26/11/2024
Cathy Caruth merupakan pionir yang menggagas teori trauma dalam studi sastra. Melalui bukunya yang berjudul Unclaimed Experience, Caruth beranggapan bahwa trauma tidak dapat terwakili dan tidak terintegrasi dalam kesadaran yang mengakibatkan jarak temporal antara pengalaman dan pemahaman tentang trauma. Menurut Caruth karya sastra merupakan salah satu media yang mampu merepresentasikan dan mengartikulasikan peristiwa traumatik serta dampak-dampaknya baik secara individu maupun kolektif. Meskipun begitu, bahasa memiliki keterbatasan dalam menangkap pengalaman traumatis. Trauma sering kali tidak dapat diungkapkan melalui kata-kata, kemudian upaya untuk merepresentasikan dapat menghasilkan paradoks dan inkonsistensi. Caruth berfokus pada rekonsiliasi dan kesaksian yang bersifat individu, sehingga studi dalam perspektif ini sering menghubungkan teks fiksi sebagai media rekonsiliasi dan/atau kesaksian atas peristiwa tertentu.
Gagasan Caruth mendorong para kritikus lain termasuk Stef Craps untuk mengembangkan teori trauma dalam ruang lingkup penelitian sastra. Dalam bukunya yang berjudul Trauma Out of Bonds, Stef Craps melakukan kritik terhadap keterbatasan teori trauma tradisional yang dianggap terlalu berpusat pada pengalaman Barat. Dalam usahanya untuk melampaui batas teori trauma tradisional, Craps merumuskan kerangka kerja yang lebih inklusif untuk memahami trauma dalam konteks pascakolonial. Secara garis besar, teori Craps berfokus pada rekonsiliasi trauma secara kolektif melalui skema truth-telling termasuk di dalamnya adalah melalui media penarasian dalam karya sastra. Karya sastra diposisikan sebagai media narasi histori alternatif yang determinan terhadap narasi kolonial (atau narasi arus utama) yang cenderung didominasi oleh bangsa Barat.
Buku ini mengakomodir kompleksitas dan dinamika kedua model kajian tersebut dengan menampilkan sudut pandang yang plural antara studi konvensional dan kontemporer.