H/08 Maret 2024 MMarhaban yâ Ramadhân. Selamat datang Ram...
08/03/2024

*MARHABAN YÂ RAMADHÂN*

Buletin Kaffah No. 335 - 27 Sya’ban 1445 H/08 Maret 2024 M

Marhaban yâ Ramadhân. Selamat datang Ramadhan. Tak terasa, Ramadhan akan kembali menyapa kita. Kali ini kita akan segera memasuki Bulan Ramadhan 1445 H.

Ramadhan adalah bulan istimewa. Bulan yang di dalamnya diwajibkan puasa, yang bisa mengantarkan seorang Muslim meraih derajat takwa. Allah SWT berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa, sebagaimana puasa itu telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian, agar kalian bertakwa (TQS al-Baqarah [2]: 183).

Ramadhan adalah bulan yang bertabur dengan pahala dan aneka keberkahan. Pada bulan ini pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan dibelenggu. Rasulullah saw. bersabda:

قَدْ جَاءَكُمْ رَمَضَانُ شَهْرٌ مُبَارَكٌ افْتَرَضَ اللَّهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ تُفْتَحُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَيُغْلَقُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَحِيمِ وَتُغَلُّ فِيهِ الشَّيَاطِينُ

Sungguh telah datang Bulan Ramadhan. Bulan yang diberkahi. Allah telah mewajibkan atas kalian puasa di dalamnya. Pada Bulan Ramadhan pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan dibelenggu (HR Ahmad).

Ramadhan adalah bulan yang di dalamnya ada satu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Itulah Lailatul Qadar. Pada malam ini p**a Allah SWT menurunkan al-Quran, pedoman hidup manusia, yang menjadi sumber kebahagiaan mereka di dunia dan di akhirat. Allah SWT berfirman:

إِنَّآ أَنزَلۡنَٰهُ فِي لَيۡلَةِ ٱلۡقَدۡرِ . وَمَآ أَدۡرَىٰكَ مَا لَيۡلَةُ ٱلۡقَدۡرِ . لَيۡلَةُ ٱلۡقَدۡرِ خَيۡرٞ مِّنۡ أَلۡفِ شَهۡرٖ

Sungguh Kami telah menurunkan al-Quran pada saat Lailatul Qadar. Tahukah engkau, apakah Lailatul Qadar itu? Lailatul Qadar itu lebih baik dari seribu bulan (TQS al-Qadar [97]: 1-3).

Singkatnya, Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah berlimpah. Karena itu selayaknya setiap Muslim bergembira sekaligus menyiapkan diri sebaik mungkin setiap kali menyambut kedatangan Ramadhan. Tamu agung yang membawa banyak sekali keutamaan.

*Perisai dan Penghapus Dosa*

Puasa Ramadhan yang benar-benar dijalankan secara ikhlas dan sesuai dengan tuntunan syariah adalah perisai (pelindung) dari siksa api neraka. Rasul saw. bersabda:

الصَّوْمُ جُنَّةٌ مِنْ النَّارِ كَجُنَّةِ أَحَدِكُمْ مِنْ الْقِتَالِ

Puasa Ramadhan merupakan perisai (pelindung) dari azab neraka, seperti perisai salah seorang dari kalian dalam peperangan (HR an-Nasa’i dan Ahmad).

Puasa Ramadhan juga bisa menjadi sarana penghapus dosa. Rasulullah saw. bersabda:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Siapa saja yang berpuasa Ramadhan karena keimanan dan hanya mengharap ridha Allah, dosa¬-dosanya yang telah lalu pasti diampuni (HR al-Bukhari).

*Puasa dan Takwa*

Memasuki Ramadhan kali ini, tentu kita berharap puasa kita benar-benar bisa mewujudkan ketakwaan hakiki pada diri kita (Lihat: QS al-Baqarah [2]: 183).

Tentu Allah SWT tidak pernah menyelisihi janji dan firman-Nya. Jika umat ini mengerjakan ibadah puasa Ramadhan dengan benar (sesuai tuntunan al-Quran dan as-Sunnah) dan ikhlas semata-mata mengharap ridha Allah SWT, niscaya takwa sebagai hikmah puasa itu akan dapat terwujud dalam dirinya.

Apa yang disebut dengan takwa? Imam ath-Thabari, saat menafsirkan QS al-Baqarah ayat 183 di atas, antara lain mengutip Imam al-Hasan yang menyatakan, “Orang-orang bertakwa adalah mereka yang takut terhadap perkara apa saja yang telah Allah haramkan atas diri mereka sekaligus melaksanakan perkara apa saja yang telah Allah titahkan kepada mereka.” (Ath-Thabari, Jâmi’ al-Bayân li Ta’wîl al-Qur’ân, I/232-233).

Takwa dalam pengertian semacam ini tentu harus selalu melekat pada setiap Muslim dimana pun, kapan pun dan dalam keadaan bagaimana pun. Demikian sebagaimana sabda Baginda Rasulullah saw. kepada Muadz bin Jabal ra.:

اِتَّقِ اللهَ حَيْثُمَا كُنْتَ

Bertakwalah engkau kepada Allah di manapun, kapan pun dan dalam keadaan bagaimana pun (HR at-Tirmidzi).

Terkait dengan frasa ittaqilLâh (bertakwalah engkau kepada Allah) dalam potongan hadis di atas, banyak ciri/sifat yang dilekatkan kepada orang-orang bertakwa (Muttaqîn).

Orang bertakwa antara lain adalah orang yang mengimani yang gaib, mendirikan shalat, menginfakkan sebagian harta, mengimani al-Quran dan kitab-kitab yang Allah SWT turunkan sebelum al-Quran dan meyakini alam akhirat (Lihat: QS al-Baqarah [2]: 1-4).

Orang bertakwa juga biasa menginfakkan hartanya pada saat lapang ataupun sempit, mampu menahan amarah, mudah memaafkan kesalahan orang lain, lalu jika melakukan dosa maka ia segera ingat kepada Allah SWT serta memohon ampunan-Nya dan tidak meneruskan perbuatan dosanya (Lihat: QS Ali Imran [3]: 133-135).

Tentu masih banyak ciri/sifat orang bertakwa yang disebutkan di dalam al-Quran maupun as-Sunnnah.

Adapun terkait frasa haytsuma kunta, dapat dijelaskan bahwa kata haytsu di sini bisa merujuk pada tiga makna: tempat (makân), waktu (zamân) dan keadaan (hâl). Karena itu sabda Baginda Rasul saw. kepada Muadz ra. tersebut adalah isyarat agar ia bertakwa kepada Allah SWT tak hanya di Madinah; tak hanya saat turun wahyu-Nya; tak hanya saat bersama beliau; juga tak hanya saat dekat dengan Masjid Nabi saw. Namun, hendaklah ia bertakwa kepada Allah SWT di mana pun, kapan pun dan dalam keadaan bagaimana pun (‘Athiyah bin Muhammad Salim, Syarh al-Arba’în an-Nawawiyyah, 42/4-8).

Dengan demikian, jika memang takwa adalah buah dari puasa Ramadhan yang dilakukan oleh setiap Mukmin, idealnya usai Ramadhan, setiap Mukmin senantiasa berupaya menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya. Tentu dengan mengamalkan seluruh syariah-Nya baik terkait aqidah dan ibadah; makanan, minuman, pakaian dan akhlak; muamalah (ekonomi, politik, pendidikan, pemerintahan, sosial, budaya, dll); maupun ‘uqûbât (sanksi hukum) seperti hudûd, jinâyât, ta’zîr maupun mukhâlafât.

Bukan takwa namanya jika seseorang biasa melakukan shalat, melaksanakan puasa Ramadhan atau bahkan menunaikan ibadah haji ke Baitullah; sementara ia biasa memakan riba, melakukan suap dan korupsi, mengabaikan urusan masyarakat, menzalimi rakyat dan menolak penerapan syariah secara kâffah dalam semua aspek kehidupan.

*Totalitas Takwa*

Perlu dipahami, tak hanya puasa yang bisa mengantarkan pelakunya meraih derajat takwa. Di dalam al-Quran tak hanya ayat tentang kewajiban puasa yang diakhiri dengan frasa; la’allakum tattaqûn (agar kalian bertakwa). Di dalam beberapa ayat lain Allah SWT juga berfirman, antara lain:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Hai manusia, beribadahlah kalian kepada Tuhan kalian yang telah menciptakan kalian dan orang-orang sebelum kalian, agar kalian bertakwa (TQS al-Baqarah [2]: 21).

وَلَكُمْ فِي الْقِصَاصِ حَيَاةٌ يَا أُولِي اْلأَلْبَابِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُون

Bagi kalian, dalam hukum qishâsh itu ada kehidupan, wahai orang-orang yang memiliki akal, agar kalian bertakwa (TQS al-Baqarah [2]: 179).

وَ أَنَّ هَذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا فَاتَّبِعُوهُ وَلاَ تَتَّبِعُوا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَنْ سَبِيلِهِ ذَلِكُمْ وَصَّاكُمْ بِهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Sungguh, inilah jalan-Ku yang lurus (Islam). Karena itu ikutilah jalan itu dan jangan kalian mengikuti jalan-jalan lain hingga kalian tercerai-berai dari jalan-Nya. Yang demikian Allah perintahkan agar kalian bertakwa (TQS al-An’am [6]: 153).

Jelas, tak cukup dengan puasa orang bisa meraih derajat takwa. Ibadah (yakni totalitas penghambaan kita kepada Allah SWT), pelaksanaan hukum qishâsh serta keberadaan dan keistiqamahan kita di jalan Islam dan dalam melaksanakan seluruh syariah Islam, itulah yang bisa mengantarkan diri kita meraih derajat takwa.

*Perlu Pemimpin Bertakwa*

Di tengah sistem kehidupan sekuler yang tidak menerapkan syariah Islam secara kâffah saat ini, kaum Muslim tentu membutuhkan pemimpin yang benar-benar bisa mewujudkan hikmah puasa dalam dirinya, yakni takwa. Di antara kesempurnaan puasa pemimpin yang bertakwa adalah menjaga puasanya dari perkataan dusta (qawl az-zûr). Kedustaan hanya akan membuat puasa seseorang sia-sia. Nabi saw. bersabda:

مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِى أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ

Siapa saja yang tidak meninggalkan perkataan dan perilaku dusta maka Allah tidak membutuhkan upayanya dalam meninggalkan makan dan minumnya (HR al-Bukhari).

Pemimpin yang bertakwa adalah pemimpin yang adil, yakni yang menerapkan syariah Islam. Pemimpin yang bertakwa sekaligus adalah pemimpin yang amanah. Ia tidak akan mengkhianati Allah SWT dan Rasul-Nya atau secara sengaja menyalahi al-Quran dan as-Sunnah. Pemimpin semacam ini tak akan mengkriminalisasi Islam dan kaum Muslim. Mereka pun tidak akan menghalang-halangi apalagi memusuhi orang-orang yang memperjuangkan penerapan syariah, termasuk penegakan Khilafah yang merupakan tâj al-furûdh (mahkota kewajiban) dalam Islam. Bahkan mereka akan berupaya menerapkan syariah Islam secara kâffah sebagai wujud ketaatan total diri mereka kepada Allah SWT.

Alhasil, mari kija jadikan Ramadhan kali ini sebagai momentum untuk mewujudkan totalitas takwa baik dalam level pribadi, keluarga, masyarakat maupun negara.

WalLâhu a’lam bi ash-shawâb. []

---*---

*Hikmah:*

Allah SWT berfirman:

وَسَارِعُوٓاْ إِلَىٰ مَغۡفِرَةٖ مِّن رَّبِّكُمۡ وَجَنَّةٍ عَرۡضُهَا ٱلسَّمَٰوَٰتُ وَٱلۡأَرۡضُ أُعِدَّتۡ لِلۡمُتَّقِينَ . ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ فِي ٱلسَّرَّآءِ وَٱلضَّرَّآءِ وَٱلۡكَٰظِمِينَ ٱلۡغَيۡظَ وَٱلۡعَافِينَ عَنِ ٱلنَّاسِۗ وَٱللَّهُ يُحِبُّ ٱلۡمُحۡسِنِينَ

Bersegeralah kalian meraih ampunan Tuhan kalian dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi kaum yang bertakwa; yaitu mereka yang menginfakkan (harta mereka) baik dalam kelapangan maupun dalam kesempitan, yang sanggup menahan amarah, yang biasa memberi maaf orang lain, dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik. (TQS Ali Imran [3]: 133-134). []

Address

Bima

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Pena.revolusi posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to Pena.revolusi:

Videos

Share

Category