30/11/2024
KISAH 2 PENGEMIS BUTA
Setiap hari, dua orang pengemis buta ini menunggu di pinggir jalan yang biasa dilewati oleh seorang wanita kaya bernama Ummu Ja'far (atau Ummi Ja'far). Kedua pengemis ini memiliki harapan yang berbeda dalam menerima sedekah dari Ummu Ja'far.
Pengemis pertama adalah seorang yang mengandalkan rezeki dari Allah. Ketika Ummu Ja'far melewatinya, ia memberinya uang senilai 2 dinar.
Untuk pengemis kedua, Ummu Ja'far memberikan adonan roti siap masak dan ayam, selain juga memberikan uang. Pengemis kedua ini tampaknya tidak sepenuhnya mengandalkan rezeki dari Allah, tetapi juga berharap pada kemurahan hati Ummu Ja'far.
Selain memberi bantuan materi, kisah ini juga menggambarkan perbedaan sikap dan niat antara kedua pengemis tersebut dalam meminta-minta. Pengemis pertama meminta dengan pasrah dan berharap pada Allah, sementara pengemis kedua tampak lebih menuntut dan tidak sepenuhnya berserah diri kepada Allah.
Pelajaran yang Dapat Diambil
Dari kisah ini, kita dapat mengambil beberapa pelajaran penting:
1. Pentingnya bersandar pada Allah dan menerima rezeki dengan pasrah, seperti yang ditunjukkan oleh pengemis pertama. Ini merupakan sikap yang terpuji dalam agama Islam.
2. Kita hendaknya tidak hanya berharap pada kemurahan orang lain, tetapi juga berserah diri kepada Allah. Sikap pengemis kedua yang tampak lebih menuntut menunjukkan hal ini.
3. Sifat dermawan dan kepedulian sosial yang ditunjukkan oleh Ummu Ja'far patut diteladani. Ia tidak hanya memberikan bantuan materi, tetapi juga memperhatikan kebutuhan dan kondisi masing-masing pengemis.
4. Perbedaan sikap dan niat antara kedua pengemis ini juga mengajarkan kita untuk selalu introspeksi diri dan memperbaiki niat serta perilaku kita dalam meminta-minta atau mengharapkan sesuatu dari orang lain.
Secara keseluruhan, kisah dua pengemis buta ini memberikan banyak pelajaran berharga terkait sikap, niat, dan kepasrahan dalam menjalani kehidupan serta mengharapkan pertolongan dari Allah dan sesama manusia.