hikayat insani
Hikayat Insani Eps. Analaogi Mendaki dalam Kehidupan
pertamina siapkan bbm kemasan
Guna memenuhi kebutuhan bahan bakar minyak untuk para pemudik, pertamina region empat Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, menyiagakan lima belas kios BBM dan enam SPBU reguler, di ruas tol tans jawa di Jawa Tengah. Kios BBM tersebut merupakan SPBU mini , yang siap memenuhi kebutuhan BBM para pemudik jenis pertamax, dan menyediakan BBM kemasan.
Selain itu, motoris juga disiagakkan selama dua puluh empat jam untuk mengantarkan BBM kemasan kepada pemudik. Untuk menyuplai kebutuhan pemudik, pertamina menambah menambah stok BBM sebesar dua puluh empat persen, selama arus mudik dan balik lebaran dua ribu sembilan belas.
“jadi pemotor yang membawa kaleng pertamax yang bisa dipanggil melalui kontak nomer 135. jadi 135 silahkan dikontak motoris siap melayani kebutuhan bbm para pemudik dengan harga yang sama. 24 jam.” Ujar Arya Yusa Dwicandra, Supervisor Comunication Pertamina Mor IV.
Guna memenuhi stok BBM, pertamina juga menyiapkan truk tanki dengan kapasitar enam belas ribu liter BBM. Truk BBM akan disiagakan, untuk mengisi dan kios BBM dan SPBU regular secara bergantian.
pemudik mulai padati stasiun
Kedatangan pemudik dari sejumlah kota seperti Jakarta dan Semarang, sudah mulai terjadi di Stasiun Tegal, Senin malam. Kedatangan empat kereta lokal yakni Tegal Bahari satu dan dua, Tegal Ekpres satu dan dua serta Kereta Api Kaligung, terisi penuh penumpang.
Ratusan pemudik sebagian besar adalah mahasiswa dan pekerja sektor informal, yang memanfaatkan waktu mudik lebih awal. Warga mengaku mudik lebih awal , untuk menghindari kepadatan serta takut kehabisan tiket.
“kalau di gerbong saya cukup penuh, tapi kalau di gerbong lain belum tentu. tiket masih mudah di jangkau juga. terutama untuk lokal” ujar Samuel , Pemudik
Sementara untuk keberangkatan kereta api dari Stasiun Tegal menuju sejumlah kota di Pulau Jawa , masih relatif normal. Lonjakan penumpang kereta api diperkirakan terjadi pada H-3dan H-2, sebelum lebaran.
pesnatrenn lansia
Usai sahur dan salat subuh, para lansia ini menikmati keindahan fajar merekah, dari sang khalik menjadi anugerah. Tak hanya iman dan takwa, raga pun harus diolah. Di tengah persawahan, Lereng Pegunungan Gajahmungkur, Kabupaten, Semarang, Jawa Tengah. Mereka bersemangat gerakkan otot-otot tubuh yang menua.
Sambil berjemur sinar mentari, mereka juga ikut terapi agar raga tetap bugar berseri. Seperti inilah aktivitas mereka setiap pagi. Mendekat ke alam dan mensyukuri nikmat sang ilahi.
“Ya yang dirasakan ya itu, senang, terus bisa segar begitu lho tubuhnya segar, terus melihat pemandangannya itu kok bagaimana begitu lho, bisa itu, dalam hati saya itu kok, nggak bisa mengungkapkan.” Poniyah, Santri
tak hanya itu. Para santri pondok pesantren kasepuhan raden rahmat ini juga menyibukkan diri mengolah alam dengan bercocok tanam.
Kebun tanaman obat tradisional yang mereka rawat, hasilnya akan dikonsumsi sendiri untuk menjaga kebugaran.
“Ini pak yang mau ditanam,.., di sini para santri lansia diajak untuk menanam aneka tanaman obat keluarga seperti jahe maupun kunyit, tanama seperti ini memiliki manfaat bagi kesehatan,..yuk tanam lagi.” Yudha Eriyanto
Warga membantu para santri lansia untuk mengolah tanaman obat menjadi ekstrak. Tak hanya warga muslim. Warga yang beda keyakinan juga ikut berperan dalam berbagai kegiatannya.
“Ya senang, saya sebagai orang Nasrani apaagi di bulan puasa ini kan dimintai bantuan unuk bikin buka, apalagi ini untuk pondok, ya saya merasa senang, merasa legalah, di hati itu merasa tentram, kita itu itu merasa antar umat beragama ada kerukunannya, kerukunannya terjalin baik begitu.” Mujianah, Warga
Pondok Pesantren Kasepuhan Raden Rahmat sengaja mengajak para santrinya untuk kembali ke alam sebagai sarana mendekat kepada tuhan. melalui metode ini, para santri lansia dapat mengolah jiwa, raga, dan rasa di usia yang semakin senja.
“Karena fisik ini yang sudah semakin menurun, kemudian secara ilmiah ini kerja-kerja perasaan kita,hati kita,
Fakta Nuzulul Quran
Nuzulul Quran menjadi waktu istimewa di Bulan Suci Ramadan,yang jatuh
pada tanggal 17 Ramadan.
Nuzulul Quran ialah waktu di mana untuk pertama kalinya, Allah SWT menurunkan.
Al Quran kepada Rasulullah Saw berabad-abad silam.
Saat itu Rasulullah menerima Wahyu pertamanya di Gua Hiro. Malaikat jibril membawa.
Wahtu pertama kali yakni Al Quran Surat Al Alaq Ayat 1 Sampai 5.
Bacalah dengan (menyebut) nama tuhanmu yang menciptakan. Dia telah
menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan tuhanmulah yang maha.
Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam dia mengajar kepada
Manusia Apa Yang Tidak Diketahuinya.
Saat itu pula menjadi momentum pengangkatan nabi muhammad saw menjadi seorang rasul .
“Al Quran tidak diturunkan kepada Nabi Muhammad sekaligus satu kitab, namun secara bertahap menurut tuntutan peristiwa yang melatarinya. Lama waktunya adalah 22 tahun 2 bulan dan 22 hari. Al Quran selesai diturunkan menjelang Kewafatan Nabi pada 9 Dzulhijjah tahun 10 h, yang bertepatan dengan tanggal 27 Oktober 632 M. Itu ditandai dengan turunnya ayat yang terakhir yaitu surah Al- Maidah ayat 3.” MUI
Karena keistimiwaan itulah, maka setiap malam 17 Ramadan umat muslim semakin mendekatkan diri kepada Allah Subhanahuwata'ala dengan beritikaf di masjid , dan membaca Alquran.