19/12/2020
Assalamu'alaikum warahmatullahi Wabaraktuh.
Bismillah,
➡ KENAPA TERJADI PERBEDAAN...!
Semua kelompok,aliran,organisasi,sekte, dan isme-isme semisalnya dll.
bahkan semua orang yang mengaku dirinya Islam,pasti juga mengaku mengikuti Qur'an dan Sunnah..
Tak akan ada yang mengatakan : "Kami tidak ikut Qur'an dan Sunnah.."
Tidak ada, dan tak akan pernah ada..
Bahkan yang nyata2 sesat sekalipun semisal Syi'ah dllnya juga mengaku ikut Qur'an dan Sunnah..
Lantas...jika memang semua mengikuti Qur'an dan Sunnah :
Kenapa terjadi perbedaan?
Kenapa ada perbedaan akidah?
Kenapa bisa terjadi beda amalan?
Dan kenapa terjadi penyimpangan?
Bahkan tak jarang sampai berpecah belah.
Jawabnya hanya satu : “KARENA BERBEDA CARA MEMAHAMI AGAMA INI.”
Boleh jadi semua orang memang benar-benar dan sama-sama mengikuti dan berpegang dengan Al-Quran dan Hadits..
Namun masalahnya :
Dengan PEMAHAMAN siapa kita MEMAHAMI Al-Quran dan Sunnah?
Ikut siapakah kita dalam memahami agama ini?
Ada yang memahami Al-Qur'an dan Sunnah menurut apa kata kyainya, habibnya,gurunya,alirannya, madzhabnya,imamnya, dst..
Pokoknya :
"Apa kata Kyai saya pasti benar.."
Ada juga yang memahami agama berdasar hati dan perasaan….
Pokoknya :
Yang ia anggap dan ia rasa baik maka itulah yang benar...
Bahkan ada yang berusaha (baca : maksa) memahami Al-Qur'an dan Sunnah dengan akalnya sendiri..
Dengan mengandalkan (misalnya) nahwu,sorof,balaghah,mantiq, dst...
Akhirnya merekapun berusaha mengeja-eja sendiri,mengkaji, memahami,dst..
Pokoknya :
Yang ia anggap benar menurut apa yang ia baca dan ia teliti sendiri maka itulah kebenaran..
Jika semua itu salah, terus yang benar bagaimana?
Bagaimana seharusnya kita memahami agama ini?
Sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wa sallam :
“Sebaik-baik manusia adalah generasiku (para sahabat) kemudian generasi berikutnya (tabi’in) kemudian generasi berikutnya (tabiu’t tabi’in)”
(Hadits Bukhari & Muslim)
Para Sahabat, tabi’in, tabiu’t tabi’in terbaik?
Terbaik dalam hal apa?
Apakah dalam hal Teknologi? Tentu saja bukan..!
Mereka -Radhiallahu’an hum Ajma'in- adalah generasi terbaik
Dalam hal:
- Memahami Agama
- Memahami Firman Allah
- Memahami Sabda Rasulullah
- Memahami seluruh perkara-perkara Ibadah atau Syariat lainnya..
Kemudian sabda Rasulullah Shallallahu alaihi Wasallam :
“(Ikutilah) sunnahku dan Sunnah Khulafaur Rasyidin yang diberi petunjuk sesudahku. Peganglah (kuat-kuat) dengannya, gigitlah sunnahnya itu dengan gigi gerahammu.
Dan jauhilah perkara-perkara yang diadakan-adakan adalah bid’ah dan setiap bid’ah itu sesat"
(HR. Tirmidzi dan dia berkata : Hadits ini hasan shahih)
# JADI…PAHAMILAH AGAMA SEBAGAIMANA PARA SAHABAT MEMAHAMINYA ..
Karena : Merekalah -Radhiallahu’an hum Ajma'in- yang paling paham tentang agama ini..
Mungkin ada yang protes :
“Memang tidak boleh ya memahami agama sesuai pemahaman guru saya,kyai saya,habaib saya,madzhab saya, dst
Kita katakan : BOLEH, siapa bilang tidak boleh?
Namun ...Harus disesuaikan dulu dengan pemahaman Generasi Terbaik..
Manakala cocok, ya itulah yang benar..
Manakala tidak cocok..
,Maka kita harus berbesar dan berlapang hati untuk mengikuti pemahaman yang paling benar, yakni pemahaman Generasi Terbaik..
Islam itu mudah… Dalam ibadah :
Manakala ada contoh dan tuntunan dari Nabi dan para Sahabat..
Maka amalkan sesuai tuntunan semampunya..
Manakala tidak ada contoh dan tuntunan dari Nabi dan para sahabat..
Maka tidak perlu diamalkan,dan tinggalkan...! Apalagi sampai bikin2 tatacara ibadah yang baru ( BID'AH) ..
Sekedar masukan " Sudah yang jelas2 disunnahkan saja,dan yang jelas2 ada tuntunan dari Rasul dan para sahabat saja, masih belum bisa diamalkan semuanya...
lalu malah repot2 memahami agama dengan caranya sendiri2, bahkan sampai bikin amalan dan keyakinan yang baru.