26/02/2022
“KUNANG-KUNANG DALAM BOTOL”
Penulis:
Ilyas Andika
Ini adalah kisah ketika aku masih belia dimana aku baru mengenal CINTA,
Namaku Yasmin, dan aku masih duduk di bangku SMA kls 2 pada waktu itu.
Entah angin apa yang membawa dia datang di hadapanku, padahal dia tidak satu kelas..
Waktu itu pada jam istirahat, ketika aku kembali untuk masuk ke kelas tiba-tiba dia ada di pintu masuk. Awalnya aku gak menyangka dia sedang menungguku, namun pas sesampainya aku di hadapannya dia mengulurkan tangannya.
Sebut saja dia Dika.
Dika: Hai... aku dika, boleh kah aku mengenalmu?
Yasmin: Euu... boleh.. (aku sedikit gugup), namaku Yasmin..
Sejak hari itu dika selalu menghubungiku via SMS dan kadang juga telpon..
Hari-hariku merasa sedikit berbeda, ada rasa bahagia di sekolah..
Kadang juga dia curi-curi pandang dari depan kelasnya, akupun tersenyum tersipu malu jika ia menatapnya.
Disamping itu kadang teman-temanku s**a menggoda aku dengan candanya terhadap Dika.
Hingga akhirnya kami semakin dekat hatipun mulai jatuh cinta, hari itu pas kami pulang sekolah aku dia meminta ijin untuk mengantarku pulang dengan motornya. Dan perjalanan kerumahpun lumayan sedikit jauh.. memakan waktu kurang lebih 45 menit, di pertengahan perjalanan kami menyempatkan mampir ketempat nongkrong hanya untuk minum juice.
Di tempat itu kami saling mengutarakan isi hati dan hingga akhirnya dia menyatakan cintanya.
Dika: Yasmin... sebenernya aku... aku... s**a, cinta... sama kamu..., apa kamu bersedia menjadi kekasihku?
Pipiku mulai memerah, sedikit salah tingkah bingung aku harus seperti apa menjawabnya, meskipun sama hatiku juga mencintainya.. aku tetap dalam kodratku yaitu perempuan yang menjaga rasa malunya.
Yasmin: Eu.... iya dik, gimana tadi... (aku berpura-pura menanyakan ulang pertanyaannya)
Dika: Makanya kalo punya telinga tuh di pasang.... yassminnnn...
(ujar dika sambil menggodaku)
Akupun langsung menjawabnya tanpa dia harus mengucapkan ulang, karna aku pun tau butuh mental untuk seorang laki-laki yang menyatakan cintanya.
Yasmin: Iya maaf, aku denger ko... dan aku Bersedia dik.
Dika: Kamu yakin dengan jawabanmu itu...
Yasmin: Aku udah yakin sebelum hari ini ko... dimana kita sudah saling mengenal dan lebih deket.
Dika: Berarti mulai sekarang kita pacaran d**g?
Yasmin: Iyaaaaa....
Kami berdua merasa bahagia.... sekali hari itu. 16 September 2004
Hari demi hari berganti, kita melewati masa-masa indah di sekolah, dan tahun pelajaranpun berganti.
Waktu liburan sekolah kami pergi ke suatu tempat yang indah dan elok, di pegunungan yang ada di wilayah kami dan tak hanya berdua kami liburan bareng dengan teman-teman satu kelas juga dan memutuskan menginap beberapa hari disana.
Ada satu momen yang paling berkesan dalam kisahku ini, karena aku yang takut akan kegelapan disana kami pergi berdua untuk menangkap kunag-kunang dan di mas**an dalam botol karena aku hanya berharap kunang-kunang dengan keindahanya bisa menerangi malam malam yang gelap disana.
Dika: Kamu jangan takut lagi ya... kunang-kunang yang kita kumpulkan dalam botol ini sekarang bisa memberikan cahaya disekitarmu..
Yasmin: Makasih ya dik... (hatiku tersenyum akan sikap dika yang selalu memahamiku)
Dika itu termasuk laki-laki romantis namun kadang s**a membuatku kesal dengan sikap dinginnya..,
Di malam kedua dika sedikit berprilaku cuek dengan keberadaanku disana, namun awalnya aku tak menghiraukan... karena aku pikir dia juga butuh waktu buat bareng teman-temannya.
Senja pun mengakhiri hari itu...
Hari ini adalah malam ke 3 kita menginap disini, hatiku mulai curiga dengan sikap dika.. aku berusaha mencari tau, aku datang ke tenda tempat dia sambil membawa botol yang berisikan kunang-kunang yang pernah kami kumpulkan, dan sesampainya disana aku tak sengaja menemukan ponselnya yang terbuka, mungkin dika lupa mematikan ponselnnya sebelum pergi. Hatiku mulai gelisah ketika aku baca pesan singkat yang ada di ponselnya yang berisikan pesan dari temanku sendiri yang bernama Aleta.
Dalam isi pesan tersebut mereka merencanakan untuk bertemu, hatiku mulai kalut...
Akupun pergi ke tempat dimana mereka akan bertemu sesuai isi pesan dalam ponselnya.
Aku berjalan sendiri ditemani kunang-kunang dalam botol, hingga akhirnya akupun sampai di tempat tersebut.
Hatiku hancur seketika bagai tersambar petir siang bolong...
Dihadapan mataku sendiri aku melihat pertunjukan yang tidak pernah aku bayangkan sebelumnya, tidak aku terpikirkan terhadap kekasihku Dika. Dika sedang bercumbu mesra dengan sahabatku sendiri yang bernama Aletha, air mata ini pun tak lagi sanggup aku tahan dan akhirnya membasahi p**i, botol kunang-kunang yang aku genggam jatuh dan pecah...
**Harapan cintaku ini seperti Kunang-kunang dalam botol, ketika jatuh semuanya menghilang.. Dan pecahan kacanya hanya akan melukaiku saja.**
Dika yang sedang bersamanya melihat kearahku, aku yang sudah tak sanggup akhirnya meninggalkan tempat itu...
Dika mengejarku untuk menjelaskan, namun aku sudah tak mungkin percaya lagi dan akhirnya kami memutuskan untuk saling meninggalkan.
Pesanku Jangan pernah sia-siakan kepercayaan yang sudah di berikan orang lain, karena ketika kecewa mungkin susah untuk mempercayai lagi.
SELESAI