Prawita Heny Afrika Wati

Prawita Heny Afrika Wati Penulis online di Fizzo
(1)

Jangan kasih semangat dehh lagi gak semangat nih🥲
01/25/2025

Jangan kasih semangat dehh lagi gak semangat nih🥲

01/21/2025

Usaha tak akan menghianati hasil
Tetap semangat berproses semua
Selamat pagi🥰

01/16/2025

01/14/2025

Selamat pagi

01/12/2025
ISTRI TERABAIKAN MILIK TUAN FU Part 1Di sebuah rumah sakit jiwa seorang wanita terbaring lemah di atas tempat tidur keci...
12/29/2024

ISTRI TERABAIKAN MILIK TUAN FU

Part 1

Di sebuah rumah sakit jiwa seorang wanita terbaring lemah di atas tempat tidur kecil yang hanya di tempati satu orang.
Di samping tempat tidurnya seorang gadis perempuan berusia 5 tahun dengan setia menemani mamanya yang sedang sakit kanker.

"Eghhhh," Wanita itu membuka matanya perlahan lalu mengedarkan pandang ke sekitar hingga pandangannya tertuju pada putri kecilnya yang terlelap dengan posisi duduk di samping bangkar tempat tidurnya.
Wanita itu terkekeh pelan menertawakan dirinya sendiri.
"Aku kira di saat terakhirku kau datang ternyata itu hanya mimpiku saja," ucapnya sambil mengusap air matanya pelan.

"Lima tahun sudah berlalu tak sekali pun kau datang menjemputku," ucapnya sambil memejamkan matanya pelan mengingat kejadian di masalalu yang membuat dirinya berakhir hidup di rumah sakit jiwa ini sampai melahirkan putrinya.

Pricilla Jhosep mengusap air matanya yang hendak menetes, dia merasakan kepalanya terasa sakit setiap kali mengingat kenangan di masalalu dengan suaminya, Pricilla menarik rambutnya kasar sambil menghempas barang di sampingnya sampai terjatuh.

Gadis kecil yang terlelap di sampingnya terbangun saat mendengar suara barang jatuh, dia menerjabkan matanya pelan namun seketika panik melihat mamanya yang nampak kesakitan.
"Mama," Pekiknya.

Pricilla menatap ke arah putrinya dengan wajah pucatnya.
"Kezia," Lirihnya sambil mengusap pucuk kepala putrinya pelan sambil menahan rasa sakit yang selama ini di deritanya.

"Jika mama tiada nanti, jadilah anak yang baik, papa akan menjemputmu nanti, dia akan memberikanmu kebahagian yang tak pernah kamu dapatkan di sini," ucapnya sambil tersenyum kecil.

Kezia mengelengkan kepalanya pelan. "Tidak, Zia hanya ingin bersama mama, meski di tempat seperti ini, lagi p**a selama ini papa tak pernah menjemput kita di tempat ini, pasti dia bukan papa yang baik," ucap Kezia.

Pricilla tersenyum kecut sambil menekan rasa sakit di kepalanya.
"Umur mama sudah tak lama lagi Zia, papa orang baik, nanti jika papa bertemu denganmu pasti dia langsung jatuh hati padamu," ucapnya.

"Arghhhhhh," Pricilla mengeram kesakitan sambil memegang kepalanya sampai kehilangan kesadarannya.

Kezia yang melihat mamanya tak sadarkan diri sangat panik.
"Mama bangun," Panggilnya sambil menguncang tubuh mamanya pelan namun mamanya tak meresponnya sama sekali.

Kezia berlari keluar mencari dokter untuk memerikasa keadaan mamanya, tak butuh waktu lama beberapa tim medis yang ada di rumah sakit jiwa itu datang untuk memeriksa keadaan Pricilla.

Dokter yang meriksa Pricilla mengelengkan kepalanya pelan.
"Dia sudah tiada," ucapnya membuat suster yang bersamanya menutupkan kain putih di wajah Pricilla.

Kezia yang mendengar itu mengelengkan kepalanya ribut.
"Tidakkk, mama pasti dokter salah. Mama tidak akan pergi meninggalkanku sendiri," ucapnya mendekat ke arah mamanya.

Kepala rumah sakit jiwa yang melihat itu hanya tersenyum sinis tanpa rasa iba sedikit pun.
Mereka segera pergi dari sana meninggalkan gadis kecil itu sendirian bersama dengan jenazah mamanya sambil menunggu kedatangan tuan Fu.

********

Perusahan keluarga Fu

Seorang pria dengan wajah dingin dan datar menatap foto gadis cantik yang berada di tangannya.
"Kenapa kau sekejam itu, Cilla" Tanyanya sambil memejamkan matanya.

Brakkk

Pintu di buka kasar membuat pria yang duduk tenang itu membuka matanya menatap siapa yang menganggunya.
"Maaf tuan Fu," ucap pria itu sambil menudukan kepalanya.

Alvian Fu menatap tajam asisten pribadinya.
"Katakan!" titahnya saat tau pasti ada hal penting yang akan di sampaikan asistennya hingga membuat dia terburu-buru masuknya.

"Tuan Fu, Nyonya Fu telah tiada," ucapnya dengan hati-hati keringat dingin sudah membasahi wajahnya sedari tadi.

Brakkk
"APA?" Bentaknya sambil mengebrak meja kerjanya keras.

Alvian Fu langsung berdiri dan berlari keluar ruangannya dengan terburu-buru, beberapa karyawan yang melihat itu heran dengan wajah panik bosnya.

"Tuan Fu tunggu!" ucap Asitennya yang tertinggal.
Alvian yang hendak masuk ke dalam mobil menghentikan langkahnya dan berbalik menatap ke arah bawahanya.
"Lambat," Cibir nya.

Hah hah

Asitennya mengatur nafasnya yang tersenggal-senggal.
"Anda yang terlalu cepat jalannya tuan," ucapnya.
"Ahhh, iya aku yang lambat," ucapnya dengan gugup melihat tatapan tajam bosnya.
Alvian Fu mendengkus pelan lalu masuk ke dalam mobilnya.
"Kau tak boleh pergi Cilla, aku belum selesai membalas dendamku, kau tak ku izinkan mati tanpa seizinku," Ucapnya dalam hati yang merasa kesal bercampur hatinya resah mendengar kabar istrinya meninggal.

"Tuan Anda memiliki seorang putri dengan Nyonya Pricilla," Ucapnya saat mobilnya sudah melenggang di jalan raya yang nampak padat itu.

"Apa kau bercanda, Dira?" Tanyanya dengan tatapan tajamnya.

"Benar tuan saat anda memas**an Nyonya ke rumah sakit jiwa, Nyonya saat itu sedang mengandung anak anda," Jelasnya.

"Kenapa kau baru memberitahuku masalah sebesar ini, Dira!" bentaknya saat dirinya tak tau jika dirinya memiliki seorang putri dari istrinya.

"Maaf, Tuan... "

"Ahh, sudahlah. Jelaskan nanti saja percepat mobilnya!" Titahnya dengan perasaan yang tak bisa di jelaskan mendengar kabar duka sekaligus kabar bahagia yang dia dengar hari ini.

Bersedekah bukan karena kita kaya atau kita mampu tapi bersedekah karena kita mau Karena aku sudah pernah merasakan di t...
12/27/2024

Bersedekah bukan karena kita kaya atau kita mampu tapi bersedekah karena kita mau
Karena aku sudah pernah merasakan di titik terendah dalam hidup namun tak ada satupun yang memberikan uluran tangan pada kita.

Di bestikan akunku satunya yang s**a tabur kejora

Alhamdulillah penghasilan dari Novel Fizzo gas tambah semangat nulis novelnya, semoga bulan depan dapat tambahan dari fb...
12/19/2024

Alhamdulillah penghasilan dari Novel Fizzo gas tambah semangat nulis novelnya, semoga bulan depan dapat tambahan dari fb masih di usahakan 😇

Segini aja jangkauan non pengikut Reelsnya aja udah alhamdulillah meski dodolnya belum nempel😇
12/16/2024

Segini aja jangkauan non pengikut Reelsnya aja udah alhamdulillah meski dodolnya belum nempel😇

Nonton TV Banjir, Buka WA banjir, buka Fb banjir, giliran buka dompet kering 😭😭
12/09/2024

Nonton TV Banjir, Buka WA banjir,
buka Fb banjir, giliran buka dompet kering 😭😭

Merayakan tahun ke-1 saya di Facebook. Terima kasih atas dukungan berkelanjutan. Saya tidak mungkin berhasil tanpa Anda ...
12/07/2024

Merayakan tahun ke-1 saya di Facebook. Terima kasih atas dukungan berkelanjutan. Saya tidak mungkin berhasil tanpa Anda semua. 🙏🤗🎉

Gabung fb pro ibarat kita sekolah lagiSetiap hari harus absen takut dapat rapot merah😂
12/07/2024

Gabung fb pro ibarat kita sekolah lagi
Setiap hari harus absen takut dapat rapot merah😂

12/05/2024

Dari kejadian viral ini kita bisa memetik pelajaran pentingnya menjaga lisan dan adab.

Sehat selalu para pejuang nafkah di luar sana

Ranjang panas sang mafia part 2Di pagi harinya di kediaman Robertson Mereka sedang menikmati sarapan paginya sebelum mel...
11/30/2024

Ranjang panas sang mafia part 2

Di pagi harinya di kediaman Robertson
Mereka sedang menikmati sarapan paginya sebelum melakukan aktivitas masing-masing.
"Karl, mommy dan daddy sudah menemukan adik kembarmu," ujar Keyra dengan senyum kecil menghiasi wajahnya namun kembali sendu lagi.

Karl yang mendengar itu segera menghabiskan makanannya.
"Terus di mana dia, Mommy?" Tanya Karl.
Keyra menangis pelan. "Dia tinggal dengan paman Zian," ucapnya.
Karl yang melihat Mommynya menangis beranjak berdiri mendekati Mommynya itu.
"Apa dia tak mau tinggal bersama kita, Mom?" Tanyanya sambil mengusap punggung Keyra yang bergetar menahan tangisnya, dia tau selama tujuh belas tahun pencarian dan penantian kedua orang tuanya untuk segera bertemu dengan adik kembarnya itu.

Keyra mengangguk pelan, "Dia marah dengan Momm dan Dad, dia mengira kita tak menginginkannya, makanya selama ini tak pernah mencarinya," ucapnya.

Karl menghela nafas pelan. "Stop mommy jangan nangis lagi, mungkin dia masih beradaptasi dengan keadaan saat ini, meski kita keluarga kandungnya, namun dia tumbuh besar dengan paman Zian," ucapnya sambil mengepalkan tangannya erat.
"Lihat saja paman Zian, kau harus membalas air mata mommy selama tujuh belas tahun ini!" ucapnya penuh dendam.

Keyra mengangguk pelan. "Mommy rencana ingin ke sana lagi, agar mommy bisa dekat dengan adikmu," ucapnya sambil mengusap rambut putranya.
Karl tersenyum sambil menagangguk pelan. "Ya, sudah Momm habiskan makannya, Karl mau berangkat sekolah dulu udah siang," pamitnya sambil salim kepada Mommy.

"RELLL KERETA API, BERANGKAT YUKK!" teriak Keenan.
Karl segera keluar sebelum Keenan semakin kencang lagi memanggil dirinya.
"Berisik," Kesalnya saat sampai di hadapan Keenan.

Namun Keenan hanya acuh tak acuh berada di atas motornya.
"Gimana masih ingat sama tantangan gue kemarin kan?" Tanyanya sambil menaik turunkan alisnya.

Karl yang sudah siap di atas motornya berdecak pelan.
"Itu tak akan mungkin terjadi, mana mungkin gue s**a sama cewek sinting itu," Ketusnya sambil memakai helmnya.
"Yukk, balapan siapa yang kalah traktir makan di kampus!" Tantang Karl pada Keenan.

Keenan yang mendengar kata traktir nampak berbinar.
"Ok deal," ucapnya
Mereka berdua segera bersiap menyalahkan mesin motor mereka masing-masing.

Satu dua .. .. Brummmmm
Karl belum menyelesaikan hitungannya namun sudah melajukan motornya lebih dulu meninggkan Keenan yang mendelik menatap Karl yang curang.
"Si*lan, lo Karl." Pekiknya segera mengejar motor yang di kendarai Karl yang sudah lebih dulu melaju ke arah jalan Raya.

*******
Karl tertawa pelan berhasil mengerjai sepupunya itu.
"Rasain," ucapnya sambil terkekeh pelan melirik ke arah spionnya motor sepupunya belum keliahatan.

"Ehhhh," Karl yang tak fokus hampir saja terjatuh kala sepedah sport warna hitam melewati dirinya dengan kecepatan tinggi.
"Siapa itu?" Tanyanya pada dirinya sendiri sambil mengengas motornya untuk menyusul siap pengendara yang hampir menyerempetnya.

Mereka berdua saling kejar-kejaran di jalan raya membuat semua pengendar lain sangat kesal dengan kelakuan mereka berdua.

Ckittttt suara ban beradu dengan aspal terdengar nyaring.
Karl berhasil menghadang pengendara itu, membuat pemilik motor sport hitam itu mengerem mendadak hingga ban motor belakangnya terangkat sedikit.

Mereka sama-sama melepas helmnya Masing-masing.
"Lo," Tunjuknya berbarengan sambil saling melempar tatapan tajam.

Bener gak bestii????
11/29/2024

Bener gak bestii????

Terkadang heran sama diri sendiri gak di monet2 ngeluh Saat udah di monet konten sepi juga ngeluh Masih belum bisa bersy...
11/29/2024

Terkadang heran sama diri sendiri gak di monet2 ngeluh
Saat udah di monet konten sepi juga ngeluh
Masih belum bisa bersyukur, Astaghfirullah 😢😢

Selamat pagi di hari jumat berkah ini

Dalam mode berjuang jadi jangan pantang menyerah sebelum mendapatkan dollar dari mbak meta😇😜
11/28/2024

Dalam mode berjuang jadi jangan pantang menyerah sebelum mendapatkan dollar dari mbak meta😇😜

Address

New York, NY

Telephone

+6285704521079

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Prawita Heny Afrika Wati posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Videos

Share