Pantau Papua

Pantau Papua Berbagi Informasi seputar Tanah Papua.

Alam Tanah Papua itu hanya bisa ditaklukkan oleh Orang Asli Papua (Pribumi). Para benalu yang datang dengan misi kejahat...
17/04/2023

Alam Tanah Papua itu hanya bisa ditaklukkan oleh Orang Asli Papua (Pribumi). Para benalu yang datang dengan misi kejahatan semuanya akan ditaklukkan olehnya (alam) sesuai dengan caranya.
================================
Enam anggota TNI dari Satgas Yonif R 321/GT yang bertugas di wilayah Nduga gugur dalam kontak tembak dengan TPNPB-OPM di Distrik Mugi-Mam Kabupaten Nduga, Sabtu (15/4/2023) pukul 16.30 Wit.

Tidak hanya itu, 9 prajurit lainnya ditangkap TPNPB-OPM, serta 19 orang lainnya tidak diketahui nasibnya.

🔥✊🏼

27/03/2023
27/03/2023

Nasehat buat semua.. kalo beli sama mereka2.. tidak usah tawar. Mereka jualan untuk sambung hidup.. ada perjuangan dari kebun sampe lapak.. terus pulang..

Kam beli barang mahal di mall tidak tawar..hambur uang di bar tidak tawar2.. baru sama dorang2 ini kam tawar..jangan e

 TAKTIK PENAKLUKAN KOLONI DENGAN SENJATAHanya dalam waktu 71 hari/3 bulan telah terjadi 6x insiden penembakan terhadap m...
27/02/2023



TAKTIK PENAKLUKAN KOLONI DENGAN SENJATA

Hanya dalam waktu 71 hari/3 bulan telah terjadi 6x insiden penembakan terhadap masyarakat sipil di Papua dari enam daerah yang berbeda. Peluru yang menyasar tubuh 49 rakyat sipil ini harus menewaskan 14 orang dan membuat 35 warga sipil mengalami luka-luka. Pelaku bebas tanpa diproses hukum.

Kekerasan aparat penjajah ini tidak keluar dari strategi penaklukkan bangsa yang lazim digunakan dari era kolonialisme primitif. Di era yang terbuka sekarang, dimana semua kendali ekonomi, politik dan media (kekuatan suprastruktur) berada di tangan kekuasaan penjajah, maka represi militer pada bangsa terjajah dianggap tepat dan terukur.

Hal ini karena, West Papua yang benar-benar diisolasi (menjadi daerah protektorat) yang dapat diperlakukan semena-mena. Sikap ini diambil karena kekuatan media memainkan peran justifikasi kebijakan koloniali di West Papua; opini publik dikendalikan untuk mendukung. Sehingga segala resistensi rakyat terjajah dianggap kriminal, teroris, makar, dan tidak beradab (uncivilized).

Dalam posisi yang demikian, karena tujuannya penaklukan adalah penguasaan ekonomi politik, maka taktik pecah bela dan adu domba digunakan. Wilayah rentan konflik, dimana dendam rakyat yang sedang membara, ditabrakkan dalam konflik sara, adu domba dengan warga penjajah yang merasa superior.

Penguasa Indonesian sengaja memelihara rasisme untuk memantapkan superioritas bangsa penjajah agar rasa inferioritas sebuah bangsa terjajah muncul. Selain dengan propaganda untuk dominasikan ide-ide kolonial dalam hukum dan kebijakannya, terlebih utama juga untuk memantapkan rasa ketergantungan berlebihan terhadap bangsa penjajah.

Tujuan akses eksploitasi SDA, ekspansi politik dan pendudukan migran (settler colonialism) dipercepat dengan jalan menciptakan ketakutan bagi bangsa terjajah dan mematikan perlawanan yang ada. Setiap upaya perlawanan untuk membela diri dianggap musuh negara, rakyat dan dunia. Lantas, yang terjajah terbiasa melihat darah jatuh dan memilih takluk di bawah penjajah.

Oleh karena alasan itulah kita saksikan semua aparat TNI/Polri yang terlibat dalam insiden penembakan ini tidak mendapatkan hukuman atau sanksi dari instansi mereka masing-masing. Mereka masih bebas berkeliaran dengan seragam mereka tanpa ada pertanggungjawaban terhadap keluarga korban.

Jika kita memahami taktik-taktik kolonialisme seperti itu, sesungguhnya rakyat terjajah harus maju mengkonsolidasikan rakyat dengan rakyat tanpa batas sara. Saling mengedukasi sesama tentang bahaya dan bagaimana mengantisipasi dan melawan kiat-kiat penjajah. Tidak reaksioner hadapi rekayasa adu domba, tetapi melihat desain konflik secara cermat dan maju menghadapinya.

Yokbeth Fele

24/02/2023

UNTUK MU PAPUA

I
kukenal kau Papua
satu Bangsa
ya satu Bangsa di ujung timur
ya, diujung timur !

"Bintang Kejora" nama benderamu
"Hai Tanahku Papua", adalah dendang nyayian kebangsaanmu
sudah lama
ya, sudah lama aku mengenal
kau telah berdiri sendiri !

kukenal kau Papua
kulit hitam dan rambut kriting
s**a bikin sagu,
bikin ikan asar,
makan popeda,
s**a makan pinang, siri dan ditambah lagi kapur
sudah lama,
ya, sudah lama aku mengenal
itu budayamu !

II
kukenal kau Papua
berlahan-lahan dibunuh
diinjak-injak
dianiyaya
ditabrak lari
diculik
dibongkar posko-poskomu
dibikin mati oleh militerisme
oleh tentara
oleh tentara
oleh TNI-Polri
ya, sudah lama
sudah lama aku mengenalmu
dibikin jahat oleh tentara
oleh TNI-Polri bangsa Kolonial

kukenal kau Papua
dibikin kejam,
dibikin jahat,
dibikin rasis oleh Bangsa yang pernah dijajah dan dianiyaya tiga setengah abad
bangsa Indonesia
sudah lama
ya, sudah lama aku mengenalmu (semenjak adanya Alimurtopo), semenjak kekuasaan Orde Lama itu kukuh berkuasa.

III
kukenal kau Papua
orang-orang bilang kau "bodoh", "buta huruf"...
ahk, kalian,
kalian orang-orang Papua
kalian pemuda Papua
menulislah kenyataan-kenyataan itu !
menulislah setiap kejahatan yang diperlihatkan !
menulislah setiap tetesan darah, keringat dan air mata yang tercucurkan!
menulislah setiap ada bunyi tembakan, atau tetangga yang mati dikoyak tentara!
menulislah dan pengungsian terus menerus karena trauma !
menulislah itu semua, kawan-kawan muda Papua !

jangan lupa
semenjak tahun 1961, 01 desember
hingga sekarang !
hingga sekarang belum berakhir
menulislah !

ahk, sudah lama
ya, sudah lama aku mengenalmu:
MERDEKA!

Rabu,19 Februari, 2020.

!
✊✊
Puisi lentera merah.
Aliansi Mahasiswa Papua-AMP
Petisi Rakyat Papua
Pembebasan - Kolektif Kota Yogyakarta
Pembebasan-Kolektif Kota Mataram
Melanesian

22/02/2023
Hukum di Negara +62 Rasis!
15/02/2023

Hukum di Negara +62 Rasis!

Tim Penasihat Hukum dari Abraham Fatemte, terdakwa kasus pembunuhan 4 anggota TNI di Kampung Kisor Kabupaten Maybrat menyatakan keberatan atas putusan 15 tah...

24/01/2023

Hallo semua New fresh awal tahun , kembali untuk hibur kam Semoga masuk kam pu list lagukasumasaAudio : music by.Pace Korido Composer : Pace Korido,Ambi Nap...

Mereka Hanya bisa "Minta Maaf"Negara Kolonial Republik Indonesia melalui TNI/POLRI, selalu saja melakukan kekerasan bahk...
23/01/2023

Mereka Hanya bisa "Minta Maaf"

Negara Kolonial Republik Indonesia melalui TNI/POLRI, selalu saja melakukan kekerasan bahkan penghilangan nyawa secara paksa terhadap Rakyat Sipil di Papua.

Yulianus Tebai (28 Tahun), merupakan salah satu korban penembakan yang di lakukan oleh Aparat Keamanan Kolonial Republik Indonesia (TNI/POLRI) di Mapia, kab. Dogiyai.
Almarhum merupakan salah satu Tenaga Honorer yang bertugas di Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kab.Dogiyai.



🖕

20/01/2023

"𝐊𝐞𝐭𝐢𝐤𝐚 𝐅𝐢𝐥𝐞𝐩 𝐊𝐚𝐫𝐦𝐚 𝐝𝐢 𝐓𝐚𝐧𝐲𝐚"

Apa reaksi Bapa ketika dituduh makar?

Saya menerima ini sebagai suatu ketidakadilan. Saya mengerti bahwa itulah penjajah. Ketidakadilan penjajah. Sesuai dengan maksudnya, semau-mau dia, apa pun yang mau dituduhkan pada saya. Saya ditangkap dengan sewenang-wenang, dipenjarakan kemudian divonis hukuman 15 tahun.

Saya menerima sebagai bagian dari perjuangan atau sumbangan saya untuk bangsa dan rakyat saya. Aksi saya belum memenuhi kriteria makar. Hanya pesta ulang tahun. Tapi di sidang pengadilan Abepura, saya ditanya cita-cita saya.
Saya ungkapkan: Papua merdeka. Karena cita-cita ini saya dihukum.

Address

Sorong
0951

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Pantau Papua posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Videos

Share


Other Social Media Agencies in Sorong

Show All