10/11/2020
Karakteristik Baitul Muslim (Keluarga Islami)
1. Memelihara Aspek Tauhid
Rasulullah Saw mensyariatkan penanaman Tauhid kepada umatnya dimulai sejak usia dini yaitu ketika manusia baru terlahir dari rahim sang ibundanya untuk diadzankan.
Diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Turmudzi dari Abu Rofi’ berkata: “Aku melihat Rasulullah Saw mengumandangkan adzan pada telinga Al Hasan bin Ali RA ketika Fatimah RA melahirkannya”.
2. Memperhatikan Ibadah dan kepatuhannya kepada Allah
Suasana Islami yang tercermin dari keluarga muslim adalah ketaatan dan ibadahnya kepada Allah SWT, upaya menumbuhkan suasana tersebut adalah dengan pembiasaan, untuk terwujudnya hal tersebut maka antara sesama anggota keluarga harus saling menopang.
3. Menyemai nilai akhlak Islami: Amanah, muraqabah (merasa dalam pengawasan Allah), shidiq, dll.
Penyangga utama rumah tangga Islami setelah tauhid dan ibadah adalah akhlak, ia adalah pangkal kedamaian dan sakinah sebuah keluarga. Sabda Rasulullah Saw: “Faktor yang paling banyak menyebabkan seorang manusia masuk surga setelah taqwa adalah akhlak yang baik”. (HR Turmudzi).
4. Penuh perhatian kepada amggota keluarga
Rasulullah Saw contohkan kebaikan perhatiannya terhadap keluarga dalam segala hal, sehingga layak Beliau Saw menyatakan: “ Sebaik baik kamu semua adalah orang yang paling baik perhatiannya terhadap keluarganya, dan aku (Rasul Saw) adalah orang yang terbaik di antara kalian perhatianku terhadap keluargaku”.
5. Penuh perhatian dan bersemangat dalam berpartisipasi memenuhi kewajiban-kewajiban dakwah, dan merasa mulia dengan dakwah
Karakter dan sifat spesifik dari keluarga Islami adalah keterikatannya dengan dakwah, ia adalah keluarga dakwah itu sendiri, cukup bagi kita melihat rumah tangga Rasulullah Saw dan Khulafaur Rasyidin RA setiap a’dha dari rumah-rumah pembesar Islam ini saling berkompetisi ingin berbuat yang terbaik untuk Islam.
6. Memelihara ajaran Islam dalam setiap urusan rumah tangga (pakaian, makanan, minuman, tidur, bangun, dzikir, dan aktivitas lainnya.
Imam Malik rahimahullah berkata:
"Sunnah Rasul Saw itu ibarat perahu nabi Nuh As (saat terjadi taufan), maka barang siapa naik maka selamatlah ia, dan barang siapa tidak mau menaikinya maka tenggelamlah ia".
7. Menjaga kebersihan dan keindahan rumah
Sungguh keindahan Islam itu sebahagiannya diperankan oleh keluarga Islami, karena ia senang hidup bersih, dalam perilaku, pakaian, makanan, usaha dan sebagainya, ia sadar bersih adalah pangkal keindahan. Demikianlah Rasul Saw nyatakan: "Sesungguhnya Allah itu Maha Indah menyukai keindahan, Allah itu Maha Baik Maha Mencintai kebaikan".
8. Membentengi rumah dari pencemaran akhlak
Sabda Rasulullah Saw: "Barang siapa di antara kamu melihat kemunkaran maka hendaklah ia mengubah dengan tangannya, apa bila tidak mampu maka dengan lesannya, apa bila tidak mampu maka dengan hatinya dan yang demikian itu adalah selemah-lemah iman".
9. Menjaga dan memelihara status dan hak masing-masing
Di sinilah letak cerminan dari arahan Allah SWT dalam doa yang diajarkan kepada keluarga muslim-mukmin
Firman Allah SWT: "Dan orang-orang yang berkata: “Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa". (Al Furqan: 74)
10. Sederhana dalam ma’isyah (tidak berlebihan)
Firman Allah SWT:
"Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebih-lebihan, dan tidak (p**a) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian". (Al Furqan: 67)
11. Menjaga hak tetangga, dan saudara dalam dakwah
Keindahan karakter keluarga Islami juga tercermin dari interaksi sosial masyarakatnya.
Cukuplah Rasul Saw sebagai teladan kita untuk kita pegangi arahannya; sabda Beliau Saw:"Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaknya ia memuliakan tetangganya"
Source : Dakwatuna
bit.ly/tira-ku