Hati Yang Bercahaya

14/01/2025

14/01/2025

💕💗💕💗💕💗💕💗💕

"Kenapa Bangun Kesiangan? Mungkin Telinga Kamu Dikencingi Setan!"

Pernah dengar cerita dari Rasulullah SAW soal orang yang bangun kesiangan? Suatu hari, beliau mendengar cerita tentang seseorang yang tidur nyenyak sampai pagi tanpa bangun untuk salat malam atau subuh. Lalu, Rasulullah bersabda, “Itulah orang yang kedua telinganya dikencingi setan.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Wah, kok bisa ya? Maksud dari sabda ini sebenarnya adalah peringatan. Ketika seseorang malas bangun untuk ibadah, setan makin senang dan membuatnya terus terlelap. Bahasa "dikencingi setan" menggambarkan betapa seseorang sudah dikuasai rasa malas yang ditanamkan setan.

Jadi, Apa Pelajarannya?
Coba deh, jangan kasih peluang buat setan ganggu kita. Pasang alarm, niatkan diri untuk bangun lebih awal, dan biasakan tidur cukup biar lebih mudah bangun. Kalau kita usahakan, insya Allah akan dimudahkan untuk terhindar dari “kencingan” setan.

Yuk, bangun lebih pagi biar hidup lebih berkah dan produktif! Siap lawan rasa malas?

☝️

12/01/2025

"Pasangan digambarkan sebagai pakaian untuk satu sama lain yang berarti mereka adalah pelindung dan pertahanan satu sama lain melalui tebal dan tipis. Mereka saling memenuhi dan menyembunyikan kekurangan satu sama lain dan menutupi ketidaksempurnaan."

11/01/2025

💕💗💕💗💕💗💕💗💕💗💕💗💕💗💕💗

Saat kita memberi sesuatu kepada orang lain, itu artinya kita sudah rela melepaskan apa yang kita miliki. Jadi, meminta kembali pemberian itu bukan hanya mengurangi nilai pemberian itu sendiri, tapi juga bisa membuat hubungan jadi renggang.

Bayangkan begini, memberi itu kan seharusnya tulus, ya? Ketika kita meminta kembali, kesannya seperti kita nggak benar-benar ikhlas. Dalam sebuah ungkapan, orang yang meminta kembali apa yang sudah ia berikan diibaratkan seperti anjing yang menjilat muntahannya sendiri—sikap yang nggak elok dan bikin malu.

Kenapa? Karena muntahan itu simbol dari sesuatu yang sudah kita buang, sesuatu yang sudah kita lepaskan. Kalau sampai kita mengambilnya kembali, itu berarti kita nggak bisa konsisten dengan keputusan kita. Sama halnya dengan pemberian—kalau sudah diberi, ya selesai, nggak perlu diungkit-ungkit lagi.

Hidup ini lebih indah kalau kita belajar ikhlas, kan? Kalau kita memberi, anggap saja itu sebagai bentuk berbagi kebaikan, tanpa berharap balasan atau mengharapkan sesuatu kembali. Karena sesungguhnya, kebahagiaan sejati justru datang dari memberi, bukan dari menghitung-hitung apa yang sudah kita keluarkan.

11/01/2025

Rumah tangga ‼️

11/01/2025

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Bantu doa ya teman-teman supaya akun ini istiqomah sebarkan kebaikan.