16/06/2024
DATANG KE KANTOR DIKIRA MAU MINTA SUMBANGAN, SAMPE DIUSIR SEKURITI. MEREKA TIDAK TAHU SAJA KALAO AKU INI ...
"Selamat pagi, Mas. Mau kemana ya?" tanya pria berperawakan tinggi besar berseragam satpam itu.
"Pagi, Pak. Saya mau menemui Pak Rangga," jawab Jojo seraya menyunggingkan senyum ramah pada satpam tersebut namun yang terjadi satpam tersebut menatap Jojo dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Maaf, Mas, Pak Rangga sedang tidak bisa di ganggu kalau tidak membuat janji terlebih dahulu," ucap pria tersebut.
"Tapi, Pak, saya sudah membuat janji dengan Pak Rangga, tolong buka palang pintunya saya mau lewat," pinta Jojo dengan sopan.
Satpam itu menelisik penampilan Jojo dari atas sampai bawah, kemudian beralih pada motor merk honda tua yang di kendarainya.
"Kamu yang s**a ngangon kambing di padang dekat perumahan, bukan?" tanya satpam itu lagi membuat Jojo langsung mengangguk.
"Iya benar," jawab Jojo dengan semringah, "Bapak kenal saya ternyata."
"Oh, tau sekarang ternyata mau nyari sumbangan," gumam satpam tersebut seraya memalingkan wajah ke arah lain.
"Maaf, Mas. Saya rasa Pak Rangga tidak ada waktu menemui anda, silahkan p**ang saja," usir satpam tersebut.
Jojo mengerutkan keningnya, ternyata semua orang hanya menilai dari penampilan.
"Tapi, Pak -"
"Sudah pergi saja, datang lagi lain kali. Pak Bos sedang keluar kota," potong satpam tersebut.
"Baiklah, Pak, saya permisi," pamit Jojo, namun baru saja dia memutar motornya, terlihat sebuah mobil mewah berhenti dan seorang pria berpakaian rapi keluar dari sana.
"Tuan Mu-"
Jonathan langsung mengangkat tangan memberi kode agar pria di depannya tidak melanjutkan ucapannya.
"Maaf Pak Rangga, Mas ini bersikeras ingin menemui Pak Rangga tapi sudah saya usir kok, Pak," lapor satpam tersebut, "sepertinya sih mau minta sumbangan," gumam satpam itu pelan namun jelas terdengar oleh Jojo.
"Apa?! Memangnya kamu siapa? berani sekali mengusir orang tanpa izin dari saya, kamu tau dia siapa? dia adalah pe -"
Mata Jojo membulat sempurna saat Pak Rangga akan mengatakan identitas Jojo yang sebenarnya. Dengan cepat pria itu langsung memotong ucapan Pak Rangga agar tidak jadi mengatakan yang sebenarnya, kalau sampai itu terjadi akan membuat gagal rencana-rencana yang sudah disusun Jojo selama dua tahun terakhir.
"Ehm! Pak Rangga, maaf saya sudah membuat kekacauan di kantor Bapak pagi-pagi begini," potong Jojo, lagian pemuda itu tidak ingin satpam tersebut kejang-kejang nantinya kalau tau siapa Jojo yang sebenarnya.
"Maaf, Pak, saya pikir dia hanya ingin cari sumbangan di sini," jawab satpam tersebut, membuat Pak Rangga naik pitam, andai bisa dia akan langsung memecat saja satpam tersebut. Bagaimana bisa Tuan mudanya di katakan mencari sumbangan.
"Jangan sok berkuasa kamu, kalau saya tidak memberi perintah jangan sok-sokan mengambil sikap. Pemuda itu tamu saya, jadi jangan sembarang. Paham!" bentak Pak Rangga memberi peringatan membuat Pak satpam terkesiap dan menunduk cepat.
"Pa-paham, Pak."
"Buka palang pintunya," perintah Pak Rangga, sebelum kembali ke mobilnya pria yang sudah memasuki kepala empat tersebut memberi kode pada Jojo untuk masuk mengikutinya.
Sementara satpam itu memandang Jojo murka karena gara-gara Jojo dia jadi di marahi oleh atasannya.
"Awas saja kamu, akan saya kasih pelajaran nanti," monolognya seraya mengeratkan giginya karena kesal.
Setelah memarkirkan motornya, Jojo gegas mengikuti Pak Rangga yang sudah menunggu dirinya untuk masuk. Di lobi terlihat banyak mata memandang Pak Rangga seraya berbisik-bisik.
"Eh, siapa tu yang jalan sama Pak Bos?"
"Ituloh, anak kampung yang s**a ngangon kambing."
"Ngapain ya dia di sini? datang sama Pak Bos lagi."
Banyak pertanyaan-pertanyaan bermunculan dari para pegawai di sana, namun Jojo tak menghiraukan, pria itu langsung masuk ke lift bersama Pak Rangga.
Tiba di ruangannya, Pak Rangga mendaratnya bobotnya di sofa yang disusul Jojo kemudian.
Pak Rangga menghembuskan nafas kasar saat melihat penampilan anak bos-nya tersebut.
"Tuan muda, apa ini? kenapa datang ke kantor dengan penampilan seperti ini?" tanya Pak Rangga. Pria itu heran dengan tingkah absurd dari anak bosnya itu. Jika orang lain berlomba-lomba terlihat kaya dia malah mau orang menganggapnya miskin.
"Jadi anda juga menganggap apa yang saya kenakan tidak pantas untuk masuk ke kantor ini?" tanya Jonathan seraya mengambil air mineral yang sudah disediakan di ruangan tersebut lalu meneguknya pelan.
"Bukan begitu, tapi anda pemilik perusahaan ini, dengan berpenampilan seperti itu orang-orang akan salah paham pada anda, Tuan muda. Terlebih bagi mereka yang belum mengenal Tuan," jawab Pak Rangga, dia begitu heran dengan sang majikan yang mau hidup susah padahal punya segalanya.
"Biarkan saja dulu, Pak. Saya ke sini ingin melihat kondisi kantor dan pabrik kita karena semalam Papi menelfon dan meminta saya membawakan laporan perkembangannya. Ini juga karena anda, kenapa harus mengadu pada Papi."
"Hehehe, maaf Tuan," Pak Rangga terkekeh seraya menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"Tapi sampai kapan Tuan akan begini?" Melihat Jonathan menatap ke arahnya membuat Pak Rangga akhirnya pasrah, "baiklah ini laporannya, Tuan muda bisa memeriksanya." Pak Rangga mengangsurkan beberapa map yang harus di periksa Jonathan.
"Pak Rangga!" panggil Jojo seraya tidak melepas tatapannya pada laporan-laporan yang ada di sana.
"Iya, Tuan."
"Sepertinya mulai besok saya akan masuk kantor," ucap Jonathan membuat wajah Pak Rangga berubah cerah.
"Alhamdulillah ... Akhirnya Tuan Muda kembali ke jalan yang benar," pekik pria tersebut membuat Jonathan mengerutkan keningnya.
"Memangnya selama ini saya sesat?" timpal Jojo membuat Pak Rangga mendelik.
"Ya tidak, hanya saja selama ini Tuan memakai identitas palsu," jawab pria tersebut.
"Palsu bagaimana? nama saya masih Jonathan, belum berubah," jawab pemuda tersebut membuat Pak Rangga menggaruk kepalanya yang tak gatal. Sangat susah menghadapi sifat ajaib dari anak majikannya tersebut.
"Tolong besok siapkan saya seragam ya, Pak," perintah Jojo membuat Pak Rangga mengangguk dengan cepat.
Pak Rangga seperti mendapatkan angin segar, akhirnya beban yang ditanggungnya akan segera hilang kalau Jonathan mau kembali ke posisinya, terlebih Pak Vinsen - papinya Jojo selalu mengancam akan memecat dirinya kalau Jojo masih belum bisa dia kendalikan.
"Ini sudah dua tahun, Rangga. Kamu mau saya pecat? sampai kapan Jojo akan jadi tukang angon kambing padahal pabrik kita di sana sudah beroperasi. Kalau kamu gak bisa mengurus Jojo akan saya ganti posisimu dengan orang lain," ucapan Pak Vinsen beberapa hari yang lalu masih terngiang di telinga Pak Rangga.
"Hari ini juga saya akan pesankan jas terbaik untuk Tuan muda," jawab pria itu antusias, akhirnya beban yang selama ini diberikan kepadanya untuk sesaat menggati kekosongan CEO di kantor itu akan segera berakhir.
Mendengar ucapan Pak Rangga membuat Jojo menoleh ke arahnya.
"Jas! buat apa? saya mau Pak Rangga siapkan seragam OB untuk saya," jawab Jonathan mantap.
"Apa?!" pekik Pak Rangga tak percaya.
"Apa saya tidak salah dengar?" tanya Pak Rangga, "duh, Gusti. Cobaan apa lagi ini?"
"Tentu tidak, Pak. Saya mau melihat bagaimana bawahan saya bekerja di sini, dan hal itu tidak kan bisa saya dapatkan kalau memakai jas," ucap Jojo membuat Pak Rangga memijit pelipisnya yang terasa berdenyut.
"Terserah Tuan muda saja, lalu bagaimana kalau Tuan besar tahu? bisa habis saya, Tuan." Pak Rangga mengiba pada bos-nya tersebut.
"Jangan khawatir, saya hanya menjadi OB untuk sementara saja, jadi Pas Papi ke sini nanti saya janji semua sudah normal," jawab Jojo yang di balas anggukan Pak Rangga.
***
Setelah selesai memeriksa beberapa berkas, Jojo meminta izin untuk melihat kantor dan juga pabrik tempat produksi.
Pak Rangga sempat meminta untuk menemani namun Jojo menolak, dia tidak ingin orang bertanya-tanya kenapa dia bisa dekat dengan petinggi perusahaan.
Setelah lelah melihat-lihat tempat produksi akhirnya Jojo menuju toilet untuk menuntaskan hajatnya dan mencuci muka karena terlalu lelah berkeliling.
Saat sedang mencuci muka, Jojo kaget saat mendengar suara wanita di bilik toilet di sebelahnya.
"Bukannya ini toilet pria ya?" gumam Jojo seraya mengeryitkan keningnya.
'Kenapa perempuan bisa masuk ke sini?' batinnya, seraya menajamkan pendengarannya.
Jojo berjalan mendekati satu bilik toilet yang pintunya tertutup. Dia menempelkan daun telinga di sana, benar saja ada suara perempuan dan laki-laki di dalam sana.
Jojo naik pitam saat mendapati ada karyawan yang mengotori kantornya, tanpa menunggu lagi Jojo langsung menggedor pintu kamar mandi dengan keras.
Bug!
Bug!
Bug!
"Keluar!" hardik Jojo membuat dua orang yang ada di dalam kaget bukan kepalang.
"Keluar! atau pintunya saya dobrak!" ancam Jojo.
Mau tidak mau kedua orang tersebut langsung membuka pintu kamar mandi.
Clek!
Pintu kamar mandi terbuka, seketika mata Jojo membulat saat melihat orang yang ada di balik pintu tersebut.
Di kbm app sudah tamat
Judul: PRIA TERHINA TERNYATA KAYA RAYA
Penulis: yuni_kyumira
Link:
https://read.kbm.id/book/detail/aeea4ca8-56cd-49dc-a1eb-6c785fef2d33?af=72a43742-4b64-18f0-b714-3c69ae69b3c8