Wanita Muslimah

Wanita Muslimah allah is my only hope ♡

02/12/2024

.
Jangan dikit-dikit taro di status.
Jangan segala-gala upload di medsos.
Hidup adalah urusan antaramu dengan Allah.
Bukan dengan penilaian orang lain kepadamu.
Bijak-bijaklah...

02/12/2024

"Jalannya Surga itu ilmu, mengaji dengan ulama atau kiai. Modern ya modern, tapi jangan lupa mengaji, meskipun seminggu sekali."
KH. Maimoen Zubair

02/12/2024

.
Berharap dicintai semua orang adalah cita-cita yang tak pernah tercapai
(Imam Syafi'ie)

02/12/2024

CIRI-CIRI REZEKI YANG BERKAH

Islam mengajarkan pemeluk-pemeluknya untuk berusaha dan mencari penghidupan dengan usaha yang dilakukan oleh tangannya sendiri. Usaha yang dilakukan untuk menunjukan bahwa hasil usaha dari seorang muslim lebih baik daripada ia meminta-minta.
Dalam Hadist Riwayat Ahmad:
Seseorang bertanya “Wahai Rasulullah, mata pencaharian (Kasb) apakah yang paling baik?”
Beliau menjawab “Pekerjaan seorang laki-laki dengan tangannya sendiri dan setiap jual beli yang mabrur (diberkahi)”
Dalam Hadist tersebut Rasulullah mengajak umat Islam untuk bekerja dengan mencari keberkahan atas apa yang dikerjakan, dalam hadist tersebut juga diisyaratkan untuk mencari harta melalui usaha yang halal dan juga berkah.
Lalu pekerjaan apa saja yang dihalalkan serta diberkahi ?
Pada Q.S An-Nisa:29;
“Wahai orang-orang yang berimajn! Janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil (tidak benar), kecuali dalam perdagangan yang berlaku atas dasar s**a sama s**a diantara kamu”
Ayat ini menyiratkan bahwa untuk mendapatkan harta yang halal sekalipun, tidak boleh dilakukan dengan cara menzalimi orang lain atau cara-cara yang dilarang oleh syariat Islam.
Q.S Al-Baqarah:168;
“Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagimu.”
Ayat ini menjelaskan bahwa Allah SWT memerintahkan kita untuk mencari harta yang halal dan melarang kita dalam memperoleh harta dengan cara – cara yang tidak dibenarkan oleh syariat.
Hal tersebut dapat menjadikan kita seakan mengikuti jalannya syaitan yang tentunya bukan hanya menjadikan harta tersebut tidak berkah, namun juga menjadikan kita semua seperti pengikut langkah-langkah syaitan.
Q.S Al-Baqarah: 275;
“Orang-orang yang memakan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemas**an syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila.”
Dan konsekuensi dari cara yang tidak dibenarkan oleh syariat dalam mendapatkan harta, seperti halnya riba, menjadikan pemakan hartanya tidak dapat berdiri kecuali seperti mereka yang kehilangan akalnya.
Karena itulah, tentunya kita semua sebagai umat Islam ingin terhindar dari harta yang haram dan juga cara mendapatkan yang haram. Na’udzubillahi min dzalik.

Kemudian Ciri-ciri rezeki halal dan berkah bisa dilihat dari beberapa hal. Seorang muslim harus memastikan bahwa rezeki yang diperoleh berupa harta haruslah berasal dari sumber yang halal sehingga bisa mengundang keberkahan.
Umat muslim dianjurkan untuk bekerja demi mencari rezeki halal. Bekerja bahkan hukumnya wajib.
Rezeki yang halal bisa didapatkan dengan bekerja. Rezeki halal adalah rejeki yang diperoleh dengan jalan yang dihalalkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, seperti rezeki dari hasil pertanian, rezeki dari perdagangan, dan sebagainya.

Sementara rezeki yang haram adalah rezeki yang dihasilkan dengan cara yang diharamkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, seperti rezeki hasil mencuri, menerima suap, merampok dan sebagainya.
Dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 168, dijelaskan bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman tentang perintah untuk mencari rezeki halal,
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ كُلُوا۟ مِمَّا فِى ٱلْأَرْضِ حَلَٰلًا طَيِّبًا وَلَا تَتَّبِعُوا۟ خُطُوَٰتِ ٱلشَّيْطَٰنِ ۚ إِنَّهُۥ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ
Artinya: Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.

Saudaraku yang dimuliakan Allah,
Berkah berasal dari bahasa Arab, barakah yang artinya ziyadatul khair atau bertambahnya kebaikan. Jadi, rezeki yang berkah adalah rezeki yang membuat kebaikan kita bertambah.
Banyak orang mencari rezeki berlimpah, tetapi melupakan keberkahan rezeki. Akibatnya, banyak orang yang dari segi materi menganggap tercukupi, tetapi ternyata kenyataan hidup yang ia
rasakan pahit.
Keberkahan rezeki akan membuat orang yang mendapatkannya merasa tenteram. Sebaliknya, orang yang mencari banyaknya rezeki justru tidak akan merasa tenteram dalam hidupnya.

CIRI-CIRI REZEKI HALAL DAN BERKAH
Beberapa ciri dan tanda rezeki yang halal dan berkah. Berikut diantaranya:
1. Rezeki yang membuat dekat dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala
Ciri harta yang berkah adalah harta tersebut jika dimiliki oleh seorang muslim dengan cara yang benar maka akan makin mendekatkan pemiliknya dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Semakin bertambahnya harta, orang tersebut bukan makin sombong atau malah berpaling dari-Nya. Tapi orang tersebut justru makin rajin ibadahnya karena rasa syukur atas salah satu nikmat Allah Subhanahu wa Ta’ala tersebut.
Harta yang menjauhkan pemiliknya dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala merupakan musibah bagi dirinya. Perlu diingat bahwa ujian dari Allah Subhanahu wa Ta’ala bisa datang dalam berbagai bentuk, termasuk dalam bentuk harta.
Jadi, syarat harta yang baik adalah harta yang didapat dengan cara yang halal kemudian digunakan untuk mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Semakin ia menggunakan harta itu semakin ia dekat dengan Allah dan bertambah ketakwaannya.

2. Rezeki yang bermanfaat
Rezeki berupa harta yang dimiliki oleh seorang muslim harus selalu membawa manfaat bagi manusia yang lain. Sebagai contohnya yakni, seorang yang memiliki kecukupan harta akan membelanjakan harta tersebut untuk keperluan amal, membantu orang yang membutuhkan atau memberi sumbangan untuk kegiatan sosial.
Semakin banyak rezeki yang ia peroleh maka semakin banyak juga amal kebaikan yang dilakukan.
Hal ini sebagaimana ditegaskan dalam Al-Qur’an surat Al Lail ayat 17-21,
وَسَيُجَنَّبُهَا الْاَتْقَىۙ ١٧ الَّذِيْ يُؤْتِيْ مَالَهٗ يَتَزَكّٰىۚ ١٨ وَمَا لِاَحَدٍ عِنْدَهٗ مِنْ نِّعْمَةٍ تُجْزٰىٓۙ ١٩ اِلَّا ابْتِغَاۤءَ وَجْهِ رَبِّهِ الْاَعْلٰىۚ ٢٠ وَلَسَوْفَ يَرْضٰى ࣖ ٢١
Artinya: “Akan dijauhkan darinya (neraka) orang yang paling bertakwa, yang menginfakkan hartanya (di jalan Allah) untuk membersihkan (diri dari sifat kikir dan tamak). Tidak ada suatu nikmat pun yang diberikan seseorang kepadanya yang harus dibalas, kecuali (dia memberikannya semata-mata) karena mencari keridhaan Tuhannya Yang Mahatinggi. Sungguh, kelak dia akan mendapatkan kepuasan (menerima balasan amalnya).” (QS Al Lail: 17-21)

3. Rezeki yang Selalu Dicukupkan
Rezeki yang berkah adalah harta yang dimiliki oleh seorang muslim yang membuat dirinya selalu merasa berkecukupan dengan harta tersebut. Pertambahan harta miliknya tidak membuatnya rakus tapi makin bersahaja dan hidup sederhana.
Harta yang baik adalah harta yang pemiliknya merasa cukup dengan harta itu. Seseorang yang selalu merasa cukup akan merasakan hidupnya yang tenang, tidak berlebihan dalam mengejar dunia.
Itulah beberapa tanda dan ciri-ciri rezeki yang halal serta berkah.

Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala senantiasa memberikan rezeki yang baik, halalan thoyyiba, sehingga dijauhkan dari keburukan.

02/12/2024

ILMU SEDIKIT TAPI BERMANFAAT ITU LEBIH BAIK DARIPADA BANYAK ILMU TAPI TIDAK BERMANFAAT BAHKAN MEMBUAT MUDHORAT

Seorang penuntut ilmu agama, hendaknya memiliki akhlak yang baik karena itu adalah cerminan langsung apa yang ada di hati, cerminan keikhlasan dan penerapan ilmu di dalam keseharian serta tindakannya

Cermin itulah yang akan menjadikan ilmu bisa berbuah amal

Al-Imam Asy-Syathibi dalam kitabnya yang luar biasa Al-Muwafaqat. Beliau berkata:

أَنَّ كُلَّ عِلْمٍ لا يُفيد عَمَلاً؛ فَلَيْسَ فِي الشَّرعِ مَا يَدُلُّ عَلَى استِحسَانِه

“Semua ilmu yang tidak menghasilkan amal maka tidak dalam syariat satu dalil pun yang menunjukkan kebaikan ilmu tersebut.” (Al-Muwafaqat 1/74)

Ilmu dipelajari untuk diamalkan, bukan hanya sekedar menambah wawasan dan kepintaran, apalagi jika diniatkan untuk membodoh-bodohi orang lain.

Malik bin Dinar berkata,

من طلب العلم للعمل وفقه الله ومن طلب العلم لغير العمل يزداد بالعلم فخرا

“Barangsiapa yang mencari ilmu (agama) untuk diamalkan, maka Allah akan terus memberi taufik padanya. Sedangkan barangsiapa yang mencari ilmu, bukan untuk diamalkan, maka ilmu itu hanya sebagai kebanggaan (kesombongan)” (Hilyatul Auliya’, 2: 378).

Dalam perkataan lainnya, Malik bin Dinar berkata,

إذا تعلم العبد العلم ليعمل به كسره علمه وإذا تعلم العلم لغير العمل به زاده فخرا

“Jika seorang hamba mempelajari suatu ilmu dengan tujuan untuk diamalkan, maka ilmu itu akan membuatnya semakin merunduk. Namun jika seseorang mempelajari ilmu bukan untuk diamalkan, maka itu hanya akan membuatnya semakin sombong (berbangga diri).” (Hilyatul Auliya’, 2: 372).

Wahb bin Munabbih berkata,

مثل من تعلم علما لا يعمل به كمثل طبيب معه دواء لا يتداوى به

“Permisalan orang yang memiliki ilmu lantas tidak diamalkan adalah seperti seorang dokter yang memiliki obat namun ia tidak berobat dengannya.” (Hilyatul Auliya’, 4: 71).

Ibrahim Al Harbi berkata,

حملني أبي الى بشر بن الحارث فقال يا أبا نصر ابني هذا مشتهر بكتابة الحديث والعلم فقال لي يا بني هذا العلم ينبغي أن يعمل به فان لم يعمل به كله فمن كل مائتين خمسة مثل زكاة الدراهم

“Ayahku pernah membawaku pada Basyr bin Al Harits, lanta ia berkata, “Wahai Abu Nashr (maksudnya: Basyr bin Al Harits), anakku sudah masyhur dengan penulisan hadits dan ia terkenal sebagai orang yang berilmu.” Lantas Basyr menasehatiku, “Wahai anakku, namanya ilmu itu mesti diamalkan. Jika engkau tidak bisa mengamalkan seluruhnya, amalakanlah 5 dari setiap 200 (ilmu) seperti halnya hitungan dalam zakat dirham -perak- (yaitu 1/40 atau 2,5%).” (Hilyatul Auliya’, 8: 347)

Syaqiq Al Balkhi berkata,

الدخول في العمل بالعلم والثبات فيه بالصبر والتسليم إليه بالإخلاص فمن لم يدخل فيه بعلم فهو جاهل

“Masuk dalam amalan hendaklah diawali dengan ilmu. Lalu terus mengamalkan ilmu tersebut dengan bersabar. Kemudian pasrah dalam berilmu dengan ikhlas. Siapa yang tidak memasuki amal dengan ilmu, maka ia jahil (bodoh).” (Hilyatul Auliya’, 8: 69).

Sufyan bin ‘Uyainah berkata,

ما شيء أضر عليكم من ملوك السوء وعلم لا يعمل به

“Tidak ada sesuatu yang lebih memudhorotkan kalian selain dari raja yang jelek dan ilmu yang tidak diamalkan.” (Hilyatul Auliya’, 7: 287).

‘Abdul Wahid bin Zaid berkata,

من عمل بما علم فتح الله له ما لا يعلم

“Barangsiapa mengamalkan ilmu yang telah ia pelajari, maka Allah akan membuka untuknya hal yang sebelumnya ia tidak tahu.” (Hilyatul Auliya’, 6: 163).

Ma’ruf Al Karkhi berkata,

إذا أراد الله بعبد خيرا فتح الله عليه باب العمل وأغلق عنه باب الجدل وإذا أراد بعبد شرا أغلق عليه باب العمل وفتح عليه باب الجدل

“Jika Allah menginginkan kebaikan pada seorang hamba, Dia akan membuka baginya pintu amal dan akan menutup darinya pintu jidal (s**a berdebat atau bantah-bantahan). Jika Allah menginginkan kejelekan pada seorang hamba, Dia akan menutup baginya pintu amal dan akan membuka baginya pintu jidal (s**a berdebat)” (Hilyatul Auliya’, 8: 361).

Oleh karena itu, semua dalil yang berkaitan dengan keutamaan ilmu dan keseluruhan ilmu semuanya harus dibawakan kepada ilmu yang disertai dengan amal.

Dari Ali bin Abi Thalib Rodhiallahu ‘anhu bahwa Rasululloh shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam salah satu do’anya beliau mengucapkan:

,أَللَّهُمَّ اهْدِنِيْ لِأَحْسَنِ الأَخْلَاقِ, فَإِنَّهُ لَا يَهْدِيْ لِأَحْسَنِهَا إِلَّاأَنْتَ

وَاصْرِفْ عَنِّيْ سَيِّئَهَالَايَصْرِفُ عَنِّيْ سَيِّئَهَاإِلَّاأَنْتَ

“Ya Alloh, tunjukkanlah aku pada akhlak yang paling baik, karena tidak ada yang bisa menunjukkannya selain Engkau. Ya Alloh, jauhkanlah aku dari akhlak yang tidak baik, karena tidak ada yang mampu menjauhkannya dariku selain Engkau.” (HR. Muslim 771, Abu Dawud 760, Tirmidzi 3419)

Semoga ALLAH senantiasa membimbing kita dengan hidayah dan Taufiq-NYA, serta menjadikan ilmu kita bermanfaat dunia dan akhirat… Aamiin

02/12/2024
27/11/2024

Cita-cita terakhir Syaikhina KH Maimoen Zubair yang beliau sampaikan sambil menangis. Cita-cita yang sangat mulia. "Ojo sampek dadi wong sing dibendoni deneng Allah Swt. Kepengen dadi wong sing oleh rohmate Gusti Allah Swt. حيا وموتا. Urip mati oleh rohmate Allah Swt."
Artinya : "Jangan sampai menjadi orang yang dimurkai oleh Allah Swt. Ingin menjadi orang yang mendapatkan rohmat dari Allah Swt. Hidup dan mati mendapatkan rahmat Allah Swt."
"فارحمني يا إلهي في حياتي ومماتي بسر أسرار الفاتحة...".

26/11/2024

"Jangan karena kenal Ustadz di medsos lantas kamu melupakan Guru yang mengajarimu sejak Alif ba' ta' "

(KH. Marzuki Mustamar)



26/11/2024

SEMUA AKAN MENINGGALKANMU KECUALI RABB-MU

Di awal kehidupan, setiap orang hidup bersama kedua orang tuanya. Saat itu ia mengira bahwa dirinya tak akan mampu berpisah dan hidup tanpa mereka kedua orang tuanya. Namun akhirnya, keduanya pun meninggal.

Lalu kemudian ia hidup bersama saudara-saudaranya. Ia pun mengira bahwa dirinya tak mampu berpisah dengan mereka. Tapi akhirnya mereka menikah dan hidup bersama dengan keluarganya masing-masing.

Dirinya pun demikian, Ia menikah dan dianugerahi putra dan putri. Ia dahulu juga berpikir bahwa ia tak mampu berpisah dengan anak-anaknya. Tapi akhirnya mereka menikah dan menjadi sebuah keluarga lalu menjalani kehidupan masing-masing.

Dan pada akhirnya kita pahami, bahwa tiada satupun yang tersisa menemani kehidupan seorang insan kecuali Rabbnya.

Demikianlah pada akhirnya semua akan meninggalkan kita, kecuali Allah ﷻ.

Setiap hubungan apapun akan terputus kecuali hubungan dengan Rabb alam semesta.

Maka karena itu sudah sepantasnya bagi seorang hamba untuk terus senantiasa mengingat Allah, dan mencintai Allah melebih apapun termasuk anak istri suami dan ayah ibunya.

“Jika bapak-bapakmu, anak-anakmu, saudara-saudaramu, pasangan-pasanganmu, keluargamu,, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu s**ai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan RasulNya dan dari berjihad di jalan nya, Maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan NYA”. dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik. (At-Taubah 9: 24)

Maka perkuatlah hubunganmu kepada ALLAH dengan memperbanyak amal sholeh dan memperkuat iman. Iman dan amal shaleh merupakan dua hal yang menyatu yang tidak bisa dicerai-pisahkan. Apabila iman diumpamakan dengan matahari, maka amal shaleh merupakan sinarnya. Wujud dari iman seseorang adalah terlaksananya amal kebajikan dalam segala aspek kehidupan. Amal shaleh terdiri dari dua bagian, yaitu amal untuk diri sendiri dan amal yang manfaatnya untuk orang banyak. Perwujudan amal kebajikan dalam kehidupan sehari-hari akan dapat menjadi indikator dari tingginya iman seseorang. Amal shaleh yang bermanfaat bagi orang banyak di antaranya (1) memiliki ilmu yang bermanfaat. Karena itu, setiap orang muslim harus berusaha secara terus menerus untuk mencari ilmu. Seorang yang berilmu lebih utama kedudukannya dari seorang ahli ibadah. Rasulullah s.a.w. bersabda:

وَإِنَّ فَضْلَ الْعَالِمِ على الْعَابِدِ كَفَضْلِ الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ على سَائِرِ الْكَوَاكِبِ

Keutamaan seorang yang berilmu atas seorang yang ahli ibadah, seperti keutamaan bulan purnama atas segala bintang. (HR. Abu Daud, 3641).

Dengan memiliki ilmu yang tinggi, seseorang akan dapat mewujudkan kemaslahatan yang luas bagi umat manusia secara umum. Amal shaleh berikutnya (2) hendaknya kita mencintai orang lain sebagaimana kita mencintai diri sendiri. Karena sesungguhnya tidak sempurna iman seseorang, sehingga ia mencintai sesamanya.

لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لأَخِيْهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ

Tidaklah beriman salah seorang di antaramu, sehingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri. (HR. Bukhari, 13).

Berkaitan dengan kepedulian kita pada orang lain, diarahkan agar kita bisa bersikap kepada orang lain sebagaimana kita bersikap terhadap diri kita sendiri. Perlakuan kita terhadap orang lain selalu mempertimbangkan pada diri sendiri. Apabila pada diri kita dirasa tidak enak, maka pada orang lain pun demikian. Apabila dirasakan pada diri kita menyenangkan, maka orang lain pun akan senang p**a. Nabi bersabda:

المُؤْمِنُ يَأْلَفُ وَيُؤْلَفُ وَلَا خَيْرَ فِيْمَنْ لَا يَأْلَفُ وَلَا يُؤْلَفُ، وَخَيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ

Seorang mukmin itu adalah yang bisa menerima dan diterima orang lain, tidak ada kebajikan bagi orang yang tidak bisa menerima dan tidak bisa diterima orang lain, dan sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya. (HR. Thabrani, 6026).

Sikap bisa menerima dan diterima orang lain atau bisa mencintai dan dicintai orang lain merupakan bukti dari tingginya iman seseorang. Dengan demikian, orang tersebut akan mendatangkan maslahat untuk sesama manusia, dan dialah orang yang dicintai oleh Allah s.w.t.. Sebaik-baiknya aktivitas yang dilakukan oleh seseorang, antara lain adalah dapat membuat saudara-saudaranya berbahagia atau ia berusaha untuk menghilangkan kesulitan saudaranya, atau membantu orang yang terlilit hutang. Termasuk dalam kategori ini adalah mereka yang dapat memberikan bantuan berupa konsumsi kepada mereka yang kelaparan. Nabi s.a.w. bersabda:

أَحَبُّ النَّاسِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ وَأَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى سُرُورٌ تُدْخِلُهُ عَلَى مُسْلِمٍ أَوْ تَكَشِفُ عَنْهُ كُرْبَةً أَوْ تَقْضِي عَنْهُ دَيْنًا أَوْ تَطْرُدُ عَنْهُ جُوعًا

Manusia yang paling dicintai oleh Allah s.w.t. adalah orang yang paling bermanfaat bagi manusia lain, sebaik-baiknya aktivitas di sisi Allah s.w.t. adalah menggembirakan dan membahagiakan seorang muslim atau dia menghilangkan kesulitan atau melunasi orang yang dililit hutang, atau memberikan makanan bagi orang yang kelaparan. (HR. Thabrani, 13280).

Termasuk usaha yang mendatangkan kemanfaatan bagi manusia dan makhluk lain adalah menanam pohon sebanyak-banyaknya. Karena tanaman itu akan dapat menjaga keseimbangan alam, memproduksi oksigen, dan mendatangkan buah-buahan yang sangat bermanfaat. Karena itu, orang-orang yang banyak menanam pohon, termasuk orang yang bermal jariyah, karena semua manfaat dari pohon itu akan dirasakan oleh makhluk hidup. Pepohonan itu akan hidup lama dan terus mendatangkan pahala kebaikan kepada yang menanamnya. Apabila tanaman itu ada buahnya, akan bermanfaat bagi manusia dan makhluk lain, termasuk hewan seperti burung, kelelawar, kalong, monyet dan semua makhluk yang memanfaatkannya. Mengenai hal ini Nabi bersabda:

ما مِن مُسْلِمٍ يَغْرِسُ غَرْسًا، أَوْ يَزْرَعُ زَرْعًا، فَيَأْكُلُ منه طَيْرٌ أَوْ إِنْسَانٌ أَوْ بَهِيمَةٌ؛ إِلَّا كانَ له به صَدَقَةٌ

Tidak ada seorang muslim pun yang menanam suatu tanaman, atau menanam tumbuhan, maka dimakan dari tanaman itu oleh bangsa burung, manusia, atau hewan kecuali hal itu baginya sebagai sedekah. (HR. Bukhari, 2320). Amal shaleh berikutnya (3) memperbanyak sedekah. Dengan memperbanyak sedekah, maka seseorang akan mendapatkan kebahagiaan lahir dan batin, baik di dunia maupun di akhirat. Memperbanyak sedekah, selain dengan menginfakkan sebagian harta yang dimiliki, adalah (1) menyebarkan ilmu pengetahuan, (2) membentuk generasi penerus yang shaleh dan shalehah, (3) mewariskan mushaf al-Qur’an, (4) membangun masjid, (5) membangun rumah untuk tamu dan para musafir, (6) membuat saluran air atau sumur yang airnya digunakan untuk minum manusia dan hewan, dan untuk mengairi sawah, ladang, dan perkebunan. Termasuk dalam kategori sedekah adalah mengucapkan perkataan, berdialog, bergaul secara sopan dan santun, serta berbagai perbuatan baik lainnya. Nabi s.a.w. bersabda:

إِنَّ مِمَّا يَلْحَقُ الْمُؤْمِنَ مِنْ عَمَلِهِ وَحَسَنَاتِهِ بَعْدَ مَوْتِهِ عِلْمًا عَلَّمَهُ وَنَشَرَهُ وَوَلَدًا صَالِحًا تَرَكَهُ وَمُصْحَفًا وَرَّثَهُ أَوْ مَسْجِدًا بَنَاهُ أَوْ بَيْتًا لاِبْنِ السَّبِيلِ بَنَاهُ أَوْ نَهْرًا أَجْرَاهُ أَوْ صَدَقَةً أَخْرَجَهَا مِنْ مَالِهِ فِي صِحَّتِهِ وَحَيَاتِهِ يَلْحَقُهُ مِنْ بَعْدِ مَوْتِهِ

Sesungguhnya sebagian dari amal yang diperoleh dari seseorang yang beriman dan kebaikan yang akan ia peroleh setelah ia wafat adalah (1) ilmu yang diajarkan pada orang lain, (2) anak shaleh yang ia tinggalkan, (3) mushaf al-Qur’an yang ia wariskan, (4) masjid yang ia bangun, (5) rumah untuk ibnu sabil yang ia dirikan, (6) sungai yang ia alirkan (7) sedekah yang dikeluarkan dari hartanya ketika ia masih hidup dan sehat. Semua itu akan dikaitkan dengannya setelah ia wafat. (HR. Ibnu Majah, 242). Sebagian dari contoh amal kebajikan yang dilakukan Rasulullah s.a.w. terangkum dalam ucapan permaisuri beliau yaitu Sayyidah Khadijah binti Khuwailid, ketika Nabi s.a.w. dalam keadaan risau waktu menerima wahyu pertama. Sayyidah khadijah berkata kepada beliau:

فَوَاللَّهِ لا يُخْزِيكَ اللَّهُ أبَدًا؛ إنَّكَ لَتَصِلُ الرَّحِمَ، وتَصْدُقُ الحَدِيثَ، وتَحْمِلُ الكَلَّ، وتَقْرِي الضَّيْفَ، وتُعِينُ علَى نَوَائِبِ الحَقِّ

Demi Allah, Dia tidak akan menghinakanmu, sesungguhnya engkau adalah orang yang selalu merajut silaturrahim, ucapanmu jujur, s**a memikul kesulitan orang lain, memuliakan tamu, dan menolong orang-orang yang perlu ditolong. (HR. Bukhari, 6982).

Semoga ALLAH senantiasa membimbing kita dengan hidayah dan Taufiq-NYA

26/11/2024

Jangan meniru sikap orang yang sudah sukses, bisa merugi nantinya tapi tirulah proses Bagaimana orang bisa sukses.

KH. Abdul Hannan Ma'shum

Address

Semarang

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Wanita Muslimah posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Share