09/02/2024
𝓐𝓽𝓪𝓼 𝓝𝓪𝓶𝓪 𝓐𝓵𝓵𝓪𝓱 𝓟𝓮𝓷𝓰𝓪𝓽𝓾𝓻 𝓢𝓮𝓶𝓮𝓼𝓽𝓪 𝓐𝓵𝓪𝓶 𝓨𝓪𝓷𝓰 𝓜𝓪𝓱𝓪 𝓟𝓮𝓷𝓰𝓪𝓼𝓲𝓱 𝓓𝓪𝓷 𝓟𝓮𝓷𝔂𝓪𝔂𝓪𝓷𝓰.
🄿🄴🅁🄺🄾🄽🄶🅂🄸🄰🄽
SANG MESIAS RASUL ALLAH
Dalam sejarah peradaban ummat manusia, tidak ada berita yang paling sensasi, tidak ada berita yang paling besar kecuali tentang adanya berita kedatangan Rasul baru. Tidak ada gosip, isu, hotnews kecuali tentang lahirnya seorang anak manusia yang akan menghancurkan sistem raja bangsa-bangsa..
Apakah berita yang sangat besar itu? yaitu berita tentang kedatangan seorang Rasul. Kenapa dikatakan berita sangat besar..? kerana orang-orang pada saat itu telah beranggapan ataupun beraqidah bahwa tidak ada lagi seorang Rasul, setelah Rasul yang mereka yakini iaitu Muhammad s.a.w
Perintah untuk mengimani yang paling berat adalah beriman kepada Rasul. Kalau bicaranya beriman kepada Allah itu adalah perkara yang paling mudah, kerana semua orang tahu yang menciptakan Alam semesta ini adalah Allah Rabbul alamin, semua orang akan mengatakan Allah sang pencipta. Dengan berbagai macam sebutan.
Beriman kepada malaikat juga orang percaya kerana beriman kepada kekuatan-kekuatan yang ada pada alam ini, bahkan dalam ajaran islamisme ada 10 malaikat yang wajib diaqidahi itu soal yang mudah/senang untuk diimani karena perkara ghaib kata mereka.
Beriman kepada kitab-kitab Allah juga hal yang sederhana. Semua orang juga percaya dengan kitab-kitab tersebut, ada kitab Taurat(Torah), Injil(Bible) dan Al Qur’an(Qoran). Orang mempercayai kerana fizikalnya juga wujud.
Kemudian beriman kepada hari akhir juga orang percaya bahwa nanti akan ada hari akhirat setelah kehancuran dunia meskipun belum ada orang yang menyaksikan saat ini, tapi kebanyakan orang sekadar percaya bulat-bulat saja.
Melihat dari sejarah diutusnya seorang Rasul ternyata yang paling berat itu adalah beriman kepada Rasul yang baru. kerana orang itu harus siap mentaati 24 jam kepada seluruh perintah Rasul tersebut. Sesungguhnya ibadah itu adalah taat kepada perintah Rasul. Allah tidak pernah sesekali turun memerintah secara langsung kecuali dengan cara diutusnya seorang Rasul sebagai juru bicara Allah, sebagai wakil Allah, sebagai utusan Allah. Olehnya itu jika kita tanyakan kepada mereka yang merasa sudah beriman, siapa yang memerintahkan mereka sholat, puasa dan zakat??
Jika mereka menjawab Allah, maka mereka itu telah berkata dusta, adakah Allah pernah berbicara secara langsung kepada mereka. tentulah tidakkan. Allah tidak pernah memerintahkan Abu Bakar untuk shalat, Karena Allah sudah menyerahkan pekerjaannya itu kepada anaknya, semua penghakiman itu sudah diserahkan Allah kepada anakNya, kepada RasulNya karena Allah memerintah seseorang melalui mulut RasulNya, yang ada juga taatilah Allah dan taatilah Rasul maksudnya jika ingin mentaati Allah harus taat melalui RasulNya. Umar juga tidak pernah taat kepada Allah secara langsung, ketaatan ummar kepada Allah melalui RasulNya, olehnya itu siapa yang taat kepada Rasul berarti dia sudah taat kepada Allah yang mengutuskan dia.
Kepada Bani Israel Allah mengatakan kalian adalah ummat yang terbaik, yang paling mulia dari segala makhluk yang ada dimuka bumi ini, begitu juga kepada ummat Muhammad Allah pun mengatakan Kalian adalah ummat yang terbaik. Jika begitu apakah maksud Allah mengatakan demikian? kenapa kepada Bani Israel Allah mengatakan termulia,dan kenapa juga kepada Bani Ismail iaitu ummat Muhammad Allah mengatakan juga mulia, Jika demikian siapa yang mulia sebenarnya..?
Sedangkan semuanya mulia kata Allah.
Cuma yang menjadi pertanyaanya adalah sejak bila atau pada saat kondisi apa Bani Israel dan pada kondisi apa bani Ismail yaitu ummat Muhammad dikatakan mulia dikaca mata Allah, Apakah mungkin kemulian itu akan terus abadi untuk disandang oleh Bani Israel dan Bani Ismail?
Pasti Jawapannya TIDAK!!! Kenapa ? Ketika Bani Israel dibawah pimpinan Moses(musa) maupun Yesus(Isa), masih konsis, masih setia kepada bapa, masih setia kepada Allah, tidak menyekutukan Allah, mereka tidak berlaku zalim. kerana itulah Allah mencintai kepada bani Israel, selagi mana Bani Israel tidak mengkhianati Allah, maka Bani Israel tetap akan menjadi pengantin Allah yang tercantik, sehingga bangsa-bangsa yang lain datang kepada mereka belajar, sehinggalah bani Israel membuat kerosakan/penzinaan, sudah melacur/merosakkan dirinya dimanapun dia berada, maka Allah tidak lagi mencintai Bani Israel.
Begitu juga dengan Ummat Muhammad, ketika ummat Muhammad menjadikan Al Qur’an sebagai system hidup dalam kehidupannya, Allah telah mengangkat darjat orang-orang Mukmin masa itu, namun tatkala ummat Muhammad meninggalkan Al Qur’an maka nasibnya akan sama dengan Bani Israel, mereka akan kembali terpuruk, menjadi orang-orang yang terjajah, menjadi komunitas ummat yang tertindas,menjadi budak dari raja-raja bangsa hari ini.
Jadi sisi kemulian ummat tatkala dia tetap menjadi penguasa dunia, sebagaimana tertuang didalam firman Allah pada surah:-
وَلَقَدْ كَتَبْنَا فِي الزَّبُورِ مِن بَعْدِ الذِّكْرِ أَنَّ الْأَرْضَ يَرِثُهَا عِبَادِيَ الصَّالِحُونَ
Dan sungguh telah Kami tulis didalam Zabur sesudah (Kami tulis dalam) Lauh Mahfuzh, bahwasanya bumi ini dipusakai hamba-hamba-Ku yang saleh.
(Al-Anbiyaa 21/105)
Sebagaimana sejarah diutusnya Rasul Allah,
۞ شَرَعَ لَكُم مِّنَ الدِّينِ مَا وَصَّىٰ بِهِ نُوحًا وَالَّذِي أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ وَمَا وَصَّيْنَا بِهِ إِبْرَاهِيمَ وَمُوسَىٰ وَعِيسَىٰ ۖ أَنْ أَقِيمُوا الدِّينَ وَلَا تَتَفَرَّقُوا فِيهِ ۚ كَبُرَ عَلَى الْمُشْرِكِينَ مَا تَدْعُوهُمْ إِلَيْهِ ۚ اللَّهُ يَجْتَبِي إِلَيْهِ مَن يَشَاءُ وَيَهْدِي إِلَيْهِ مَن يُنِيبُ
Dia telah mensyari'atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya).
(Ash-Shura 42/13)
Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu dinmu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu sebahai din bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Sudah merupakan ketetapan Allah bahwa setelah ummat yang dilahirkan akan digantikan oleh ummat yang lain sebagaimana Moses(musa) dahulu menjadikan Bani Israel sebagai bangsa yang besar, sebagai bangsa yang terbaik yang menghakimi ummat manusia dimuka bumi, maka setelah bangsa itu datang ajalnya atau batas waktu untuk berkuasa, maka Allah memberikan lagi kekuasaan tersebut untuk kaum yang lain.
فَخَلَفَ مِن بَعْدِهِمْ خَلْفٌ وَرِثُوا الْكِتَابَ يَأْخُذُونَ عَرَضَ هَـٰذَا الْأَدْنَىٰ وَيَقُولُونَ سَيُغْفَرُ لَنَا وَإِن يَأْتِهِمْ عَرَضٌ مِّثْلُهُ يَأْخُذُوهُ ۚ أَلَمْ يُؤْخَذْ عَلَيْهِم مِّيثَاقُ الْكِتَابِ أَن لَّا يَقُولُوا عَلَى اللَّهِ إِلَّا الْحَقَّ وَدَرَسُوا مَا فِيهِ ۗ وَالدَّارُ الْآخِرَةُ خَيْرٌ لِّلَّذِينَ يَتَّقُونَ ۗ أَفَلَا تَعْقِلُونَ
Maka datanglah sesudah mereka generasi (yang jahat) yang mewarisi Taurat, yang mengambil harta benda dunia yang rendah ini, dan berkata: "Kami akan diberi ampun". Dan kelak jika datang kepada mereka harta benda dunia sebanyak itu (p**a), niscaya mereka akan mengambilnya (juga). Bukankah perjanjian Taurat sudah diambil dari mereka, yaitu bahwa mereka tidak akan mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar, padahal mereka telah mempelajari apa yang tersebut di dalamnya?. Dan kampung akhirat itu lebih bagi mereka yang bertakwa. Maka apakah kamu sekalian tidak mengerti?
(Al-A'raf 7/169)
Malah Menurut firman Allah tersebut setelah kekuasaan Bani Israel yang dibangun oleh Moses(musa) sampai generasi Solomon(sulaiman) maka datanglah generasi yang mewarisi Taurat, itu berarti generasi itu adalah generasi yang sudah tidak menjadikan hukum Allah sebagai satu-satunya hukum hidup dan kehidupan yang diundangkan Allah yang tercantum didalam kitab Taurat.
قُلِ اللَّهُمَّ مَالِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِي الْمُلْكَ مَن تَشَاءُ وَتَنزِعُ الْمُلْكَ مِمَّن تَشَاءُ وَتُعِزُّ مَن تَشَاءُ وَتُذِلُّ مَن تَشَاءُ ۖ بِيَدِكَ الْخَيْرُ ۖ إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Katakanlah: "Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.
(Al-i'Imran 3/26)
Itulah hukum yang terus berlangsung, dan juga sunnatullah (ketetapan Allah) yang tidak akan berubah sepanjang zaman.
Jadi sebagaimana Allah menyatakan didalam Al Qur’an bahwa tugas untuk mengajarkan Al Kitab adalah tugas seorang Rasul yaitu yu’allimuhumul kitaaba walhikmata (mengajarkan mereka Al Kitab dan Al Hikmah)
كَمَا أَرْسَلْنَا فِيكُمْ رَسُولًا مِّنكُمْ يَتْلُو عَلَيْكُمْ آيَاتِنَا وَيُزَكِّيكُمْ وَيُعَلِّمُكُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَيُعَلِّمُكُم مَّا لَمْ تَكُونُوا تَعْلَمُونَ
Sebagaimana (Kami telah menyempurnakan nikmat Kami kepadamu) Kami telah mengutus kepadamu Rasul diantara kamu yang membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu dan mensucikan kamu dan mengajarkan kepadamu Al Kitab dan Al-Hikmah, serta mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui.
(Al-Baqara 2/151)
Dengan demikian orang yang paling faham tentang ilmu Allah hanyalah Rasul, Hanya Rasul yang diberikan huda, maka wajar kalau hari ini orang tidak mengerti akan ilmu Allah, karena mereka belajar bukan dari mulut seorang Rasul, mereka belajarnya dari mulut ustad, mengajinya bersama-sama ulamak, begitulah ilmu mereka, sudah sesat menyesatkan lagi. Olehnya itu ada peringatan dari Allah pada surah Al-An’am 6/116.
وَإِن تُطِعْ أَكْثَرَ مَن فِي الْأَرْضِ يُضِلُّوكَ عَن سَبِيلِ اللَّهِ ۚ إِن يَتَّبِعُونَ إِلَّا الظَّنَّ وَإِنْ هُمْ إِلَّا يَخْرُصُونَ
Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah).
(Al-An'am 6/116)
*Kata yesus(isa), jika kamu ingin masuk kerajaan sorga haruslah melalui aku, karena akulah pintunya.
*Kata Muhammad, jika engkau mencintai Allah maka ikutilah aku.
Kerana kata Yesus(Isa) mereka adalah pemberontak, perompak, mereka menjual ayat-ayat Allah dirumah Allah, mereka berdagang dirumah Allah. Kalau dilihat sama sahaja dengan masyarakat pada hari ini. Para ulamak, ustad bijaknya cuma berkata2 sahaja. Apa bezanya dengan tukang dagang, seperti itulah para penjual ayat-ayat Allah, ada yang menjual dzikir, ada yang menjual doa, dan ada yang bersyair. Apa bezanya dengan tukang dagang?
Itu bukan pekerjaan seorang Rasul tapi pekerjaan orang-orang yang bodoh kata Allah.
Bukan begitu cara Rasulullah membangkitkan ummat dari keterpurukan, dari penindasan,andai kata dengan cara berzikir, ibadah ritual,pasti ummat ini akan selamat dari dulu. Jika kita lihat hari ini ummat ini sedang bangkit tapi ternyata tidak kemana-mana, musibah dimana-mana, rumah rakyatnya tenggelam dan lain-lain. Namun pemerintahnya pura-pura tidak melihat, begitulah kata Allah:-
kabura maktan indallaahi taquulu maa la taf’alun. Sehingga Allah membuat bangsa ini menjadi kacau bilau
*Al-Qasas 28/58-59
*Al-Isra 17/16
Begitulah cara Allah membinasakan suatu bangsa jika Allah sudah muak melihat bangsa itu, sehinggakan bumi tidak percaya lagi kepada langit, agar rakyat tidak percaya lagi kepada pemimpinnya, maka pada saat itulah bumi akan bertabrakan dengan langit, rakyat semakin muak dengan para pemimpin. Lalu siapakah yang akan menjadi juru selamatnya, dialah Al masih Al Maw’ud saat ini, dialah sang mesias yang dijanjikan oleh Allah melalui Muhammad.
maka Bukti bahwa Ummat Islam Bani Israel dan Ummat Islam Bani Ismail menjadi ummat yang mulia dimata Allah adalah saat mereka masih konsis kepada kitab-kitab Allah, (Al-Maidah 5/44-48), itulah kenapa Allah menyatakan saat ummat tersebut sudah meninggalkan apa yang diperintahkan (Al-Imran 3/112). Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali Allah dan tali dengan manusia, dan mereka kembali mendapat kemurkaan dari Allah dan mereka diliputi kerendahan. Yang demikian itu kerana mereka kafir kepada ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa alasan yang benar. Yang demikian itu disebabkan mereka derhaka dan melampaui batas.
Tatkala ummat ini derhaka dan melampaui batas, mereka mengkufuri ayat-ayat Allah, mereka memutuskan tali (habl) dengan Allah maka disitulah Allah menimpakan kenistaan, kemudharatan, maka bangsa atau ummah yang tadinya menjadi khaira ummah akan berbalik keadaannya menjadi ummat yang terhina, maka pada saat ini siapa yang akan menjadi ummat yang terbaik? Jawapannya tidak ada, karena baik Bani Israel warisan Moses(musa), maupun Bani Israel warisan Yesus(Isa) dan ummat Islam Bani Ismail warisan Muhammad hari ini sudah meninggalkan apa yang telah diwahyukan kepada Moses(musa), Yesus(Isa) dan Muhammad, dengan kata lain mereka sudah meninggalkan kitab-kitab Allah. Maka berkatalah Rasul: "Ya Rabku, sesungguhnya kaumku (bangsaku) menjadikan Al Quran itu sesuatu yang tidak diacuhkan." (Al-Furqan 25/30)
Mari kita jadikan ayat diatas sebagai landasan untuk kita berfikir, siapakah Rasul yang akan berkata pada ayat diatas?
Kerana jika ayat diatas Muhammad yang akan berkata, bagaimana mungkin kerana ayat diatas adalah ayat makkiyah, ayat yang diturunkan di Mekkah, ayat yang turun sebelum Al Qur’an di mushafkan menjadi buku seperti saat ini.
Bererti ayat diatas adalah nubuwah Muhammad Rasulullah yang memprediksikan bahwa akan ada lagi seorang Rasul setelah Muhammad diakhir zaman yang akan dibangkitkan lagi oleh Allah, sehingga Rasul itulah nantinya yang akan berkata kepada bangsanya, Ya Allah, Ya Rabb Sang Pengatur alam semesta sesungguhnya bangsa ini sudah meninggalkan Al Qur’an.
Itulah sebabnya Muhammad mengatakan :-
“Taraktu fiikum amraini maa in tamassaktum bihimaa lan tadhilluu’abadan Kitaaballaahi wa sunnata rasuulihi”
Artinya :
“Aku tinggalkan kepada kalian dua perkara selama kalian berpegang teguh kepada keduanya kalian tidak akan tersesat (kalian tidak akan terjajah, kalian akan menjadi khalifah dunia) yaitu kitaballaahi wa sunnata rasulihi“
Al Kitab dan Sunnah Rasul adalah satu bahagian yang tidak terpisahkan, dimana Al Kitab adalah Al Huda dan Sunnah Rasul adalah bayyinat minal huda, jadi keduanya adalah satu badan, Al Kitab adalah konsep hidup dan sunnah Rasul adalah sebagai contoh dari aplikasi konsep hidup tersebut. Al Kitab sebagai teori dan Sunnah Rasul sebagai praktikalnya.
Jika apabila saja manusia benar-benar mau mengkaji hadits tersebut, tentunya kita akan menemui bahwa Al Qur’an itu ternyata bukan untuk Abu Bakar, bukan untuk para sahabat tapi untuk satu kaum, satu masa diakhir zaman nanti, dimana keimanan mereka sama dengan keimanan para sahabat kepada Muhammad. Mereka akan iman kepada Allah dan RasulNya sama dengan cara iman para sahabat kepada Muhammad.
Jadi jika ayat (Al-Furqan 25/30) diaktualisasikan pada saat ini oleh seorang Rasul, maka barulah Al Qur’an itu kita nyatakan sodaqollahul adzim karena fakta antara petunjuk dan barangnya ada dilapangan. Maka kunci untuk mengembalikan ummat ini bangkit kembali adalah kembali kepada kitabullah wa sunnati rasulihi kerana demikianlah sunnahnya. Huwallazii Arsala Rasuulahu bil huda. Muhammad memenangkan Din Al Islam dengan Al Qur’an, bukan dengan teori magik-magik, karena isi Al Qur’an merupakan petunjuk Al Huda dalam hal ber-Aqimuddin, jadi inti Al Qur’an adalah pedoman ummat manusia untuk menegakkan kembali kerajaan Allah dimuka bumi liyuzhirahu aladdini kullihi. Maka syaratnya adalah jadikan Al Qur’an dalam segala hal, min qulli amri kata Allah.
Persoalannya sekarang sudahkah bangsa ini menjadikan Al Qur’an sebagai min kulli amri? Jika tidak itu berarti bangsa ini adalah bangsa yang masih dimurkai oleh Allah. Oleh karenanya Allah mengirim Sang Mesias, Allah mengirim Al Masih yang akan menyelamatkan bangsa ini dari keterpurukan ummat pada saat ini.
Mari Renungi dan fikirkan...
Segala Puji Bagi Tuan Semesta Alam Yang Maha Pengasih Dan Penyayang.