R.A Kartini: Perjuangan dan Inspirasi Seorang Pahlawan Wanita
#RAKartini #PahlawanWanita #TokohSejarah #EmansipasiWanita #InspirasiKartini #PerjuanganKartini #SejarahIndonesia #WanitaIndonesia #PerempuanBerprestasi #PendidikanWanita
Raden Ayu Adipati Kartini Djojoadhiningrat atau sering disebut Raden Ajeng Kartini, adalah seorang tokoh Jawa dan Pahlawan Nasional Indonesia. Kartini adalah seorang pejuang kemerdekaan dan kedudukan kaumnya, pada saat itu terutama wanita Jawa. Ia mempunyai tanggal lahir yang sama seperti dr. Radjiman Wedyodiningrat, yakni sama-sama lahir pada 21 April 1879.
Ia dilahirkan dalam keluarga bangsawan Jawa di Hindia Belanda . Setelah bersekolah di sekolah dasar berbahasa Belanda, ia ingin melanjutkan pendidikan lebih lanjut, tetapi perempuan Jawa saat itu dilarang mengenyam pendidikan tinggi. Ia bertemu dengan berbagai pejabat dan orang berpengaruh, termasuk J.H. Abendanon, yang bertugas melaksanakan Kebijakan Etis Belanda.
Setelah kematiannya, saudara perempuannya melanjutkan peerjuangan untuk mendidik anak perempuan dan perempuan. Surat-surat Kartini diterbitkan di sebuah majalah Belanda dan akhirnya, pada tahun 1911, menjadi karya: Habis Gelap Terbitlah Terang, Kehidupan Perempuan di Desa, dan Surat-Surat Putri Jawa. Ulang tahunnya sekarang dirayakan di Indonesia sebagai Hari Kartini untuk menghormatinya, serta beberapa sekolah dinamai menurut namanya dan sebuah yayasan didirikan atas namanya untuk membiayai pendidikan anak perempuan Indonesia.
Part 3: Pangeran Diponegoro: Pejuang Nasionalisme Indonesia. Putra dari Sultan #reels #sejarah #diponegoro
Part 2: Pangeran Diponegoro: Pejuang Nasionalisme Indonesia. Putra dari Sultan #reels #sejarah #diponegoro
Part 1: Pangeran Diponegoro: Pejuang Nasionalisme Indonesia. Putra dari Sultan #reels #sejarah #diponegoro
7 Hal Tentang Patih Gajah Mada kerajaan Majapahit Part II #reels
7 Hal Tentang Patih Gajah Mada kerajaan Majapahit Part I #reels
Peristiwa Sejarah yang Terjadi di Indonesia pada Bulan Juli Part II #reels
Peristiwa Sejarah yang Terjadi di Indonesia pada Bulan Juli Part I #reels
Berikut adalah tujuh peristiwa sejarah yang terjadi di Indonesia pada bulan Juli:
1 Juli 1946: Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) dibentuk di Sumatra. PDRI merupakan pemerintahan sementara yang didirikan setelah Belanda menguasai kembali wilayah Indonesia pasca-proklamasi kemerdekaan.
7 Juli 1950: Renville Agreement disepakati antara Indonesia dan Belanda. Perjanjian ini mencoba untuk mengakhiri Agresi Militer Belanda II dan mengembalikan kondisi sebelumnya, meskipun status Papua masih menjadi sengketa.
9 Juli 1996: Pemilihan umum pertama pasca-Orde Baru diadakan di Indonesia. Pemilihan ini merupakan tonggak penting dalam transisi menuju demokrasi di Indonesia.
10 Juli 1959: Indonesia dan Belanda menandatangani Perjanjian New York yang mengakhiri status Papua sebagai wilayah jajahan Belanda dan menyerahkannya kepada Indonesia.
12 Juli 1997: Krisis moneter Asia dimulai dengan devaluasi mata uang Thailand, yang kemudian berdampak pada perekonomian Indonesia dan negara-negara lain di Asia.
27 Juli 1976: Gempa bumi dahsyat dengan kekuatan 8,0 skala Richter melanda Kota Tanggamus, Lampung. Gempa ini menyebabkan kerusakan yang luas dan menewaskan ribuan orang.
27 Juli 1996: Hari Bakti Dokter Indonesia dirayakan untuk menghormati kontribusi dokter-dokter Indonesia dalam meningkatkan kesehatan masyarakat.
Peristiwa-peristiwa ini memberikan gambaran tentang berbagai peristiwa penting dalam sejarah Indonesia yang terjadi pada bulan Juli. Harap dicatat bahwa daftar ini hanya mencakup beberapa peristiwa dan masih banyak lagi peristiwa lainnya yang juga memiliki arti sejarah penting.
Rekaman suara Panji Gumilang
Follow Youtube Abhisaka untuk Video Lengkap
Sejarah Bangsa Indonesia dari J aman Dahulu #sejarah #sejarahindonesia
Beredar rekaman pemilik pondok al zaytun... #panjigumilang #alzaytunindramayu
Angkringan (berasal dari bahasa Jawa angkring ꦲꦁꦏꦿꦁ yang berarti alat dan tempat jualan makanan keliling yang pikulannya berbentuk melengkung ke atas) adalah sebuah gerobak dorong untuk menjual berbagai macam makanan dan minuman di pinggir jalan di Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Timur. Di Solo maupun Klaten angkringan dikenal sebagai warung HIK (Hidangan Istimewa Kampung, kadang juga disebut Hidangan Istimewa Klaten) atau wedangan. Gerobak angkringan biasa ditutupi dengan kain terpal plastik dan bisa memuat sekitar 8 orang pembeli. Beroperasi mulai sore hingga dini hari, ia mengandalkan penerangan tradisional yaitu senthir (Ind: lentera, penerangan sangat sederhana tanpa kaca semprong dibanding dengan lampu tempel atau teplok yang terdiri dari botol biasanya berukuran pendek lengkap dengan sumbu dan minyak tanah atau minyak kelentik sebagai bahan bakarnya), dan juga dibantu oleh terangnya lampu jalan. Tetapi, angkringan yang kebanyakan berdiri saat ini sudah menggunakan lampu pijar atau lampu LED serta menggabungkan konsep angkringan yang tradisional dengan desain modern layaknya kafe.
Makanan yang dijual meliputi nasi kucing, gorengan, sate usus (ayam), sate telur puyuh, keripik, dan lain-lain. Minuman yang dijual pun beraneka macam seperti teh, jeruk, kopi, tape, wedang jahe, susu, hingga minuman bubuk dalam kemasan. Semua dijual dengan harga yang cukup terjangkau.
Meski harganya murah, tetapi konsumen warung ini sangat bervariasi. Mulai dari tukang becak, tukang bangunan, pegawai kantor, mahasiswa, seniman, bahkan hingga pejabat dan eksekutif. Antara pembeli dan penjual sering terlihat mengobrol dengan santai dalam suasana penuh kekeluargaan.
Angkringan juga terkenal sebagai tempat yang egaliter karena bervariasinya pembeli yang datang tanpa membeda-bedakan strata sosial atau SARA. Mereka menikmati makanan sambil bebas mengobrol hingga larut malam meskipun tak saling kenal tentang berbagai hal atau kadang berdiskusi tentang topik-t