Abidullubab Page

Abidullubab Page Sowan Kekasih

14/09/2024

Gerak Jalan Desa Sugiharjo Tuban

1. Kitab TauratKitab taurat diturunkan kepada Nabi Musa 'Alaihissalam (a.s). Taurat diturunkan kepada Nabi Musa pada sek...
14/09/2024

1. Kitab Taurat
Kitab taurat diturunkan kepada Nabi Musa 'Alaihissalam (a.s). Taurat diturunkan kepada Nabi Musa pada sekitar abad 12 sebelum masehi (SM).

Allah SWT mewahyukan Kitab Taurat kepada Nabi Musa guna menyampaikan ajaran tauhid kepada umat dari bangsa Bani Israil. Isi Kitab Taurat menggunakan bahasa Ibrani dan memuat beberapa hukum Allah SWT yang harus dipatuhi oleh umat Nabi Musa.

Nama Kitab Nabi Musa tersebut berasal dari bahasa Ibrani, yaitu torah atau yarah yang secara etimologi memiliki arti "mengajarkan" atau "menunjukkan." Maka itu, Taurat dapat bermakna "ajaran Tuhan" atau "perintah tuhan."

Allah SWT mengutus Nabi Musa AS untuk membebaskan Bani Israil dari penindasan Raja Mesir, Firaun, serta membimbing mereka menuju ajaran tauhid, sebagaimana yang diserukan oleh Nabi Ibrahim.

Salah satu firman Allah SWT yang menyatakan adanya Kitab Taurat, terdapat dalam Al-Quran surah Ali 'Imran ayat 3 sebagai berikut:

نَزَّلَ عَلَيْكَ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَاَنْزَلَ التَّوْرٰىةَ وَالْاِنْجِيْلَۙنَزَّلَ عَلَيْكَ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَاَنْزَلَ التَّوْرٰىةَ وَالْاِنْجِيْلَۙ

Artinya: "Dia menurunkan kepadamu (Nabi Muhammad) Kitab (Al-Qur’an) dengan hak, membenarkan (kitab-kitab) sebelumnya, serta telah menurunkan Taurat dan Injil."

2. Kitab Zabur
Kitab Zabur diturunkan kepada Nabi Daud 'Alaihissalam (a.s). Zabur diturunkan kepada Nabi Daud AS untuk menjadi pedoman dan petunjuk bagi umatnya, terutama bangsa Bani Israil.

Mengutip buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti yang diterbitkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI (2014), Kitab Zabur diturunkan pada abad 10 SM (sebelum Masehi) di Yerusalem.

Isi Kitab Zabur menggunakan bahasa Qibti. Dalam Kitab Zabur, terdapat tuntunan doa dan zikir, nasihat, serta ajaran hikmah. Pada masa Nabi Daud menjadi rasul, syariat yang berlaku masih mengikuti ajaran dalam Kitab Taurat yang diwahyukan kepada Nabi Musa.

Mengenai adanya kitab Zabur, Allah SWT berfirman dalam Al-Quran surah An-Nisa ayat 163 berikut ini:

اِنَّآ اَوْحَيْنَآ اِلَيْكَ كَمَآ اَوْحَيْنَآ اِلٰى نُوْحٍ وَّالنَّبِيّٖنَ مِنْۢ بَعْدِهٖۚ وَاَوْحَيْنَآ اِلٰٓى اِبْرٰهِيْمَ وَاِسْمٰعِيْلَ وَاِسْحٰقَ وَيَعْقُوْبَ وَالْاَسْبَاطِ وَعِيْسٰى وَاَيُّوْبَ وَيُوْنُسَ وَهٰرُوْنَ وَسُلَيْمٰنَ ۚوَاٰتَيْنَا دَاوٗدَ زَبُوْرًاۚ

Artinya: "Sesungguhnya Kami telah mewahyukan kepadamu (Nabi Muhammad) sebagaimana Kami telah mewahyukan kepada Nuh dan nabi-nabi setelahnya. Kami telah mewahyukan p**a kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya‘qub dan keturunan(-nya), Isa, Ayyub, Yunus, Harun, dan Sulaiman. Kami telah memberikan (Kitab) Zabur kepada Daud."

3. Kitab Injil

Kitab Injil diturunkan kepada Nabi Isa 'Alaihissalam. Allah SWT mewahyukan Injil kepada Nabi Isa AS pada awal abad 1 M. Injil diturunkan di Yerusalem dan ditulis dengan bahasa Suryani. Kitab ini menjadi pegangan bagi kaum Nasrani, pengikut Nabi Isa AS.

Kandungannya adalah mengenai perintah untuk percaya kepada Allah SWT serta menghapus beberapa hukum yang ada di kitab Taurat karena tidak sesuai dengan kondisi umat pada zaman Nabi Isa menjadi rasul.

Mengenai Kitab Nabi Isa ini, di dalam Al-Quran surah Maryam ayat 30, Allah SWT berfirman:

قَالَ إِنِّي عَبْدُ اللَّهِ آتَانِيَ الْكِتَابَ وَجَعَلَنِي نَبِيًّا

Artinya: "Berkata Isa: 'Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi'."

4. Al-Quran
Di antara kitab-kitab Allah SWT, Al-Quran turun yang paling terakhir. Al-Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam (SAW) secara berangsur-angsur sejak beliau berusia 40 tahun. Masa turunnya Al-Quran pada abad ke-7 M, sekitar tahun 610-632 M.

Nabi Muhammad SAW merupakan nabi sekaligus rasul yang terakhir. Maka, tidak ada lagi nabi dan rasul setelah Nabi Muhammad SAW, sekaligus tidak ada lagi kitab Allah berikutnya seusai Al-Quran turun.

Isi Al-Quran tidak hanya menguatkan ajaran nabi-nabi sebelumnya, tetapi juga menghapuskan sebagian ajaran atau syariat dalam Taurat, Zabur, dan Injil lantaran tidak sesuai dengan zaman.

Dengan kata lain, Al-Quran juga bisa disebut sebagai penyempurna dan pembenar bagi kitab-kitab Allah yang sudah ada sebelumnya.

Melalui surah Al-Baqarah ayat 185, Allah SWT berfirman:

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ

Artinya: "Di bulan Ramadhan, di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil).....".

Dalil Al-Quran sebagai penyempurna kitab sebelumnya juga terdapat dalam firman Allah SWT di Surat Al-Maidah ayat 48 sebagai berikut:

وَاَنْزَلْنَآ اِلَيْكَ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ الْكِتٰبِ وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ وَلَا تَتَّبِعْ اَهْوَاۤءَهُمْ عَمَّا جَاۤءَكَ مِنَ الْحَقِّۗ لِكُلٍّ جَعَلْنَا مِنْكُمْ شِرْعَةً وَّمِنْهَاجًا ۗوَلَوْ شَاۤءَ اللّٰهُ لَجَعَلَكُمْ اُمَّةً وَّاحِدَةً وَّلٰكِنْ لِّيَبْلُوَكُمْ فِيْ مَآ اٰتٰىكُمْ فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرٰتِۗ اِلَى اللّٰهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيْعًا فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ فِيْهِ تَخْتَلِفُوْنَۙ

Syariat Mengajarkan Kita Untuk Membenah diriThoriqoh Mengajarkan Kita Untuk Mengenali diriHaqiqot Mengajarkan Kita Untuk...
01/09/2024

Syariat Mengajarkan Kita Untuk Membenah diri
Thoriqoh Mengajarkan Kita Untuk Mengenali diri
Haqiqot Mengajarkan Kita Untuk Berserah Diri
dan Ma'arifat Mengajarkan Kita Untuk Mengenali Sejatinya Diri

Syariat Di kerjakan Oleh Tubuh
Thoriqoh Di Kerjakan Oleh Hati
Haqiqot di kerjakan Oleh Jiwa
dan ma'rifat di kerjakan oleh rasa

Orang Yang beribadah dengan maqom syariat Maka Ia Menyembah Kekosongan
Orang Yang Beribadah dengan Maqom Thoriqoh Maka Ia Aka Mengenali siapa yang ia sembah
Orang yang beribadah dengan maqom haqiqot maka ia akan sampai kepada yang di sembah
dan Orang yang Beribadah dengan Maqom Ma'rifat maka tidak ada lagi penghalang antara penyembah dan yang di sembah

Take From Achmad Khotibul Umam




Sorotan

آداب المرأة مع زوجها: دوام الحياء منه، وقلة المماراة له، ولزوم الطاعة لأمره، والسكون عند كلامه، والحفظ له في غيبته، وترك...
10/08/2024

آداب المرأة مع زوجها: دوام الحياء منه، وقلة المماراة له، ولزوم الطاعة لأمره، والسكون عند كلامه، والحفظ له في غيبته، وترك الخيانة في ماله، وطيب الرائحة، وتعهد الفم ونظافة الثوب، وإظهار القناعة، واستعمال الشفقة، ودوام الزينة، وإكرام أهله وقرابته، ورؤية حاله بالفضل، وقبول فعله بالشكر، وإظهار الحب له عند القرب منه، وإظهار السرور عند الرؤية له

Artinya: “Adab istri terhadap suami, yakni: selalu merasa malu, tidak banyak mendebat, senantiasa taat atas perintahnya, diam ketika suami sedang berbicara, menjaga kehormatan suami ketika ia sedang pergi, tidak berkiahanat dalam menjaga harta suami, menjaga badan tetap berbau harum, mulut berbau harum dan berpakaian bersih, menampakkan qana’ah, menampilkan sikap belas kasih, selalu berhias, memuliakan kerabat dan keluarga suami, melihat kenyataan suami dengan keutamaan, menerima hasil kerja suami dengan rasa syukur, menampakkan rasa cinta kepada suami kala berada di dekatnya, menampakkan rasa gembira di kala melihat suami.”

Al-Adab fid Din dalam Majmu'ah Rasail al-Imam al-Ghazali (Kairo, Al-Maktabah At-Taufiqiyyah, halaman 442)

Ingatkah terakhir kali kamu dimintai tolong atau bahkan disuruh? Untuk sekali dua kali mungkin tak apa. Namun akan datan...
31/07/2024

Ingatkah terakhir kali kamu dimintai tolong atau bahkan disuruh? Untuk sekali dua kali mungkin tak apa. Namun akan datang suatu ketika, ada rasa semacam dimanfaatkan oleh orang yang sama. Ga enakan memang perasaan yang wajib dimiliki. Dan hal inilah yang sering digunakan sebagai tameng untuk membenarkan/mengiyakan permintaan orang terhadapmu.

Problem utamanya bukan pada penyisipan kata tolong. Kata tolong adalah seni. Akan tetapi bagaimana jika kata tolong ini digunakan bukan sebagai bentuk peduli melainkan sebagai alat baginya untuk menyuruhmu melakukan sesuatu. Tentu hal ini sudah berbeda.

Lantas kapankah dapat diketahui sebenarnya sedang bermanfaat atau dimanfaatkan. Sesuai judul di tulisan ini. Dua kondisi ini seolah sangat mudah terpisahkan dengan garis pembeda di tengahnya. Dalam kehidupan sehari-hari kita bingung kemanakah garis pembeda bisa diletakkan di antara keabu-abuan bermanfaat dan dimanfaatkan.

Seseorang yang memikiki empati. Dia mampu memproyeksikan seberapa berat dan daruratnya hingga ia butuh bantuan orang lain. Dia akan menempatkan posisimu di posisinya terlebih dahulu. Jika kamu berhadapan dengan orang seperti ini, selamat. Kamu memiliki potensi untuk tidak dimanfaatkan.

Artinya dia memiliki rasa respect (hormat) terhadap orang di sekitarnya. Dia akan selalu memberikan timbal balik setara dan bahkan lebih daripada yang kamu bayangkan. Dan balasan itu tak selalu berupa harta benda, bisa p**a jasa dan kesempatan. Sesuatu akan berbalik salah, apabila kamu mengharapkan balasan dari orang yang sudah kamu bantu. Itikad peminta tolong jauh lebih penting daripada seberapa penting dirimu menganggap dirimu penting. Itikad baik ini adalah sinyal, hal inilah yang pantas untuk kamu perhatikan.

Lain halnya dengan orang yang akan memanfaatkan mu. Dia takkan pernah peduli atas bagaimana dirimu. Sanggupkah? Beratkah? Ada waktukah?. Percayalah orang tipe yang satu ini takkan peduli terhadap apa yang sedang terjadi padamu. Yang dia tahu hanya satu. Dia mendapatkan apa yang dia mau darimu. Beberapa orang di dekatnya mungkin akan terlena dengan pemberian balasan harta benda. Sebuah kondisi yang sama dengan orang baik di kondisi yang pertama. Akan tetapi yang perlu kamu perhatikan adalah itikadnya. Apakah dia berniat “membayarmu”? Jika iya, maka dia hanya memanfaatkanmu.

Berdasarkan dua kondisi di atas, dapat diambil sebuah kunci utama pembedanya yakni respect. Bentuk respect bukan seberapa banyak uang/harta/benda yang orang berikan padamu. Bukan p**a kata-kata manis. Akan tetapi seberapa kuat ia “ikut” berkorban untukmu. Meski suatu balasan itu begitu kecil bagimu, bisa saja apa yang ia berikan sebenarnya merupakan hasil susah payah dan bisa p**a ia membutuhkannya, sebenarnya. Dan yang terpenting, bukan bendanya/jasanya tapi itikadnya.

Cara menghadapi orang yang berusaha memanfaatkan.

1. Apabila dimintai tolong, lakukan sebisamu sekali dua kali (jika memang tidak berat). Berikan hal lebih. Supaya bisa lepas dari jeratannya.
2. Cukup bilang tidak bisa untuk melakukannya. Murni karena tidak bisa.
3. Pertamanya halus dulu dengan alasan. Selanjutnya ya sudah bodoamat dengan bilang tidak saja.
4. Jangan pernah minta maaf setiap kali menolak permintaan itu. Menolak adalah hakmu.
5. Lingkupi dengan lingkungan yang bukan dia. Ke-toxic-an dapat menular, tapi ia juga dapat dihindari. Dan wajib dihindari.
6. Jangan merasa bersalah.
7. Jangan pernah berharap dihormati orang. Dihormati orang adalah bentuk “sinyal” saja. Bukan goal mu.

Begitulah perbedaan antara bermanfaat dan dimanfaatkan. Respect, rasa peduli dan hormat merupakan kunci penembus segala macam hal. Kamu bisa menggunakannya untuk agendamu sendiri. Bisa p**a untuk berbuat baik ke orang sekitar. Jangan menjadi tidak toxic karena tidak ingin diperlakukan toxic. Jadilah baik karena bukankah nyaman jika saling baik. Manusia selalu membutuhkan manusia yang lain. Entsh se introvert apapun orang itu.

20 Peristiwa Penting Yang Terjadi Pada Bulan Muharrom Sebagian peristiwa tersebut tersimpan rapi pada kitab klasik umat ...
29/07/2024

20 Peristiwa Penting Yang Terjadi Pada Bulan Muharrom
Sebagian peristiwa tersebut tersimpan rapi pada kitab klasik umat Islam, Kitab I’anah at-Thalibin, II/267.

1. Diciptakannya Nabi Adam as di surga.
2. Diterimanya taubat Nabi Adam as
3. Naik dan sejajarnya perahu Nabi Nuh as dengan bukit Judi setelah banjir besar, serta turunnya ke muka bumi setelah banjir bandang
4. Dikeluarkannya Nabi Yunus as dari perut ikan paus
5. Diterimanya taubat umat Nabi Yunus as
6. Dilahirkannya Nabi Ibrahim as
7. Selamatnya Nabi Ibrahim as dari api yang membakarnya oleh Raja Namrud
8.Dikeluarkannya Nabi Yusuf as dari sumur setelah diceburkan saudara-saudaranya
9.Dipertemukannya Nabi Yusuf as dengan keluarganya kembali
10. Disembuhkannya penglihatan Nabi Ya’qub as
11.Dibukanya (dihilangkan) ‘madlorot’ yang mendera Nabi Ayyub as
12 Diampuninya Nabi Daud as
13.Terbelahnya laut merah untuk Nabi Musa setelah dikejar Fir’aun
14.Tenggelamnya Fir’aun di dasar laut merah saat mengejar Nabi Musa as
15.Dilahirkannya Nabi Isa as
16. Diangkatnya Nabi Isa ke langit
17. Dibolak-balikannya tubuh ashabul Kahfi (para pemuda Bani Israil yang bersembunyi di dalam gua)
18. Diciptakannya ruh Nabi Muhammad saw
19. Dikandungnya Nabi Muhammad saw di rahim Ibunda Aminah ra
20. Wafatnya (syahid) cucu Nabi Muhammad saw Sayyiduna Husein ra

Semua Orang
Sorotan Dunia
Sorotan
Sorotan Rakyat

Sedikit - Sedikit Harus Bermanfaat
15/07/2024

Sedikit - Sedikit Harus Bermanfaat

Perbedaan Utama antara Kalender Hijriah dan Masehi   1. Dasar perhitungan    Kalender Hijriah: Berdasarkan peredaran bul...
08/07/2024

Perbedaan Utama antara Kalender Hijriah dan Masehi
1. Dasar perhitungan Kalender Hijriah: Berdasarkan peredaran bulan mengelilingi bumi (siklus sinodik Bulan). Kalender Masehi: Berdasarkan peredaran bumi mengelilingi matahari (siklus tropis Matahari).
2. Durasi tahun Kalender Hijriah: Satu tahun memiliki 354 atau 355 hari, dengan tahun kabisat untuk menyesuaikan siklus bulan. Kalender Masehi: Satu tahun memiliki 365 hari atau 366 hari pada tahun kabisat.
3. Penanda awal bulan Kalender Hijriah: Awal bulan ditandai dengan ketampakan hilal. Kalender Masehi: Tidak memiliki penanda khusus untuk awal bulan.
4. Penyesuaian kalender Kalender Hijriah: Menggunakan tahun kabisat untuk mengkompensasi kelebihan dalam siklus sinodik bulan. Kalender Masehi: Menggunakan sistem tahun kabisat untuk mengkompensasi kekurangan dalam siklus tropis matahari.

Sumber: https://www.nu.or.id/nasional/mengenal-perbedaan-dasar-perhitungan-kalender-hijriah-dan-masehi-nTv3K

___
Download NU Online Super App, aplikasi keislaman terlengkap! https://nu.or.id/superapp (Android/iOS)

Mayoran adalah istilah yang digunakan oleh para santri untuk menunjukkan satu kegiatan makan bersama-sama dalam satu wad...
07/07/2024

Mayoran adalah istilah yang digunakan oleh para santri untuk menunjukkan satu kegiatan makan bersama-sama dalam satu wadah besar. Wadah itu bisa berupa pelepah daun pisang (seperti gambar di atas) bisa juga dengan nampan atau baki. Nampan atau baki merupakan salah satu wadah yang biasa digunakan untuk menyajikan makanan atau minuman, biasanya terbuat dari kayu, plastik, logam, atau bahan lainnya. Adapun bentuknya bisa bulat, atau persegi. Jika persegi kadang ada yang bertelinga di sisi kanan dan kiri sebagai pegangan tangan. Sebagian masyarakat menyebut nampan sebagai talam, dulang atau tapsi. Karena itulah mayoran di sebagian pesantren disebut dengan istilah nampanan atau tapsinan. Yakni makan bersama-sama dengan satu nampan atau tapsi sebagai piring besarnya. Pada dasarnya mayoran merupakan ekspresi rasa syukur kepada Allah atas nikmatnya yang tidak pernah putus. Mayoran oleh para santri adalah momen spesial yang sengaja diadakan untuk merayakan sebuah keberhasilan. Seperti ketika khatam dari satu pengajian kitab tertentu, atau hatam Al-Qur'an, atau lulus ujian kitab, atau sekedar bersyukur atas nikmat sehat dan berkumpul bersama sahabat dan teman-teman. Tentang menu masakan sangatlah fariatif, tergantung kesepakatan bersama. Tidak harus mewah, tetapi tidak boleh meninggalkan sambel yang pedas dan harus disajikan dalam keadaan panas. Konsep makan bersama dalam satu piring besar ini tidak hanya ada di pesantren saja, tetapi juga hidup dilingkungan masyarakat Arab. Bahkan di beberapa restoran Arab menyediakan model hidangan nampanan seperti ini. Tentunya dengan menu yang juga khas arab dengan nasi kebuli kambing atau nasi mandhi, nasi kabsah dan lain sebagainya. Tradisi makan bersama dengan banyak tangan dalam satu piring besar ini sesungguhnya merupakan ajaran Rasulullah. Dalam sebuah hadits yang datang dari sahabat Wahsyi bin Harb dan diriwayatkan oleh Abu Dawud disebutkan:
عن وحشي بن حرب رضي الله عنه أن أصحاب رسول الله صلى الله عليه وسلم قالوا: يا رسول الله إنا نأكل ولا نشبع ؟ قال: فلعلكم تفترقون قالوا: نعم قال فاجتمعوا على طعامكم واذكروا اسم الله يبارك لكم فيه رواه أبو داود Bahwasannya para sahabat bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, "(Mengapa) kita makan tetapi tidak kenyang?" Rasulullah balik bertanya, "Apakah kalian makan sendiri-sendiri?" Mereka menjawab, "Ya (kami makan sendiri-sendiri)". Rasulullah pun menjawab, "Makanlah kalian bersama-sama dan bacalah basmalah, maka Allah akan memberikan berkah kepada kalian semua." (HR. Abu Dawud) Demikianlah anjuran Rasulullah dipegang teguh oleh para sahabat dan keluarganya. Hingga kini para habaib dan kiai di pesantren yang tidak mau makan sehingga datang satu teman untuk makan bersama. Karena makan sendirian bagi mereka adalah sebuah aib yang harus dihindarkan sebagaimana Rasulullah tidak pernah melakukannya وقال أنس رضى الله عنه كان رسول الله صلى الله عليه وسلم لا يأكل وحده وقال صلى الله عليه وسلم خير الطعام ماكثرت عليه الأيدى Sahabat Anas radliyallahu 'anh berkata bahwasannya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak pernah makan sendirian. Rasulullah juga pernah bersabda bahwa sebaik-baik makanan adalah yang dimakan banyak tangan.

Sumber: https://nu.or.id/syariah/mayoran-ajaran-rasulullah-satu-nampan-banyak-tangan-bgYf4

___
Download NU Online Super App, aplikasi keislaman terlengkap! https://nu.or.id/superapp (Android/iOS)

Terimakasih Sudah Hadir Menjadi Kado Ter Indahاَللَّهُمَّ اجْعَلْ أَوْلَادَنَا أَوْلَادًا صَالِحِيْنَ حَافِظِيْنَ لِلْقُ...
01/07/2024

Terimakasih Sudah Hadir Menjadi Kado Ter Indah

اَللَّهُمَّ اجْعَلْ أَوْلَادَنَا أَوْلَادًا صَالِحِيْنَ حَافِظِيْنَ لِلْقُرْآنِ وَالسُّنَّةِ فُقَهَاءَ فِى الدِّيْنِ مُبَارَكًا حَيَاتُهُمْ فِى الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ

رَبَّنَا وَاجْعَلْنَا مُسْلِمَيْنِ لَكَ وَمِنْ ذُرِّيَّتِنَا أُمَّةً مُسْلِمَةً لَكَ وَأَرِنَا مَنَاسِكَنَا وَتُبْ عَلَيْنَا ۖ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ

Hikmah Ahli Ibadah Bodoh versus Orang Tidur BerilmuDalam sebuah Hadist dikisahkan bahwa suatu tempo Nabi shallallâhu ‘al...
10/06/2024

Hikmah Ahli Ibadah Bodoh versus Orang Tidur Berilmu
Dalam sebuah Hadist dikisahkan bahwa suatu tempo Nabi shallallâhu ‘alaihi wasallam mendatangi pintu masjid, di situ beliau melihat setan berada di sisi pintu masjid. Kemudian Nabi SAW bertanya, "Wahai Iblis apa yang sedang kamu lakukan di sini?" Maka Setan itu menjawab, "Saya hendak masuk masjid dan akan merusak shalat orang yang sedang shalat ini, tetapi saya takut pada seorang lelaki yang tengah tidur ini." Lalu Nabi SAW berkata, "Wahai Iblis, kenapa kamu bukannya takut pada orang yang sedang shalat, padahal dia dalam keadaan ibadah dan bermunajat pada Tuhannya, dan justru takut pada orang yang sedang tidur, padahal ia dalam posisi tidak sadar?" Iblis pun menjawab, "Orang yang sedang shalat ini bodoh, mengganggu shalatnya begitu mudah. Akan tetapi orang yang sedang tidur ini orang alim (pandai)." Dari Ibnu Abbas radliyallâhu ‘anh, Nabi SAW bersabda, "Nabi Sulaiman pernah diberi pilihan antara memilih ilmu dan kekuasaan, lalu beliau memilih ilmu. Selanjutnya, Nabi Sulaiman diberi ilmu sekaligus kekuasaan. Bersumber dari Abi Hurairoh radliyallâhu ‘anh, Nabi Muhammad shallallâhu ‘alaihi wasallam bersabda, "Barangsiapa pergi menuntut ilmu maka Allah akan menunjukkannya jalan menuju surga. Sesungguhnya orang alim senantiasa dimintakan ampunan untuknya oleh makhluk yang berada di langit maupun di bumi, hingga dimintakan ampun oleh ikan-ikan di laut. Sesungguhnya ulama adalah pewaris para Nabi." Hadits di atas menyiratkan betapa agama Islam begitu memuliakan, mengutamakan, dan menghargai orang yang berilmu pengetahuan. Bahkan melebihi keutamaanya orang yang ahli ibadah tapi bodoh. Menjadi jelas p**a bahwa dalam agama Islam, menuntut ilmu dan mengembangkan budaya ilmiah itu termasuk bagian dari ibadah, juga merupakan tuntutan agama. Jadi tidak semata desakan kebutuhan zaman atau tuntutan dari institusi negara an sich. Itulah kunci mengapa dahulu pada masa kegemilangan peradaban Islam, banyak lahir ilmuan-ilmuan besar Muslim yang sumbangsihnya telah diakui dunia dalam banyak cabang keilmuan. Mereka menekuni disiplin keilmuan atas motif ajaran Islam, bukan tuntutan negara (daulah) waktu itu. Begitu peduli dan perhatiannya agama Islam akan pentingnya ilmu pengetahuan, banyak p**a ayat Al-Qur'an memberi dorongan dan motivasi agar seseorang mencintai ilmu, di antaranya ayat itu, "Samakah antara orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" (QS. Al-zumar: 9). Tak hanya itu, Al-Qur'an sendiri mengajarkan umat manusia berdoa kepada Tuhannya agar senantiasa ditambahkan ilmu pengetahuan, "Dan katakanlah, Ya Tuhanku, tambahkanlah pengetahuan kepadaku". Di ayat lain Allah juga berfirman, "Allah akan meninggikan orang-orang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat" (Al-Mujaadalah: 11). Berjibunnya apresiasi, penghargaan dan dorongan yang bersumber baik dari al-Qur'an ataupun Sunnah Nabi sebagaimana di atas seyogianya membuat kaum muslim pada saat ini khususnya yang masih berstatus mahasiswa, pelajar dan santri bisa lebih giat dan tekun lagi dalam mempelajari suatu ilmu dan mengembangkan tradisi ilmiah. Pun menyadarkan bahwa menurut pandangan Islam kegiatan dan aktivitas belajar dan menuntut ilmu baik di lembaga pendidikan formal atau nonformal yang ditempuh oleh seorang Muslim orientasinya tidak melulu mengejar ijazah, gelar dan jabatan tertentu, melainkan perlu diinsyafi p**a bahwa belajar itu merupakan kewajiban tiap muslim dalam upaya mentaati perintah agama. Wallahu a'lam M Haromain, pengajar di Pondok Pesantren Nurun ala Nur Wonosobo; penulis lepas, bergiat di Forum Intlektual Santri Temanggung.

Sumber: https://nu.or.id/hikmah/ahli-ibadah-bodoh-versus-orang-tidur-berilmu-CpX4g

___
Download NU Online Super App, aplikasi keislaman terlengkap! https://nu.or.id/superapp (Android/iOS)

BHS Atlas


فَمَا النَّاسُ اِلاَّ وَاحـِدٌ مِنْ ثَلاَثَةٍ ۞ شَرِيْفٌ وَمَشْرُوْفٌ وَمِثْلٌ مُقَاوِمُ فَاَمَّا الَّذِىْ فَوْقِىْ فَأَ...
02/06/2024

فَمَا النَّاسُ اِلاَّ وَاحـِدٌ مِنْ ثَلاَثَةٍ ۞ شَرِيْفٌ وَمَشْرُوْفٌ وَمِثْلٌ مُقَاوِمُ
فَاَمَّا الَّذِىْ فَوْقِىْ فَأَعْرِفُ قَــدْرَهُ ۞ وَاَتْبَــعُ فِيْهِ الْحَــقَّ وَالْحَــقُّ لاَزِمُ
فَاَمَّا الَّذِىْ مِثْلِى فَاِنْ زَلَّ اَوْهَفَـــا ۞ تَفَضَّـلْتُ اِنَّ الْفَضْـلَ بِالْفَخْرِحَــــاكِمُ
فَاَمَّا الَّذِىْ دُوْنِىْ فَاَحْلَمُ دَائِبًـــــــا ۞ أَصُوْنُ بِهِ عِرْضِى وَاِنْ لاَمَ لاَئِمُ

ORA ONO MANUNGSO IKU WUJUD PERKORO
KEJOBO SIFAT SIJI SAKING TELUNG PERKORO
DENE WONG SAK DUWURE AKU WERUH DERAJATE
LAN AKU MANUT HAKE MERGO HAK BARANG MESTI
DENE WONG SAK PADAKU LAMUN WONG IKU KELIRU
PODO UGO IKU WONG KELUPUTAN MARANG AKU
MONGKO AKU AWEH KENUGRAHAN MARANG KANG SALAH
KERONO KENUGRAHAN NGUNGKULI SIFAT BUNGAH
DENE WONG SAK NGISORKU AKU SABAR BIYOSO
NGEREKSO KEWIRANGAN NAJAN AKU DEN WODO

berat


Sorotan Rakyat

Pernahkan kita perhatikan Pohon Kelapa? Pernah makan buahnya? Ataukah paling tidak pernah makan di Rumah Makan Padang? S...
31/05/2024

Pernahkan kita perhatikan Pohon Kelapa? Pernah makan buahnya? Ataukah paling tidak pernah makan di Rumah Makan Padang? Santan adalah salah satu hasil dari Buah Kelapa. Es Kepala muda adalah salah satu minuman favorit hampir semua rakyat Indonesia. Sapu Lidi, Pohonnya bisa menjadi bangunan rumah. Daun Mudanya bisa dipake membuat Ketupat dan masih banyak lagi.
Filosofi Kelapa saya menyebutnya. Jadilah diri kita seperti Kelapa, mulai dari Daun, Pohon, Buah, Manggar dan hampir semuanya bermanfaat bagi orang lain. Bahkan Air Kelapa berkasiat untuk menyembuhkan beberapa penyakit terutama masalah keracunan.

Kelapa adalah salah satu pohon yang tidak akan berhenti berbuah ketika masanya telah tiba. Pohon ini juga bandel dan tahan banting hidup disegala kondisi. Air Hujan Cukup, Kurang, daerah tandus, kering dan masih banyak lagi. Pohon Kelapa sanggup melaluinya
Diri kita setidaknya bisa mengambil hikmah dari kelapa ini. Hidup disegala kondisi dan tantangan. Tahan banting disetiap musim dan selalu menjadi harapan bagi orang2 disekitarnya. Bahkan yang namanya Kelapa Kopyor (kelapa gagal berbuah sempurna) adalah salah satu minuman favorit di beberapa resto2 di Indonesia. Ini menunjukkan betapa kelapa bisa memanfaatkan kelemahan menjadi sebuah kelebihan.

Sebaik - Baik nya Makhluk Adalah Saling Memberi Manfaat Kepada Makhluk Lain

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ ...
28/05/2024

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللهُ فِيْ ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ: اَلْإِمَامُ الْعَادِلُ، وَشَابٌّ نَشَأَ بِعِبَادَةِ اللهِ ، وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْـمَسَاجِدِ ، وَرَجُلَانِ تَحَابَّا فِي اللهِ اِجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ ، وَرَجُلٌ دَعَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ ، فَقَالَ : إِنِّيْ أَخَافُ اللهَ ، وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَأَخْفَاهَا حَتَّى لَا تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِيْنُهُ ، وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam , Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tujuh golongan yang dinaungi Allâh dalam naungan-Nya pada hari dimana tidak ada naungan kecuali naungan-Nya: (1) Imam yang adil, (2) seorang pemuda yang tumbuh dewasa dalam beribadah kepada Allâh, (3) seorang yang hatinya bergantung ke masjid, (4) dua orang yang saling mencintai di jalan Allâh, keduanya berkumpul karena-Nya dan berpisah karena-Nya, (5) seorang laki-laki yang diajak berzina oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan lagi cantik, lalu ia berkata, ‘Sesungguhnya aku takut kepada Allâh.’ Dan (6) seseorang yang bershadaqah dengan satu shadaqah lalu ia menyembunyikannya sehingga tangan kirinya tidak tahu apa yang diinfaqkan tangan kanannya, serta (7) seseorang yang berdzikir kepada Allâh dalam keadaan sepi lalu ia meneteskan air matanya.”
Referensi :

Hadits ini shahih, diriwayatkan oleh:

Al-Bukhari (no. 660, 1423, 6479, 6806),
Muslim (no. 1031 (91)),
Malik dalam al-Muwaththa’ di Kitâbusy Syi’ar bab Mâ Jâ-a fil Muttabi’iin fillâh (hlm. 725-726, no. 14),
Ahmad (II/439),
At-Tirmidzi (no. 2391),
An-Nasa-i (VIII/222-223),
Ibnu Khuzaimah (no. 358),
Ath-Thahawi dalam Musykilul Âtsâr (no. 5846, 5847), dan
Al-Baihaqi dalam Sunannya (IV/190, VIII/162).

Sorotan

Diskusi Dengan Salah Satu Mahasiswa Semester akhir UIN MALANGAfif Muhammad tentang Padangan Islam terkait meyaqini pada ...
20/05/2024

Diskusi Dengan Salah Satu Mahasiswa Semester akhir UIN MALANG
Afif Muhammad
tentang Padangan Islam terkait meyaqini pada hari baik hari buruk lalu saya ambil pendapat dari tulisan K. Abdul Wahab Ahmad
berat
Sorotan

Bagaimanakah perhitungan baik-buruk semacam ini bila dilihat dari kacamata tauhid? Apakah hal semacam ini berkonsekuensi pada kesyirikan (penyekutuan Allah) ataukah tidak? Dalam hal ini, para ulama berbeda pendapat. Namun pendapat yang kuat adalah penjelasan Imam Syafi’i sebagaimana dinukil Syekh Burhanuddin bin Firkah berikut: إِن كَانَ المنجم يَقُول ويعتقد أَن لَا يُؤثر إِلَّا الله لَكِن أجْرى الله تَعَالَى الْعَادة بِأَنَّهُ يَقع كَذَا عِنْد كَذَا والمؤثر هُوَ الله فَهَذَا عندى لَا بَأْس بِهِ وَحَيْثُ جَاءَ الذَّم ينبغى أَن يحمل على من يعْتَقد تَأْثِير النُّجُوم وَغَيرهَا من الْمَخْلُوقَات انْتهى “Apabila ahli nujum itu berkata dan meyakini bahwasanya tidak ada yang dapat memberi pengaruh [baik-buruk] selain Allah, hanya saja Allah menjadikan kebiasaan bahwa terjadi hal tertentu di waktu tertentu sedangkan yang dapat memberi pengaruh hanyalah Allah semata, maka ini menurutku tak mengapa. Celaan yang ada terhadap hal ini seyogyanya dibawakan dalam konteks apabila diyakini bahwa bintang-bintang itu atau makhluk lainnya bisa memberikan pengaruh [baik-buruk].” (Tajuddin as-Subki, Thabaqât as-Syâfi’iyah al-Kubrâ, juz II, halaman 102) Sebagian ulama lain, di antaranya adalah Syekh Kamaluddin bin Zamlakani, mengharamkan hal ini secara mutlak sebab memang sepintas menuju pada kesyirikan. Perhitungan waktu baik-buruk ini biasanya diyakini sebagai ramalan yang pasti terjadi di masyarakat sehingga seolah meyakini bahwa bintang-bintang, atau tanda-tanda apapun dapat memberikan pengaruh baik atau buruk dengan sendirinya. Hal seperti ini jelas kesyirikan. Namun, menurut analisis Imam as-Subki, pandangan menggeneralisir semacam ini tidak tepat. Beliau menyangka bahwa Syekh Kamaluddin bin Zamlakani tidak membaca uraian Imam Syafi’i yang memperincinya sebagaimana di atas. (Tajuddin as-Subki, Thabaqât as-Syâfi’iyah al-Kubrâ, juz II, halaman 102) Hanya saja, harus diakui bahwa praktek semacam ini beresiko pada ketergelinciran dalam hal aqidah. Para ahli nujum, yang biasanya merumuskan perhitungan seperti ini, banyak yang tidak paham soal aqidah sehingga para ulama senantiasa memperingatkan agar tidak mendatangi atau mempercayai mereka. Syekh Taqiyuddin al-Hishni menjelaskan: المنجم في عرف الناس كهؤلاء الذين يضربون بالرمل فإنهم فسقة ومنهم من يكون سيىء الاعتقاد وهو زنديق كافر وقد صح عن رسول الله صلى الله عليه و سلم أنه قال من أتى عرافا لم تقبل له صلاة أربعين يوما “Para ahli nujum dalam kebiasaan yang ada di masyarakat, seperti orang-orang yang mengundi nasib dengan kerikil, adalah orang-orang fasik. Sebagian mereka ada yang aqidahnya buruk, dia yang demkian adalah zindiq dan kafir. Padahal telah sahih dari Nabi Muhammad ﷺ bahwa beliau bersabda: Siapa yang mendatangi tukang ramal, maka tak diterima shalatnya selama empat puluh hari.” (Taqiyuddin al-Hishni , Kifâyat al-Akhyâr, halaman 138) Dari nukilan di atas dapat dilihat bahwa Syekh Taqiyuddin al-Hishni tidak memutlakkan semua ahli nujum sebagai orang yang pasti salah, namun beliau melihat realita yang ada di masyarakat bahwa sebagian besar dari mereka adalah orang fasik (ahli maksiat) dan sebagian lagi bahkan ada yang aqidahnya bermasalah, seperti yang disinggung Imam Syafi’i di atas. Dengan demikian, maka perlu ketelitian dan kecermatan untuk menjatuhkan vonis syirik atau lain sebagainya kepada masyarakat yang meyakini perhitungan seperti ini. Namun secara garis besar, tindakan semacam ini sebaiknya dijauhi. Wallahu a'lam. Abdul Wahab Ahmad, Wakil Katib PCNU Jember dan Peneliti di Aswaja Center Jembe

Sumber: https://islam.nu.or.id/ilmu-tauhid/apakah-menghitung-hari-baik-buruk-termasuk-syirik-ekqpF

___
Download NU Online Super App, aplikasi keislaman terlengkap! https://nu.or.id/superapp (Android/iOS)

Cangkruk merupakan kebiasaan masyarakat Indonesia sejak dahulu. Cangkruk sendiri memiliki makna kegiatan yang dilakukan ...
13/05/2024

Cangkruk merupakan kebiasaan masyarakat Indonesia sejak dahulu. Cangkruk sendiri memiliki makna kegiatan yang dilakukan orang dewasa atau remaja di suatu tempat untuk berkumpul dan melakukan kegiatan mengisi waktu luang.

Biasanya cangkruk dilakukan di warung kopi, pos keamanan lingkungan (poskamling), teras rumah dan tempat lainnya. Kebiasaan cangkruk sendiri di Daerah Saya juga ada sejak dahulu. Biasanya cangkruk dilakukan orang dewasa dan pemuda sembari minum kopi dan bercengkerama untuk membina pergaulan.

Ketua Salah Satu Organisasi di Kecamatan Tuban Sahabat Rinto menyatakan, cangkruk merupakan budaya umum masyarakat Indonesia dari pelosok desa hingga perkotaan. "Cangkruk sebagai ajang kumpul dan silaturahmi warga," ujarnya kepada Kami.

Dia menuturkan, cangkruk bisa dilakukan diberbagai tempat dan tidak mengenal waktu. Di Tuban budaya cangkruk sudah ada sejak dahulu dan bertahan hingga sekarang.

Lokasi Tuban yang berada di pesisir pantai dan kota perdagangan membuat warganya memiki sifat kebersamaan yang kuat. "Di kawasan lain seperti Jawa Tengah cangkruk disebut ngangkring atau angkringan," terangnya.

Sementara itu, salah satu warga asli Tuban ber KK Lamongan yang kembali tinggal di Tuban, Khotibul Umam mengungkapkan, cangkruk atau nongkrong kini biasa dilakukan kebanyakan orang muda atau dewasa.

"Kebanyakan sekarang cangkruk di warung kopi, kafe atau tempat terbuka lain. Alasan kita cangkruk karena cari teman dan refreshing. Tapi dengan munculnya tempat-tempat nongkrong atau kafe kekinian, cangkruk kini sudah jadi gaya hidup yang menunjang gengsi," bebernya.

Address

Tuban
62319

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Abidullubab Page posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to Abidullubab Page:

Videos

Share


Other Digital creator in Tuban

Show All