Informasi Seputar TKI

Informasi Seputar TKI Informasi Seputar (TKI) Luar Negeri

Menguak Sosok dan Penampilan Jhaya, Viral di Kalangan Pekerja Migran Hong Kong----------------------------------------Jh...
11/11/2024

Menguak Sosok dan Penampilan Jhaya, Viral di Kalangan Pekerja Migran Hong Kong
----------------------------------------

Jhaya, sosok tiktoker Taiwan yang kini viral di kalangan pekerja migran, terutama TKW di Hong Kong, telah mencuri perhatian dengan gaya dan kepribadiannya yang unik. Bagi para pekerja migran di Hong Kong, Jhaya adalah lebih dari sekadar figur yang dikenal di media sosial terutama tiktok. Kehadirannya telah menciptakan gelombang antusiasme yang tinggi dan mejadi keburutan para PMI. Berbagai cerita mengenai penampilannya, sikapnya, hingga cara berbicara, menjadikan Jhaya sebagai sosok yang banyak diidolakan sekaligus diperbincangkan terutama setelah seorang PMI memfotonya tanpa filter atau pakai filter jelek.

Sosok dan Penampilan Jhaya
Dalam banyak unggahan dan video yang beredar di tiktok, Jhaya digambarkan sebagai sosok yang berpenampilan sederhana namun menawan. Ia kerap kali terlihat dengan gaya berpakaian khas yang sesuai dengan lingkungan para pekerja migran di Taiwan dan Hong Kong. Tampilannya yang bersahaja serta kepribadian yang humoris membuat banyak orang merasa dekat dengannya. Bahkan parasnya yang rupawan di media sosial menjadi idola bagi para TKW. Hal inilah yang menjadikan Jhaya begitu mudah diterima dan diidolakan, karena kesederhanaannya mencerminkan kehidupan sehari-hari pekerja migran di Hong Kong.

Menurut cerita yang beredar, Jhaya dikenal selalu tampil percaya diri dan ramah, sering kali melemparkan candaan yang menghibur banyak orang dan juga kritikan sesama konten creator. Dalam beberapa kesempatan, Jhaya bahkan terlihat bergaya unik, seperti mengenakan pakaian yang modis namun tetap sesuai dengan budaya pekerja migran yang tinggal di luar negeri.

Wajah Asli Jhaya: Misteri atau Identitas yang Terbuka?
Meski Jhaya sering muncul dalam konten video atau foto di tiktok, wajah aslinya masih menjadi tanda tanya. Sebagian besar konten yang memperlihatkan sosok Jhaya dibuat sedemikian rupa sehingga wajahnya yang terlihat begitu rupawan dan ganteng, hingga memikat banyak TKW. Keberadaan Jhaya yang tak sepenuhnya terungkap ini membuat publik semakin penasaran, dan mereka menciptakan berbagai spekulasi tentang bagaimana wajah asli Jhaya sebenarnya.

Video viral setelah beberapa PMI memfoto jaya dengan mengaku tidak memakai filter saat memotretnya sehingga wajah aslinya terlihat lebih tua daripada wajah yang beredar di media sosial.

Karena inilah akhir akhir ini nama Jhaya menjadi trending topik dikalangan PMI, ada yang menghujatnya karena filternya namun ada p**a yang tetap mengaguminya. Tidak sedikit para netizen membanding bandingkan karena efek filter yang dinilai terlalu.

Fenomena Jhaya di Media Sosial
Fenomena Jhaya bukan hanya soal penampilannya saja, melainkan juga bagaimana ia mewakili suara dan pengalaman para pekerja migran di luar negeri. Konten-kontennya yang sering kali menyentuh aspek kehidupan TKW, mulai dari pengalaman sehari-hari, rindu akan keluarga, hingga perjuangan menjalani pekerjaan jauh dari tanah air, membuatnya semakin dikenal. Banyak pekerja migran yang merasa terwakili dan mendapatkan hiburan dari sosok ini.

Kesimp**an
Kehadiran Jhaya telah membawa warna tersendiri bagi komunitas pekerja migran, khususnya di Hong Kong. Meski wajah aslinya tak sesuai harapan dan selera semua TKW, sosok dan gaya yang khas serta kepribadiannya yang menghibur membuat banyak orang merasa terhubung dengannya. Jhaya telah berhasil menciptakan ruang tersendiri di hati para penggemarnya dan menjadi simbol kebersamaan serta kekuatan para pekerja migran di luar negeri.

Jhaya bukan hanya fenomena sesaat, melainkan cerminan dari suara dan semangat pekerja migran yang terus berjuang di tanah asing, dengan harapan yang selalu menyala untuk masa depan yang lebih baik.

Jhaya, sosok tiktoker Taiwan yang kini viral di kalangan pekerja migran, terutama TKW di Hong Kong, telah mencuri perhatian dengan gaya dan kepribadiannya yang unik. Bagi para pekerja migran di Hong Kong, Jhaya adalah lebih dari sekadar figur yang dikenal di media sosial terutama tiktok. Kehadiranny...

Berkedok Pekerjaan di Arab Saudi, 3 Warga Sukabumi Nyaris Dijual ke Luar Negeri ‼️--------------------------------------...
10/11/2024

Berkedok Pekerjaan di Arab Saudi, 3 Warga Sukabumi Nyaris Dijual ke Luar Negeri ‼️
----------------------------------------

Tiga orang warga Sukabumi hampir menjadi korban dalam jaringan perdagangan manusia yang rencananya akan diberangkatkan ke Arab Saudi.

Mereka awalnya berniat mencari pekerjaan untuk mengubah nasib, namun justru terperangkap dalam penipuan yang berpotensi membahayakan keselamatan mereka.

Ketiga individu tersebut berasal dari beberapa kecamatan di Sukabumi, yakni Kebonpedes, Sagaranten, dan Tegalbuleud. Mereka tergiur dengan tawaran pekerjaan yang menjanjikan gaji besar dan fasilitas menarik di luar negeri

Informasi pekerjaan tersebut mereka dapatkan melalui media sosial, khususnya Facebook, yang menawarkan posisi-posisi seperti bartender, supir, dan pekerja restoran di Saudi.

Mereka pun mulai berkomunikasi dengan pihak yang mengaku sebagai perekrut tenaga kerja dan disarankan untuk membayar sejumlah uang sebagai biaya administrasi.

Biaya yang diminta bervariasi, mulai dari Rp19 juta hingga Rp20 juta, yang kabarnya digunakan untuk pengurusan dokumen dan keberangkatan mereka ke luar negeri. Dalam prosesnya, beberapa dari mereka bahkan sudah memiliki paspor, meskipun ada yang belum menerimanya.

Namun, setelah melakukan pembayaran dan menunggu beberapa lama, ketiga warga ini mulai merasakan ketidakjelasan.

Keberangkatan mereka yang tidak kunjung terealisasi membuat mereka semakin curiga, dan akhirnya, mereka berhasil meloloskan diri dari penampungan ilegal yang terletak di Bogor, Jawa Barat, sebelum akhirnya dibawa ke Arab Saudi.

Kasus ini menjadi perhatian luas setelah disampaikan oleh Elly Widianingsih, seorang pejabat dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Sukabumi.

Ia mengungkapkan bahwa mereka hampir terjerat dalam modus penipuan yang mengincar pekerja migran untuk dikirim secara ilegal ke luar negeri.

Berdasarkan laporan yang diterima Disnakertrans, jumlah total korban yang disekap di tempat penampungan di Bogor mencapai 23 orang.

Namun, hanya empat orang yang berhasil diselamatkan dalam operasi yang dilakukan oleh kepolisian Polres Bogor. Dari empat orang ini, tiga di antaranya berasal dari Sukabumi, sementara satu orang lagi berasal dari Cirebon.

Polres Bogor, yang menggelar operasi selama dua hari pada awal November 2024, menemukan bahwa proses perekrutan yang dilakukan oleh perekrut tersebut ilegal dan melanggar aturan.

Beberapa korban bahkan sudah berada di tempat penampungan tersebut selama berbulan-bulan tanpa kepastian tentang pekerjaan yang dijanjikan.

Meskipun tidak ada kekerasan fisik yang terjadi, para korban mengalami tekanan mental dan kekecewaan karena tidak kunjung diberangkatkan.

Setelah penyelidikan dan kerja sama antara pihak kepolisian serta Disnakertrans Sukabumi, ketiga warga Sukabumi tersebut akhirnya dip**angkan ke rumah mereka.

Proses pemulangan mereka difasilitasi oleh Pusat Pelayanan Pekerja Migran Indonesia (P4MI), yang turut membantu dalam situasi darurat ini.

Untuk mencegah terjadinya penipuan serupa di masa depan, Disnakertrans Sukabumi mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dengan tawaran pekerjaan di luar negeri yang datang melalui platform media sosial.

Warga diminta untuk memastikan keabsahan informasi tersebut dengan menghubungi Disnakertrans yang memiliki akses ke perusahaan perekrut yang terverifikasi dan sah.

Selain itu, Disnakertrans juga menyediakan layanan berbasis aplikasi yang disebut Silent Centre, yang memungkinkan warga Sukabumi untuk mendapatkan informasi lowongan kerja yang sesuai dengan keahlian mereka.

Layanan ini bertujuan untuk menghindari pekerja migran terjebak dalam jalur ilegal yang berisiko tinggi .

KJRI Jeddah
KBRI Riyadh
Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia
Kepala BP2MI

Suarabmi.co.id - Tiga orang warga Sukabumi hampir menjadi korban dalam jaringan perdagangan manusia yang rencananya akan diberangkatkan ke Arab Saudi. Mereka awalnya berniat mencari pekerjaan untuk mengubah nasib, namun justru terperangkap dalam penipuan yang berpotensi membahayakan keselamatan mere...

Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PPMI) Abdul Kadir Karding (ANTARA/Azmi Samsul Maarif)Menteri Perlindungan...
09/11/2024

Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PPMI) Abdul Kadir Karding (ANTARA/Azmi Samsul Maarif)

Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PPMI) Abdul Kadir Karding mengungkapkan bahwa moratorium pengiriman pekerja migran Indonesia (PMI) untuk negara kawasan Timur Tengah khusunya Arab Saudi hingga kini masih dalam tahapan pengkajian dan evaluasi.

"Untuk moratorium untuk Arab Saudi lagi kita kaji dan dievaluasi hingga saat ini," ucap Kadir di Tangerang, Sabtu.

Ia mengatakan, khusus terkait pengiriman tenaga kerja sektor domestik ke Arab Saudi perlu di evaluasi untuk kembali dibuka. Pasalnya langkah itu dibutuhkan sebagai mengantisipasi dan meminimalisir terhadap tindak penyelundupan tenaga kerja.

"Harus dibuka, karena kalau tidak dibuka tetap berangkat juga (PMI non-prosedural), jadi kita buka tapi diperketat," katanya.

Dia menyebutkan, jika lembaganya sedang mengkaji dan menyelesaikan aturan mengenai mekanisme sistem pekerjaan bagi para pekerja migran Indonesia.

Selain itu, kebijakan ini menandai penempatan pekerja migran Indonesia ke kawasan Arab Saudi dengan prosedural dan penetapan ketentuan yang jelas termasuk pada penetapan upah yang harus diterima pekerja.

"Termasuk bahasa soal salary atau upah sebesar Rp1.500 riyal, atau kalau di rupiahkan itu kisaran Rp7,5 juta," paparnya.

Kadir juga menambahkan, pengkajian moratorium PMI untuk Arab Saudi dilakukan atas banyaknya minat warga negara Indonesia untuk bekerja di negara tersebut.

"Karena Muslim banyak yang berpandangan, Madinah, Mekah, berdoa disana luar biasa, orang Indonesia cita-cita utama ke Arab, terutama di NTB itu tidak mau kalau tidak ke Arab, motifnya lebih keinginan beribadah," kata dia.

Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PPMI) Abdul Kadir Karding mengungkapkan bahwa moratorium pengiriman pekerja migran Indonesia (PMI) untuk negara ...

Rp300 Juta Hilang hingga Jari Terpotong, Begini Nasib TKI yang Terjebak Impian Kerja di Korea---------------------------...
09/11/2024

Rp300 Juta Hilang hingga Jari Terpotong, Begini Nasib TKI yang Terjebak Impian Kerja di Korea
----------------------------------------

Bermimpi untuk mengubah nasib lewat bekerja di luar negeri seringkali membuat banyak orang rela mengorbankan uang yang tak sedikit.

Namun, harapan manis seringkali berujung pada kenyataan pahit. Itulah yang dialami oleh seorang pemuda yang terjebak dalam janji manis bekerja di Korea melalui jalur yang tidak resmi, yang dikenal dengan nama P to P fishing.

Jalur P to P fishing ini adalah program kerja sama antara perusahaan swasta dan HRD Korea yang disalurkan melalui agen di Korea.

Berbeda dengan program resmi G to G (Government to Government) yang ketat dan memerlukan berbagai tes, P to P memberikan kemudahan, salah satunya tidak mewajibkan calon pekerja mengikuti serangkaian ujian.

Inilah yang membuat banyak orang tergoda meskipun risikonya tinggi. Salah satunya adalah temannya Hartono, yang mengungkapkan kisah tragis temannya yang menghabiskan uang hingga Rp300 juta untuk dapat bekerja di Korea.

Dengan biaya yang begitu besar, pemuda ini berharap bisa mengubah nasibnya. Namun kenyataannya, setelah tiba di Korea, dia justru ditempatkan di kapal nelayan yang sering berlayar jauh dari daratan.

Pekerjaan yang sangat berat dan kehidupan yang serba terbatas membuatnya merasa tidak nyaman. Meskipun sudah menghabiskan banyak uang, hidup yang dia impikan tak kunjung terwujud.

“Masnya sudah pasrah, yang penting Rp300 juta itu bisa buat kerja di Korea. Setelah sampai di Daegu, ternyata masnya malah kabur,” kata Hartono, dikutip Suarabmi dari kanal YouTube Hartono Ajc.

Setelah kabur dari kapal, pemuda ini mencoba bertahan hidup dengan bekerja serabutan, salah satunya sebagai tukang bangunan di sebuah kuil. Namun malang tak dapat ditolak, saat bekerja di kuil tersebut ia mengalami kecelakaan yang mengakibatkan jari tangannya terpotong.

Hartono menceritakan bahwa pemuda itu harus menjalani beberapa kali operasi setelah dibawa ke rumah sakit di Daegu. Beruntung, pihak kuil yang mempekerjakannya bersedia menanggung biaya pengobatannya.

Keputusan pemuda ini untuk mengeluarkan uang sebanyak itu berawal dari kisah tetangganya yang sukses setelah bekerja di luar negeri.

Dalam waktu 1,5 tahun, tetangganya tersebut mampu membangun rumah dan terlihat berhasil secara finansial. Terinspirasi oleh kisah itu, ia pun berharap bisa mengulang keberhasilan yang sama.

Ia memutuskan untuk membayar uang sebesar Rp300 juta tanpa mempertimbangkan jaminan atau sertifikat lainnya. Namun, apa yang dia dapatkan malah jauh dari yang diharapkan.

Mimpi yang ia kejar justru berubah menjadi beban berat yang sulit untuk diatasi. Walaupun sudah menghabiskan banyak uang, kesejahteraan yang diidamkan tak kunjung datang.

Sebaliknya, dia malah menghadapi kenyataan pahit yang mengubah hidupnya .

Suarabmi.co.id - Bermimpi untuk mengubah nasib lewat bekerja di luar negeri seringkali membuat banyak orang rela mengorbankan uang yang tak sedikit. Namun, harapan manis seringkali berujung pada kenyataan pahit. Itulah yang dialami oleh seorang pemuda yang terjebak dalam janji manis bekerja di Korea...

Tinggalkan Kemewahan Pasca 13 Tahun Kerja, Eks TKW Arab Pilih Tinggali Gubuk di Hutan-----------------------------------...
09/11/2024

Tinggalkan Kemewahan Pasca 13 Tahun Kerja, Eks TKW Arab Pilih Tinggali Gubuk di Hutan
----------------------------------------

Dulu, Ibu Imas adalah seorang wanita yang hidup dalam kemewahan. Sebagai mantan Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Arab Saudi, ia pernah menikmati penghasilan tinggi yang membuatnya bisa membeli rumah dan kendaraan.

Namun, setelah bertahun-tahun bekerja di luar negeri, hidupnya kini jauh berbeda. Ibu Imas memilih tinggal di sebuah gubuk kecil yang sederhana, terletak di tengah hutan, jauh dari keramaian dan kehidupan mewah yang pernah ia nikmati.

Meski banyak yang heran dengan pilihannya, Ibu Imas merasa keputusan tersebut adalah bagian dari takdir hidupnya.

“Iya, jauh dari tetangga, di tengah hutan. Qadla qadarnya harus begini,” ungkapnya, dikutip Suarabmi dari Merdeka. Ia merasa sudah saatnya menjalani kehidupan yang lebih sederhana dan mendalam.

Selama 13 tahun bekerja di Arab Saudi, Ibu Imas meraih banyak kesuksesan. Ia sering bolak-balik antara Indonesia dan Arab Saudi, dan dengan penghasilannya yang melimpah, ia bisa memenuhi banyak kebutuhan hidup.

Namun, meskipun hidupnya dulu penuh dengan harta, kini ia memilih untuk meninggalkan segala kemewahan itu. Ibu Imas mengaku merasa lebih damai dan tenang hidup jauh dari hiruk-pikuk kehidupan duniawi.

Alasan di balik keputusan besar itu adalah keinginannya untuk mencari ilmu dan mendekatkan diri kepada Tuhan.

“Ya, karena satu lagi ada kita hidup berilmu, mencari ilmu. Lagi tafakur lah di pegunungan ini. Jadi kita menenangkan diri di sini. Mendekatkan diri sama yang kuasa juga, ya karena alasannya juga kita lagi berilmu,” kata Ibu Imas.

Bagi dia, tinggal di hutan dan jauh dari keramaian memberikan ruang untuk merenung dan memperdalam pemahaman spiritual.

Meski hidup dengan segala kesederhanaan, Ibu Imas merasa bahwa inilah jalan yang benar untuknya. Ia merasa lebih dekat dengan Tuhan dan menemukan ketenangan yang tidak bisa ia dapatkan di tempat lain.

Gubuk kecil di tengah hutan itu bukan sekadar tempat tinggal, tetapi juga tempat untuk mencari kedamaian batin dan memperbaiki diri .

Suarabmi.co.id - Dulu, Ibu Imas adalah seorang wanita yang hidup dalam kemewahan. Sebagai mantan Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Arab Saudi, ia pernah menikmati penghasilan tinggi yang membuatnya bisa membeli rumah dan kendaraan. Namun, setelah bertahun-tahun bekerja di luar negeri, hidupnya kini jauh....

Nasib buruk menimpa SP, seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) berusia 36 tahun asal Kecamatan Kempo, Kabupaten Dompu, Nusa T...
08/11/2024

Nasib buruk menimpa SP, seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) berusia 36 tahun asal Kecamatan Kempo, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Dalam upayanya untuk melarikan diri dari rumah majikannya di Dubai, ia mengalami cedera serius, termasuk patah tulang pada kaki dan pinggul setelah melompat dari lantai dua.

SP terpaksa melarikan diri setelah mengetahui bahwa majikannya terlibat dalam praktik eksploitasi.

Akibat cedera tersebut, SP menjalani perawatan intensif di rumah sakit setempat, termasuk operasi untuk menangani patah tulangnya.

Selama belasan hari dirawat, ia akhirnya dilaporkan ke Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Dubai pada 10 September 2024. KJRI memberikan pendampingan hingga SP dapat dip**angkan ke Indonesia.

SP tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada Kamis, 3 Oktober 2024, sebelum diterbangkan ke Bandara Lombok dengan pendampingan dari Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran (BP3MI) dan pihak terkait lainnya.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertras) Kabupaten Dompu, Miftahul Suadah, mengonfirmasi kejadian yang dialami SP setelah menerima surat dari KJRI Dubai.

Ia menduga bahwa SP adalah korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), mengingat proses keberangkatan dan penempatan dilakukan secara nonprosedural oleh jasa pengirim TKI.

“SP diberangkatkan melalui jalur nonprosedural,” ungkap Miftahul saat dikonfirmasi pada Rabu, 9 Oktober 2024 oleh IDNTimes yang dikutip suarabmi.co.id.

Miftahul juga menyampaikan bahwa SP telah kembali ke kampung halamannya di Kecamatan Kempo tiga hari yang lalu. Saat ini, ia masih dalam tahap pemulihan dari luka-luka yang dideritanya.

“Alhamdulillah, korban sudah kembali ke kampungnya tiga hari lalu,” tambah Miftahul.

Ia berharap kejadian ini bisa menjadi pelajaran bagi masyarakat Kabupaten Dompu untuk tidak memilih jalur nonprosedural saat ingin bekerja di luar negeri, meskipun iming-iming gaji yang tinggi.

“Semoga kasus ini menjadi pelajaran bagi warga Dompu agar tidak tertarik menjadi TKW melalui cara nonprosedural,” pungkasnya.




Suarabmi.co.id - Nasib buruk menimpa SP, seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) berusia 36 tahun asal Kecamatan Kempo, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB). Dalam upayanya untuk melarikan diri dari rumah majikannya di Dubai, ia mengalami cedera serius, termasuk patah tulang pada kaki dan pinggul se...

Ini Lo Tampang Agen Penyalur TKI Ilegal di Sumut, Target Pengiriman ke Malaysia----------------------------------------D...
08/11/2024

Ini Lo Tampang Agen Penyalur TKI Ilegal di Sumut, Target Pengiriman ke Malaysia
----------------------------------------

Dit Reskrimum Polda Sumut menemukan praktik Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) yang berasal dari Sumatera Utara ke negara lain.

Tujuh korban berhasil diamankan oleh anggota tim TPPO yaitu Nurlela, Ika Ayu Pradila, Rosnilawati, Kamisah Wati, Supriati, Ratna Sari, dan Muhammad Anwar.

Pengungkapan ini terjadi pada Minggu 3 November 2024, kata Kapolda Sumut Irjen Whisnu Hermawan melalui Kabid Humas Kombes Hadi Wahyudi.

“Para korban diamankan di dua tempat penampungan Desa Silau Baru, Kecamatan Silau Laut, Kabupaten Asahan,” terang Sumaryono, Rabu, 6 November 2024.

Dikutip suarabmi.co.id dari laman Polda Sumut, Sumaryono menyatakan bahwa selain mengamankan korban, mereka juga menangkap dua agen pengiriman korban, Amat dan Aya Uda.

“Tim Satgas TPPO melakukan pencegahan calon pekerja migran sebanyak 7 orang. Mereka diamankan di Asahan sebelum diberangkatkan ke Malaysia,” jelasnya.

Polisi mengatakan bahwa tujuh korban itu secara ilegal dikirim ke Malaysia melalui jalur laut. Di Malaysia, mereka akan dipekerjakan sebagai buruh pabrik atau asisten rumah tangga (ART).

“Mereka harusnya berangkat pada Selasa 5 November. Tapi tim yang mengetahui adanya dugaan TPPO bergerak menggagalkan,” ungkapnya.

Beberapa korban mengatakan mereka membayar agen sebesar Rp 5 juta hingga Rp 6 juta sebelum berangkat dari Indonesia ke Malaysia.

Mereka berencana untuk berangkat dengan kapal kayu yang dimiliki Aya Uda.

Sementara itu, terdakwa Amat dan Aya Uda mengaku telah mengirimkan tiga pekerja migran ilegal ke luar negeri.

Saat ini Polisi masih memburu agen-agen TPPO lain yang terlibat kasus ini.




Suarabmi.co.id - Dit Reskrimum Polda Sumut menemukan praktik Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) yang berasal dari Sumatera Utara ke negara lain. Tujuh korban berhasil diamankan oleh anggota tim TPPO yaitu Nurlela, Ika Ayu Pradila, Rosnilawati, Kamisah Wati, Supriati, Ratna Sari, dan Muhammad Anw...

TKI ILEGAL DARI BANDUNG JAWA BARAT REGANG NYAWA MELOMPAT DARI GEDUNG RUMAH SAKIT ARAB SAUDI-----------------------------...
08/11/2024

TKI ILEGAL DARI BANDUNG JAWA BARAT REGANG NYAWA MELOMPAT DARI GEDUNG RUMAH SAKIT ARAB SAUDI
----------------------------------------

Seorang tenaga kerja ilegal Indonesia dari Desa Singajaya, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, meninggal dunia setelah melompat dari gedung rumah sakit di Jeddah, Arab Saudi.

Surat yang dikirim oleh Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Indonesia kepada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Bandung Barat pada akhir Oktober 2024 menyatakan penyebab kematian NN.

Pada Rabu, 6 Novermber 2024, Kepala Bidang Pelatihan, Produktivitas, Penempatan, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (P3TKT) Disnakertrans KBB Dewi Andhani memberikan keterangannya terkait peristiwa naas ini.

“Kita baru menerima surat dari Kemenlu 31 Oktober, tapi berdasarkan surat dari Kemenlu, yang bersangkutan meninggalnya itu sebenarnya di bulan Juli,” ungkap Dewi Andhani, dikutip suarabmi.co.id dari Kompas

Menurut informasi resmi yang dia peroleh, NN telah kabur dari tempat kerjanya dua kali, menyebabkannya ditempatkan di tempat penampungan pada Juni 2024.

Namun, pada Juli 2024, di tempat penampungan, NN berusaha mengakhiri hidupnya dengan menenggak cairan pembersih lantai.

Setelah dirawat di rumah sakit, NN berhasil diselamatkan, tetapi di tengah perawatan, dia melompat dari jendela rumah sakit dan meninggal.

“Jadi disebutkan NN meninggal dunia usai lompat dari jendela rumah sakit. Kita baru terima surat pada 31 Oktober dari Kemenlu yang menerangkan ada warga KBB meninggal di Jeddah akibat bunuh diri” kata Dewi.

Petugas kesulitan menemukan identitas NN karena dia pergi ke Timur Tengah dengan alias ilegal.

Sulitnya menemukan identitas itulah yang membuat informasi tentang kematian NN baru diketahui tiga bulan kemudian.

“Keluarga baru tahu dari kami, meskipun mereka bilang sudah ikhlas, tapi pastinya mereka terpukul,” papar Dewi.

Sesuai dengan peraturan pemerintah Arab Saudi, jenazah NN akhirnya dimakamkan oleh Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah di Arab Saudi setelah dua bulan disemayamkan.




Suarabmi.co.id - NN (3), seorang tenaga kerja ilegal Indonesia dari Desa Singajaya, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, meninggal dunia setelah melompat dari gedung rumah sakit di Jeddah, Arab Saudi.Surat yang dikirim oleh Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Indonesia kepa...

Biasa Pamer Joget dengan Baju Minim, Penampilan Asli Tanpa Filter TKW Hong Kong Ini Justru Lebih Viral
08/11/2024

Biasa Pamer Joget dengan Baju Minim, Penampilan Asli Tanpa Filter TKW Hong Kong Ini Justru Lebih Viral

Suarabmi.co.id - Aksi seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Subang, Indonesia, bernama Jennifer Arnelita Bell, baru-baru ini membuat heboh dunia maya. Pasalnya, ia kerap mengunggah video yang menunjukkan dirinya sedang berjoget seksi di tempat umum, terutama di pusat keramaian Hong Kong, yang tak l...

Viral, Gurun Gersang Arab Saudi Hujan Salju untuk Pertama Kalinya
08/11/2024

Viral, Gurun Gersang Arab Saudi Hujan Salju untuk Pertama Kalinya

Foto dan video pemandangan langka ini telah ramai bermunculan di media sosial. Dalam peristiwa cuaca yang luar biasa, gurun gersang di wilayah Al-Jawf, Arab Saudi, telah...

Address

Al Baghdadiyah Al Sharqiyah, 7363, Zeid Ibn Thabet, 4885
Jeddah

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Informasi Seputar TKI posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to Informasi Seputar TKI:

Videos

Share

Nearby media companies