23/03/2021
📚*REMINDER SURAH AL IKHLAS DAN AMALAN SUBUH DIBACA 10X SETIAP HARI... AMALKAN YUK*
HADITS-HADITS YANG MENERANGKAN KEUTAMAAN SURAT AL-IKHLAS
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ {1} اللَّهُ الصَّمَدُ {2} لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ {3} وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُواً أَحَدٌ {4}
Katakanlah : Dialah Allah, Yang Maha Esa. (1)
Allah adalah Tuhan yang bergantung kepadaNya segala sesuatu. (2)
Dia tiada beranak dan tiada p**a diperanakkan, (3)
dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia (4).
Sebagaimana sudah dijelaskan pada tafsir terdahulu
📚KEUTAMAAN SURAT AL IKHLASH SECARA UMUM
1. Hadits A’isyah Radhiyallahu ‘anha, beliau berkata:
أَنَّ النَّبِيَّ بَعَثَ رَجُلاً عَلَى سَرِيَّةٍ، وَكَانَ يَقْرَأُ لأَصْحَابِهِ فِي صَلاَتِهِ، فَيَخْتِمُ بِـ قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ، فَلَمَّا رَجَعُوا، ذَكَرُوا ذَلِكَ لِلنَّبِيِّ ، فَقَالَ: ((سَلُوْهُ، لأَيِّ شَيْءٍ يَصْنَعُ ذَلِكَ؟))، فَسَأَلُوْهُ، فَقَالَ: لأَنَّهَا صِفَةُ الرَّحْمَنِ، وَأَنَا أُحِبُّ أَنْ أَقْرَأَ بِهَا، فَقَالَ النَّبِيُّ : ((أَخْبِرُوْهُ أَنَّ اللهَ يُحِبُّهُ)).
“Sesungguhnya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengutus seseorang kepada sekelompok pas**an, dan ketika orang itu mengimami yang lainnya di dalam shalatnya, ia membaca, dan mengakhiri (bacaannya) dengan قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ, maka tatkala mereka kembali p**ang, mereka menceritakan hal itu kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu beliau pun bersabda: “Tanyalah ia, mengapa ia berbuat demikian?” Lalu mereka bertanya kepadanya. Ia pun menjawab: “Karena surat ini (mengandung) sifat ar Rahman, dan aku mencintai untuk membaca surat ini,” lalu Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Beritahu dia, sesungguhnya Allah pun mencintainya”.[1]
2. Hadits Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata :
كَانَ رَجُلٌ مِنَ الأَنْصَارِ يَؤُمُّهُمْ فِي مَسْجِدِ قُبَاءٍ، وَكَانَ كُلَّمَا اِفْتَتَحَ سُوْرَةً يَقْرَأُ بِهَا لَهُمْ فِي الصَّلاَةِ مِمَّا يَقْرَأُ بِهِ، اِفْتَتَحَ قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ، حَتَّى يَفْرَغَ مِنْهَا. ثُمَّ يَقْرَأُ سُوْرَةً أُخْرَى مَعَهَا، وَكَانَ يَصْنَعُ ذَلِكَ فِي كُلِّ رَكْعَةٍ. فَكَلَّمَهُ أَصْحَابُهُ، فَقَالُوا: إِنَّكَ تَفْتَتِحُ بِهَذِهِ السُّوْرَةِ، ثُمَّ لاَ تَرَى أَنَّهَا تُجْزِئُكَ حَتَّى تَقْرَأَ بِأُخْرَى، فَإِمَّا تَقْرَأُ بِهَا، وَإِمَّا أَنْ تَدَعَهَا وَتَقْرَأَ بِأُخْرَى. فَقَالَ: مَا أَنَا بِتَارِكِهَا، إِنْ أَحْبَبْتُمْ أَنْ أَؤُمَّكُمْ بِذَلِكَ فَعَلْتُ، وَإِنْ كَرِهْتُمْ تَرَكْتُكُمْ. وَكَانُوا يَرَوْنَ أَنَّهُ مِنْ أَفْضَلِهِمْ، وَكَرِهُوا أَنْ يَؤُمَّهُمْ غَيْرُهُ. فَلَمَّا أَتَاهُمْ النَّبِيُّ n أَخْبَرُوْهُ الخَبَرَ، فَقَالَ: ((يَا فُلاَنُ، مَا يَمْنَعُكَ أَنْ تَفْعَلَ مَا يَأْمُرُكَ بِهِ أَصْحَابُكَ؟ وَمَا يَحْمِلُكَ عَلَى لُزُوْمِ هَذِهِ السُّوْرَةِ فِي كُلِّ رَكْعَةٍ؟)) فَقَالَ: إِنِّي أُحِبُّهَا، فَقَالَ: ((حُبُّكَ إِيَّاهَا أَدْخَلَكَ الْجَـنَّةَ)).
“Seseorang (sahabat) dari al Anshar mengimami (shalat) mereka (para shahabat lainnya) di Masjid Quba. Setiap ia membuka bacaan (di dalam shalatnya), ia membaca sebuah surat dari surat-surat (lainnya) yang ia (selalu) membacanya. Ia membuka bacaan surat di dalam shalatnya dengan قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ, sampai ia selesai membacanya, kemudian ia lanjutkan dengan membaca surat lainnya bersamanya. Ia pun melakukan hal demikan itu di setiap raka’at (shalat)nya. (Akhirnya) para sahabat lainnya berbicara kepadanya, mereka berkata: “Sesungguhnya engkau membuka bacaanmu dengan surat ini, kemudian engkau tidak menganggap hal itu telah cukup bagimu sampai (engkau pun) membaca surat lainnya. Maka, (jika engkau ingin membacanya) bacalah surat itu (saja), atau engkau tidak membacanya dan engkau (hanya boleh) membaca surat lainnya”. Ia berkata: “Aku tidak akan meninggalkannya. Jika kalian s**a untuk aku imami kalian dengannya, maka aku lakukan. Namun, jika kalian tidak s**a, aku tinggalkan kalian,” dan mereka telah menganggapnya orang yang paling utama di antara mereka, sehingga mereka pun tidak s**a jika yang mengimami (shalat) mereka adalah orang selainnya. Sehingga tatkala Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mendatangi mereka, maka mereka pun menceritakan kabar (tentang itu), lalu ia (Nabi) bersabda: “Wahai fulan, apa yang menghalangimu untuk melakukan sesuatu yang telah diperintahkan para sahabatmu? Dan apa p**a yang membuatmu selalu membaca surat ini di setiap raka’at (shalat)?” Dia menjawab,”Sesungguhnya aku mencintai surat ini,” lalu Rasulullah n bersabda: “Cintamu kepadanya memasukkanmu ke dalam surga”.[2]
3. Berkata Asy Syaikh Badr Al Anazy Hafizhahullah :
Dari Mu’adz bin Anas Radhiyallahu ‘anhu berkata Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wa sallam : “barang siapa yang membaca Qul Huwallahu Ahad sampai akhir surat , sepuluh kali, Allah akan bangunkan bagi dia Istana di Jannah”
Dalam bab ini diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, riwayat Ath Thobarani dalam Al Ausath (1/198) dengan sanad yang dhoif (lemah), juga diriwayatkan oleh Al Ghofiqi dalam Lumhatul Anwar (1597), juga diriwayatkan oleh Sa’id bin Al Musayyib secara mursal dalam Sunan Ad Darimi, Ibnu Katsir mengatakan dalam tafsirnya , ini adalalah hadits Mursal yang Jayyid (baik), Berkata Asy Syaikh Al Albany dalam Shohihah, Sanad hadits ini Shohih.
Kesimp**an : Hadits ini juga diriwayatkan oleh Imam Ahmad (15588) Asy Syaikh Al Albany menyebutkan dalam Ash Shohihah, (589) : “HADITS INI HASAN DENGAN ADANYA SYAWAHID (PENDUKUNG DARI RIWAYAT LAIN: PEN)”
Sumber : https://telegram.me//baderAlbder
Alih bahasa oleh : Ustadz Abu Khuzaimah Fadanji Hafizhahullah
📡 https://rumaysho.com/16269-kalimat-laa-ilaha-illallah-yang-luar-biasa.html (amalan magrib dan subuh)
Read more https://almanhaj.or.id/2613-hadits-hadits-yang-menerangkan-keutamaan-surat-al-ikhlash.html (Al ikhlas)
▶️ Mari ikut berdakwah dengan turut serta membagikan artikel ini, asalkan ikhlas insyaallah dapat pahala.
MATI SYAHID TIDAK MENGHAPUS HAK BANI ADAM, TAPI MENGHAPUS HAK ALLAH TA'ALA Pertanyaan Bagaimana cara menyatukan diantara dua hadits ini: Dari Amr bin Ash radhiallahu anhu sesungguhnya Nabi sallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Orang yang mati syahid diampuni semua dosanya, kecuali hutang." Dari U...