Tabalong berbagi info

  • Home
  • Tabalong berbagi info

Tabalong berbagi info menyajikan info terupdate Tabalong dan sekitarnya
(2)

06/03/2024

Haul ke 4 Abah Guru Zuhdi Banjarmasin tgl 7 Maret 2024
di Kubah beliau

Tanjung kabupaten Tabalong kembali meraih piala Adipura.Adipura merupakan agenda nasional, instrumen kebijakan yakni pro...
05/03/2024

Tanjung kabupaten Tabalong kembali meraih piala Adipura.

Adipura merupakan agenda nasional, instrumen kebijakan yakni program yang telah dilaksanakan sejak tahun 1986. Adipura merupakan penghargaan kota di Indonesia yang berhasil dalam kebersihan serta pengelolaan lingkungan perkotaan untuk tujuan kepemimpinan dan komitmen pemerintah kabupaten kota.

25/02/2024

ORANG UTAN

Orang utan atau mawas adalah kera besar yang berasal dari hutan hujan Indonesia dan Malaysia. Sekarang hewan ini hanya ditemukan di sebagian Kalimantan dan Sumatra, tetapi selama era Pleistosen, mereka tersebar di seluruh Asia Tenggara dan Tiongkok Selatan. Orang utan diklasifikasikan dalam genus Pongo dan awalnya dianggap hanya terdiri dari satu spesies. Sejak tahun 1996, orang utan dibagi menjadi dua spesies: orang utan kalimantan (P. pygmaeus, dengan tiga subspesies) dan orang utan sumatra (P. abelii). Spesies ketiga, orang utan tapanuli (P. tapanuliensis), diidentifikasi secara definitif pada tahun 2017. Orang utan adalah satu-satunya genus yang masih hidup dari subfamili Ponginae, yang secara genetik terpisah dari Hominidae lain (gorila, simpanse,) antara 19,3 dan 15,7 juta tahun lalu.

13/02/2024

Berbeda pilihan itu wajar tapi jangan sampai bermusuhan..
Pilpres hanya sementara
Tapi teman dan sahabat selamanya
Jadilah orang yg dewasa dalam berdemokrasi..

13/02/2024

Gempa yg terjadi hari ini Selasa 13-2-2024 di daerah Kalsel dan beberapa dampaknya
Dengan skala 4,8 R

Daerah mana aja yu yg merasakan ada getaran gempa ??
13/02/2024

Daerah mana aja yu yg merasakan ada getaran gempa ??

08/02/2024

Saat ini terjadi kebakaran di depan pendopo bersinar
Pembataan
Tanjung
Tabalong
Info sementara ada 3 buah rumah yg terbakar

05/12/2023

URGENT* .....!!!

📅 - *Tgl update* : 05 Des 2023
✅ - *Nama pasien* : Fakhruddin
🏥 - *Tempat dirawat* : Rs. badaruddin tanjung
🔠 - *Golongan darah* : A
🌡 - *Jumlah keperluan darah* : 4 Kantong
☎ - *Contact Person keluarga pasien* : 087817686555

Telah di temukan Dompet beserta isi nya  penting....Silahkan di ambil No Ulun...085246638332 WA/tlpn
05/12/2023

Telah di temukan Dompet beserta isi nya penting....Silahkan di ambil No Ulun...085246638332 WA/tlpn

Sekilas info!!RSUD H. Badaruddin Kasim sudah membuka layanan YANTARO (Layanan Antar Obat Rawat Jalan) mulai senin tangga...
05/12/2023

Sekilas info!!

RSUD H. Badaruddin Kasim sudah membuka layanan YANTARO (Layanan Antar Obat Rawat Jalan) mulai senin tanggal 4 Desember 2023
Info lainnya bisa hubungi no di foto brosur

Jadwal acara pekan raya Tabalong dan festival kuliner 2023 di expo center tanjung Tabalong
04/12/2023

Jadwal acara pekan raya Tabalong dan festival kuliner 2023 di expo center tanjung
Tabalong

03/12/2023

NAN SARUNAI FEST PHOTOGRAFHY CONTEST 2023

Daftarkan dirimu dari tanggal 1-7 Desember 2023 dan raih kesempatan memenangkan total hadiah senilai 12.500.000 🏆

Acara berlangsung tanggal 8-10 Desember 2023
Di pendopo bersinar
Pembataan dan taman giat
Tanjung
Tabalong

Link pendaftaran
www.s.id/nansarunai

02/12/2023

Pagi ini Minggu
Tanggal 03 Desember 2023
Debit sungai Tabalong mengalami kenaikan..

SELAMAT HARI JADI KE 58 KABUPATENTABALONGSejarah Tabalong     Legenda tentang terciptanya nama Tabalong menurut hikayat ...
30/11/2023

SELAMAT HARI JADI KE 58 KABUPATEN
TABALONG

Sejarah Tabalong




Legenda tentang terciptanya nama Tabalong menurut hikayat lisan dari mulut ke mulut yang tersebar sejak tahun empat puluhan, ialah seperti yang di tulis seniman Tabalong dalam buku antologi puisi ” Duri duri Tataba ” tahun 1996 yang di terbitkan Dewan Kesenian Daerah (DKD) Tabalong, menyebutkan bahwa terwujudnya sebutan Tabalong yaitu bermula dari para perambah hutan yang mencari ladang dan huma hingga kakinya terinjak duri - duri Tataba sejenis pohon yang seluruh batangya penuh berduri keras, jenis tanaman ini mempunyai akar Tunjang dan berbuah hanya menjadi makanan burung-burung hutan. Mereka menjerit (dalam bahasa Banjar Hulu, dikatakan ” Jerit ” sama dengan Tahalulung atau sama dengan melolong), karena kesakitan terkena duri-duri Tataba, inilah akhirnya menjadi penyebutan ” TABALONG “. Artinya terinjak duri Tataba…..jadi Tahalulung menjadi nama …” Tabalong “.

SEJARAH SINGKAT TERBENTUKNYA KABUPATEN TABALONG

Pada tanggal 15 Maret 1958, atas permufakatan orang-orang terkemuka di Tanjung, yang di prakarsai oleh Bapak Baharuddin Akhmid yang waktu itu menjabat Asisten Wedana di Kecamatan Tabalong Selatan, maka di bentuklah Panitia sementara Penuntutan Daerah Swatantra Tingkat II Tabalong yang di susun kepengurusannyasebagai berikut:
1. Penasehat : Baharuddin Akhmid
2. Ketua : Juhri
3. Wakil Ketua : A. Salman
4. Sekretaris : Usnan. As
5. Wakil Sekretaris : Abdullah Khairul
6. Bendahara : H. Baderi
7. Pembantu Umum : As,ad
8. Anggota-anggota : A. Syamsi, H. A. Sudani, M. Salman
Setelah Panitia Sementara terbentuk , untuk kepentingan perjuangan serta terjadinya beberapa mutasi terhadap Pegawai Negeri yang sudah duduk dalam kepanitian, maka komposisi dan personalia panitia penuntut mengalami beberapa kali perubahan hingga sampai pada Panitia V, di mana orang-orang yang mempunyai andil besar dan pernah menjadi Panitia Penuntut adalah sebagai berikut :
1. Abdussyukur
2. Amir Hasan
3. A. Sajeli
4. Basuni Ulita
5. A. Husaini
6. Juhrani
7. Majedi Effendi
8. Abdurahman Hamud
9. H. Baderi
10. H. Juhri Taher
11. H. Alikurdi Almas
12. Kadirman
13. H. Abdul Gani
14. Syahrap
15. H. Kurdi
16. Yahya. Z
17. H. Imansyah
18. Hiskia Tiro
19. H. Basuni (Kepala Desa)
20. Idar
21. Masran

Tak luput p**a peran mass media dan RRI Banjarmasin selalu menginformasikan segala kegiatan masyarakat Tabalong, dengan kekompakkan perjuangan Panitia dalam segala bidang , akhirnya pada tanggal 5 Mei 1959 dalam sidang Pleno terbuka DPRD Hulu Sungai Utara telah memutuskan menyetujui sepenuhnya tuntutan rakyat Tabalong agar Kewedanaan Tabalong dapat di jadikan Daerah Swatantra Tingkat II Tabalong dengan ibukota Tanjung, yang terkenal dengan resolusi tanggal 5 Mei 1959 Nomor . 2/II DPRD -1959, yang isinya selain menyetujui juga mendesak Pemerintah Pusat agar tuntutan dimaksud dapat dikabulkan.
Perjuangan kearah yang di inginkan terlihat adanya titik terang, langkah semakin jelas, maka di perkuat lagi kedudukan Panitia untuk melancarkan arus perjuangan, maka Panitia sebelumnya di sempurnakan lagi dengan Panitia VI sebagai berikut :
· Ketua Umum : Juhri
· Ketua I : M. Salman
· Ketua II : Maslan
· Penulis I : Usnan. As
· Penulis II : Abdullah
· Bendahara : Norbek
·Pembantu-pembantu : Semua Camat Dalam Kewedanaan Tabalong, Semua Anggota DPRD Hulu Sungai Utara yang tinggal di Kewedanaan Tabalong.
· Seksi Politik : H. Baijuri Y, Ruminto dkk
· Seksi Bangunan : Anang Basar, Donarian dkk
· Seksi Perencanaan : Abdurrahman Projakal dkk
· Seksi Penerangan : A. Syamsi, Hamidhan Baseri
· Seksi Organisasi : Makmod Asnawi, Hamad dkk

Panitia ini telah berusaha dengan sekuat tenaga dan dana uang ada, mengadakan hubungan dengan pihak Pemerintah Propinsi Kalimantan Selatan dengan DPRD GR-nya, serta Tokoh-tokoh politik dan Ormas yang di wakili dalam DPRD- GR Propinsi Kalimantan Selatan , agar dapat dukungan dari mereka atas tuntutan ini.
Dari adanya kegiatan tersebut serta kerja sama yang harmonis, maka dalam sidang istimewa DPRD-GR Kalimantan Selatan telah menyetujui tuntutan rakyat Tabalong, Tapin, dan Tanah Laut masing-masing dijadikan Daerah Swantantra Tingkat II.

DPRD-GR Propinsi Kalimantan Selatan mengeluarkan Resolusi yang di tujukan ke Pemerintah Pusat, memohon Pemerintah Pusat dapat menyetujui dan selanjutnya melahirkan Daerah Tingkat II.

Panitia dalam usahanya memperjuangkan ketingkat Pusat telah menghubungi Gubernur Kalimantan Selatan (waktu itu) Bapak Haji Maksid, untuk memohon nasehat dan petunjuk serta do’a restu untuk berangkat ke Jakarta oleh Bapak Gubernur di berikan Petunjuk-petunjuk dan sekaligus merestui keberangkatan Panitia menemui Bapak Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah, sertya Pejabat-pejabat Tinggi lainnya guna menyampaikan hasrat Rakyat Tabalong di maksud.

Berangkatlah Saudara Juhri dan Usman. As masing-masing selaku ketua Umum dan sekretaris Panitia dan p**a oleh Bapak Muhyar Usman selaku wakil dari Pemerintah Propinsi Kalimantan Selatan.

Dalam waktu yang relatif singkat , rombongan Panitia telah dapat di terima oleh Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah Bapak IPIK Gandamana dalam percakapan akhir beliau mengatakan, bahwa pada prinsipnya saya dapat menyetujui tuntutan ini dan akan di ajukan pada Sidang DPR-GR yang akan datang.

Sebagai realisasi dari kunjungan Panitia, oleh DPR-GR telah mengutus ketua Komisi ” B ” yaitu Bapak I.S. HandokoWijoyo untuk meninjau ketiga calon Daerah Tingkat II dimaksud , dalam kunjungan ke Tabalong Bapak I.S. Handoko Wijoyo mengatakan ” Tidak ada alasan untuk tidak menyetujui tuntutan Rakyat Tabalong ini.

Perjuangan kita telah meningkat lebih jauh , dimana pada tanggal 5 September 1964 Kewadenaan Tabalong telah di tingkatkan statusnya menjadi Daerah Persiapan Tingkat II Tabalong dengan Kepala Kantornya Bapak Usman Dundrung Bekas Wedana Barabai.

Lahirnya Undang-undang Noor 8 Tahun 1965 Tanggal 14 juni 1965, yang mendorong daerah pesiapan Tingkat II Tabalong ini di tingkatkan lagi menjadi Daerah Otonomi Tingkat II Tabalong, yang menjalankan roda Pemerintahan sendiri baik eksekutif maupun Legislatif dan untuk ini juga Pemerintah tetap di percayakan kepada Bapak Usman Dundrung.

Pada tanggal 1 desember 1965 jam 11.00 pagi bertempat di lapangan ” GIAT ” Tanjung oleh Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah Bapak Dr. Soemarno Sosro Atmodjo dengan di saksikan puluhan ribu rakyat Tabalong dan Pejabat-pejabat tinggi Kalimantan Selatan lainnya, maka papan nama yang di selubungi kain bledru hijau dengan untaian sutra kuning keemasan, telah di buka dengan resmi oleh Bapak Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah dan di balik selubung yang terbuka itu terpampang kalimat yang bersenjata yang berbunyi

“DAERAH TINGKAT II TABALONG DIRESMIKAN 1 DESEMBER 1965″.

Demikianlah sejarah singkat terbentuknya Panitia Penuntutan dan Proses Peresmian berdirinya Daerah Tingkat II Tabalong.

30/11/2023

Nan sarunai Tabalong festival
2023

Niatkan untuk hadirJln pangeran h.muhammad nor RT 07 pembataanKantor PT AJM samping kantor balai wartawanTerbuka buat um...
29/11/2023

Niatkan untuk hadir
Jln pangeran h.muhammad nor RT 07 pembataan
Kantor PT AJM samping kantor balai wartawan
Terbuka buat umum

29/11/2023

Si bolang( bocah petualang) hari ini, dari Desa Santuun Muara Uya
Tabalong

25/11/2023

BAMASUNG 5
(Balarut maharagu sungai)

Untuk titik awal keberangkatan berlokasi di Jalan PDAM Kelurahan Agung, river camp di Desa Pamarangan untk hari pertama.

“Dilanjutkan di hari kedua menuju titik finish di Desa Sungai Buluh, Kecamatan Kelua

21/11/2023

Bank Indonesia Resmi menerbitkan Uang baru dgn Meredenominasi atau menyederhanakan 3 angka belakang dimana untuk uang Rp 1.000 hanya di cetak ditulis dgn angka 1 saja.

18/11/2023

Infonya untuk korban tertimbun Tambang emas tradisional longsor berlokasi di murus wil. Kaltim sudah di temukan dalam keadaan tmd
Infonya kalau tdk ada kendala hujan dll para korban sekitar jam 23.00 sdh bisa di bawa ke RSHBK maburai

Berikut Data korban :
1. Wahyudin, 30 tahun, labung anak, kec. ilung, barabai
2. Harianto, 30 tahun, labung anak, kec. Ilung, barabai
3. Hadri, 40 tahun, labung anak, kec. Ilung, Barabai
4. Fitriadi, 30 tahun, labung anak, Kec. Ilung, Barabai
5. Sutris, 25 tahun, batu botuk, muara komam

15/11/2023

Kebakaran di desa ampukung
Kec kelua siang ini
Utk api sdh bisa di kuasai

14/11/2023

Saat ini terjadi kebakaran di desa pematang
RT 04 dekat simpang 3 haring
Kec Banua lawas
Tabalong
Semoga tdk ad korban jiwa dan api bisa di atasi relawan damkar

06/11/2023

pawai ta’aruf memeriahkan pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-48 tingkat Kabupaten Tabalong 2023.

Kegiatan yang diikuti ratusan peserta tersebut dilepas di depan Masjid Masjid At Taqwa, Komplek PT Pertamina EP Tanjung, Kecamatan Murung Pudak
Tabalong.
Di lanjutkan malam ini dgn pembukaan MTQ
Utk siaran langsung bila di akses di link di bawah ini

https://www.youtube.com/live/cECgSuL-yYo?si=gQ94jOxnJ_jqU03P

DONGENG ASAL MULA BURUNG PUNAITersebutlah seorang pemuda bernama Andin. Ia adalah seorang pengembara. Andin seorang diri...
05/11/2023

DONGENG ASAL MULA BURUNG PUNAI

Tersebutlah seorang pemuda bernama Andin. Ia adalah seorang pengembara. Andin seorang diri kerap menjelajahi desa-desa dan juga berbagai negeri.

Pada suatu hari Andin tiba di sebuah desa yang bersungai dan berawa-rawa. Desa Pakan Dalam namanya. Pekerjaan penduduk desa itu kebanyakan menangkap atau menjerat burung dengan getah. Karena Andin juga piawai menangkap burung dengan getah dan burung-burung di desa itu sangat banyak jumlahnya, Andin lantas memutuskan untuk menetap di desa tersebut.

Kedatangan Andin diterima warga Pakan Dalam. Setelah bermukim, setiap hari Andin menjerat burung dengan getah. Pagi-pagi ia telah berangkat dan baru p**ang ke rumahnya pada waktu sore. Kadang, hingga senja ia baru p**ang. Karena kebiasaannya itu, warga pun akhirnya memanggilnya Andin Pulutan. Kepiawaiannya dalam memulut atau menjerat burung dengan getah serasa tiada tandingannya hingga sebagian besar warga juga menyebutnya Datu Pulut. Orang yang piawai memulut makna namanya.

Pada suatu pagi Datu Pulut berangkat memulut. Ia menaiki jukungnya menuju hilir sungai. Dibawanya keranjang kecilnya. Setelah menemukan tempat yang sesuai baginya untuk memulut, Datu Pulut lantas menghentikan laju jukungnya. la kemudian memasang getah-getah di beberapa tempat. Ia menunggu seraya tiduran di atas jukungnya. Mendadak turun hujan. Datu Pulut lalu berteduh di bawah pohon besar lagi rindang. Tak jauh dari tempatnya berteduh terdapat sebuah telaga yang sangat jernih airnya.

Hujan pun reda, berganti dengan gerimis. Datu Pulut lantas berniat melihat getah-getah yang dipasangnya. Namun, diurungkannya niatnya itu ketika ia mendengar suara-suara yang mencurigakannya. Suara-suara perempuan yang tengah bersenda gurau. Datu Pulut mencari sumber suara itu. Terperanjatlah Datu Pulut ketika melihat tujuh bidadari terbang dari langit menuju telaga. Seketika tujuh bidadari itu tiba di telaga, seketika itu p**a di langit terlihat sebuah pelangi yang sangat indah. Datu Pulut segera bersembunyi di balik pohon untuk mengintip apa yang akan dilakukan tujuh bidadari itu.

Tujuh bidadari itu rupanya hendak mandi. Mereka melepaskan selendang yang semula digunakan untuk terbang dan meletakkannya di atas bebatuan. Mereka lantas mandi sambil bercengkerama.

Dari tempat persembunyiannya, Datu Pulut melihat tujuh bidadari yang tengah mandi itu. Ia amat terpesona mendapati kecantikan para bidadari itu. Tergerak hatinya untuk memperistri salah satu bidadari itu. Maka, ia pun segera mengambil salah satu selendang dan menyembunyikannya di dalam keranjang kecil yang dibawanya.

Hari pun beranjak sore. Matahari telah condong di langit barat. Tujuh bidadari itu menghentikan mandi mereka. Salah seorang bidadari tidak dapat menemukan selendangnya. Enam sudaranya telah berusaha turut mencari, selendang itu tidak juga mereka temukan. Tidak ada yang bisa dilakukan enam bidadari itu selain meninggalkan bidadari yang malang itu ketika

hari menjelang senja.

Si bidadari malang menangis sepeninggal enam saudaranya. Ia sangat ketakutan hidup di bumi yang sangat asing baginya. Ia terus menangis dan memanggil ayah dan bundanya agar bersedia menolongnya.

Ketika waktu malam tiba, Datu Pulut mendekati dan menyapa bidadari malang itu. Keduanya lantas berkenalan. Kata Datu Pulut kemudian, “Jika engkau tidak mempunyai sanak saudara atau siapa punjuga di bumi ini, engkau dapat tinggal bersamaku.”

Si bidadari setuju dengan ajakan Datu Pulut. Tidak berapa lama setelah tinggal bersama, Datu Pulut melamar si bidadari. Keduanya lantas menikah dan tetap tinggal di desa Pakan Dalam itu. Setelah menikah, Datu Pulut kian rajin mencari burung. Pagi-pagi sekali ia telah berangkat dan baru p**ang ketika waktu malam hampir tiba. Burung-burung yang berhasil dijeratnya dijualnya dan hasil penjualan itu digunakannya untuk mencukupi kebutuhan hidup ia dan istrinya. Kebahagiaan Datu Pulut kian lengkap setelah istrinya melahirkan seorang bayi perempuan yang cantik. Pada suatu hari si bidadari hendak menanak nasi. Dilihatnya beras di Padaringan (Tempat untuk menyimpan beras) telah habis. Ia pun menuju lumbung padi untuk mengambil padi. Selama ia hidup bersama suaminya, si bidadari belum pernah sekalipun memasuki lumbung padi itu karena suaminya telah melarangnya. Namun, ia terpaksa melanggar larangan suaminya mengingat ia harus menanak nasi.

Ketika berada di dalam lumbung padi, si bidadari menemukan keranjang kecil yang terbuat dari bambu. Terperanjat bukan alang kepalang ia ketika mendapati selendangnya di dalam keranjang kecil itu. Mengertilah ia, suaminya itulah ternyata yang menyembunyikan selendangnya. Ia lantas mengambil selendang itu dan bersiap untuk kembali ke Kahyangan.

Datu Pulut sangat terkejut ketika p**ang dari mencari burung. Dilihatnya istrinya telah mengenakan selendangnya dan tengah mendekap anak perempuannya. “Istriku, hendak ke mana engkau?” tanyanya was-was.

“Suamiku, aku hendak kembali ke Kahyangan,” jawab si bidadari.

“Lantas, bagaimana dengan anak perempuan kita? Apakah engkau tega meninggalkannya? Bukankah ia masih menyusu?”

“Hendaknya engkau memelihara anak kita itu baik-baik,” kata si bidadari. “Jika ia menangis karena hendak menyusu, buatkanlah ayunan di pohon berunai. Ketika itu aku dan saudara-saudaraku akan datang dan aku akan menyusui anak kita. Hanya pesanku, janganlah sekali-kali engkau berani mendekati tempatku menyusui itu. Itu pantangan! Camkan baik-baik pesanku ini dan jangan engkau berani melanggar pantanganku itu;’

Setelah memberikan pesannya, si bidadari lantas terbang kembali ke Kahyangan.

Datu Pulut mengingat pesan istrinya. Ketika anak perempuannya menangis karena hendak menyusu, ia segera membuatkan ayunan pada pohon berunai. Ditinggalkannya bayi perempuannya itu di dalam ayunan. Sama sekali ia tidak berani mendekat karena itu pantangan dari istrinya. Datu Pulut hanya bisa menyaksikannya dari kejauhan.

Waktu terus berlalu. Datu Pulut sangat rindu untuk bertemu dengan istrinya. Berulang-ulang ditahannya rasa rindunya itu, namun serasa kian membesar saja kerinduannya untuk bertemu. Datu Pulut tidak lagi bisa memendam rasa rindunya. Maka, ketika istrinya dengan kawalan enam saudaranya tengah menyusui anak perempuannya, Datu Pulut melanggar pantangan istrinya. Ia mendekati ayunan di pohon berunai. Dengan hati tak sabar karena diamuk perasaan rindu, hendak dipegangnya istri tercintanya yang tengah menyusui anaknya itu.

Keanehan pun terjadi. Seketika tangan Datu Pulut hendak menyentuh tubuh istrinya, istrinya dan enam saudaranya seketika itu berubah wujud menjadi tujuh ekor burung punai!

Tujuh ekor burung punai itu langsung terbang ke alam bebas.

Datu Pulut sangat menyesali perbuatannya. Ia hanya bisa memandangi tujuh ekor burung punai yang terbang itu dengan perasaan menyesal. Ketika anaknya menangis, ia meletakkannya di dalam ayunan di pohon berunai. Namun, istrinya yang telah berubah wujud menjadi burung punai itu tidak juga datang. Istrinya tidak pernah lagi datang.

Pesan moral dari dongeng asal mula burung punai adalah hendaklah kita tidak berani melanggar pantangan yang diberikan orang lain. Jika kita melanggarnya, kita bisa jadi akan mendapatkan kerugian dan merasa menyesal di kemudian hari.

Penyerahan Dana Sebesar Rp 575.000.000 Oleh Relawan Gabungan Hsu dan Majelis Ta'lim Nurun Nubuwwah Kalua Kalsel memulai ...
01/11/2023

Penyerahan Dana Sebesar Rp 575.000.000 Oleh Relawan Gabungan Hsu dan Majelis Ta'lim Nurun Nubuwwah Kalua Kalsel memulai Yayasan Salam Palestina Jakarta

Di hadari Langsung oleh :
- KH.Muhammad Syahid Joban. Lc ( Direktor Yayasan Salam Palestina Jakarta )
- Syekh Bilal Ramli ( Doktor Media Dakwah islam Palestine )

Penyerahan Disaksikan Langsung Oleh :
PJ Bupati HSU
Ketua DPRD Hsu
Kapolres Hsu
Kodim Hsu 1001
Sekda Hsu
Dishub Hsu
Satpol PP Hsu

Ketua Organisasi/ relawan Hsu, & Mahasiswa
Serta Masyarakat

Kami atas nama relawan Gabungan Hsu Mengucapkan Ribuan Terimakasih atas partisipasi buhan pian brtaan semoga Allah SWT balas dengan sebaik-baiknya balasan aamiin 🤲🤲🤲

31/10/2023

Hujan yg di sertai angin kencang yg melanda daerah Tabalong menyebabkan beberapa pohon tumbang dan merobohkan dinding layar bangunan pasar tanjung.

DANAU UNDAN DAN ASAL USUL DESA TALANDanua Undan adalah sebuah danau yang terletak di Desa Talan Benua Lawas Kabupaten Ta...
29/10/2023

DANAU UNDAN DAN ASAL USUL DESA TALAN

Danua Undan adalah sebuah danau yang terletak di Desa Talan Benua Lawas Kabupaten Tabalong Kalimantan Selatan. Danau yang penuh misteri ini mempunyai cerita yang khusus dimasyarakat Banua Lawas terutama tentang seorang pertapa dan ular besarnya.

Beredar kisah-kisah dimasyarakat tentang danau yang berair tenang dan penuh mistis ini. Dari cerita masyarakat tentang Raja Buaya, Pohon yang bisa berpindah tempat sampai tempat pemulus hajat masyarakat masyarakat pada zaman dulu.

Danau yang berdekatan dengan perbatasan Kalimantan Tengah ini menurut cerita masyarakat adalah jelmaan dari putri Raja yang di ”gaduh”(dipelihara) oleh pemimpin Dayak karena kesalahan sasaran sewaktu pertempuran yaitu Putri Mayang Sari. Dilain cerita Danau ini adalah asal mulanya hempasan batu besar yang akhirnya membuat serupa kawah besar pertempuran Pambalah Batung bersaudara dengan seorang akhli Sihir yang bergelah Ratu Iblis dari seberang. Terlepas dari asal-usul dari dan terbentuknya danau tersebut juga ada cerita tentang seorang pertapa sakti yang melaksakan Tapa suci dimata air danau undan ini yang terakhir disebut Lok Balai.

Suatu hari Pertapa tersebut diuji oleh sekor ular yang sangat besar (Naga), ular tersebut hendak menerkam Pertapa tersebut. Perlawanan-perlawanan pun dilakukan oleh keturunan raja dan berdarah Dayak ini untuk mempertahankan hidupnya. Di Tapa yang sudah melewati 7 bulan purnama ini tak mau diakhirinya dengan kematian tanpa ada pengabdian hasil pertapaannya.

Perkelahian dari dataran sisi Danau sampai kedasar danau pun terjadi. Di rimbunnya pepohonan sekitar danau menjadi sasaran amukan sang Naga sehingga kobaran api pun menjadi-jadi dihutan yang terkadang digunakan Pertapa tersebut untuk menghindar dari serangan Naga.

Kebakaran hutan yang dahsyat membawa Petapa kelokasi sedikit aman yaitu sebuah a**l aliran sungai dari Danau tersebut. Sesampai disana mata Naga tersebut masih dapat memantau keberadaan Pertapa, walaupun peristiwa itu malam hari namun karena cahaya terang akibat kebakaran hutan tersebut membuat terang benderang. Pertapa pun akhirnya dalam kondisi terjepit dan tak bisa lari kemana-mana, alhasil terkaman sang Naga tepat menelan Petapa beserta perahunya.

Naga tersebut menggeliat keras karena bukan sekedar seorang Pertapa namun perahu untuk melarikan diripun dilahapnya juga. Lokasi perkelahian tersebut sampai sekarang disebut Talan kemudian menjadi nama kampung yaitu Talan (telan/dilahap) atau masuk ke daerah admistrasi Tabalong menjadi Desa Talan.

Hempasan ekor sampai kepala Naga yang mengerang kesakitan karena perlawanan Pertapa tidak cukup diluar perut Naga tapi sewaktu dalam perut Naga pun terjadi perlawanan dari dalam. Hempasan-hempasan tersebut membuat tanah dan air bergetar atau bahasa daerahnya menggadabau (suara hempasan) dan sekarang disebut Desa Habau. Akibat perlawan yang sangat sengit dari dalam perut Naga tersebut akhirnya mati setelah perutnya dirobet Petapa. Tubuh besar Naga tersebut lunglai diantara sungai kecil di Talan dan Habau, bau busuknya tercium sampai beberapa kilometer sampai ada nama kampung Babau (berbau) sekarang menjadi Desa Sungai Wangi atau Banua rantau sekarang.

Pertapa tersebut bisa berubah wujud setelah menyelesaikan Tapanya. Badung. beberapa sumber menamakan pertapa tersebut menjadi kuat dan sakti setelah tapa dan perkelahian tersebut. Datu Badung dianggap bersemayam/gaib di sumbermata air(Guntung) Lok Balai, dan Datu tersebut juga disebut Datu Lok Balai Badung. Anak-cucu atau keturunan dari saudaranya sampai sekarang diyakini bisa memanggilnya dan mejahir seperti Buya atau kakek tua dengan berpakaian serba putih dan jenggot yang putih.

Datu Badung mempunyai pasukan Buaya yang mengabdi kepada orang-orang terutama keturunan Kalua (Sebuah daerah di Tabalong). Kemanapun anggota keluarganya asal ada air bila dipanggil buaya akan muncul dan bisa mencelakai musuh-musuhnya. Buaya-buaya tersebut memberitahu bila ada musibah dan cendrung sebagai penyampai informasi keluarga di perantauan. Dari kerja buaya setiap hajatan empu rumah memberikan sesaji dan setiap tahun melarutkan piduduk(sesajen) ke sungai dimanapun berada.

Setiap tahun ada p**a yang memberikan piduduk dari santan kelapa sampai hewan ke Danau tersebut, paling anehnya lagi Danau misteri itu sesekali muncul buaya yang berukuran besar dengan garis memanjang berwarna merah atau kuning dari ujung mulut sampai ekor. Danau yang berdiameter kurang lebih 1 Kilometer ini pun banyak ikannya, namun tidak sembarangan memancing ditempat tersebut karena harus ada izin dari ”urang subalah” (Orang Ghaib) penunggu Danau tersebut.

Anak sungai yang bermuara di Balai adat sekarang menjadi Mesjid Pusaka Banua Lawas ini sampai sekarang masih menyimpan misteri-misteri yang tak terungkap. Masih banyak cerita lain yang belum tergali

Ini hanyalah salah satu versi cerita rakyat kabupaten Tabalong tentang danau undan dan asal usul nama desa talan dan sekitarnya.
Kalau ada yg perlu di tambahkan dan di koreksi di persilahkan 🙏🙏

28/10/2023

Terjadi kebakaran siang ini di Desa argo mulyo rt 6 kec bintang ara
Tabalong
Untuk api sdh bisa di kuasai

Address


Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Tabalong berbagi info posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Shortcuts

  • Address
  • Telephone
  • Alerts
  • Claim ownership or report listing
  • Want your business to be the top-listed Media Company?

Share