15/08/2024
*Membuka kulkas Dhuha*
Sahabat..!!! Merdeka itu bila engkau telah Mapan (mantaf pada wiridan)
Demen baca Al Qur'an
Doyan baca Dalail
Doyan baca Sholawat Shollallah ala Muhammad
Doyan baca Sholawat khondaq
Doyan baca Istighfar
Doyan baca Ratib Haddad
Doyan infak, meski hanya seperak
Sebab, Kate ane punya teman apasih usia Mapan
Usia mapan..
1. Pada usia 60-an, tempat kerja "mengeluarkan" Anda. Tidak peduli seberapa sukses atau kuatnya Anda selama karier, Anda akan kembali menjadi orang biasa. Jadi, jangan melekat pada pola pikir dan rasa superioritas dari pekerjaan Anda sebelumnya, lepaskan ego Anda, atau Anda bisa kehilangan rasa nyaman!
2. Pada usia 70-an, masyarakat perlahan-lahan "menyingkirkan" Anda. Teman dan kolega yang biasa Anda temui dan bersosialisasi menjadi lebih sedikit, dan hampir tidak ada orang yang mengenali Anda di tempat kerja Anda sebelumnya. Jangan katakan, “Saya dulu…” atau “Saya dulu…” karena generasi muda tidak akan mengenal Anda, dan Anda tidak boleh merasa tidak nyaman karenanya!
3. Pada usia 80-an, keluarga perlahan-lahan "menyingkirkan" Anda. Meskipun Anda memiliki banyak anak dan cucu, sebagian besar waktu Anda akan tinggal bersama pasangan atau sendirian. Ketika anak-anak Anda berkunjung sesekali, itu merupakan ekspresi kasih sayang, jadi jangan salahkan mereka karena mereka jarang datang, karena mereka sibuk dengan kehidupannya sendiri!
4. Pada usia 90-an, Bumi ingin "melenyapkanmu." Beberapa orang yang Anda kenal telah pergi selamanya. Pada titik ini, jangan sedih atau berduka, karena ini adalah jalan hidup, dan semua orang pada akhirnya akan mengikuti jalan ini!
Ingat.
1. Satu-satunya yang tidak akan melenyapkanmu selamanya adalah Tuhan, karena di akhir perjalanan kita di bumi ini kita semua akan kembali kepada-Nya dengan pertanggungjawaban bagaimana kita menjalani hidup kita.
2. Jadi, lebih seringlah bertemu dengan-Nya.
3. Lebih banyak berkomunikasi dengan-Nya.
4. Mentaati perintah-Nya.
5. Pertahankan kehadiran Anda bersama-Nya
Maka dari itu, selagi tubuh kita masih mampu, jalani hidup dengan maksimal. Pertahankan wiridan secara optimal
Semoga bermanfaat.