29/06/2019
MENGENAL ASAL USUL DURI KOSAMBI
Pohon kosambi/kesambi mirip dengan pohon buah rambutan. Buah kosambi dapat dijadikan buah meja dengan ciri asam kemanis-manisan, sedangkan bijinya bisa dibuat menjadi minyak (minyak kusum) yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar lampu pijar minyak, menggoreng hingga perawatan rambut agar tumbuh subur, hitam dan berkilau. Istilah bahasa Inggris pohon ini disebut "kusum tree", nama ilmiahnya yaitu "Schleichera oleosa".
Menurut catatan sejarah, dahulu kawasan Duri Kosambi merupakan daerah kering nan rimbun banyak perkebunan yang dikelola oleh penduduk setempat, menanam beraneka jenis pepohonan, dari pohon buah-buahan hingga sayur-sayuran, dan yang paling banyak tumbuh adalah pohon buah-buahan, salah satunya adalah pohon kosambi.
Pohon kosambi berduri-duri pada batang dan daunnya, sehingga konon dari situlah asal usul nama Duri Kosambi dipakai oleh masyarakat yang sejak awal mendiami kawasan tersebut. Dengan seiring perkembangan kota Jakarta, kini sudah tidak ada lagi pohon kosambi bahkan sudah tidak ditemukan bekas-bekasnya.
Secara administratif, Duri Kosambi merupakan nama perkampungan dan kelurahan di Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat. Wilayahnya padat penduduk karena banyak perumahan warga, apartement, gedung-gedung perkantoran, sekolah, perguruan tinggi hingga gedung instansi pemerintah.
Meskipun bukan terbilang kawasan elit, namun letaknya cukup strategis, tidak jauh dari pusat perbelanjaan, Stasiun, Terminal dan Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Mengenai Pondok Sambi, istilah tersebut merupakan sebutan khas bagi warga asli yang mendiami Duri Kosambi, mayoritasnya adalah dari suku betawi.
Penuturan sejarah, disebut Pondok Sambi, sebab penduduk asli setempat paling giat dengan agama dan nilai-nilai ibadah, dahulu banyak berdiri surau serta pondok-pondok kecil tempat menempa ilmu agama Islam, tak heran jika pondok sambi banyak melahirkan tokoh alim ulama termasyhur, para mubalig, asatid dan asatidzah ternama.