25/12/2019
Motor Brushless adalah Penggerak utama atau propulsi dari pesawat Aeromodelling yang biasa digunakan. Dulunya menggunakan motor brushed tetapi kurang efisien jadi sekarang dikembangkan ke brushless.
Apakah “Watt”?
Para aeromodeller pemula (kebanyakan) ingin langsung menerbangkan pesawat model tanpa perlu tahu mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan sistem elektronik pesawat. Ini memang bisa saja dilakukan, terutama jika kita membeli pesawat2 rc kecil (contoh : sekarang banyak dipasaran, model heli dengan baling2 ganda yang mudah diterbangkan), tapi kalau kita ingin suatu saat menerbangkan jenis yang lebih “serius” dengan kemampuan terbang yang jauh lebih baik, seperti elektrik glider, rc flight dengan 2m rentang sayap, heli elektrik dengan system 6 channel…dll, maka cepat atau lambat kita harus mulai “berkonfrontasi” dengan sistem elektroniknya. Sebenarnya hanya dengan sedikit tahu mengenai “ampere”, “volt” dan “watt” akan membuat hobby ini lebih menarik, dimana kita dapat memilih motor yang sesuai, baterai yang cocok untuk “set-up” pesawat yang sudah ditentukan sebelumnya, ataupun berapa lama pesawat tersebut dapat terbang. Analogi mengenai arus listrik secara sederhana dapat digambarkan demikian; bayangkan jika air mengalir dari dataran tinggi ke sungai melalui sebuah p**a besar. Kekuatan dari mengalirnya air adalah tekanan
air itu sendiri. P**a yang besar dapat mengalirkan air lebih banyak ke sungai dengan tekanan air yang rendah, sedangkan p**a kecil akan mengalirkan air dengan tekanan yang lebih besar (seperti bermain pistol air). Lalu apa hubungannya semua ini dengan arus listrik? Untuk membuatnya lebih mudah kita bisa dapat membayangkan “Volt” sebagai tekanan listrik dan “Ampere” sebagai arusnya.
Peraturan “450 grams per Watt”
Rekan2 tidak tahu cara memilih motor yang sesuai untuk pesawat model? Hal mendasar yang boleh kita ingat adalah peraturan “watts per pound”. Namun menurut saya, melakukan kalkulasi menggunakan peraturan “watts per pound” ini tidak terlalu membawa hasil, karena satuan “pound” sendiri agak jarang terdengar di Indonesia, jadi sebaiknya kita gunakan istilah “watts per 450 grams”. Anda sekarang harus mengira berapa berat total pesawat pada saat “ready to fly”, artinya disini sudah termasuk motor dan baterai pesawat. 50 watts per 450 grams berat pesawat sudah dapat membuat pesawat terbang. Ini adalah “power” yang digunakan untuk model “Slow-Fly”. Dengan 100 watts per 450 grams, pesawat sudah mempunyai kemampuan terbang yang baik (sport performance). Jika 150 watts (atau lebih) per 450 grams berat pesawat, ini sudah memberikan kemampuan pesawat untuk dapat terbang “vertikal”!! Ini semua adalah pandangan secara garis besar saja dan berlaku untuk model pesawat yang umum. Sebagai contoh : Jika berat total pesawat adalah 712.5gr, maka 712.5/450 = 1.583, dan kita ingin membuat pesawat mampu untuk melakukan “sport performance”, karena kita tahu bahwa diperlukan 100W per 450gr-nya, maka 1.583 x 100 = 158.3W, berarti kita memerlukan motor yang paling tidak dapat menghasilkan daya sebesar 158.3 Watt.
Apa arti nilai KV?
Nilai KV (Kilovolt) menjelaskan berapa kali motor berputar dalam satu menit dengan tegangan yang diberikan, tanpa motor tersebut diberi beban (contohnya, tanpa baling-baling pesawat). Misalkan jika kita mempunyai 11.1V baterai dan nilai KV dari motornya 1600, maka motor dapat berputar 1600 x 11.1 = 17760 kali per menit. Nilai KV pada motor yang tinggi biasanya cocok untuk pesawat yang lebih kecil dgn baling2 standar dan KV yang rendah untuk baling2 besar dengan model pesawat yang lebih besar. Jadi apakah nilai dari KV yang tinggi dapat menjamin kemampuan terbang pesawat? tidak…. melainkan “thrust” dari motor itu sendiri yang sangat dipengaruhi oleh design dan besarnya baling2.
Source : ikkholis27.wordpress.com
🇲🇨✈️