Sultan Agung Media

Sultan Agung Media Bismillah Membangun Generasi Khaira Ummah

Kemuliaan Seseorang Tidaklah Berdasarkan Nasabnya
01/10/2024

Kemuliaan Seseorang Tidaklah Berdasarkan Nasabnya

Senin, 1 Juli 2024Judul : Hikmah Dibalik Kisah Nabi Ibrahim "Bahagia Sewajarnya"Penceramah : Ust. Sukijan Athoillah S.Pd...
01/07/2024

Senin, 1 Juli 2024
Judul : Hikmah Dibalik Kisah Nabi Ibrahim "Bahagia Sewajarnya"
Penceramah : Ust. Sukijan Athoillah S.Pd.I., M.Pd

Syekh Alaudin Ali Ibni Muhammad Ibni Ibrahim Al-Baghdadi dalam kitabnya tafsir khazin yang dikenal dengan kitab lubab takwil fzil dalam kitab tersebut Syekh Alaudin bercerita bahwa ketika Nabi Ibrahim Alaihssalam belum dikaruniai oleh Allah, Nabi Ibrahim pergi ke Masjidil Aqsa untuk berdoa kepada Allah yang doanya diabadikan di dalam Al-Qur’an yang berbunyi Rabbi habli minassholihin setelah berdoa itu Nabi Ibrahim diberikan kabar gembira oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala melalui malaikat Jibril bahwasanya doanya diterima dan akan diberi seorang Putra seketika bahagia hatinya Nabi Ibrahim Alaihissalam mengucapkan “Ketika saya memiliki Putra saya berjanji akan menyembelihnya Lillahi Ta’ala sebagai pengorbanan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala” dalam perkembangannya ketika Nabi Ismail lahir tunggu dia menjadi sosok pribadi yang sangat shaleh secara fisik juga tampan Nabi Ibrahim mulai melupakan janji tersebut maka ketika Nabi Ismail mencapai usia yang di usia itu Nabi Ismail terliat sedang asik-asiknya untuk dilihat kalau dalam catatan sejarah itu ada yang mengatakan 7 tahun, maka Allah menagih janjinya Nabi Ibrahim diperintah untuk menyembelih Nabi Ismail dalam versi lain disebutkan bahwa Ketika Nabi Ibrahim itu berkorban 1 kambing 300 sapi dan 100 unta itu umatnya menyanjung Nabi Ibrahim seketika disanjung artinya bagiku seandainya saya punya anak akan saya ikut sembelih kemudian diuji oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala janjinya nazarnya tersebut maka Nabi Ibrahim diperintah untuk menyembelih Nabi Ismail Alaihissalam.

Dari kisah ini kita mengambil berbagai pelajaran antaranya adalah ketika kita menerima kebahagiaan dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala kita harus bisa mengontrol diri kita bahagia sewajarnya sehingga kita tidak sampai pada ekspresi-ekspresi yang berupa janji yang itu menjadi ujian kita yang sangat berat sekali sebagaimana ujian Nabi Ibrahim Alaihissalam. Yang kedua seberapa besar ibadah yang kita lakukan jangan sampai membuat diri kita itu menjadi sombong menjadi paling baik menjadi terbaik di antara yang lainnya, karena kesombongan merasa berbangga diri merasa lebih baik akan selalu menerima ujian dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Semakin tinggi ibadah seseorang akan semakin tinggi semakin berat p**a ujiannya. Oleh karena itu semoga kita semuanya menjadi pribadi yang tawadhu’ pribadi yang rendah hati dan bisa bersosialisasi secara baik dengan sesamanya.

Senin, 1 Juli 2024Judul : Hikmah Dibalik Kisah Nabi Ibrahim "Bahagia Sewajarnya"Penceramah : Ust. Sukijan Athoillah S.Pd.I., M.PdSyekh Alaudin Ali Ibni Muham...

Jum'at, 28 Juni 2024Judul : Menyambut Tahun Baru dengan Akhlak MuliaPenceramah : Dr. A. Zaenurrosyid, SHI., MADalam kese...
01/07/2024

Jum'at, 28 Juni 2024
Judul : Menyambut Tahun Baru dengan Akhlak Mulia
Penceramah : Dr. A. Zaenurrosyid, SHI., MA

Dalam kesempatan ini tidak ada Nabi Ismail lahir tanpa kekukuhan dan kehebatan ibunda Siti Hajar dan tidaklah hadir Siti Hajar sebagai seorang istri tanpa hadirnya seorang Nabi Ismail seorang Ibrahim menjadi Nabi menjadi Ayah yang luar biasa kalaulah kemudian kita rindu anak-anak kita yang shaleh maka kita mesti berbenah diri menjadi Ibrahim-Ibrahim baru yang meneladani keteladanan beliau kita kemudian berusaha untuk pasangan hidup kita juga menjadi Siti Hajar. Siti Hajar di masa-masa yang serba sosial media berhamburan dengan begitu masifnya. Oleh karena itu mari kemudian kita kawal dengan ikhtiar siang malam dan tentu doa bermohon kepada Allah kemudian kita juga berharap inilah menjadi aset nanti yang kemudian kita akan bawa di akhirat karena bagaimanapun amal shaleh ilmu yang manfaat dan anak anak-anak yang shaleh yang akan kemudian menyelamatkan kita di dunia dan di Akhirat. Semoga Allah ijabah segala harapan dan doa baik kita AamiIn Ya Rabbal Alamin.

Jum'at, 28 Juni 2024Judul : Menyambut Tahun Baru dengan Akhlak MuliaPenceramah : Dr. A. Zaenurrosyid, SHI., MA-----Ya Allah, Semoga Engkau Datangkan Orang Ba...

Kamis, 27 Juni 2024Judul : Menjauhi Riya’ dan Sum’ah Dengan KhumulPenceramah : H. Tali Tulab, S.Ag., M.S.IIbnu Ajibah Al...
01/07/2024

Kamis, 27 Juni 2024
Judul : Menjauhi Riya’ dan Sum’ah Dengan Khumul
Penceramah : H. Tali Tulab, S.Ag., M.S.I

Ibnu Ajibah Al Hani dalam Syarah Hikam yang berjudul kitab Iqodzul Himam. Beliau mengingatkan bahwa humul yang penting intinya adalah bagaimana seseorang itu melihat dirinya tidak begitu harga di dalam sudut pandang umat manusia, bahkan dia penting untuk merahasiakan derajat wilayahnya karena itu apapun yang bisa menutup derajat kewilayahan derajat yang dicapai secara kerohanian itu termasuk khumul setara dan sebanding dengan apa yang disampaikan oleh Ibnu Abbas mengatakan orang yang hanya s**a beramal kalau amal itu ditampakkan pada orang banyak maka sejatinya dia adalah penghambat pada ketenaran keterbukaan itu pun yang hanya beramal ketika tidak dilihat tidak diliput tidak orang banyak maka dia sejatinya adalah penghambat pada ketertutupan; wahai hamba Allah yang sejati dia tidak akan terpengaruh oleh tampak atau tidak tampak oleh orang lain dia sadar sebagai hamba sudah seharusnya beribadah kepada Allah, taat pada aturan Allah, mendekatkan diri pada Allah dengan amalan baik, amalan rohani, amalan hati maupun amalan lahir.

https://youtu.be/Jisiz7igqIU

Kamis, 27 Juni 2024Judul : Menjauhi Riya’ dan Sum’ah Dengan KhumulPenceramah : H. Tali Tulab, S.Ag., M.S.IIbnu Ajibah Al Hani dalam Syarah Hikam yang berjudu...

Rabu, 26 Juni 2024Judul : Taubatnya Pemuda BerandalPenceramah : Ust. H. Samsudin Salim, S.Ag, M.AgSebuah kisah yang cuku...
01/07/2024

Rabu, 26 Juni 2024
Judul : Taubatnya Pemuda Berandal
Penceramah : Ust. H. Samsudin Salim, S.Ag, M.Ag

Sebuah kisah yang cukup kita perlu mengenal seorang yang bernama Bisyr bin al-Harits al-Hafi nama lengkapnya adalah Abu Nasir Bisyr bin al-Haris al-Hafiz; lahir di kota Merv pada 7607 Masehi dan wafat di kota Baghdad pada tahun 141 Masehi kisah pertobatan dari seorang pemuda berandal, pemabuk dan gemar bermaksiat. Ini dapat dilihat dalam salah satu kitab yang ditulis oleh Fariduddin al-Attar yang bertitel Tadzkiratul Auliya’. Suatu hari dalam keadaan mabuk Bisyr ia berjalan terhuyung-huyung tiba-tiba ia menemukan secarik kertas yang bertuliskan “Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang” Bisyr lalu kemudian beli minyak mawar yang kemudian minyak itu ia percikkan ke dalam kertas itu dan ia simpan dengan penuh hati-hati di rumah. Malam harinya salah seorang ulama di tempat di mana Bisyr Ini tinggal, dia bermimpi dan dalam mimpinya seorang ulama yang ini diminta untuk menyampaikan pesan kepada Bisyr dan isi pesannya itu adalah “Engkau telah mensucikan namaku maka aku pun telah mensucikan namamu, Engkau telah mengharumkan namaku maka aku pun telah mengharumkan namamu, Engkau telah memuliakan namaku maka aku pun telah memuliakan namamu, demi kebesaranku niscaya kuharumkan namamu baik di dunia dan akhirat”.

Orang saleh ini hampir tidak percaya jangan-jangan mimpiku ini salah karena dia tahu betul Bisyr ini adalah pemuda yang gemar bermaksiat. Oleh karena itu ia kemudian bersuci melaksanakan shalat dan istirahat kembali. Lagi-lagi dia bermimpi hal yang sama lalu ia ulangi lagi mimpi hal yang sama. Keesokan harinya barulah dia datangi rumah Bisyr al-Hafi untuk menyampaikan pesan itu tentangnya bilang Bisyr saat ini tidak berada di rumah ia sedang mengunjungi pesta miras, ia datangi tempat di mana orang sedang menyelenggarakan pesta miras di sana ada Bisyr al-Hafi lalu ia sampaikan pesan itu kemudian Bisyr ini menyampaikan pesan pada kawan-kawannya “Wahai sahabat-sahabatku hari ini aku dipanggil aku berpamitan dengan kalian semuanya dan ini adalah pertemuan terakhir karena aku tidak akan lagi bersama kalian”.

Sejak itu Bisyr ini mengalami perubahan yang luar biasa perilakunya, akhlaknya sungguh menunjukkan kesalahan pribadinya dan sejak itu p**a Bisyr kemanapun ia pergi ia tidak lagi mengenakan alas kaki maka ia disebut sebagai al-Hafi orang yang berjalan tanpa alas kaki dan selanjutnya Bisyr bin al-Hafi ini benar-benar melaksanakan titah perintah Allah, dia menyadari bahwa kehidupan yang kelam pada masa lalu ia dihapus dan diganti dengan sederet amal-amal kebajikan ini sejalan dengan firman Allah yang termaktub di dalam surah Al Maidah ayat 39 “Dan barangsiapa yang bertaubat setelah kezaliman yang ia lakukan lalu ia memperbaiki diri maka sesungguhnya Allah menerima taubatnya sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang” ayat ini menjelaskan kepada kita sebesar apapun dosa manusia seberat apapun kesalahan yang dilakukan oleh manusia maka Allah adalah Dzat yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang, sepanjang ia bertaubat maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya.


https://youtu.be/F0LMkWmbQAY

Rabu, 26 Juni 2024Judul : Taubatnya Pemuda BerandalPenceramah : Ust. H. Samsudin Salim, S.Ag, M.Ag-----Ya Allah, Semoga Engkau Datangkan Orang Baik untuk Mus...

Jum'at, 21 Juni 2024Judul : Ibadah Qurban Memupuk Sifat-sifat MahmudahPenceramah : H. Winanto ( Dosen Fakultas Hukum Uni...
26/06/2024

Jum'at, 21 Juni 2024
Judul : Ibadah Qurban Memupuk Sifat-sifat Mahmudah
Penceramah : H. Winanto ( Dosen Fakultas Hukum Unissula )

Maka akan bisa kita ambil makna menjadi ukuran seberapa besar ketaatan kita kepada sang Khaliq. Selanjutnya juga bisa bertanya di dalam diri kita seberapa dalamnya keimanan kita kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala; digambarkan di dalam surat As-Saffat ayat 102 “Maka ketika anak itu sampai pada umur sanggup berusaha bersamanya kemudian Ibrahim berkata wahai anakku sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku diperintahkan untuk menyembelihmu maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu, lalu kemudian dia Ismail itu menjawab wahai Ayahku lakukanlah apa yang diperintahkan oleh Allah kepadamu Insyaallah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar”.

Maka ketika keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipisnya untuk melaksanakan perintah Allah lalu kami panggil dia wahai Ibrahim sungguh engkau telah mendengarkan mimpi itu sungguh demikianlah kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Dialog antara seorang ayah dan anak dalam surat As-Saffat menggambarkan betapa menegangkannya isi pembicaraan seorang ayah harus rela mengorbankan anaknya yang sangat dicintai dan disayanginya untuk memenuhi perintah Allah.

Sebaliknya Ismail juga mengikhlaskan dirinya memutuskan hidup menyambut Allah kepada ayahnya ini menunjukkan Ismail mempunyai kecerdasan spiritual sebagai anak yang beriman ia yakin bahwa Allah itu Maha Pengasih dan Maha Penyayang seluruh tubuh jasmani dan rohaninya dibuat dan diciptakan oleh Allah karena yang menciptakan adalah Allah. Maka ia berpendapat bahwa dirinya adalah milik Allah betapa tingginya ketahuhi dan Ismail kepada Allah dalam puncak kesadaran tauhid seperti ini maka orang akan yakin bahwa tak ada kebahagiaan yang sejati selain berserah diri kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.


Jum'at, 21 Juni 2024Judul : Ibadah Qurban Memupuk Sifat-sifat MahmudahPenceramah : H. Winanto ( Dosen Fakultas Hukum Unissula )----Ya Allah, Semoga Engkau Da...

Kamis, 20 Juni 2024Judul : Keutamaan 3 Hari setelah Idul AdhaPenceramah : Dr. Sugeng Hariyadi, Lc., M.A.Disebutkan dalam...
26/06/2024

Kamis, 20 Juni 2024
Judul : Keutamaan 3 Hari setelah Idul Adha
Penceramah : Dr. Sugeng Hariyadi, Lc., M.A.

Disebutkan dalam hadits Baginda Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam dengan nama Yaumul Qarr termasuk hari-hari terbaik keutamaannya pahala ibadahnya, terutama bagi kita yang belum sempat untuk menyembelih kurban hari kemarin dapat dilaksanakan segera pada hari terakhir ini.

Baginda Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda sebagaimana diriwayat dari sahabat Abdullah bin Qur Radhiallahu Anhu Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda afdalul ayyami allahi yaumun nahri tumma; Yaumul Qarr diantara hari-hari terbaik keutamaan dan pahala ibadahnya di mata Allah Subhanahu Wa Ta'ala pada bulan ini adalah hari qurban 10 Dzulhijjah dan hari Qarr yaitu hari setelah 10 Dzulhijjah itu yang kita kenal dengan ayyamut tasyrik 11 12 dan 13. Semoga saat-saat terakhir termasuk waktu-waktu terbaik mustajab untuk berdoa didengar lantunan bacaan doa dan dzikir kita dan amalan-amalan terbaik kita senantiasa mendapatkan Ridha dan kabul di sisi Allah Subhanahu Wa Ta'ala.


Kamis, 20 Juni 2024Judul : Keutamaan 3 Hari setelah Idul AdhaPenceramah : Dr. Sugeng Hariyadi, Lc., M.A.Disebutkan dalam hadits Baginda Nabi Muhammad Shallal...

Jum'at, 21 Juni 2024Judul : Ibadah Qurban Memupuk Sifat-sifat MahmudahPenceramah : H. Winanto ( Dosen Fakultas Hukum Uni...
21/06/2024

Jum'at, 21 Juni 2024
Judul : Ibadah Qurban Memupuk Sifat-sifat Mahmudah
Penceramah : H. Winanto ( Dosen Fakultas Hukum Unissula )

Maka akan bisa kita ambil makna menjadi ukuran seberapa besar ketaatan kita kepada sang Khaliq. Selanjutnya juga bisa bertanya di dalam diri kita seberapa dalamnya keimanan kita kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala; digambarkan di dalam surat As-Saffat ayat 102 “Maka ketika anak itu sampai pada umur sanggup berusaha bersamanya kemudian Ibrahim berkata wahai anakku sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku diperintahkan untuk menyembelihmu maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu, lalu kemudian dia Ismail itu menjawab wahai Ayahku lakukanlah apa yang diperintahkan oleh Allah kepadamu Insyaallah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar”.

Jum'at, 21 Juni 2024Judul : Ibadah Qurban Memupuk Sifat-sifat MahmudahPenceramah : H. Winanto ( Dosen Fakultas Hukum Unissula )----Ya Allah, Semoga Engkau Da...

Rabu, 19 Juni 2024Judul : Meneladani Kisah tentang Nabi Ibrahim dengan Birrul Walidain dan Ta'mirul AuladPenceramah : Mu...
19/06/2024

Rabu, 19 Juni 2024
Judul : Meneladani Kisah tentang Nabi Ibrahim dengan Birrul Walidain dan Ta'mirul Aulad
Penceramah : Muhammad Qomaruddin, S.T. M.Sc Ph.D (Wakil Rektor 3 Unissula)

Rabu, 19 Juni 2024Judul : Meneladani Kisah tentang Nabi Ibrahim dengan Birrul Walidain dan Ta'mirul AuladPenceramah : Muhammad Qomaruddin, S.T. M.Sc Ph.D (Wa...

Jum'at, 14 Juni 2024Judul : Konsep Birrul Walidain & Takmirul AuladPenceramah : Dr. M. Choirun Nizar, SHI., S. Hum., MHI...
19/06/2024

Jum'at, 14 Juni 2024
Judul : Konsep Birrul Walidain & Takmirul Aulad
Penceramah : Dr. M. Choirun Nizar, SHI., S. Hum., MHI

Syeikh Zakaria alans dalam Mukadimah kitab Hasan Al-Jamal mengatakan “Sesungguhnya diwajibkan bagi para murid untuk berbuat kebaikan kepada guru-guru mereka bahkan berbuat baik kepada guru lebih utama daripada berbuat baik kepada ayah nasab atau ayah kandung karena sesungguhnya ayah nasab ialah yang memberikan yang berkaitan dengan perkembangan jasad sementara para guru berkaitan dengan perkembangan ruh perkembangan kedekatan manusia kepada Tuhannya yang berorientasi pada kebahagiaan dunia dan akhirat” artinya dalam konteks perguruan tinggi menjadi kewajiban bagi seorang mahasiswa selain berbuat baik kepada kedua orang tuanya juga berbuat baik kepada para dosennya. Semoga Allah senantiasa memberikan hidayahnya kepada kita sehingga kita mampu berbuat baik kepada kedua orang tua kita dan kepada keluarga kita. Aamiin ya basalamah.


Jum'at, 14 Juni 2024Judul : Konsep Birrul Walidain & Takmirul AuladPenceramah : Dr. M. Choirun Nizar, SHI., S. Hum., MHIDalam konteks perguruan tinggi seharu...

Jum'at, 14 Juni 2024Judul : Konsep Birrul Walidain & Takmirul AuladPenceramah : Dr. M. Choirun Nizar, SHI., S. Hum., MHI...
19/06/2024

Jum'at, 14 Juni 2024
Judul : Konsep Birrul Walidain & Takmirul Aulad
Penceramah : Dr. M. Choirun Nizar, SHI., S. Hum., MHI

Syeikh Zakaria alans dalam Mukadimah kitab Hasan Al-Jamal mengatakan “Sesungguhnya diwajibkan bagi para murid untuk berbuat kebaikan kepada guru-guru mereka bahkan berbuat baik kepada guru lebih utama daripada berbuat baik kepada ayah nasab atau ayah kandung karena sesungguhnya ayah nasab ialah yang memberikan yang berkaitan dengan perkembangan jasad sementara para guru berkaitan dengan perkembangan ruh perkembangan kedekatan manusia kepada Tuhannya yang berorientasi pada kebahagiaan dunia dan akhirat” artinya dalam konteks perguruan tinggi menjadi kewajiban bagi seorang mahasiswa selain berbuat baik kepada kedua orang tuanya juga berbuat baik kepada para dosennya. Semoga Allah senantiasa memberikan hidayahnya kepada kita sehingga kita mampu berbuat baik kepada kedua orang tua kita dan kepada keluarga kita. Aamiin ya basalamah.

Jum'at, 14 Juni 2024Judul : Konsep Birrul Walidain & Takmirul AuladPenceramah : Dr. M. Choirun Nizar, SHI., S. Hum., MHIDalam konteks perguruan tinggi seharu...

Senin, 10 Juni 2024Judul : Cara Ulama Mendapatkan IlmuPenceramah : Ust. Moh. Farhan, S.Pd.I., S.Hum., M.Pd.I.Apabila kit...
19/06/2024

Senin, 10 Juni 2024
Judul : Cara Ulama Mendapatkan Ilmu
Penceramah : Ust. Moh. Farhan, S.Pd.I., S.Hum., M.Pd.I.

Apabila kita lihat bahwa paling tidak ada tiga hal yang dilalui oleh para ulama di dalam mendapatkan keilmuannya, hal ini sebetulnya sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Allah di dalam Al-Qur’an surah Al-Isra; Allah telah memberikan informasi kepada kita bahwa paling tidak kita bisa mendapatkan keilmuan yaitu bisa jadi dari pendengaran, bisa jadi melalui penglihatan dan bisa jadi melalui Fuad ataupun hati kita.

Senin, 10 Juni 2024Judul : Cara Ulama Mendapatkan IlmuPenceramah : Ust. Moh. Farhan, S.Pd.I., S.Hum., M.Pd.I.------Ya Allah, Semoga Engkau Datangkan Orang Ba...

Jum'at, 7 Juni 2024Judul : Keutamaan Bulan DzulhijjahPenceramah : H. Khoirul Anwar, S.Ag.,M.PdImam As-Suyuthi mengatakan...
19/06/2024

Jum'at, 7 Juni 2024
Judul : Keutamaan Bulan Dzulhijjah
Penceramah : H. Khoirul Anwar, S.Ag.,M.Pd

Imam As-Suyuthi mengatakan bahwa malam 10 itu ialah 10 malam pertama bulan Dzulhijjah. Pendapat mengenai 10 malam Dzulhijjah di dalam surat Al-Fajr ditegaskan p**a oleh Syeikh Muhammad bin Nasiruddin bahwa ayat wayalin asr menggunakan kalimat nakirah atau umum karena malam-malam itu adalah malam utama yang ada di dalam setahun ini maka dari itu pendapat itu yakni 10 malam Dzulhijjah sangat shaleh sangat sahih dan masyhur bahkan para ulama menjelaskan bahwa Fajar itu adalah Fajar hari Arafah yang ada pada tanggal 9 Dzulhijjah dan yang dimaksud malam 10 adalah 10 malam Dzulhijjah. Dengan demikian benar-benar Insyaallah mulai hari Sabtu nanti yakni mulai tanggal 1 Dzulhijjah menjadi hari-hari yang sangat mulia di mana ketika kita beribadah berdoa kepada Allah.


https://youtu.be/YqApljhqW3A

Jum'at, 7 Juni 2024Judul : Keutamaan Bulan DzulhijjahPenceramah : H. Khoirul Anwar, S.Ag.,M.PdImam As-Suyuthi mengatakan bahwa malam 10 itu ialah 10 malam pe...

Selasa, 4 Juni 2024Judul : Bersiap Diri Menghadapi KematianPenceramah : Ust. Dr. Sugeng Hariyadi, Lc., M.A. ( Dosen Faku...
19/06/2024

Selasa, 4 Juni 2024
Judul : Bersiap Diri Menghadapi Kematian
Penceramah : Ust. Dr. Sugeng Hariyadi, Lc., M.A. ( Dosen Fakultas Agama Islam Unissula )

Kematian adalah salah satu ketetapan takdir Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang pasti akan dialami setiap insan yang bernyawa, salah satu karakteristik ketentuan Allah ini adalah mengejutkan setiap saat kita mendengar dan menyaksikan kabar dipanggilnya saudara-saudara kita ke hadapan Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Apapun dan bagaimanapun latar belakangnya pasti mengejutkan dan itulah karakteristik salah satu ketetapan Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang sepatutnya bagi kita sendiri harus senantiasa bersiap-siap untuk berjumpa dengan ajal ketetapan Allah Subhanahu Wa Ta’ala tersebut.

Selasa, 4 Juni 2024Judul : Bersiap Diri Menghadapi KematianPenceramah : Ust. Dr. Sugeng Hariyadi, Lc., M.A. ( Dosen Fakultas Agama Islam Unissula )Kematian a...

Judul : Strategi Pendidikan Integratif Nabi IbrahimPenceramah : Ust. Moh. Farhan, S.Pd.I., S.Hum., M.Pd.I. ( Dosen FAI U...
19/06/2024

Judul : Strategi Pendidikan Integratif Nabi Ibrahim
Penceramah : Ust. Moh. Farhan, S.Pd.I., S.Hum., M.Pd.I. ( Dosen FAI Unissula & Kepala Bagian Pesantren YBWSA)

Syeikh Wahbah Az-Zuhaili di dalam tafsir Al-Munir beliau menyampaikan bahwa paling tidak para ulama ada yang mengatakan usia Nabiyullah Ismail adalah 7 tahun ada yang menyebutkan 13 tahun tetapi yang terpenting adalah yang kita garis bawahi bahwa Nabiyullah Ismail jawabannya itu diabadikan oleh Al-Qur'an bahwa ketika Allah memberikan sebuah wahyu kepada Nabi Ibrahim untuk menyembelih putranya maka kemudian Nabi Ibrahim memanggil putranya “Wahai putraku bagaimana pendapatmu aku telah diperintah oleh Allah sang Rabbul Izzati untuk menyembelih dirimu?” maka jawaban Nabiyullah Ismail ini amat sangat luar biasa yaitu di dalam Qur’an surah As-Saffat ayat 102 maka kemudian Ismail menjawab ya abati ifal maaruajuni insyaallahu minobirin wab Zuhaili mengatakan usia 7 atau 13 tahun tapi jawabannya sampai diabadikan di Al-Qur'an maka ini luar biasa, ke luar biasaannya misalnya kita lihat bahwa Nabiyullah Ismail walaupun masih kecil tetapi secara intelektual questions nya kemudian secara emosional question nya dan secara spiritual question nya begitu luar biasa.

Judul : Strategi Pendidikan Integratif Nabi IbrahimPenceramah : Ust. Moh. Farhan, S.Pd.I., S.Hum., M.Pd.I. ( Dosen FAI Unissula & Kepala Bagian Pesantren YBW...

27/05/2024

Makan makanan dari hasil korupsi

Halal Bi Halal dan Tasyakuran 76 Tahun Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung(1369 H - 1445 H / 2024 M)
23/04/2024

Halal Bi Halal dan Tasyakuran 76 Tahun Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung
(1369 H - 1445 H / 2024 M)

Kajian Rabu PagiBersama Pro. Drs. Widiyanto, M.Si., Ph.D.Membahas "Ketahanan Ekonomi Keluarga"
23/01/2024

Kajian Rabu Pagi
Bersama Pro. Drs. Widiyanto, M.Si., Ph.D.
Membahas "Ketahanan Ekonomi Keluarga"

Address

Jalan Kaligawe Raya No. Km. 4, Terboyo Kulon, Kec. Genuk
Semarang
50112

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Sultan Agung Media posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to Sultan Agung Media:

Videos

Share