Infoacehtengah

Infoacehtengah Contact information, map and directions, contact form, opening hours, services, ratings, photos, videos and announcements from Infoacehtengah, Media/News Company, Takengon.

Takengon - Reje (Kepala Desa) Kemerleng Kecamatan Linge, Musawir, melapor ke Polisi Resort (Polres) Aceh Tengah karena m...
15/02/2023

Takengon - Reje (Kepala Desa) Kemerleng Kecamatan Linge, Musawir, melapor ke Polisi Resort (Polres) Aceh Tengah karena merasa nama baiknya tercemar atas kasus dugaan perbuatan tak senonoh dengan wanita non muhrim, di salah satu objek wisata Bur Oregon pada tanggal (9/2).

Kini, ia telah melaporkan kejadian tersebut ke Sentral Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT), dengan nomor surat tanda terima laporan 24/II/2023/SPKT/Polres Aceh Tengah/Polda Aceh, tertanggal 15 Februari 2023.

Peristiwa yang dilaporkan itu adalah Pidana undang-undang nomor 1 tahun 1946 tentang KUHP Pidana Pasal 310.

Selain itu, sejumlah screenshot akun Media Sosial (Medsos) turut dilampirkan, bahkan sejumlah pemberitaan menjadi barang bukti atas pelaporan itu.

Atas kejadian ini, Musawir meminta maaf kepada seluruh masyarakat Aceh Tengah. Saat itu ia merasa dijebak, bahkan kejadian tersebut seakan telah disetting oleh sekelompok orang.

Wanita berinisial M menjadi umpan untuk memuluskan akal busuk diduga untuk meraup keuntungan, bahkan reje sendiri kenal dengan dua orang yang menangkapnya saat itu.

"Saya tidak kenal dengan wanita itu, perlu saya tekankan, saya tidak ada melakukan perbuatan apapun. Saat itu dia (wanita M) berupaya, bagaimana saya menuruti keinginannya, begitu saya turuti datang yang menggerebek," kata Musawir mengklarifikasi isu yang beredar.

Video yang beredar, kata dia, hanya menjadi alat supaya ia menuruti keinginan mereka. Tak tanggung-tanggung, kata Reje, mereka (oknum wartawan/oknum LSM) meminta Rp100 juta.

"Mereka meminta Rp100 juta pertama, setelah itu turun ke Rp50 juta, saya tidak ada uang sebanyak itu, di kantong saya hanya Rp2.500.000," kata Musawir, Rabu 15 Februari 2023.

Begitu dipergoki di dalam sebuah mobil Inova, Musawir mengaku langsung diboyong ke kantor Desa di Kebayakan, namun tak berhasil, lalu dibawa ke Kemerleng, Linge.

"Di perjalanan upaya nego-nego perdamaian terus dilontarkan, lalu saya minta untuk berhenti di Polsek Linge, saat itu saya mau minta perlindungan karena saya cuma sendiri," kata Musawir.

Ia juga heran saat dilakukan penangkapan, wanita yang bersamanya saat di gerebek tak terlihat, dalam video yang dikirim melalui Whatsapp wajah wanita tersebut juga tak terlihat.

"Saya yakin ini adalah modus untuk meraup keuntungan, sehingga saya diberi petunjuk saat itu untuk melaporkan kejadian itu ke Polres Aceh Tengah, pas menjelang malam saat itu," katanya.

Bahkan, lanjutnya, saat di perjalanan menuju ke Polres, salah satu oknum memberi informasi bahwa, kasus ini tak perlu dilapor, diselesaikan saja dengan uang Rp2.500.000 yang ada di kantong Musawir.

"Saya tidak mau, saya ingin menuju ke Polres, supaya kasus ini tuntas. Namun saat tiba di Polres, mereka satu-satu tak terlihat, dengan alasan izin ke kamar mandi. Bahkan mobil satu lagi yang mereka bawa saat penangkapan menghilang entah kemana," kata Musawir.

Lanjutnya, pada malam itu mereka sempat berkeliling di seputar Kota Takengon untuk mencari keberadaan oknum yang menangkapnya di Bur Oregon.

"Atas kasus ini kami memohon maaf, namun kami tidak rela jika dipermalukan seperti ini, harus ada yang bertanggungjawab. Kami tidak ingin kejadian serupa terulang lagi ke rekan rekan kami yang lain, bahkan warga Aceh Tengah secara umum," ujar Musawir.

Ditanya tentang wanita bersamanya saat itu, Musawir mengaku tidak kenal, bahkan ia sendiri penasaran, darimana wanita berinisial M ini membawa kontak personnya.

"Saat itu saya ingin memastikan, siapa wanita yang menghubungi via seluler. Ia naik ke mobil saya di depan RSUD Datu Beru, namun saat itu saya menolak untuk diajak jalan-jalan melainkan ngopi saja di depan RS tersebut. Namun ia terus mengarahkan saya ke Oregon, katanya di sana juga ada warung kopi," katanya.

Ia mengaku lokasi tertangkapnya tepat di bawah jalan utama Oregon. Begitu parkir di lokasi, mobil dalam kondisi hidup, saat itu ia dipaksa untuk membuka celana, namun tiba-tiba datang sejumlah orang untuk melakukan penangkapan.

Takengon - Dugaan mesum oknum Reje (kepala Desa) Kemerleng Kecamatan Linge Kabupaten Aceh Tengah berinisial MS membanjir...
15/02/2023

Takengon - Dugaan mesum oknum Reje (kepala Desa) Kemerleng Kecamatan Linge Kabupaten Aceh Tengah berinisial MS membanjiri beranda media sosial (medsos).

Kejadian itu berlangsung di salah satu objek wisata, Bur Oregon atau sering dikenal dengan Bur Pepara, Kecamatan Kebayakan Kabupaten setempat, pada Kamis (9/2).

Camat Linge, Wen Akbar kepada awak media membenarkan informasi itu. Ia juga menerima informasi tersebut dari medsos.

Wen Akbar meminta penyelesaian polemik itu berlangsung secara musyawarah mufakat, sesuai dengan ketentuan yang ada di desa. Bahkan, ia meminta kepada Reje Kemerleng itu untuk legowo mundur teratur dari “tampuk” pemerintahan di Desa Kemerleng, Linge.

Lebih lanjut katanya, kasus yang menerpa reje itu tidak diproses oleh Wilayatul Hisbah (WH), melainkan di desa saja. Lantaran saat kejadian tidak diserahkan ke Satpol PP dan WH.

"Saat itu tidak diserahkan ke WH, sudah diantar ke desa. Otomatis wewenang Desa, kecuali saat itu diserahkan ke WH," kata Wen Akbar kepada awak media, Selasa (14/2).

Selaku pihak kecamatan, ia meminta Ms untuk ikhlas meninggalkan jabatan sebagai reje, lantaran kasus yang menerpanya itu lengkap dengan bukti video dan telah beredar luas.

"Kami akan tempuh proses secara administrasi. Selaku Camat Linge, kami objektif menilai dalam kasus ini, solusinya adalah mundur sebagai reje," harap Wen Akbar.

Menurutnya, Reje Kemerleng, MS baru satu periode menjabat sebagai kepala Desa, ditaksir telah menjalani pemerintahan selama 4-5 tahun.

Terpisah, Kasatpol PP dan Wilayatul Hisbah Aceh Tengah, Ariansyah, menyebut pihaknya tengah menelusuri kebenaran informasi itu. Termasuk dengan mengumpulkan bukti dan keterangan atas kasus ini.

"Tim tengah turun langsung ke Linge untuk mengumpulkan keterangan, nanti kami kabari hasilnya," kata Ariansyah.

Dikutip dari : KBA.ONE

Takengon - Dinas Kesehatan Aceh Tengah mengungkap jumlah kasus virus HIV (human immunodeficiency virus) AIDS dari Januar...
22/10/2022

Takengon - Dinas Kesehatan Aceh Tengah mengungkap jumlah kasus virus HIV (human immunodeficiency virus) AIDS dari Januari hingga Oktober 2022 mencapai 8 orang.

Dari jumlah itu, empat diantaranya dilaporkan meninggal dunia.

Kepala Dinas Kesehatan Aceh Tengah, dr Yunasri MKes mengatakan, sedangkan untuk data kasus penderita HIV/AIDS di Aceh Tengah sepanjang tahun 2006 hingga 2022 mencapai 67 orang.

"Dinas Kesehatan Aceh Tengah sudah melakukan Skrining terhadap kasus HIV/AIDS," katanya, Kamis (20/10/2022).

Diterangkan, pada tahun 2022 Dinkes Aceh Tengah sudah melakukan skrining sebanyak 2.400 orang.

Hasilnya kemudian diketahui ada 8 kasus HIV/AIDS di Aceh Tengah. Dia merincikan, dari 8 kasus itu, 4 diantaranya terinfeksi HIV dan sisanya AIDS.

"Dari 8 orang itu, empat diantaranya telah meninggal dunia," jelas Yunasri.

Kepala Dinkes Aceh Tengah itu menjelaskan, Takengon merupakan wilayah rentan atau berisiko adanya penularan HIV/AIDS.

"Alasannya, karena daerah kita merupakan kota tujuan wisata," kata Yunasri.

Selanjutnya, Dinas Kesehatan Aceh Tengah untuk mencegah penularan HIV/AIDS di Aceh Tengah akan membentuk tim Komite Penanggulangan Aids (KPA) dalam waktu dekat.

Takengon - Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Tengah, Provinsi Aceh, mulai melarang penggunaan sekaligus menghentikan pereda...
22/10/2022

Takengon - Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Tengah, Provinsi Aceh, mulai melarang penggunaan sekaligus menghentikan peredaran obat cair jenis sirup kepada masyarakat guna mencegah gangguan ginjal akut.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Tengah dr Yunasri di Takengon, Kamis mengatakan larangan tersebut guna menindaklanjuti instruksi Kementerian Kesehatan RI tentang larangan penggunaan dan penjualan obat sirup berdasarkan Surat Nomor SR.01.05/III/3461/2022 Kemenkes RI.

"Karena itu seluruh jenis obat cair ini distop dulu peredarannya. Kita sudah sampaikan pemberitahuan kepada apotek-apotek dan tenaga kesehatan untuk tidak lagi memberikan atau menjualnya kepada masyarakat," kata Yunasri.

Sebelumnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI mengumumkan lima produk obat sirop di Indonesia yang mengandung cemaran Etilen Glikol (EG) melampaui ambang batas aman.

Dilansir dari laman resmi BPOM RI, www.pom.go.id di Jakarta, Kamis, kelima produk itu di antaranya Termorex Sirup (obat demam), produksi PT Konimex dengan nomor izin edar DBL7813003537A1, kemasan dus, botol plastik @60 ml.

Flurin DMP Sirup (obat batuk dan flu), produksi PT Yarindo Farmatama dengan nomor izin edar DTL0332708637A1, kemasan dus, botol plastik @60 ml.

Unibebi Cough Sirup (obat batuk dan flu), produksi Universal Pharmaceutical Industries dengan nomor izin edar DTL7226303037A1, kemasan dus, botol plastik @60 ml.

Unibebi Demam Sirup (obat demam), produksi Universal Pharmaceutical Industries dengan nomor izin edar DBL8726301237A1, kemasan dus, botol @60 ml.

Unibebi Demam Drops (obat demam), produksi Universal Pharmaceutical Industries dengan nomor izin edar DBL1926303336A1, kemasan dus, botol @15 ml.

21/10/2022

HIDDEN CYCLING PARADISE
Gayo Highland is not only about coffee and the lake, we have many greatest sites for outdoor activities, this event only the gate, please come and enjoy

Here we go....
📽️

Takengon - Mirwandi Arinasko putra Gayo, kelahiran Takengon, kini namanya semakin berkibar dan dikenal publik.Mirwandi A...
23/07/2022

Takengon - Mirwandi Arinasko putra Gayo, kelahiran Takengon, kini namanya semakin berkibar dan dikenal publik.

Mirwandi Arinasko dijadwalkan akan tampil di One Pride MMA pada, Sabtu 23 Juli 2022 sekira pukul 22.00 WIB.

Dikutip dari onepride.net, ada sebanyak 20 petarung yang akan tampil di One Pride MMA Fight Night 60.

Para petarung One Pride MMA ini akan tampil pada Sabtu 23 dan Minggu 24 Juli 2022.

Dari 20 petarung itu, Mirwandi Arinasko masuk dalam kelas Bantam (61,2 kg).

Dirinya akan bertarung melawan Ricky dari Banjarmasin dan disiarkan secara live di tvOne.

Hasil timbang badan, para petarung ini tidak ada yang overweight sehingga mereka siap bertanding.

Takengon - Mirwandi sendiri akan berlaga mewakili Provinsi Jawa Barat melawan Ricky dari Banjarmasin. Sejauh ini, keseha...
23/07/2022

Takengon - Mirwandi sendiri akan berlaga mewakili Provinsi Jawa Barat melawan Ricky dari Banjarmasin. Sejauh ini, keseharian Mirwandi terus meningkatkan pelatihan dalam menghadapi pertarungan yang berlangsung di TV One tersebut.

Tak ada proses yang tidak dilewati. Demikian juga dengan Mirwandi, tentu ada sosok dibalik pertarungannya tersebut hingga ia bisa tampil diajang MMA nasional itu.

Lalu, siapakah sosok yang melatih Mirwandi Arinasko hingga?

Arif Johari. Ialah sosok yang melatih Mirwandi Arinasko selama ini. Diketahui, Arif lahir di Garut, 15 Mei 1969. Ia sendiri merupakan seorang pelatih MMA di Kabupaten Garut tepatnya di IRONSHEEP training camp Garut.

Arif Johari akrab disapa dengan panggilan “Abah” oleh orang-orang terdekatnya. Bahkan informasi yang diterima READERS.ID, Jum’at (22/7/2022), Abah Arif merupakan pelatih yang cukup dikenal dikalangan atlet beladiri di Kabupaten Garut–Jawa Barat.

Abah Arif sendiri pada dasarnya merupakan orang yang hidup dijalanan sebagaimana usia-usia muda pada umumnya waktu itu. Perkelahian dan kehidupan negatif pada saat itu sudah akrab dengan seorang Arif Johari.

Pada 1982, Arif tertarik untuk menyalurkan kebiasaanya itu pada salah satu olah raga beladiri tinju. Melalui olahraga beladiri tinju inilah Arif Johari mulai menancapkan namanya didunia olahraga beladiri pada 1982 dan menjadi bakatnya.

Tercatat, beberapa pertandingan telah diikutinya sampai pada puncaknya mengikuti kejuaraan tingkat nasional. Sehingga dikalangan atlet dan pelatih tinju nasional nama Arif Johari sudah tidak begitu asing lagi didengarnya.

Pada masa itulah seorang Arif Johari “Abah” sering berkomunikasi dengan atlet-atlet muda lainnya salah satunya adalah dengan Arif Nurdin (Atlet Taekwondo/Pendiri IRONSHEEP). Dikalangan lingkungan pergaulannya lebih dikenal dengan Arif Bogart. Bersama Arif Bogartlah, sosok Arif Johari mulai terjun di dunia beladiri Profesional MMA (Mixed Martial Arts).

Pada 2003, Arif Johari bersama dengan sahabatnya Arif Bogart mulai mengikuti ajang pertandingan MMA yang diselenggarakan oleh TPI (TPI Fighting) dan RCTI (Duel).

Takengon - Mirwandi Arinasko merupakan pria kelahiran Kuyun Kecamatan Celala Kabupaten Aceh Tengah, 09 Desember 1997. Me...
23/07/2022

Takengon - Mirwandi Arinasko merupakan pria kelahiran Kuyun Kecamatan Celala Kabupaten Aceh Tengah, 09 Desember 1997. Menurut pengakuan pria 25 tahun ini, sejak menduduki bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) dirinya telah hobi berolahraga khususnya di cabang bela diri.

Sebelum berada di MMA, sejak 2010 ia telah belajar dan termotivasi untuk berada di cabang olahraga Pencak Silat dan Boxing. Dari rekam jejak sosok pemuda satu ini, Wandi rupanya pernah menjuarai cabang pencak silat dan wushu sanda. Namun kini jiwanya mengatakan kuat untuk tertarik di dunia olahraga cabang MMA.

Untuk masuk di dunia MMA ini tergolong sulit. Dari cerita Mirwandi mengutarakan, bahwa dulu dirinya mencari jalur untuk bisa masuk MMA di Aceh setelah selesai SMA. Namun sayang, harapannya kandas tidak ditemukan. Tak hanya itu saja yang didapat, Mirwandi malahan mendapatkan cemoohan kritikan yang menjatuhkan. Ia dinilai mimpinya terlalu tinggi dan tidak memungkinkan bagi sosok Mirwandi mampu mencapai hingga puncak MMA.

“Semenjak menduduki bangku sma dan dengan susahnya mencari jalur di Aceh untuk menuju MMA,” kata Mirwandi saat dihubungi READERS.ID secara personal melalui medio WhatApp, Rabu (20/7/2022).

Walau sempat mendapat kritikan dan cemoohan, Mirwandi tak luput untuk berhenti dan patah semangat. Ia bahkan menjadikan hal tersebut sebagai jembatan untuk keluar dari kotak pengekangan, kemudian mengepalkan tangan untuk merantau ke pulau jawa, di Garut Jawa Barat.

“Saya tidak tinggal diam mencari info di Aceh, tapi susah bang, dan yang sering saya jumpai hanya kata-kata yang menjatuhkan mental. Banyak yang katakan mimpi untuk bisa ke beladiri keras seperti MMA,” ujar anak dari pasangan Ansari Nosar dan Silawati ini.

Mirwandi yang akrab juga disapa Wandi dan Andi ini rupanya termotivasi dari kata-kata yang menjatuhkan dirinya tersebut. Dalam masyarakat Gayo dikenal dengan istilah “I tarohi”, sehingga membuat Mirwandi termotivasi dan pergi keluar Aceh menuju Jawa Barat.

Sebelum berangkat ke Pulau Jawa, Mirwandi terlebih dahulu memantau dan mencari tempat yang dapat dijadikan sebagai tempat pelatihan untuk olahraga cabang MMA ini. Wandi akhirnya menemukan pelatih sesuai harapan yang diinginkannya.

“Awalnya masih belum kenal dan hanya sebatas saling sapa menyapa lewat sosial media dengan jarak Aceh-Jawa Barat,” tambah anak pertama dari enam bersaudara tersebut.

Tidak tanggung-tanggung, Mirwandi berangkat sendirian dengan restu orang tua dan hanya dibekali ongkos menuju Jawa Barat. Sebagai anak pertama, ia berpikir bahwa dirinya sudah sampai di sana sudah cukup sehingga dilanjutkan dengan dibarengi dengan mencari pekerjaan.

“Dan akhirnya nekat untuk merantau dengan modal cukup ongkos saja tanpa ada sisa bang. Hingga pada akhirnya saya cari kerja sebagai kuli dulu untuk bertahan hidup,” kata Mirwandi yang akrab disapa Wandi Gayo.

Kini Wandi Gayo akan berlaga pada malam ini (23/7) pukul 2Sebelum berangkat ke Pulau Jawa, Mirwandi terlebih dahulu memantau dan mencari tempat yang dapat dijadikan sebagai tempat pelatihan untuk olahraga cabang MMA ini. Wandi akhirnya menemukan pelatih sesuai harapan yang diinginkannya.

“Awalnya masih belum kenal dan hanya sebatas saling sapa menyapa lewat sosial media dengan jarak Aceh-Jawa Barat,” tambah anak pertama dari enam bersaudara tersebut.

Tidak tanggung-tanggung, Mirwandi berangkat sendirian dengan restu orang tua dan hanya dibekali ongkos menuju Jawa Barat. Sebagai anak pertama, ia berpikir bahwa dirinya sudah sampai di sana sudah cukup sehingga dilanjutkan dengan dibarengi dengan mencari pekerjaan.

“Dan akhirnya nekat untuk merantau dengan modal cukup ongkos saja tanpa ada sisa bang. Hingga pada akhirnya saya cari kerja sebagai kuli dulu untuk bertahan hidup,” kata Mirwandi yang akrab disapa Wandi Gayo.

Kini Wandi Gayo akan berlaga pada malam ini (23/7/2022) pukul 22.00 WIB di tvOne. Tidak banyak yang diharapkan oleh sosok Wandi Gayo ini. Ia berkeinginan menjadi atlet profesional dan ingin mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. Tidak banyak yang diharapkan oleh sosok Wandi Gayo ini. Ia berkeinginan menjadi atlet profesional dan ingin mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.

“Mohon segenap dukungan dan doa,” timpal Wandi Gayo berharap.

Sementara itu menurut penuturan abang sepupu Wandi Gayo, Muhammad Aulia Mustakim menuturkan, sejak informasi Mirwandi diketahui publik membuat reaksi dan menjadi pusat perhatian dari kalangan pecinta seni bela diri campuran Tanah Air.

"Mirwandi kini berusia 25 tahun dan baru pindah ke Garut, Jawa Barat," kata Mustakim kepada READERS.ID.

Ia menyampaikan bahwa Mirwandi mengenal seni bela diri sejak masih kecil dan orang tuanya sangat mendukung hobinya itu.

"Terbukti mirwandi kecil pernah didaftarkan kelas karate oleh orang tuanya di gentala (tempat olahraga bela diri) di Takengon," katanya lagi.

Bahkan, lanjut Mustakim, dari hasil obrolan dengan orang tuanya selaku bibi saya, beliau ingin sekali si Andi ini berprestasi sampai ke jenjang lebih tinggi.

"Tujuannya agar bisa mendongkrak ekonomi keluarga mereka, karena si Andi ini berasal dari keluarga yang bisa dibilang ekonomi lemah, serta ia memiliki adik yg masih kecil," ujar alumni jurusan Bahasa Arab IAIN Takengon ini.

Takengon - Satu jembatan di Kampung Berawang Dewal, Kecamatan Jagong Jeget, Kabupaten Aceh Tengah putus dibawa air.Diket...
28/06/2022

Takengon - Satu jembatan di Kampung Berawang Dewal, Kecamatan Jagong Jeget, Kabupaten Aceh Tengah putus dibawa air.

Diketahui jembatan tersebut merupakan penghubung antar dusun di kampung tersebut, selain itu juga sebagai alternatif masyarakat mengeluarkan hasil pertanian.

Tidak hanya hasil pertanian, anak-anak berangkat dan pulang sekolah juga melewati jalan tersebut.

Amatan Serambinews.com, Minggu (26/6/2022) aliran sungai kecil kondisinya sudah tak seperti biasa, tanah liat berwarna kuning tampak menumpuk dan retak di pinggir aliran sungai.

Jembatan yang sebelumnya berdiri, sudah tidak tampak lagi dan putus total, terlihat satu Meunasah sarana ibadah berdiri tepat di pinggir sungai.

Masyarakat setempat membuat satu jembatan penghubung dengan sedanya menggunakan batang pohon kayu dan papan hanya bisa dilewati oleh kendaraan roda dua.

Tampak aktivitas warga di sore hari pulang dari kebun membawa hasil tani, yakni kopi dan cabai menggunakan kendaraan roda dua melewati jembatan dengan panjang sekitar delapan meter.

Tak jarang, saat melewati jembatan tersebut para pengendra roda dua harus menurunkan kedua kakinya untuk mengimbangi kendaraan dan barang pertanian yang dibawanya.

Mirisnya, jembatan tersebut pun tidak memiliki penyanggah yang kokoh dan pada sisi kanan dan kiri hanya ada satu papan untuk menahan, bila terjadi kecelakaan agar tidak jatuh ke sungai.

Reje (Kepala Desa) Berawang Dewal Yusrayuddin kepada Serambinews.com menjelaskan, jembatan tersebut menjadi prioritas kebutuhan masyarakat, selain diguankan msyarakat menuju sektor pertanian juga menjadi lintasan anak sekolah.

"Kita telah berupaya menemui sejumlah pimpinan daerah untuk menindak lanjuti jembatan ini. Namun sampai saat ini tak kujung direalisasikan," terangnya.

Reje Berawang Dewal mengatakan keadaan jembatan tersebut sudah sekitar tujuh bulan lamanya. Putusnya jembatan itu terjadi pada tanggal 10 November 2021 lalu saat hujan deras.

Jembatan yang kondisinya sangat memprihatinkan itu, Reje mengatakan sejumlah masyarakat yang melewatinya kerap terjadi kecelakaan.

"Kalau korban jiwa memang belum ada, tapi kalo kecelakaan kecil sering ya saat masyarakat lewat, itu langsung jatuh," kata yusra.

Reje dan masyarakat setempat berharap adanya perhatian pemerintah terkait kondisi jembatan tersebut.

"Kami sudah berupaya secara swadaya membuat jembatan seadanya, kami minta pemerintah dapat perhatikan lah masyarakat di sini," jelasnya.

Takengon - Peserta lomba menulis jurnalistik tingkat SMA sederajat se Kabupaten Aceh Tengah mulai menuangkan karyanya le...
28/06/2022

Takengon - Peserta lomba menulis jurnalistik tingkat SMA sederajat se Kabupaten Aceh Tengah mulai menuangkan karyanya lewat tulisan, Senin (27/6/2022).

Kegiatan lomba jurnalistik tersebut merupakan rangkaian kegiatan memperingati Hari Bhayangkara Ke-76, yang dilaksanakan Polres Aceh Tengah.

Para peserta sebelumnya telah mengikuti Field Trip (Studi Lapangan-red) bersama pihak kepolisian Resor Aceh Tengah pada 20 Juni 2022 yang lalu. Sejumlah agenda seperti Baksos, Bansos dan Operasi Patuh Seulawah turut mereka saksikan.

Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Aceh Tengah, Wen Yusri Rahman mengatakan, pada tahap penjaringan, panitia menerima tulisan dari peserta lebih dari 40 tulisan. Namun yang layak masuk ke tahap Field Trip sebanyak 21 peserta.

“Pak Kapolres, inilah wajah wajah peserta yang lolos ke puncak lomba jurnalistik, ke depan kita berharap para peserta ini terus mengasah bakatnya, sehingga, muncul generasi baru kedepan di bidang jurnalistik,” kata pria yang kerap disapa Wyra.

Peserta diberikan waktu selama 90 menit untuk menuangkan hasil karyanya. Maksimal kata yang harus dipenuhi adalah 1000 karakter.

“Ada dua lagi peserta yang tidak hadir, lantaran mengikuti lomba debat bahasa Inggris dari sekolah nya di Banda Aceh. Mereka akan diberi kesempatan menulis di Kantor PWI Aceh Tengah pada hari Rabu 28 Juni 2022,” ungkap Wyra.

Sementara itu, Kapolres Aceh Tengah, AKBP Nurochman Nulhakim, S.IK mengapresiasi kepada seluruh peserta yang sudah berani mengikuti kegiatan itu. ia juga mengucapkan terimakasih kepada PWI sudah menjadi bahagian di Hari Bhayangkara Ke-76.

“Kita ingin lihat bagaimana pandangan para pelajar SMU memberikan sudut pandang terhadap Kepolisian. Untuk yang mendapatkan nominasi nanti, kami harap PWI Aceh Tengah mendapat bimbingan langsung untuk dibina,” kata Nurochman Nulhakim, didampingi Wakapolres Kompol Edwin Aldro selaku ketua panitia Hari Bhayangkara.

Kapolres berencana akan terus bermitra dengan PWI Aceh Tengah.

Publikasi kegiatan Polres Aceh Tengah merupakan bentuk dari pertanggunjawaban kepada masyarakat secara langsung, melalui media.

Takengon - Jelang pelaksanaan Hari Raya Idul Idul Adha, berbagai upaya untuk mencegah rantai penularan Penyakit Mulut da...
28/06/2022

Takengon - Jelang pelaksanaan Hari Raya Idul Idul Adha, berbagai upaya untuk mencegah rantai penularan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) bagi ternak dan hewan qurban terus dilakukan secara progresif di Kabupaten Aceh Tengah.

Seperti pada Sabtu (26/06), Bupati Aceh Tengah Drs. Shabela Abubakar didampingi Kadis Pertanian Nasrun Liwanza melakukan peninjauan pelaksanaan penyuntikan vaksin PMK dan pemberian vitamin bagi ternak sapi dan kerbau yang dipusatkan di kandang kelompok ternak di Kampung Bahgie Kecamatan Bebesen.

Bupati Shabela dalam sambutannya mengatakan kegiatan vaksinasi ternak yang dilakukan pada hari itu adalah langkah yang tepat untuk mencegah penularan hewan ternak dikabupaten ini dari PMK.

Dia menyebutkan kegiatan vaksin PMK merupakan langkah simultan untuk membarengi upaya-upaya pencegahan yang dilakukan selama ini seperti melakukan berbagai upaya pembatasan lalu lintas ternak masuk dan keluar serta membuka layanan pengaduan bila masyarakat menemukan adanya gejala air liur berlebih atau luka disekitar mulut dan kuku kaki ternak.

Dikatakannya, melalui upaya-upaya yang dilakukan itu, telah berhasil menghambat penyebaran PMK di kabupaten itu secara signifikan, yang hingga saat ini tidak temukan adanya ternak yang terpapar atau menunjukan gejala-gejala terkena PMK.

“Begitu juga dengan kegiatan vaksin pada hari ini, tentunya juga merupakan upaya untuk mencegah menularnya PMK pada hewan ternak yang kita ketahui saat ini Aceh Tengah alhamdulilah berada pada zero kasus,” ujar Shabela.

Lebih lanjut Bupati Shabela turut menyampaikan instruksinya agar pelaksanaan vaksinasi ini terus dilakukan secara lebih luas lagi agar ternak-ternak didaerah ini dapat terhindar dari penularan PMK, juga dalam upaya menghadirkan rasa yg tenang dimasyarakat, serta mengantisipasi kerugian peternak.

“Apalagi ini mau Idul Adha, jadi sembari kita melakukan vaksinasi kita bisa melihat langsung ada atau tidak hewan yang terjangkit PMK atau mendengar lebih dekat kendala-kendala yang dihadapi peternak selama ini.” ingat Bupati.

Sebelumnya, Kadis Pertanian Nasrun Liwanza melaporkan bahwa dalam pelaksanaan vaksin ini Pemkab Aceh Tengah menerima bantuan vaksin dan obat serta peralatan lainnya dari Kementerian Pertanian sebanyak 200 dosis.

Untuk penyuntikan vaksin di lapangan, akan diprioritaskan bagi sapi yang dipelihara secara komunal, dan dikhawatirkan dapat menular dengan cepat. Adapun dalam pelaksanaan di lapangan, pihaknya akan dibackup oleh Dinas Peternakan Aceh dan Balai Veteriner Medan.

Dalam peluncuran pekan vaksin PMK tersebut, setidaknya sebanyak 15 ekor sapi Bali dan Limousine disiapkan untuk mendapat penyuntikan vaksin PMK dikesempatan itu.

Terlihat Bupati Aceh Tengah, Asisten Perekonomian dan Pembangunan juga Kapolsek Bebesen melakukan penyuntikan secara simbolis penanda dimulainya pekan vaksinasi PMK untuk ternak di kabupaten penghasil kopi arabica terbaik di dunia itu.

Meulaboh - Kontingen Kabupaten Aceh Tengah berhasil memperbaiki perolehan medali di ajang Pekan Olahraga Pelajar Daerah ...
26/06/2022

Meulaboh - Kontingen Kabupaten Aceh Tengah berhasil memperbaiki perolehan medali di ajang Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) ke-XVI yang berlangsung di Meulaboh, Aceh Barat.

Menurut Plt Kadispora Aceh Tengah, Zulfan Diara Gayo, ST melalui Kabid Olahraga, Majid, SE, M.AP, Sabtu 25 Juni 2022 pada edisi sebelumnya Aceh Tengah hanya mampu meraih 3 medali emas.

“Sementara pada edisi kali ini kita telah membukukan 6 medali emas, 4 perak dan 10 perunggu. Terbanyak di Popda-Popda sebelumnya,” sebut Majid.

Prestasi ini katanya lagi, tak terlepas dari hasil kerja keras para atlit, pelatih dan official dari tim. “Kita bersyukur, dengan semangat juang yang tinggi mampu finis di urutan 7 besar pada Popda kali ini,” tandas Majid.

Dikutip dari : LINTASGAYO.CO

Takengon - Kebakaran melanda tiga rumah di Kampung Rutih Kecamatan Silih Nara Kabupaten Aceh Tengah, Sabtu (25/6) malam....
26/06/2022

Takengon - Kebakaran melanda tiga rumah di Kampung Rutih Kecamatan Silih Nara Kabupaten Aceh Tengah, Sabtu (25/6) malam.

Peristiwa itu terjadi sekira pukul 20.39 WIB. Akibatnya dua rumah ludes terbakar satu lainnya terkena imbas.

Amatan dari sebuah video yang direkam warga, terlihat sejumlah masyarakat sekitar panik dan histeris minta tolong.

Suasana memilukan itu terdengar tangis seorang ibu dan teriakan 'tolong' sementara api tampak semakin membesar dan meratakan rumah dengan tanah.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Tengah melalui Kepala Bidang Pemadam Kebakaran Lahat SH MAP kepada serambinews.com tidak ada ada korban jiwa dalam musibah tersebut.

Mengingat lokasi kebakaran tersebut adalah pemukiman padat penduduk. Pihaknya menurunkan tiga unit armada pemadam kebakaran

"Pada pukul 20.39 WIB, Posko Induk Damkar menerima telepon dari masyarakat, bahwa di Kampung Rutih kecamatan Silih Nara telah terjadi kebakaran rumah penduduk," jelas Lahat.

Lahat menambahkan, dua kepala keluarga korban kebakaran rumah yang ludes terbakar yakni Ramdhan dan Kurni terpaksa harus mengungsi.

"Satu rumah atas nama Abadi rumah beton terkena imbas kobaran api," katanya.

Berikut nama-nama korban pemilik rumah:

1. Ramdhan (54) Kepala Keluarga
2. Susila(55) istri
3. Sahrianda (18) anak
4. Nanda (9) anak
5. Kurnia (27) Kepala Keluarga
6. Inen kasya (25) istri
7. Kasya (3) anak
8. Abadi (25) Kepala Keluarga
9. Rani (23) Istri
10. Firman (7) anak
11. Nanda (3) anak

Dikutip dari : SERAMBINEWS.COM

Takengon - Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah secara khusus menggelar acara penyambutan kedatangan kafilah Musabaqah Tilaw...
26/06/2022

Takengon - Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah secara khusus menggelar acara penyambutan kedatangan kafilah Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Kabupaten Aceh Tengah yang telah berlaga di MTQ Aceh Ke-###V yang berlangsung sejak tanggal 18-25 Juni 2022 di Kabupaten Bener Meriah .

Seratusan kafilah yang telah berjuang mewakili daerah itu, diterima langsung oleh Bupati Aceh Tengah, Drs. Shabela Abubakar, bertempat di Gedung Ummi Pendopo, Sabtu (25/06) pagi.

Dalam sambutannya, Bupati Shabela mengucapkan selamat datang kembali dan menyampaikan apresiasi kepada para kafilah yang telah melakukan usaha terbaik

untuk mengharumkan nama kabupaten ini di ajang MTQ tingkat Provinsi Aceh.

“Terima kasih atas perjuangan dan jerihpayah saudara-saudara dalam mengikuti berbagai lomba dan pertandingan,” ujar Shabela.”

“Meskipun pencapaian kita masih belum maksimal dalam MTQ tahun ini, kami tetap bangga kepada saudara-saudara,” sambungnya.

Dikatakan bupati, prestasi yang belum optimal dicapai dalam MTQ Provinsi Aceh tahun ini, kiranya dapat dijadikan evaluasi agar upaya-upaya pembinaan yang belum maksimal dilakukan, dapat diperbaiki dan ditingkatkan lagi.

Bahkan orang nomor satu di kabupaten Aceh Tengah itu meminta kepada pihak-pihak terkait untuk menyusun program pembinaan yang lebih komprehensif, agar Qari dan Qariah kita terus terasah kemampuannya.

“Sepertinya ada yang harus kita rubah dari pola pembinaan yang kita lakukan selama ini. Sumberdaya-sumberdaya pendukungnya harus kita pacu lagi. Bila perlu datangkan pelatih-pelatih terbaik dari luar daerah,” kata bupati.

“Tapi ingat, jangan sampai Qari atau Qoriah nya yang kita bawa dari luar. Apapun hasilnya, kita tetap harus konsisten hanya menggunakan kafilah dari dalam daerah,” ingat bupati lebih lanjut.

Dalam kesempatan itu Bupati Shabela kembali menyampaikan komitmen Pemkab Aceh Tengah akan terus mendukung dan mensupport LPTQ dalam rangka melaksanakan program kerjanya untuk melaksanakan pembinaan dan pengembangan Musabaqah Tilawatil Qur’an di Kabupaten Aceh Tengah.

Sekedar diketahui, dalam perhelatan MTQ Aceh Ke-###V tahun ini Kabupaten Aceh Tengah Finish di urutan ke-14 dengan perolehan nilai sebanyak 7 poin.

Takengon - Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah secara khusus menggelar acara penyambutan kedatangan kafilah Musabaqah Tilaw...
26/06/2022

Takengon - Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah secara khusus menggelar acara penyambutan kedatangan kafilah Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Kabupaten Aceh Tengah yang telah berlaga di MTQ Aceh Ke-###V yang berlangsung sejak tanggal 18-25 Juni 2022 di Kabupaten Bener Meriah .

Seratusan kafilah yang telah berjuang mewakili daerah itu, diterima langsung oleh Bupati Aceh Tengah, Drs. Shabela Abubakar, bertempat di Gedung Ummi Pendopo, Sabtu (25/06) pagi.

Dalam sambutannya, Bupati Shabela mengucapkan selamat datang kembali dan menyampaikan apresiasi kepada para kafilah yang telah melakukan usaha terbaik

untuk mengharumkan nama kabupaten ini di ajang MTQ tingkat Provinsi Aceh.

“Terima kasih atas perjuangan dan jerihpayah saudara-saudara dalam mengikuti berbagai lomba dan pertandingan,” ujar Shabela.”

“Meskipun pencapaian kita masih belum maksimal dalam MTQ tahun ini, kami tetap bangga kepada saudara-saudara,” sambungnya.

Dikatakan bupati, prestasi yang belum optimal dicapai dalam MTQ Provinsi Aceh tahun ini, kiranya dapat dijadikan evaluasi agar upaya-upaya pembinaan yang belum maksimal dilakukan, dapat diperbaiki dan ditingkatkan lagi.

Bahkan orang nomor satu di kabupaten Aceh Tengah itu meminta kepada pihak-pihak terkait untuk menyusun program pembinaan yang lebih komprehensif, agar Qari dan Qariah kita terus terasah kemampuannya.

“Sepertinya ada yang harus kita rubah dari pola pembinaan yang kita lakukan selama ini. Sumberdaya-sumberdaya pendukungnya harus kita pacu lagi. Bila perlu datangkan pelatih-pelatih terbaik dari luar daerah,” kata bupati.

“Tapi ingat, jangan sampai Qari atau Qoriah nya yang kita bawa dari luar. Apapun hasilnya, kita tetap harus konsisten hanya menggunakan kafilah dari dalam daerah,” ingat bupati lebih lanjut.

Dalam kesempatan itu Bupati Shabela kembali menyampaikan komitmen Pemkab Aceh Tengah akan terus mendukung dan mensupport LPTQ dalam rangka melaksanakan program kerjanya untuk melaksanakan pembinaan dan pengembangan Musabaqah Tilawatil Qur’an di Kabupaten Aceh Tengah.

Sekedar diketahui, dalam perhelatan MTQ Aceh Ke-###V tahun ini Kabupaten Aceh Tengah Finish di urutan ke-14 dengan perolehan nilai sebanyak 7 poin.

Pencapaian tahun ini, lebih rendah dari yang diterima pada MTQ Ke-###IV Tahun 2019 di Pidie, yang menempatkan Kabupaten Aceh Tengah sebagai peringkat sembilan dari 23 kabupaten/kota.

Address

Takengon
24561

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Infoacehtengah posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Videos

Share