Generasi Muda NU Sumenep

Generasi Muda NU Sumenep Generasi Muda Nahdlatul Ulama

Karena banyak yang Requez Kaos dengan Logo Resmi 1 Abad NU.Ini admin adakan PO (Pree Order) sampai tanggal 15 Januari, P...
08/01/2023

Karena banyak yang Requez Kaos dengan Logo Resmi 1 Abad NU.

Ini admin adakan PO (Pree Order) sampai tanggal 15 Januari, Pengiriman Insya Allah Tanggal 25 Januari.

Silahkan bagi yang berminat hubungi
WA 082113376884
Spesifikasi ada di Gambar.

Madura adalah p**au yang kental dengan label "Madura p**au santri" jadi sangatlah aneh jika madura masih mengundang penc...
15/03/2022

Madura adalah p**au yang kental dengan label "Madura p**au santri" jadi sangatlah aneh jika madura masih mengundang penceramah yang masih kurang jelas keilmuannya dan juga sanad kaguruannya.

Sumenep adalah tempat segudang para ulama,kyai dan mubaligh yang menjadi mercusuar serta menjadi rujukan keilmuan para santri. Masih perlukah mengundang pembicara yang kontroversi dan tak jelas isi keilmuannya ?? NAUDZUBILLAH...!!

Jangan sampai madura terkontaminasi oleh narasi yang mengandung ujaran kebencian, cacian dan provokasi !




Kami Generasi Muda NU Sumenep menolak keras atas pelaksanaan Pengajian Subuh yang dipimpin langsung oleh Sugik Nur Rahar...
15/03/2022

Kami Generasi Muda NU Sumenep menolak keras atas pelaksanaan Pengajian Subuh yang dipimpin langsung oleh Sugik Nur Raharja demi kemaslahatan dan kesejahteraan masyarakat Sumenep, untuk meminimalisir kontroversi yang tidak berkesinambungan, dan dapat memecah belah masyarakat secara umum.

Sumenep kota santri
Tak butuh kontroversi


Berislam itu artinya memilih jalan hidup yang damai dan selamat. Kalau anda resah, sedih, takut dalam hidup atau marah d...
12/11/2021

Berislam itu artinya memilih jalan hidup yang damai dan selamat. Kalau anda resah, sedih, takut dalam hidup atau marah dan benci kepada orang lain karena orang itu berbeda dengan anda, maka anda salah besar dalam Ber-Islam. Ber-Islam itu menimbulkan qalbun saliem ( hati yang damai)

Prof. Dr. Mohammad Mahfud MD., S.H., S.U., M.I.P.




MADURA DARURAT RADIKALISME DAN TAK RAMAH LAGIOleh:  Taufik Hasyim (Ketua PCNU Pamekasan & Pengasuh PP Sumber Anom, Angsa...
11/11/2021

MADURA DARURAT RADIKALISME DAN TAK RAMAH LAGI

Oleh: Taufik Hasyim (Ketua PCNU Pamekasan & Pengasuh PP Sumber Anom, Angsanah, Palengaan, Pamekasan. Madura)

Pasca ditangkapnya terduga teroris di Sumenep dengan barang bukti, bikin tanda tanya besar di hati masyarakat madura (sebab tidak mugkin aparat menangkap terduga teroris tanpa bukti, bahkan penulis yakin sang terduga sudah dipantau, disadap dan di awasi beberapa bulan sebelumnya)

Benar kata seorang tokoh Nasional beberapa tahun silam, bahwa "sudah terbntuk jaringan poros Jakarta-Madura dalam membangun ideologi trans Nasional dan radikalisme dengan dana besar di madura" bahkan beberapa teroris pelaku bom bunuh diri (baik yang sudh di tangkap maupun yg blum ditangkap atau bahkan yang sudah di hukum mati) pernah bolak balik datang ke sumenep, 'kata tokoh' dlm sebuah dialog.
Madura yang di kenal dengan sifat adem, ayem, santun dan halus, kini seakan berubah "terlihat" ganas dan seram.
Sebutlah beberapa kejadian sejak tahun 2017 hingga sekarang, mulai dari penghadangan terhadap KH. Makruf Amin, pengajian yang isinya 'Banser' halal darahnya, caci maki diatas panggung, syi'ar agama yang isinya orasi kebencian, pernyataan NU Mutanajjis, pernyataan KH. Said Aqil sesat hingga kasus persekusi yg sedang hangat dibicarakan di Sumenep, juga isu PKI yang muncul tiap November dan beberapa kasus lain, Lantas ada apa dengan madura?

Benarkah para pelaku beberapa kejadian diatas berbuat atas nama agama dan sudah pasti benar? Dan benarkah pihak yang di anggap sesat, munafiq, pro kafir, pro china itu pst salah? Benarkah NU mutanajjis? Apa yg salah dg KH. Makruf Amin hingga di hadang? Benarkah pemerintah anti islam? Sederat pertanyaan itu muncul dibenak kita bersama. Bukankah tiap masalah bisa di bicarakan denga baik? lantas kenapa setiap masalah harus dengan unjuk rasa dan tabligh akbar yang isinya hasutan dan ujaran kebencian?

Kita berharap supaya indonesia yang blum satu abad merdeka ini ttp aman dan damai. Kita tidak ingin indonesia seperti syuriah, kita tidak ingin bom terjadi di Madura seperti pada Syekh Ramadhan al Buthi yang di bom saat pengajian di Masjid Syiria hanya karena dianggap kurang Islami oleh sesama Muslim, kita tidak ingin ada bom terjadi seperti di Mesir saat Shalat jumat yg membunuh 200 orang dimana pelakunya sesama muslim.

Kita rindu situasi yang damai, sejuk seperti dulu, bukankah kita tidak tau siapa diantara kita yang paling benar dimata Allah? Bukankah kita sesama hamba yang derajatnya sama dimata Allah?

Siapakah kita jika dibanding mahluk Allah yg besar seperti planet, bumi, gunung, langit, matahari, bulan dan bintang.

kita sebagai manusia adalah mahluk yang kecil dan tak berdaya, lantas apa yang mendasari kita untuk sombong, angkuh dan merasa benar sendiri hingga menganggap kelompok lain sesat, salah, munafiq dan pantas di persekusi?
Tokoh muslim dunia berkata, bahwa "Indonesia adalah surga dunia" adzan berkumandang diseluruh desa tiap waktu shalat, pesantren dan madrasah dimana-mana, pengajian hampir tiap malam di seluruh pelosok desa, syi'ar-syi'ar agama menggema dan dibantu oleh pemerintah (termasuk MTQ). Maulid nabi sebulan penuh tidak di larang oleh pemerintah.

Bidang kesehatan, sudah berdiri Puskesmas ditiap kecamatan, bahkan di Desa-desa sudah ada Polindes.

Pasokan listrik aman, kebutuh BBM selalu ada, kebutuhan LPJ terpenuhi, bahan pokok juga tersedia, lantas kurang apa? (Bukan berrti kami membela pemerintah, Pemerintah jg ada kekurangannya, tp dg segala kekurangannya, mari kita syukuri nikmat bagi bangsa ini)

Hampir semua pejabat negara ada yang santri bahkan ada yang kyai, gubenur, menteri, bupati, kepala Kemenag, hingga di birokrasi mulai eselon 1 hingga paling bawah, bahkan tiap momen keagamaan, santri dan pesantren selalu terlibat (dan di MTQ saat ini, banyak dr dewan jurinya adalah pengasuh pesantren di jatim). Ini adalah bukti bhw keterlibatan umat islam & pesantren betul-betul ada pada kebijakan pemerintah,
Lantas kurang islam bagaimana?

Justru di saat acara Syi'ar agama spt MTQ ini, mereka tidak tampak muncul untuk mmberi apresiasi dan dukungan, apakah MTQ dianggap bukan acara agama? kita tentu bertanya, sebnarnya mereka membela siapa? Apakah membela Islam atau membela siapa?

kita berharap pada aparat, agar lebih tegas dalam bersikap, sebab jika kelompok ini terus dibiarkan tumbuh subur, tentu kita bisa menganalisa apa yg akan terjadi pada Madura dan Indonesia beberapa puluh tahun kedepan.

Wallahu A'lam Bishowab

https://mediapelajar.or.id/blog/madura-darurat-radikalisme-dan-tak-ramah-lagi





Generasi Muda NU SumenepMengucapkan:Selamat dan Sukses atas diraihnya gelar Sarjana, Program Studi Bahasa dan Sastra Ara...
03/11/2021

Generasi Muda NU Sumenep

Mengucapkan:

Selamat dan Sukses atas diraihnya gelar Sarjana, Program Studi Bahasa dan Sastra Arab UIN S**A Yogyakarta.

Gus Zainur Ridha, S.Hum
Penasehat GMNU Sumenep

Semoga menjadi ilmu yang berkah, bermanfaat bagi umat manusia.

Semoga menjadi panutan untuk kaula muda, terutama muda-mudi Generasi Muda NU, menjadi simbol keilmuan serta bisa mencetak generasi yang madani dan berperadaban gemilang.


Generasi Muda NU MengucapkanSelamat dan Sukses atas Dilaksanakannya Konferensi Majelis Wakil Cabang NU (MWC NU) Lenteng ...
03/10/2021

Generasi Muda NU Mengucapkan

Selamat dan Sukses atas Dilaksanakannya Konferensi Majelis Wakil Cabang NU (MWC NU) Lenteng Sumenep
27 Shafar 1443 H/03 Oktober 2021 M

"Semoga dapat merumuskan kesepakatan yang bijak, menghasilkan keputusan-keputusan yang terbaik dan melahirkan pemimpin yang shidiq, amanah, tablig, fatonah". Aamiin

---------------------------

Dapatkan update info terbaru tentang ke-NU-an dan Ahlus Sunnah Wal-Jama'ah An-Nahdliyyah dengan cara Folllow :

Website : www.islampers.com
Instagram : Generasi_Muda_NU
Youtube : GMNU TV
Twitter : Generasi_MudaNU
page : Generasi muda NU
Telegram : https://t.me/GenerasiMudaNU1
Tiktok : generasi_muda_nu





Generasi Muda NU Sumenep MengucapkanSelamat dan BarokahAtas TerpilihnyaZainal, S.SosSebagai Ketua PAC. GP. Ansor Kecamat...
02/10/2021

Generasi Muda NU Sumenep
Mengucapkan

Selamat dan Barokah
Atas Terpilihnya

Zainal, S.Sos
Sebagai Ketua PAC. GP. Ansor Kecamatan Ganding
Masa Bakti 2021-2023

"Teriring doa dan harapan, semoga bisa meneladani sikap dan sifat Kanjeng Nabi Muhammad SAW. dan para sesepuh NU dalam menjalankan tugas keorganisasian. Dan mampu bersinergi di dalam membentuk kader-kader yang militan demi Kemaslahatan Ummat. Semoga amanah dan berkah, Aamiin Ya Robbal 'Alamin".



إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّاۤ إِلَیۡهِ رٰجِعُونَSesungguhnya kita hanyalah milik Allah dan kepadaNya akan dikembalikanKeluarg...
23/09/2021

إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّاۤ إِلَیۡهِ رٰجِعُونَ
Sesungguhnya kita hanyalah milik Allah dan kepadaNya akan dikembalikan

Keluarga Besar Generasi Muda NU Madura
Sangat berduka atas wafatnya:

KH. IMRON SYAHRUDDIN
Pengasuh PP. Nurul Huda
Pakamban Laok, Pragaan, Sumenep

Wafat: Rabu/Malam Kamis, 22 September 2021 M.
Pukul: 11.33 WIB

Semoga husnul khotimah, mendapat tempat terbaik di sisi Allah, diampuni segala dosa dan diterima segala amal baiknya, serta keluarga yang ditinggal diberi ketabahan dan kesabaran. Aamiin

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْه وَعَافِه وَاعْفُ عَنْه، وَأَكْرِمْ نُزُوْلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَه، اَللّهُمَّ اجْعَلْ قَبْرَهُ رَوْضَةً مِنْ رِيَاضِ الجِّنَانِ، وَلاَ تَجْعَلْ قَبْرَهُ حُفْرَةً مِنْ حُفَرِ النِّيْرَانِ، وَاجْعَلِ الْجَنَّةَ مَأْوَاهُ.

اللَّهُمَّ لاَ تَحْرِمْنَا أَجْرَهُ وَلاَ تَفْتِنّا بَعْدَه وَاغْفِرْلَنَا وَلَهُ, آمِـيْن يَا رَبَّ العَالَمِين

Kepada semua Sahabat GMNU se-Nusantara dimohon menyempatkan untuk do'a dan fatihah kepada beliau.


REKTOR INAIFAS; PESANTREN MELAWAN PENJAJAH SEBAB TAK MAU BUDAYA SEKULER BARAT HADIR DI NUSANTARA Pesantren tak hanya ber...
17/08/2021

REKTOR INAIFAS; PESANTREN MELAWAN PENJAJAH SEBAB TAK MAU BUDAYA SEKULER BARAT HADIR DI NUSANTARA

Pesantren tak hanya berperan sebagai lembaga pendidikan Islam semata, namun juga sangat lekat dengan kehidupan sosial masyarakat. Pesantren hadir melakukan pemberdayaan dan memberi solusi atas problematika umat.

Pesantren juga menjadi wadah pergerakan nasional dalam melakukan perlawanan terhadap segala bentuk kolonialisme. Pesantren tidak pernah terpengaruh oleh kepentingan politik kolonial, baik pada masa penjajahan Belanda maupun Jepang.

Dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia, peran pesantren termasuk para ulama tidak bisa dipandang sebelah mata. Para ulama terbukti mampu menanamkan semangat jihad kepada para santri maupun masyarakat untuk bangkit melawan penjajah.

Membahas tentang peran pesantren dan ulama dalam kemerdekaan, Wartawan LANGIT7.ID Muhajirin berkesempatan melakukan wawancara dengan Rektor Institut Agama Islam Al Falah As Sunniyah (INAIFAS) Kencong Jember, Gus Rijal Mumazziq Z, M.HI.

Pria yang pernah Nyantri di Pesantren al Islam Joresan Ponorogo, Alumni IAIN Sunan Ampel Surabaya, dan Pengurus LTN NU Surabaya itu membahas seputar peran pesantren dan ulama dalam perjuangan merebut kemerdekaan dari tangan para penjajah. Baik pada masa penjajahan Belanda maupun Jepang.

Beliau juga membahas peran ulama dan pesantren dalam mempertahankan kemerdekaan setelah B**g Karno memproklamasikan kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945. Berikut petikan wawancaranya:

Selain sebagai institusi pendidikan, di masa sebelum kemerdekaan kita tahu Pesantren adalah institusi perjuangan melawan penjajah. Bisa diceritakan bagaimana peran pesantren dalam melawan kolonial dan memperjuangkan kemerdekaan?

Pertama harus kita pahami bahwa pesantren itu bukan hanya sebagai lembaga pendidikan, melainkan juga berkembang sebagai institusi sosial, kultural, maupun politik. Sehingga jika ada beberapa hal yang berkaitan dengan pendidikan, sosial, kultural, dan politik, maka dipastikan pesantren akan bereaksi.

Demikian p**a pada masa penjajahan, sejak era VOC, di antara peran yang dijalankan pesantren antara lain pendidikan, peran sosial yakni kepedulian terhadap sosial misalnya memberikan kesadaran terhadap warga masyarakat yang ada di sekitar untuk turut serta di dalam belajar di bidang agama Islam.

Adapun fungsi kultural di era penjajahan, yaitu bagaimana pesantren tetap mempertahankan identitasnya sebagai sebuah lembaga keislaman dengan cara melakukan dakwah terhadap warga masyarakat dengan cara yang baik, populer, dan tidak ada kekerasan.

Sedangkan secara politis, pesantren banyak melahirkan kader-kader yang turut serta di dalam upaya kemerdekaan bangsa. Pada tahap awal, masa VOC, Mataram, sebelum kemerdekaan, para kiai, santri, dan para alumni banyak sekali terlibat di dalam perlawanan terhadap institusi kekuasaan kolonialisme yang mencengkeram Indonesia saat itu.

Misalkan Kiai Mojo yang membantu Pangeran Diponegoro dalam perlawanan tahun 1825-1830 M. di mana perlawanan Diponegoro ini banyak didukung oleh para kiai, dan juga para santri. Mengapa? Karena di situ dikonsepkan, apabila perlawanan dilakukan oleh beliau-beliau ini sebagai bagian dari ikhtiar jihad fi sabilillah.

Perlawanan semacam ini kurang lebih sejak Pangeran Diponegoro ditangkap 1830 sampai menjelang kemerdekaan, ada beberapa pesantren yang melakukan perlawanan-perlawanan secara sporadis, tetapi kemudian lebih banyak ditumpas oleh pemerintah kolonial pada saat itu.

Makanya pada era 1860-an sampai 1945, para ulama di pesantren lebih fokus memperkuat basis pendidikan bagi para santrinya, sehingga kemudian ketika mereka sudah alim, sudah menjadi dai, maka juga disisipkan yang namanya semangat jihad fi sabilillah.

Sehingga pada puncaknya, ketika B**g Karno memproklamasikan Indonesia, maka para ulama juga secara fikih, menganggap apabila kemerdekaan yang diproklamasikan B**g Karno itu sah secara hukum Islam, atau sah secara institusional dalam kacamata fiqih.

Lalu setelah itu para ulama lebih intens bergerak di bidang jihad fi sabilillah dengan melakukan perlawanan dan mempertahankan Republik Indonesia pada saat sekutu mau menguasai Indonesia lagi melalui Jakarta dan melalui Surabaya, dan melalui Yogyakarta.

Bisa disebut pesantren mana saja yang menjadi kantong-kantong perjuangan melawan penjajah? seperti apa perannya?

Soal pesantren yang menjadi kantong-kantong perjuangan melawan penjajah, khususnya ini yang lebih banyak berkembang pada pasca kemerdekaan, atau setelah diproklamasikannya Republik Indonesia.

Antara lain tentu saja pesantren-pesantren yang banyak menyumbangkan para kiai dan santrinya untuk terlibat dalam perang gerilya, baik melalui pasukan yang menggabungkan para santri dengan pasukan Hizbullah maupun kiainya terlibat menjadi anggota barisan Sabilillah, dua milisi santri, organisasi yang mengkondisikan para santri dan kiai untuk melawan penjajahan pasca proklamasi.

Di antaranya ada pesantren Lirboyo, Pondok Tebuireng, Ploso, Sukorejo, Situbondo, dan juga beberapa pesantren lain yang ada di Banten, ada Buntet di Cirebon dan sebagainya.

Yang pasti setiap pesantren ketika Indonesia sudah merdeka, dan dibutuhkan dalam upaya mempertahankan kemerdekaan, para kiai, para santri bahu-membahu dengan pejuang lain untuk mempertahankan Republik Indonesia.

Inilah yang menjadi alasan bagi mereka, para kiai ini, untuk terlibat aktif. Karena bagi mereka, Islam itu harus diperjuangkan, dan kemerdekaan itu harus dirawat dan dijaga.

Artinya, beliau-beliau ini memiliki kepedulian ganda, yaitu kepeduliaan terhadap Islam dan juga kepeduliaan terhadap Tanah Air-nya.

Mengapa pesantren memilih melawan penjajah? apa korelasinya antara ilmu agama dan perjuangan?

Pesantren memilih melawan penjajah, yang pertama karena penjajahan tidak diperbolehkan di dalam Islam. Penindasan senantiasa menjadi unsur yang dibenci oleh Islam.

Kedua, karena ketika penjajah menguasai Indonesia, maka ditakutkan kehidupan sekuler ala barat maupun budaya-budaya mereka itu banyak yang masuk ke dalam alur pemikiran generasi muda, sehingga dikhawatirkan ghirah keagamaannya akan turun.

Ketiga, ini yang paling penting, ketika penjajah masuk, maka dikhawatirkan juga mengubah sistem dan tatanan pendidikan, khususnya pendidikan Islam yang ada di Nusantara saat itu. Terbukti kan, banyak para pangeran, sebelum era Pangeran Diponegoro berperang itu, semua para pangerannya itu biasanya mondok di beberapa pesantren. Tetapi ketika Diponegoro kalah, Belanda lebih mencengkram lagi dengan adanya taktik tanam paksa, maka para pangeran pada saat itu tidak lagi diajari tata-cara kehidupan orang pesantren atau dipondokkan, melainkan justeru diwajibkan mengikuti kurikulum ala orang-orang Belanda.

Maka kemudian ketika B**g Karno pada 1945 memproklamirkan kemerdekaan, bagi para kiai, ini sudah saat kita mewujudkan kemerdekaan, sehingga lebih leluasa menjalankan Islam, lebih leluasa memberikan pendidikan Islam kepada umat islam, dan sebagainya.

Banyak sekali ulama yang mendapatkan gelar pahlawan nasional, bagaimana peran ulama dalam perjuangan melawan penjajah?

Pertama, peranan secara moral, menjaga agar warga masyarakat tidak mengikuti kehidupan ala penjajah. Misal sistemnya, gaya hidupnya, karakteristiknya, keserakahannya, dan lain sebagainya.

Kedua, peranan secara edukatif, yaitu peranan dengan cara mendirikan pondok pesantren, agar masyarakat tercerahkan secara keilmuan keagamaan, bisa shalat dan sebagainya.

Ketiga, dengan cara pembinaan secara karakteristik atau secara akhlak, dan juga secara keilmuan kepada warga masyarakat melalui pesantren. Ini yang paling penting, sehingga peranan yang nomor empat, yaitu perlawanan fisik, yaitu dengan cara memobilisasi para kiai dan para santri untuk secara aktif terlibat dalam upaya melawan penjajah atau terlibat secara aktif dalam upaya mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.

Lalu, ketika Indonesia sudah merdeka, ngapain ini ulama? Tentu saja dengan mengisi kemerdekaan dengan kegiatan-kegiatan bermanfaat, ya ngaji, berdakwah, dan sebagainya.

Apa yang menjadi alasan sekaligus pemersatu pada akhirnya kalangan alim ulama memilih melawan penjajah?

Hal yang menjadi alasan pemersatu ada tiga, pertama yaitu semangat melawan penindasan penjajah. Kedua, alasan menginginkan kehidupan yang merdeka. Ketiga, semangat jihad fi sabilillah.

Bisa disebut mungkin beberapa nama-nama ulama sekaligus peran signifikannya dalam perjuangan kemerdekaan?

Ada banyak. Tentu saja, yang paling utama adalah KH Hasyim Asy’ari, karena beliau itu secara mental spiritual dan moral melalui resolusi jihad itu banyak mempengaruhi orang untuk turut andil dan turut serta dalam upaya mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia yang baru berusia 30-an.

Bisa dibayangkan, andai kata KH Hasyim Asy’ari tidak mengeluarkan resolusi jihad yang mendukung semangat untuk mempertahankan kemerdekaan, maka pada saat itu bisa dipastikan tidak ada pertempuran berdarah-darah sampai pasukan sekutu p**ang ke negaranya.

Lalu yang selanjutnya KH Wahab Hasbullah juga sama, KH Wahid Hasyim. Bahkan KH Wahid Hasyim itu terlibat sebagai salah satu perumus Piagam Jakarta, atau sekarang kita sebut Pancasila dan juga terlibat dalam penyusunan konstitusi Indonesia.

Banyak ulama-ulama yang berjasa. Termasuk ada ulama yang diberi gelar pahlawan seperti KH Zainul Arifin, beliau adalah pimpinan dari kelaskaran Hizbullah. Terus ada KH Syamsul Arifin dari Sukorejo, beliau terlibat sebagai salah satu unsur terpenting ketika merebut senjata dari tangan Jepang yang tidak mau menyerah, beliau ikut bergerilya, termasuk ikut dalam pertempuran 10 November, dan seterusnya.

Artinya, para ulama-ulama yang tercatat itu banyak, yang tercatat sebagai ulama yang berjuang membela kemerdekaan Indonesia, tapi lebih banyak lagi ulama yang sengaja menutupi kontribusinya di dalam mempertahankan Indonesia. Mengapa?

Karena bagi mereka itu salah satu pertanggungjawabannya kepada Allah, tidak perlu dipamerkan, dan seterusnya.

https://langit7.id/read/2410/1/rektor-inaifas-pesantren-melawan-penjajah-sebab-tak-mau-budaya-sekuler-barat-hadir-di-nusantara-1629166126



INNALILLAH, KIAI IN’AMULLAH SEKRETARIS LBM NU SUMENEP WAFATSumber: NU Online SumenepInnalilahi wa inna ilaihi raajiun, k...
13/08/2021

INNALILLAH, KIAI IN’AMULLAH SEKRETARIS LBM NU SUMENEP WAFAT

Sumber: NU Online Sumenep

Innalilahi wa inna ilaihi raajiun, kabar duka kembali menyelimuti Nahdliyin Sumenep, Kiai In’amullah Muhammad, Sekretaris Lembaga Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama (LBM NU) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sumenep wafat, hari ini Rabu (11/8/2021) sekitar pukul 07.50 WIB.

Kabar duka tersebut semula tersiar melalui platform group WhatsApp. Kemudian NU Online Sumenep mengkonfirmasi kebenaran kabar tersebut kepada Kiai Ach. Chadiri Bisyri, Ketua LBM NU PCNU Sumenep. Almarhum wafat di kediaman di Masjid Baiturrahmah, Bunkandang, Ketawang Laok, Guluk-Guluk, Sumenep.

“Benar, kami juga dapat kabar dari kolega kami, bahwa beliau baru saja wafat,” ungkap Kiai Chadiri.

Sebelumnya, menurut Kiai Chadiri, almarhum Kiai In’amullah sempat menderita penyakit stroke. Pembuluh darah pecah akibat stroke. Namun tetap masih tetap beraktivitas seperti biasa. Hingga kepergian sosok kiai aktivis Bahtsul Masail itu membuat banyak pihak merasa kehilangan.

Almarhum Kiai In’amullah merupakan alumni Pondok Pesantren Lirboyo Kediri. Mengabdi sebagai guru dan pegiat Bahtsul Masail Pondok Pesantren Annuqayah Guluk-Guluk Sumenep.

“Beliau memang sejak awal aktivis Bahtsul Masail. Tidak hanya di NU, di Ponpes Annuqayah beliau juga aktif dan produktif. Semoga almarhum Husnul khatimah dan segala amal pengabdiannya diterima di sisi Allah SWT, amin” pungkas Kiai Chadiri.

Link: https://pcnusumenep.or.id/2021/08/11/innalillahi-kiai-inamullah-sekretaris-lbm-nu-sumenep-wafat/



KELUARGA BESAR  Generasi MudaNU MaduraSrikandi GMNU MaduraSrikandiGMNUPamekasanSrikandiGMNUSumenep Ngatoraki Selamat Mol...
07/08/2021

KELUARGA BESAR
Generasi MudaNU Madura
Srikandi GMNU Madura
SrikandiGMNUPamekasan
SrikandiGMNUSumenep
Ngatoraki

Selamat Molang Areh
BUNDA AYATUL HUSNA
Admin Srikandi GMNU Madura

"Teriring doa dan harapan, semoga diberi umur panjang, diberi kesehatan dan segala hajat terkabulkan. Semoga selalu dan tetap menjadi srikandi simbol kedisiplinan, keberanian dan kekokohan.

Menjadi suri dan uswah yang baik dan indah kepada para muda-mudi, utamanya bagi Srikandi Generasi Muda NU. Aamiin Ya Robbal 'Alamin"

اَللّٰهُمَّ طَوِّلْ عُمْرَهَا وَصَحِّحْ جَسَدَهَا وَنوِّرْ قلْبَهَا ويَسِّرْ أَمْرَهَا وحَصِّلْ مَقْصدهَا ووَسّع رِزقهَا وَإِلَى الخَيْرِ قَرِّبْهَا وَعَنِ الشَّرِّ اَبعِدْهَا وَاقْضِ جميع حَوَائِجهَا فِى الدِّيْنِ وَالدُّنْيَا وَالۤاخِرَةِ.
آمِينْ يَا مُجِيْبَ السَّائِلِيْنَ




Selamat Hari Lahir ke 2Generasi Muda NU MaduraSemoga selalu tetap istiqamah menjadi wadah para kader NU yang terus berge...
25/07/2021

Selamat Hari Lahir ke 2
Generasi Muda NU Madura

Semoga selalu tetap istiqamah menjadi wadah para kader NU yang terus bergerak dalam bidang keagamaan dan sosial sebagai komunitas dakwah yang memberikan informasi pengamalan ibadah, membendung, meluruskan hoax dan fitnah demi terwujudnya khoirul ummah
اللهم اجعلنا من خدماء الجمعية نهضة العلماء و المؤسسين و الإسلام و المسلمين









HARI JADI KE- 17 KILAS BALIK LAHIRNYA BMT NU JATIMOleh : A.HabiburrahmanGapura, NU Online SumenepMaraknya praktik renten...
02/07/2021

HARI JADI KE- 17 KILAS BALIK LAHIRNYA BMT NU JATIM

Oleh : A.Habiburrahman

Gapura, NU Online Sumenep
Maraknya praktik rentenir dan merosotnya kondisi perekonomian warga, serta kelembagaan NU yang belum mandiri, membuat pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Gapura merasa prihatin. Oleh karena itu, melalui Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU) MWCNU Gapura, didirikanlah lembaga keuangan pada 1 Juli 2004 silam.

Namun demikian, setiap tantangan dan kesulitan selalu mengiringi langkah perjuangannya untuk mendapatkan kepercayaan, baik di internal pengurus maupun masyarakat secara umum.
Di periode awal, aktivitas keuangan dan pelayanan dilakukan berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lainnya. Baik di jalan, pasar, lapangan, bahkan di rumah anggota yang sedang dilayani. Termasuk dalam hal administrasi keuangan, Masyudi mengaku dikerjakan bersama di rumahnya sendiri bersama pengurus lainnya.

“Kenyataan ini, mengharuskan kami bekerja keras guna meyakinkan masyarakat, bahwa BMT NU benar-benar dapat bermanfaat bagi peningkatan usaha kecil dan menengah. Serta dikelola secara profesional dan bebas dari praktik riba,” ungkap Masyudi.

Namun demikian, tantangan kembali menghampiri perjuangan mereka. Sebab saat itu, ada banyak koperasi keuangan yang mati di tengah jalan dan simpanan para anggotanya lenyap. Bahkan ujung-ujungnya hanya menguntungkan pengurusnya saja.

Kenyataan ini membuat masyarakat pesimis dan sulit memberikan kepercayaan.
Hal tersebut, menurut Masyudi, sama sekali tidak menyurutkan semangat para pengurus untuk totalitas memberikan pelayanan terbaik kepada anggota. Mereka istiqamah mendatangi rumah masyarakat untuk diajak menjadi anggota BMT NU.
“Siang sampai sore pengurus mencari peminjam sekaligus menyerahkan pinjamannya. Sedangkan malam hari mencari penabung dan anggota, setelah itu mengerjakan administrasi keuangan hingga larut malam,” kenangnya.
Semangat, loyalitas, dan motivasi tinggi para pengurus itulah yang membuat BMT NU tetap istiqamah menanamkan kepercayaan kepada masyarakat. Bahwa kehadirannya murni demi meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat.
Alhasil, perjuangan para pengurus kemudian membuat BMT NU semakin berkembang. Hal itu terlihat dari modal awal yang hanya Rp400.000, lima bulan kemudian meningkat menjadi Rp2.172.000, dengan laba bersih Rp42.000. Dan pada saat ini sudah mencapai Rp 419 Milliar.

Secara resmi lembaga keuangan itu bernama Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) BMT NU Gapura dengan badan hukum, dengan nomor: 188.4/11/BH/XVI.26/435.113/2007, dengan akta notaris nomor: 10 tgl. 04.05.2007.

Kemudian karena eksistensinya yang terus berkembang mengharuskan diri untuk mengupdate lavelnya ke tingkat Kabupaten. Tak lama dari itu kembali beralih status ke KSPP Syariah BMT NU Jawa Timur dengan akta perubahan nomor: 21 tgl. 18.12.2015.
Kiai Darwis Ghalib, salah seorang pendiri, sebelumnya tidak pernah menyangka BMT NU akan besar seperti sekarang. Pihaknya mengaku, bahwa sejak awal hanya sebatas menjalankan tugas dengan sebaik mungkin.
“Ini merupakan anugerah yang wajib disyukuri dan pastinya hati ini sangat bahagia,” ungkap Kiai yang tengah menjabat Pengurus Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU) Sumenep itu.
Dirinya juga merasa, bahwa kemajuan tersebut juga karena dialiri barokah dari para pendiri Nahdlatul Ulama. Meski dengan fasilitas minim, tidak menyurutkan semangat para pengurus untuk meningkatkan loyalitas. Sembari membulatkan tekad untuk terus menebar manfaat.

“Di awal-awal berdirinya sampai tahun 2010 kita benar-benar miskin fasilitas, namun kami kaya dengan loyalitas dan militansi untuk terus mengembangkan BMT NU,” terangnya.
Di usianya yang sudah beranjak dewasa dan tak lagi muda, membuat BMT NU harus berbenah diri mengikuti perkembangan zaman. Salah satunya dalam hal sistem teknologi informasi, yakni digitalisasi sistem keuangan.

Selamat Hari Jadi ke-17, semoga terus menebar bermanfaat!
Editor: Ibnu Abbas

https://pcnusumenep.or.id/2021/07/01/hari-jadi-ke-17-kilas-balik-lahirnya-bmt-nu-jatim/



Perempuan yang bermanfaat adalah perempuan yang mampu menempatkan dirinya dalam setiap keadaan.-------------------------...
02/07/2021

Perempuan yang bermanfaat adalah perempuan yang mampu menempatkan dirinya dalam setiap keadaan.

--------------------------

Dapatkan update info terbaru tentang ke-NU-an dan Ahlus Sunnah Wal-Jama'ah An-Nahdliyyah dengan cara Folllow :

Website : www.islampers.com
Instagram : Generasi_Muda_NU
Youtube : GMNU TV
Twitter : Generasi_MudaNU
page : Generasi muda NU
Telegram : https://t.me/GenerasiMudaNU1
Tiktok : generasi_muda_nu





Kabar Duka.إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّاۤ إِلَیۡهِ رَ ٰ⁠جِعُونَKeluarga Besar Generasi Muda NU turut berduka cita atas wafatny...
27/06/2021

Kabar Duka.

إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّاۤ إِلَیۡهِ رَ ٰ⁠جِعُونَ

Keluarga Besar Generasi Muda NU
turut berduka cita atas wafatnya:

- NY. HJ. MUTI'AH BINTI RKH. ABD. MUQIT
Istri Alm. KH. ABD. HAMID AMZ
PP. Mambaul Ulum Bata² Pamekasan

- NY. HJ. MAJIDAH BADRUDDIN
Pengasuh PPMU. Sumber Kebun Pangereman Sampang
Putri KH. MIFTAHUL AKHYAR
Rais 'Am PBNU

- Nyai Shofiyatul Widad Ma'had Aly
PP. Salfiyah Syafiiyah Sukorejo Situbondo

Semoga husnul khotimah, mendapat tempat terbaik di sisi Allah, diampuni segala dosa dan diterima segala amal baiknya, serta keluarga yang ditinggal diberi ketabahan dan kesabaran. Aamiin

اللّٰهُمَّ اغْفِرْ لَهُنَّ، وَارْحَمْهُن، وَعَافِهِنّ، وَاعْفُ عَنْهُنَّ. اَللَّهُمَّ اجْعَلْ قَبْرَهُنَّ رَوْضَةً مِنْ رِيَاضِ الْجِنَانِ، وَلَا تَجْعَلْ قَبْرَهُنَّ حُفْرَةً مِنْ حُفَرِ النِّيْرَانِ. اَللَّهُمَّ ضَاعِفْ حَسَنَاتِهنَّ، وَتُجَاوِزْ عَنْ سَيِّئَاتِهِنَّ، وَارْفَعْ دَرَجَاتِهِنَّ، مَعَ النَّبِيِّيْنَ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ...آمِيْنَ

Kepada semua Sahabat GMNU se-Nusantara dimohon menyempatkan untuk do'a dan fatihah kepada beliau.

Ketua Umum PBNU, Prof.Dr.KH Said Aqil, mengatakan saat ini ada lima perang besar yang harus dimenangi. Kiai Said Aqil me...
27/06/2021

Ketua Umum PBNU, Prof.Dr.KH Said Aqil, mengatakan saat ini ada lima perang besar yang harus dimenangi. Kiai Said Aqil menyebut pandemi COVID-19 telah melahirkan perang baru, yaitu perang biologi dan vaksin.
Pernyataan itu disampaikan Kiai Said Aqil dalam kegiatan Haul Emas KH Wahab Chasbullah yang ditayangkan di YouTube NU Channel seperti dilihat, Rabu (23/6/2021). Perang yang dimaksud oleh Kiai Said Aqil ini bukan perang fisik.

Selengkapnya...
https://www.islampers.com/2021/06/kiai-said-saat-ini-sedang-perang-negara-yang-hanya-impor-vaksin-itu-kalah.html


Islampers.com – Jakarta Ketua Umum PBNU, Prof.Dr.KH Said Aqil, mengatakan saat ini ada lima perang besar yang harus dimenangi. Kiai Said Aqil menyebut pandemi COVID-19 telah melahirkan perang…

Address

Sumenep

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Generasi Muda NU Sumenep posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Videos

Share


Other News & Media Websites in Sumenep

Show All

You may also like