Aksesories Mutiara Lombok

Aksesories Mutiara Lombok konten random,. eist kami tetap bisa melayani pemesanan perhiasan ya bund

spil produk klik tautan di bawah ya

SIAPAPUN YANG MENULISNYA TRIMAKASIH TELAH MEMBUAT SAYA TERHARU **ORANG TUA**Air mata tak tertahan saat kita merenung dal...
04/11/2024

SIAPAPUN YANG MENULISNYA TRIMAKASIH TELAH MEMBUAT SAYA TERHARU
**ORANG TUA**
Air mata tak tertahan saat kita merenung dalam kesunyian...

Orang tua adalah pahlawan sejati dalam hidup kita, yang telah berkorban tanpa pamrih demi masa depan yang lebih baik. Setiap langkah yang kita ambil, setiap impian yang kita kejar, tak terlepas dari cinta dan pengorbanan mereka. Namun, sering kali kita lupa untuk menghargai betapa berharganya mereka ketika usia mereka semakin menua.

Ketika kita meraih kesuksesan, ingatlah bahwa di baliknya ada doa dan harapan mereka yang tak pernah putus. Tanpa dukungan dan restu mereka, pencapaian itu akan terasa kosong. Mereka adalah akar kehidupan kita, yang memberi kita kekuatan dan semangat untuk terus melangkah.

Cobalah sejenak untuk menatap wajah orang tuamu. Rasakan setiap kerutan yang menghiasi dahi mereka, setiap garis yang terbentuk adalah pengingat dari perjalanan panjang yang telah mereka lalui demi kita. Rambut yang memutih dan langkah yang semakin lambat adalah tanda cinta mereka yang abadi, meskipun waktu terus berlalu.

Seorang ibu bisa merawat tujuh anaknya dengan penuh kasih sayang, tetapi tujuh anak belum tentu bisa memberikan kebahagiaan yang sama untuk satu ibu. Seorang ayah yang berjuang keras demi keluarganya kadang tidak mendapatkan perhatian yang layak ketika masa tuanya tiba. Kita sering kali terlena dan lupa bahwa mereka pun ingin merasakan cinta dan penghargaan dari kita.

Sudahkah kita berusaha membuat mereka tersenyum hari ini? Apakah kita telah meluangkan waktu untuk mendengarkan cerita mereka, untuk menunjukkan betapa kita mencintai dan menghargai mereka? Kita mungkin tidak akan pernah bisa membalas semua pengorbanan mereka, tetapi kita memiliki kesempatan untuk memberikan cinta dan kebahagiaan sebagai ungkapan syukur.

Hargailah setiap detik yang kita miliki bersama mereka, karena di dalam senyuman dan pelukan mereka, terdapat kebahagiaan yang tak ternilai. Cintailah dan hormati orang tuamu, karena di dalam doa dan harapan mereka, terletak kunci keberkahan dan makna sejati dalam hidup kita.

Masyaallah kamu tidak akan menyesal menyukai foto ini 😭📷
02/11/2024

Masyaallah kamu tidak akan menyesal menyukai foto ini 😭📷









Di sebuah desa yang tenang, hiduplah seorang ibu bernama Siti. Ia adalah wanita yang penuh kasih sayang, sederhana, namu...
02/11/2024

Di sebuah desa yang tenang, hiduplah seorang ibu bernama Siti. Ia adalah wanita yang penuh kasih sayang, sederhana, namun memiliki hati yang begitu besar. Sejak suaminya meninggal ketika anaknya, Rahman, masih kecil, Siti bekerja keras sebagai penjual sayur di pasar untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Setiap pagi, ia bangun sebelum fajar, menyiapkan dagangan, dan membawa sayur-sayuran segar ke pasar dengan berjalan kaki.

Rahman adalah satu-satunya anak yang ia miliki. Dari kecil, Siti merawatnya dengan penuh cinta dan perhatian. Saat Rahman sakit, Siti tak kenal lelah merawatnya, meski tubuhnya sendiri lemah. Ia sering kali menahan lapar demi bisa memberikan Rahman makanan yang bergizi. Semua cinta dan kerja kerasnya tercurah untuk memastikan anaknya mendapatkan pendidikan yang baik agar bisa memiliki masa depan yang cerah.

Tahun demi tahun berlalu, Rahman tumbuh menjadi seorang pria dewasa dan berhasil menjadi seorang pegawai di kota. Namun, setelah meraih kesuksesan, Rahman perlahan-lahan berubah. Ia jarang p**ang dan bahkan tak lagi sering menghubungi ibunya. Setiap kali Siti menelepon, Rahman selalu berkata sibuk. Ketika Siti mengunjungi Rahman di kota, Rahman merasa malu dengan penampilan ibunya yang sederhana dan lusuh.

Suatu hari, Siti datang ke kota untuk menjenguk Rahman. Ia membawa sayur-sayuran segar dari desa, berharap bisa memasak makanan kes**aan Rahman seperti dulu. Namun, ketika tiba di rumah Rahman, Rahman menolak dengan alasan sibuk dan memintanya p**ang. Dengan hati yang sedih, Siti berbalik, membawa serta sayuran yang ia siapkan dengan penuh cinta.

Waktu terus berlalu, Rahman semakin menjauh. Hingga suatu ketika, Siti jatuh sakit. Tubuhnya tak lagi kuat bekerja, dan ia semakin lemah dari hari ke hari. Tetangganya yang mengetahui keadaan Siti menghubungi Rahman, berharap anaknya segera p**ang untuk merawat ibunya. Namun, Rahman tetap dingin dan berkata bahwa ia tak bisa p**ang karena pekerjaan.

Siti yang terbaring di tempat tidur masih berharap Rahman akan datang, namun hingga napas terakhirnya, Rahman tak kunjung muncul. Dengan air mata yang mengalir, Siti berdoa agar anaknya selalu dilindungi, meski ia tahu anaknya tak lagi peduli padanya.

Setelah Siti meninggal, tetangganya menghubungi Rahman, memberitahu kabar duka itu. Hati Rahman bergetar. Ia p**ang dengan penuh penyesalan, namun semuanya sudah terlambat. Di pusara ibunya, Rahman menangis sejadi-jadinya, meratapi kebodohannya yang tak menghargai kasih sayang ibu yang begitu besar. Kini, satu-satunya hal yang tersisa adalah penyesalan mendalam yang takkan pernah terhapus.














‌g


‌getables









*Ibu dengan Satu Mata*_*siapapun yang menulis cerita ini saya ucapkan terimakasih telah membuat saya sangat terharu_*Ibu...
01/11/2024

*Ibu dengan Satu Mata*
_*siapapun yang menulis cerita ini saya ucapkan terimakasih telah membuat saya sangat terharu
_*Ibuku hanya memiliki satu mata. Ketika aku tumbuh dewasa, aku membencinya karena hal itu. Aku benci terhadap perlakuan kawan-kawanku di sekolah. Aku benci bagaimana anak-anak lain menatapnya dan memalingkan muka dengan jijik.

Ibuku bekerja dengan dua pekerjaan untuk menafkahi keluarga, tetapi aku justru malu dengan keadaannya dan tidak ingin terlihat sedang bersamanya.

Setiap kali ibu datang ke sekolah, rasanya aku ingin dia menghilang. Aku merasakan gelombang kebencian terhadap wanita yang membuatku menjadi bahan tertawaan di sekolah. Pada suatu waktu, ketika aku ingin meluapkan kemarahan ekstrim, aku bahkan pernah mengatakan kepada ibu bahwa aku ingin dia mati.

Aku benar-benar tidak peduli tentang perasaannya. Setelah aku tumbuh dewasa, aku melakukan apapun sekuat tenaga untuk menjauhkan diri dari ibuku. Aku belajar dengan keras dan mendapat pekerjaan di Kota, agar tidak bertemu dengannya.

Aku menikah dan mulai membesarkan keluargaku sendiri. Aku sibuk dengan pekerjaan dan keluarga, demi menyediakan kehidupan yang nyaman untuk anak-anakku tercinta. Aku bahkan tidak memikirkan ibuku lagi.

Namun, tidak disangka, ibuku datang untuk mengunjungi rumahku pada suatu hari. Wajah bermata satunya membuat anak-anakku takut, dan mulai menangis. Aku marah pada ibuku karena muncul mendadak dan aku melarangnya masuk.

“Jangan pernah kembali kesini dan kehidupan keluargaku,” Aku berteriak tapi Ibu shanya daiam dan meminta maaf lalu pergi tanpa mampu berkata-kata lagi. Pada suatu ketika, sebuah udangan untuk reuni sekolah membawaku kembali ke kampung halaman setelah puluhan tahun lamanya.

Aku tidak bisa menolak berkendara melewati rumah masa kecilku dan mampir ke gubuk tua tersebut. Tetanggaku mengatakan bahwa ibuku sudah meninggal dan meninggalkan surat untukku.

Anakku sayang,

Ibu harus memulai surat ini dengan meminta maaf karena telah mengunjungi rumahmu tanpa pemberitahuan dan menakuti anak-anakmu yang cantik. Ibu juga sangat menyesal karena ibu adalah wanita yang memalukan dan sumber penghinaan bagimu, ketika kamu masih kecil sampai tumbuh dewasa.

Ibu sudah mengetahui bahwa kamu pasti akan datang kembali kesini. Ibu mungkin tidak lagi berada di tempat ini ketika kamu datang, dan ibu pikir itu adalah waktu yang tepat untuk memberitahumu sebuah insiden yang terjadi ketika kamu masih kecil.

Tahukah kamu, anakku sayang? Kamu mengalami sebuah kecelakaan dan kehilangan satu mata. Ibu sangat terpukul karena terus memikirkan bagaimana nasib anakku tercinta tumbuh hanya dengan satu mata. Ibu ingin kamu dapat melihat dunia yang indah dengan sempurna, jadi ibu memberikan padamu sebelah mata ibu.

Anakku sayang, ibu selalu memilikimu dan akan selalu mencintaimu dari lubuk hati ibu yang terdalam. Ibu tidak pernah menyesali keputusan ibu untuk memberikan mata ibu. Dan ibu merasa tenang ketika ibu mampu memberikan kamu kemampuan untuk menikmati hidup yang lengkap.

Dari Ibumu tersayang.

Setelah membaca surat dari ibu, air mataku menetes. Aku sangat menyesal. Diriku selalu menyalahkan diriku sendiri, mengapa dulu aku tidak pernah sedikitpun bersikap baik pada ibu. Aku bahkan tega menghilangkan dirinya dari kehidupanku, padahal ibu selalu ada untuk membantuku.














‌g


‌getables









**BERTETANGGA DENGAN MANTAN SUAMI**Pagi-pagi sekali aku sudah berkeliling karena ada iuran untuk pemasangan WiFi di area...
01/11/2024

**BERTETANGGA DENGAN MANTAN SUAMI**

Pagi-pagi sekali aku sudah berkeliling karena ada iuran untuk pemasangan WiFi di area sini.

"Miska? Hahaha... sekarang kamu jadi tukang kredit ya?" Tanya Lidya, yang aku saja baru tahu dia tinggal disini.

"Mas, Mas Fian sini deh lihat mantan istri kamu," sambungnya sambil memanggil Mas Fian, suaminya.

Dari dalam rumah Mas Fian keluar sambil menatapku, mungkin dia juga tidak menyangka aku berkeliaran di sekitar sini.

"Miska? Kamu ngapain disini? Jadi buruh cuci ya?" Tanyanya, karena saat bersama dengannya dulu aku bekerja sebagai tukang cuci.

"Bukan Mas, sepertinya sekarang dia jadi tukang kredit," sahut Lidya.

Aku berkeliling memang sambil membawa buku seperti tukang kredit, hingga Lidya dari tadi meledekku.

"Miska Miska, dari dulu kamu memang tidak ada perubahan ya, sebenarnya aku prihatin melihat kondisi mu sekarang," kata Mas Fian.

"Prihatin? Untuk apa?" Tanyaku bingung.

"Ah sudahlah lupakan saja, kamu mau apa kesini? Ayo masuk dulu biar Lidya buatkan jus biar kamu tidak kecapean kerja terus," kata Mas Fian.

Hahaha...Lidya tertawa begitu puas ketika mendengar suaminya meledekku dari tadi.

"Aku buru-buru, aku mau minta iuran untuk pemasangan WiFi," kataku.

"Oh kamu bekerja di rumah pemilik kontrakan di sini ya?" Tanya Lidya.

"Mungkin selesai nyuci dia langsung bekerja sampingan untuk menagih setiap rumah kontrakan di sini," jawab Mas Fian.

"Kalau saran aku sih kamu cari pekerjaan yang ringan dengan saja, kasihan masih muda," kata Lidya.

"Lid, bagaimana kalau Miska kerja di tempat kita saja, kamu kan tidak mau mencuci baju," sahut Mas Fian.

"Iya juga sih Mas, tapi aku tidak mau melihat wajahnya setiap hari," kata Lidya.

Ehem...." Jadi kalian mau bayar atau tidak?" Tanyaku kini dengan nada tinggi.

"Heh! Kalau ngomong yang sopan dikit d**g," kata Lidya.

Lidya melipat tangannya di depan seolah-olah dia lebih tinggi kedudukannya dariku, mereka berdua memang sangat sombong sekali.

"Cepat bayar!" Perintahku.

"Berapa sih?" Tanya Mas Fian.

"Kalau sikap kamu seperti ini bisa bisa kami ngaduin ke bos kamu, biar kamu dipecat dan tidak bisa cari makan lagi," kata Lidya.

"Kalian lihat rumah kontrakan dari ujung sana sampai ke sana itu milik siapa? Itu semua milikku! PAHAM!" Jelasku dengan tagas.

"Hah?" Gumam Lidya kaget.

Begitu juga dengan Mas Fian yang melongo ketika mendengar penjelasanku, aku adalah pemilik rumah kontrakan di sini.

****

Mereka yang langsung membayar langsung masuk kedalam rumah dan menutup pintu rapat-rapat dan kenapa aku tidak tahu kalau mereka berdua menempati rumah kontrakan itu.

'Pasti ini Mas Gunawan,' gumamku dalam hati.

Aku langsung buru-buru p**ang untuk menaikkan hal ini kepada Mas Gunawan, bahkan aku belum selesai untuk menagih tagihan wifi kepada yang lainnya.

"Mas, Mas Gun?" Panggilku.

Aku tidak sabar ingin mendengarkan penjelasan Mas Gun, tidak biasanya ada orang yang mengontrak tapi tidak laporan dulu kepadaku.

Aku mencarinya di seluruh rumah tapi tidak ketemu juga enggak akhirnya aku naik ke atas dan Mas Gun sedang sibuk dengan laptopnya karena mengerjakan tugas.

"Mas, sibuk tidak?" Tanyaku.

"Ada apa Mis?" Tanya Mas Gun.

"Itu kontrakan sebelah sudah ada penghuni baru ya? Kirain masih yang lama, kok tidak bilang sama aku?" kataku.

"Ya Allah, aku sampai lupa mau bilang sama kamu, kemarin dia memang sudah membayar full untuk kontrakan itu pakai harga lumayan tinggi loh, katanya mau langsung ditempati hari ini, apa sudah datang?" Jelasnya.

"Kenapa tidak bilang dulu sama aku?" Tegasku lagi.

"Iya maaf ya Mis, soalnya kemaren mendadak sih kan mau langsung di tempatin, kamu juga kemarin tidak di di rumah kan," ucapnya dengan santai.

"Eh memangnya kenapa sih?" Tanyanya penasaran.

Mas Gun memang belum mengetahui wajah mantan suamiku, lagip**a aku tidak perlu memberitahunya karena ini sangat tidak penting dan juga masa lalu biarlah masa lalu yang terpenting sekarang masa depanku bersama dengan Mas Gun.

Saat aku akan bilang kalau yang menempati kontrakan itu adalah mantan suamiku, tiba-tiba Mas Gun mengangkat telepon dari sepertinya sedang sibuk bekerja jadi aku langsung turun dan mengurungkan niat.

***

Aku dan Mas Fian berumah tangga tidak sampai 1 tahun karena aku sedikit tertekan karena ibunya tidak s**a padaku, beberapa bulan aku mencoba bertahan hingga akhirnya Mas Fian malah selingkuh dengan wanita yang sekarang menjadi istrinya.

Saat aku masih menjadi istrinya, aku cukup tersiksa dan tidak pernah mendapatkan kebahagiaan, karena setiap hari aku harus banting tulang bekerja sebagai buruh tukang cuci di rumah tetangga.

Tak jarang uang hasil nguli digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup karena Mas Fian sangat pelit padaku, uang gajiannya harus di bagi tiga, untukku yang saat itu menjadi istri, untuk ibunya dan untuk memenuhi kebutuhan selingkuhannya.

Alhamdulillah setelah berpisah dan aku menjanda selama satu tahun, kini aku mendapatkan suami yang sangat baik dan royal.

Hingga di usia pernikahan dua tahun kami bisa membuka bisnis rumah kontrakan, hanya saja kami belum dikaruniai seorang anak.

"Mis, ada apa kok melamun sih?" Tiba-tiba Mas Gun datang mengagetkan.

"Mas, orang baru itu bagaimana kalau disuruh pindah lagi saja," kataku.

"Mereka sudah bayar full sampai satu tahun setelah, dan mereka juga sudah menandatangani suratnya," jelas Mas Gun.

"Uangnya apa tidak bisa di balikin lagi?" Tanyaku lagi.

"Ya tidak bisa gitu d**g kan tidak enak, lagian perjanjian di sini kan memang kalau uang sudah masak tidak bisa diambil kembali," jelasnya.

"Tapi."

"Memangnya kenapa?" Tanyanya lagi.

Aku bingung harus menjelaskan atau tidak kalau yang menempati sekarang adalah mantan suamiku.

Tapi kalau aku cerita dan merasa di permasalahkan takutnya nanti Mas Gun mengira kalau aku belum bisa move on.

'Mungkin tidak sekarang aku menjelaskannya,' gumamku dalam hati.

***













‌g


‌getables









Bismillah..Cuma 1 menit untuk membacanya☺️MENAFKAHI ORANG TUA*(Sudut renungan)Orang tua tidak takut miskin mberi nafkah ...
31/10/2024

Bismillah..
Cuma 1 menit untuk membacanya☺️
MENAFKAHI ORANG TUA
*(Sudut renungan)
Orang tua tidak takut miskin mberi nafkah pada anaknya saat membesarkan mereka._
_Tapi banyak anak sering takut kekurangan
saat menanggung orang tuanya dimasa tuanya
_Lihat diri kita saat ini,_
_Sehebat apapun,_
_Suksespun setinggi langit,_
_Tapi tanpa doa restu orang tua yang membesarkan kita_
_Maka tidak akan ada ketenangan, keberkahan,
dan kebahagiaan dalam hidup._
_Uang bisa dicari,_
_Ilmu bisa digali,_
_Jabatan bisa kita raih,_
_Tapi kesempatan untuk mengasihi orang tua
takkan berulang kembali._
_Satu ibu,_
_Bisa merawat tujuh anaknya,_
_Tapi tujuh orang anak belum tentu bisa membahagiakan
_Satu ibu_
_Satu ayah ,_
_Bisa menghidupi tujuh anaknya,_
_Tapi tujuh orang anak belum tentu dapat menghidupi,_
_Satu orang ayah_
_Sesekali tengoklah Orang tuamu,_
_Tatap wajahnya ketika ia terlelap tidur,_
_ Lihat kerutan di wajahnya,_
_Lihat rambutnya yang kini mulai memutih,_
_Lihat badannya_
_Yang dulu tegap kini mulai membungkuk,_
_Semua telah berubah termakan waktu tapi
tidak dengan kasih sayangnya....
_Sudahkah kita membuatnya bahagia hari ini?
_Sudahkah kita membuatnya tersenyum hari ini?
_ Tidak akan ada jasa yang mampu kita balas,_
_Tidak akan ada kebaikan yang mampu kita balas,_
_Semua begitu banyak,begitu tulus,_
_Hadiahkanlah kebahagiaan untuk kedua orang tua kami atas segala pengorbanan dan kasih sayang yang telah mereka berikan.
_ Perlakuan orang tuamu dengan penuh hormat
maka rezekimu akan semakin berkah.
Mudah2n kita semua selalu sehat...sukses
Dijauhkan dari segala mara bahaya amiin













‌g


‌getables









SIAPAPUN YANG MENULISNYA TRIMAKASIH TELAH MEMBUAT SAYA TERHARU Di sebuah desa kecil yang dikelilingi oleh hamparan sawah...
31/10/2024

SIAPAPUN YANG MENULISNYA TRIMAKASIH TELAH MEMBUAT SAYA TERHARU

Di sebuah desa kecil yang dikelilingi oleh hamparan sawah hijau dan pepohonan rindang, hiduplah seorang pria paruh baya bernama Pak Hasan. Ia dikenal sebagai sosok yang rajin, penuh cinta, dan tanpa lelah bekerja demi keluarganya. Setiap hari, Pak Hasan pergi ke sawah, mengayunkan cangkul di bawah terik matahari yang menyengat, menanam padi dengan harapan panen yang bisa mencukupi kebutuhan istri dan dua anaknya, Rina dan Dito.

Istrinya, Bu Siti, sudah lama sakit-sakitan. Uang yang mereka miliki sering habis untuk membeli obat dan membayar dokter. Meski demikian, Pak Hasan tidak pernah mengeluh. Baginya, kebahagiaan keluarganya adalah segala-galanya. Setiap malam, setelah bekerja seharian, Pak Hasan selalu duduk di samping tempat tidur istrinya, menggenggam tangan lemah Bu Siti, sambil berdoa agar esok hari keadaan lebih baik.

Namun, cobaan hidup seolah tak henti-hentinya datang. Ketika musim kemarau panjang tiba, sawah-sawah mengering, panen gagal, dan hutang mulai menumpuk. Penghasilan Pak Hasan tak lagi cukup, dan setiap hari ia harus berpikir keras bagaimana caranya mendapatkan uang untuk menghidupi keluarganya dan melunasi hutang.

Suatu hari, Dito, anak bungsunya yang baru berusia sepuluh tahun, jatuh sakit. Awalnya Pak Hasan berpikir itu hanya demam biasa, tetapi kondisi Dito semakin memburuk. Tubuhnya makin lemah, dan Pak Hasan terpaksa harus membawa Dito ke rumah sakit di kota, yang jaraknya jauh dari desa mereka. Namun, biaya berobat di sana sangat mahal. Uang hasil menjual kalung peninggalan ibunya hanya cukup untuk pemeriksaan awal, dan dokter mengatakan bahwa Dito membutuhkan perawatan intensif yang harganya tak mampu Pak Hasan bayarkan.

Di saat terpuruk, Pak Hasan tetap berusaha mencari jalan. Ia menggadaikan sepetak tanah kecil miliknya yang tersisa, tanah tempat mereka tinggal. Setiap malam, Pak Hasan terjaga, duduk di samping ranjang Dito di rumah sakit, menatap wajah putranya yang pucat, sambil berbisik dalam hati, "Ayah akan lakukan apapun untuk kamu, Nak."

Hari demi hari berlalu, kondisi Dito tak kunjung membaik. Pak Hasan mulai kehabisan akal, tapi ia tak pernah berhenti berdoa. Pada malam yang sunyi, di tengah deru mesin-mesin rumah sakit, Dito membuka mata, memandang ayahnya yang duduk dengan tatapan lelah namun penuh kasih.

“Ayah,” bisik Dito pelan, suaranya hampir tak terdengar.

Pak Hasan menggenggam tangan Dito erat-erat, air mata mengalir di pipinya.

“Ayah, maafkan Dito kalau Dito belum bisa bantu Ayah. Dito sayang sama Ayah. Jangan sedih, Yah. Dito akan baik-baik saja,” ucap Dito dengan senyuman lemah.

Kata-kata itu menembus hati Pak Hasan, dan ia menahan isak tangisnya. Malam itu, di bawah cahaya redup lampu rumah sakit, Dito menghembuskan napas terakhirnya. Tubuh kecilnya tak mampu lagi melawan penyakit yang menggerogoti.

Pak Hasan merasakan duniannya runtuh. Ia telah kehilangan anak yang paling dicintainya. Namun, dalam kesedihan yang mendalam, ia tetap berusaha tegar. Di pemakaman, saat tubuh Dito dimasukkan ke dalam tanah, Pak Hasan berdiri diam. Hatinya hancur, tapi di balik rasa kehilangan itu, ada keteguhan untuk tetap melanjutkan hidup.

Ia tahu, hidup tak selalu adil. Ia telah berjuang sekuat tenaga, namun takdir berkata lain. Kini, ia hanya bisa berdoa agar Dito tenang di sisi-Nya, dan berharap suatu hari nanti, ia akan bertemu lagi dengan anaknya di tempat yang lebih baik.

Pak Hasan terus menjalani hidup, meski luka di hatinya takkan pernah sembuh. Setiap hari, ia menatap langit senja, seolah berharap dapat melihat senyuman Dito di antara awan-awan. Meski begitu, ia tetap melangkah. Sebab ia tahu, perjuangannya sebagai seorang ayah tak pernah benar-benar selesai.

Mudah2n kita semua selalu sehat...sukses
Dijauhkan dari segala mara bahaya amiin













‌g


‌getables









Saat kau pergi  jauh dalam waktu yang cukup lama,sesekali p**anglah temui kedua orang tua'mu, percayalah,bahwa mereka ha...
31/10/2024

Saat kau pergi jauh dalam waktu yang cukup lama,sesekali p**anglah temui kedua orang tua'mu, percayalah,bahwa mereka hanya rindu akan kehadiranmu, bukan dengan materimu, maka luangkanlah waktumu, selagi mereka masih ada didunia ini, jangan sampai kau menyadari saat mereka sudah tak ada lagi disisimu..

Mudah2n kita semua selalu sehat...sukses
Dijauhkan dari segala mara bahaya amiin













‌g


‌getables









SIAPAPUN YANG MENULISNYA TRIMAKASIH TELAH MEMBUAT SAYA TERHARU **ORANG TUA**Air mata tak tertahan saat kita merenung dal...
31/10/2024

SIAPAPUN YANG MENULISNYA TRIMAKASIH TELAH MEMBUAT SAYA TERHARU
**ORANG TUA**
Air mata tak tertahan saat kita merenung dalam kesunyian...

Orang tua adalah pahlawan sejati dalam hidup kita, yang telah berkorban tanpa pamrih demi masa depan yang lebih baik. Setiap langkah yang kita ambil, setiap impian yang kita kejar, tak terlepas dari cinta dan pengorbanan mereka. Namun, sering kali kita lupa untuk menghargai betapa berharganya mereka ketika usia mereka semakin menua.

Ketika kita meraih kesuksesan, ingatlah bahwa di baliknya ada doa dan harapan mereka yang tak pernah putus. Tanpa dukungan dan restu mereka, pencapaian itu akan terasa kosong. Mereka adalah akar kehidupan kita, yang memberi kita kekuatan dan semangat untuk terus melangkah.

Cobalah sejenak untuk menatap wajah orang tuamu. Rasakan setiap kerutan yang menghiasi dahi mereka, setiap garis yang terbentuk adalah pengingat dari perjalanan panjang yang telah mereka lalui demi kita. Rambut yang memutih dan langkah yang semakin lambat adalah tanda cinta mereka yang abadi, meskipun waktu terus berlalu.

Seorang ibu bisa merawat tujuh anaknya dengan penuh kasih sayang, tetapi tujuh anak belum tentu bisa memberikan kebahagiaan yang sama untuk satu ibu. Seorang ayah yang berjuang keras demi keluarganya kadang tidak mendapatkan perhatian yang layak ketika masa tuanya tiba. Kita sering kali terlena dan lupa bahwa mereka pun ingin merasakan cinta dan penghargaan dari kita.

Sudahkah kita berusaha membuat mereka tersenyum hari ini? Apakah kita telah meluangkan waktu untuk mendengarkan cerita mereka, untuk menunjukkan betapa kita mencintai dan menghargai mereka? Kita mungkin tidak akan pernah bisa membalas semua pengorbanan mereka, tetapi kita memiliki kesempatan untuk memberikan cinta dan kebahagiaan sebagai ungkapan syukur.

Hargailah setiap detik yang kita miliki bersama mereka, karena di dalam senyuman dan pelukan mereka, terdapat kebahagiaan yang tak ternilai. Cintailah dan hormati orang tuamu, karena di dalam doa dan harapan mereka, terletak kunci keberkahan dan makna sejati dalam hidup kita.

Mudah2n kita semua selalu sehat...sukses
Dijauhkan dari segala mara bahaya amiin













‌g


‌getables









Jika istrimu sedang hamil itu artinya diasedang berjuang menghadapi hormonkehamilannya sendiri..Tidak bisa dia minta ora...
31/10/2024

Jika istrimu sedang hamil itu artinya dia
sedang berjuang menghadapi hormon
kehamilannya sendiri..
Tidak bisa dia minta orang lain untuk ikut
merasakan apa yg sedang dia rasakan.
Pagi kepala berat,pusing,mual,kaki tangan
dingin, jantung berdegup lebih
kencang,malam insomnia, pinggang rasa
mau patah,kaki ngilu kadang kram, kebelet
pip terus,emosi yg TDK stabil,sampai dia
mungkin sering menangis sendiri tanpa
kamu tau..
Tapi dibalik semua keadaan yg dia
rasakan,bukankah pekerjaan rumahnya
selalu beres ?
Memasak,mencuci,setrika,beberes, ngurus
hewan peliharaan (jika punya),ngurus anak
yg lain, hingga mengurus keperluan
pribadimu.
Bukankah tetap dilakukan meski badannya
ingin bermalas malasan dan bersantai ?
Ketika dia merengek atau mengomel itu
bukan berati dia mengeluh,bukan p**a dia
mendramatisir keadaan dia hny ingin
memberi tahumu ttg apa yg dia rasakan
meski itu TDK bisa dia bagi..
Sungguh bukan saja menghadapi proses
persalinan SJ yg sulit atau sakit,tapi
berperang dengan hormon selama
kehamilan itu sgt membutuhkan dukungan
juga pengertian..
Sehat terus bahagia terus untuk seluruh
mommil dimanapun berasa,tetap semangat
yaa karena kalian istimewaistimewa ❤

Mudah2n kita semua selalu sehat...sukses
Dijauhkan dari segala mara bahaya amiin













‌g


‌getables









Address

Jalan Tanjung
Tulungagung
66235

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Aksesories Mutiara Lombok posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Videos

Share