
15/01/2025
Kejaksaan Agung (Kejagung) menetapkan Eks Ketua Pengadilan Negeri Surabaya Rudi Suparmono sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap dalam putusan vonis bebas Ronald Tannur, Selasa (14/1/2025).
Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Dirdik Jampidsus) Kejaksaan Agung Abdul Qohar menyebut, Rudi Suparmono dijadikan tersangka setelah ditemukan bukti yang cukup.
“Selanjutnya RS karena ditemukan bukti yang cukup karena Tindak Pidana Korupsi maka RS ditetapkan sebagai tersangka,” kata Qohar dilansir Kompas.com, Rabu (15/1/2025).
Barang bukti yang ditemukan dan disita Kejagung di antaranya adalah satu unit barang bukti elektronik dan sejumlah uang dalam pecahan dolar Amerika Serikat, dolar Singapura, serta Rupiah.
Jika dikonversikan ke rupiah bernilai Rp 21.141.956.000.
Barang bukti itu ditemukan Kejagung dari penggeledahan rumah Rudi di Palembang, Sumatera Selatan pada Selasa (14/1/2025) pagi, sebelum Rudi menjadi tersangka.
Rudi disebut memiliki peran dalam memilih susunan majelis hakim yang akan mengusut perkara penganiayaan kekasih Ronald Tannur, Dini Sera Afrianti hingga meninggal dunia.
Diketahui sebelum surat penetapan susunan majelis hakim diteken, Rudi berkomunikasi dengan makelar kasus Zarof Ricar (ZR) yang kemudian menghubungkannya dengan pengacara Ronald, Lisa Rachmat (LR).
Selanjutnya pada 4 Maret 2024, Zarof sempat menghubungi Rudi untuk menyampaikan bahwa Lisa hendak menemuinya di PN Surabaya.
Rudi dan Lisa pun bertemu di hari yang sama, pengacara Ronald Tannur ini juga langsung diterima Rudi di ruang kerjanya.
Dalam pertemuan itu, Lisa meminta nama majelis hakim dalam sidang perkara Ronald Tannur.
Rudi pun menugaskan Erintuah Damanik (ED) sebagai ketua majelis hakim dengan anggotanya Heru Hanindyo (HH) dan Mangapul (M).
Rudi diduga menerima suap sebesar 43.000 Dolar Singapura (SGD) atau setara Rp511.536.600 yang diserahkan langsung pengacara Ronald, Lisa Rahmat terkait perkara Ronald Tannur.
Selengkapnya di tribunpalu.com