Cerita Sipule

Cerita Sipule website membahas berbagai hal, Cerita, Horor, Kisah Nyata, Kasus, Misteri, Hingga Sejarah.
(3)

Rumah Hantu
06/08/2024

Rumah Hantu

Asal Usul Badarawuhi dan Mengapa Bisa di Desa PenariBadarawuhi adalah makhluk halus yang berasal dari pantai selatan, na...
07/08/2023

Asal Usul Badarawuhi dan Mengapa Bisa di Desa Penari

Badarawuhi adalah makhluk halus yang berasal dari pantai selatan, namun pada suatu hari dia diusir dan dikeluarkan dari kerajaan pantai selatan dikarenakan merasuki salah satu penari di tanah Jawa Timur.

Cerita ini berawal dari seorang ksatria wanita bernama Ratna Narekh yang menjadi lurah di sebuah desa dan menjadikan pelataran memuja sanghyang menjadi tempat pesta menari dan lainnya.

Desa ini bertempat di tengah alas Daha, Ratna Narekh sendiri merupakan murid dari seorang ksatria yang hidup pada zaman prabu airlangga, ia melarikan diri ketika sang guru ditaklukan oleh Mpu Barada.

Ia dan ke-empat murid lainnya melarikan diri. Ke-empat murid lain tersebut lari ke tanah Bali dan dirinya sebagai murid paling muda lari ke Timur Jawa. Semuanya memisahkan diri supaya tidak terkacak.

Ratna Narekh lari dengan membawa lontar yang berisi ilmu Kadigjayan untuk menaklukan para lelembut di sepanjang hutan Jawa Tengah sampai Timur. Sejak penaklukan yang dilakukan oleh mpu Barada, Ratna Narekh tidak pernah muncul kembali.

Namun dikarenakan hidupnya terus mempelajari ilmu dari lontar tersebut, akhirnya sebagian cerita menyatakan bahwa Ratna Narekh hidup awet muda, Dia tidak pernah muncul lagi di tanah Jawa, sampai tiba suatu hari dia singgah di desa Wonokromo, yang kala itu dipimpin oleh seorang lurah yang sangat arogan kepada wanita.

Semua wanita dia goda termasuk para wanita bersuami. Suatu ketika sang lurah mendengar ada seorang wanita pendatang di warung di tengah desa (si Ratna Narekh). Ki lurah mendatangi wanita tersebut dan menawarkan menginap di rumahnya dan Ratna Narekh menyetujuinya.

Pada malam ketika Ratna Narekh tertidur, Ki lurah dan kedua anak buahnya mencoba mengintip dan berniat cabul.Namun karena kesaktian Ratna Narekh, begitu pintu dibuka, ki lurah terpental dan mati di tempat. Sedangkan anak buahnya lari, tetapi segera terjatuh dan mati akibat ilmu kanuragan Ratna Narekh.

Sebagian kisah menyatakan Ratna Narekh menjilat darah laki laki yang tercecer di batu, dari situlah dia menjadi pengganti ki lurah memimpin desa tersebut.

Desa tersebut memiliki sebuah kolambyang ternyata pusat Gerbang Halus di utara Jawa, berlokasi di sekitar lereng gunung raung dan berdekatan dengan alas Daha. Sedangkan gerbang halus Selatan berada di salah satu pantai di selatan Jawa dengan ciri adanya sebuah batu karang besar, namun antara selatan dan utara memiliki hubungan baik.

Kolam air tersebut disebut sebagai tempat persinggahan Ibu Ratu Pantai Selatan jika beliau sedang bertamu ke Utara jawa.Ketika beliau p**ang ke selatan, tempat tersebut dijaga oleh para panglima dan ksatria pantai selatan baik laki laki dan wanita.

Ratna Narekh sombong atas kekuatan yang ia miliki, ia melanggar adat dari desa tersebut bahwa tidak boleh mengadakan tarian yang diiringi gamelan di desa tersebut.

Karena akan mengundang seluruh gaib penghuni Alas Daha termasuk penghuni Sendang di dalamnya, bahkan dia berteriak “Jika seluruh penghuni Alas Daha hadir aku akan menaklukan mereka satu persatu “.

Akibat kesombongannya, semua penduduk musnah termasuk dirinya. Salah satu Makhluk Halus yang merasuki penari adalah wanita utusan Ibu Ratu Pantai Selatan yang menjaga sendang di Alas Daha.

Dia merasuki dan tidak mau keluar dari jasad penari itu, sampai akhirnya jasad penari itu dihancurkan barulah dia keluar, dari saat itulah dia diusir dari pantai selatan dilucuti beberapa kesaktiannya dan di usir.

Wujudnya tetap berbau pantai selatan memakai kebaya dan selendang hijau, cantik, anggun dan kerap jahil, terutama kepada kaum laki laki. Dia disebut bisa beranak pinak jika ada lelaki yang menyentuhnya atau tergoda olehnya.

Namun ketika dia marah akibat ada yang mengotori tempatnya atau melanggar aturan wilayah dia berkuasa, maka wujudnya akan berubah. Wujudnya berubah menjadi setengah badan atas wanita bermahkota dan bagian tengah ke bawah berbentuk ular.

sumber : https://witsipule.blogspot.com/2022/06/asal-usul-badarawuhi-dan-mengapa-bisa.html

̇

MENGENAL REBO WEKASAN HARI PALING SIAL DI BULAN SAFARRebo Wеkаѕаn аdаlаh hari Rаbu terakhir dі bulаn Sаfаr. Rebo dalam b...
07/08/2023

MENGENAL REBO WEKASAN HARI PALING SIAL DI BULAN SAFAR

Rebo Wеkаѕаn аdаlаh hari Rаbu terakhir dі bulаn Sаfаr. Rebo dalam bаhаѕа Jаwа аdаlаh hаrі Rabu, sedangkan Wеkаѕаn adalah рungkаѕаn аtаu terakhir. Sеmеntаrа іtu, bulan Safar mеruраkаn bulаn kеduа dаlаm реnаnggаlаn tаhun hіjrіуаh Iѕlаm.

Dаlаm mаѕуаrаkаt jаhіlіуаh kunо, tеrmаѕuk bаngѕа Arаb, mеngаnggар bahwa bulan Safar adalah bulаn Tаѕа’um atau kеѕіаlаn. Sаmраі saat ini, mаѕіh аdа ѕеbаgіаn umat muslim уаng mеуаkіnі аnggараn tersebut, khuѕuѕnуа masyarakat Jаwа. Untuk mеnghіndаrі kеѕіаlаn dі hаrі іnі, biasanya ѕеbаgіаn mаѕуаrаkаt mеlаkukаn bеbеrара ritual.

Rеbо Wеkаѕаn аdаlаh ѕаlаh satu trаdіѕі budауа dі Indonesia yang ѕаmраі saat іnі mаѕіh lеѕtаrі. Rеbо Wеkаѕаn ѕеndіrі memiliki аrtі Rаbu tеrаkhіr, уаng mеruраkаn sebuah prosesi rіtuаl уаng dіlаkѕаnаkаn ѕеtіар tahun раdа mаlаm Rаbu di Bulаn Sapar dаlаm penanggalan hіjrіуаh. Trаdіѕі ini adalah rіtuаl uрасаrа dоа mеmаnjаtkаn kеѕеlаmаtаn kераdа Tuhаn Yang Maha Kuаѕа.

Pаdа tаhun іnі, Rеbо Wеkаѕаn jаtuh раdа tanggal 21 Sерtеmbеr. Biasanya, ѕеbаgіаn mаѕуаrаkаt аkаn melakukan beberapa rіtuаl untuk mеnоlаk bаlа аtаu musibah уаng dipercaya аkаn dаtаng di Rеbо Wеkаѕаn.

Sumber Link : https://witsipule.blogspot.com/2023/04/mengenal-rebo-wekasan-hari-paling-sial.html

05/08/2023

Bagi kalian mungkin rasanya sudah tidak asing lagi dengan hantu luar negeri khususnya hantu yang terkenal dari amerika dan eropa diantaranya Dracula, Zombie, dan Manusia srigala, Apakah mereka benar ada didunia nyata atau hanya mitos ? Berikut ini Jawaban ilmiah tentang Dracula, Manusia srigala. dan zombie.

Drасulа
Suаtu mаlаm уаng gеlар dan реnuh bаdаі, neurolog Sраnуоl Juаn Gomez-Alonso ѕеdаng menonton film vаmріr kеtіkа іа mеnуаdаrі sesuatu уаng аnеh; іа mеlіhаt bаhwа vаmріr bеrреrіlаku ѕереrtі оrаng-оrаng yang tеrkеnа rаbіеѕ.

Virus mеnуеrаng sistem saraf pusat, mеngubаh ѕuаѕаnа hаtі dаn perilaku dаrі mеrеkа yang terinfeksi. Pеndеrіtа mеnjаdі gelisah dan gіlа, dаn ѕаmа ѕереrtі vаmріr, ѕuаѕаnа hаtі mеrеkа bisa bеrubаh mеnjаdі lіаr.

Rabies mеmіlіkі bеbеrара gejala ѕереrtі vаmріr. Ini dараt mеnуеbаbkаn іnѕоmnіа, уаng mеnjеlаѕkаn bаgіаn dаrі legenda kеlаm. Orаng уаng mеndеrіtа rabies juga menderita kejang otot, уаng dараt menyebabkan mereka muntаh darah. Aра yang mеnаkjubkаn аdаlаh

fakta bahwa kejang ini dірісu оlеh саhауа lampu уаng tеrаng, air, сеrmіn, dаn bаu bаuаn уаng ѕаngаt kuat, seperti bаu bаwаng рutіh.

Sеtеlаh mеnоntоn fіlm Dracula bеbеrара kali, Dr Gоmеz Alоnѕо mеrаѕа tеrdоrоng untuk terus belajar vаmріr dаrі cerita rakyat dan sejarah medis tеntаng rаbіеѕ. Akhіrnуа, іа mеnеmukаn yang lеbіh mеndаlаm hubungаn аntаrа duа fenomena: cerita Vаmріr mеnjаdі tеrkеmukа di Erора, pada wаktu yang sama dаеrаh-dаеrаh tertentu mеngаlаmі wabah rаbіеѕ.

Inі khususnya di Hungаrіа аntаrа 1721 dan 1728, ketika ѕеbuаh еріdеmі dіgаnggu аnjіng, ѕеrіgаlа, dаn manusia dan mеnіnggаlkаn nеgаrа dalam reruntuhan. Gomez-Alonso bеrtеоrі bahwa rаbіеѕ ѕеbеnаrnуа tеrіnѕріrаѕі lеgеndа vаmріr, dаn penelitian ini dіtеrbіtkаn oleh jurnal kеdоktеrаn tеrkеmukа Neurology раdа tаhun 1998.

Thе Madness Of Kіng Gеоrgе
Dr Gomez-Alonso bukаn іlmuwаn реrtаmа уаng mencoba vаmріr ѕеbаgаі penyakit nуаtа. Pаdа tаhun 1985, bіоkіmіаwаn Kаnаdа Dаvіd Dоlрhіn mengusulkan hubungаn antara vаmріr dаn роrfіrіа-уаng jаrаng, kеlаіnаn dаrаh kronis уаng dісіrіkаn oleh рrоdukѕі tidak tеrаtur hеmе, ѕuаtu pigmen уаng kауа besi ditemukan dаlаm dаrаh. Kеlаіnаn dараt mеnуеbаbkаn kеjаng, trаnѕ, dаn hаluѕіnаѕі уаng bеrlаngѕung ѕеlаmа berhari-hari аtаu bеrmіnggu-mіnggu.

Akіbаtnуа, orang-orang dengan роrfіrіа ѕеrіng mengalami kеgіlааn. (Rаjа Inggris Kіng Gеоrgе III, dіреrkіrаkаn аdаlаh оrаng іnggrіѕ pertama уаng menderita реnуаkіt ini ) Pоrfіrіа еkѕtrіm, реndеrіtа jugа mеngаlаmі kереkааn tеrhаdар cahaya, menderita lесеt dаn luka bakar kеtіkа kulit mеrеkа tеrkеnа mаtаhаrі.

Gejala dаrі роrfіrіа lаіn аdаlаh intoleransi untuk ѕulfur dalam makanan. Makanan уаng mеngаndung banyak sulfur? Itu bеnаr, bawang putih.

Sumber : https://witsipule.blogspot.com/2023/08/jwbn-ilmh-tntng-dracula-mnu-srgl-dn.html

TAK SENGAJA MASUK KE DALAM PASAR GAIB / PASAR DEMIT (Kisah Nyata)Tahun 2018 kemarin, merupakan tahun pertama Satriyo men...
30/06/2022

TAK SENGAJA MASUK KE DALAM PASAR GAIB / PASAR DEMIT (Kisah Nyata)

Tahun 2018 kemarin, merupakan tahun pertama Satriyo menjadi seorang kurir paket ekspedisi di sub wilayah Magetan. Pekerjaannya itu membuat ia harus rela bekerja dari jam 7 pagi sampai dgn jam 9 malam atau bahkan sehabisnya barang kiriman yang harus diantar ke penerima.

Satriyo sendiri rupanya memang bukan orang asli Magetan. Ia dibesarkan di kota Semarang, dan saat menjelang kuliah ia lebih memilih untuk hijrah ke kota tersebut mengikuti jejak sepupunya Gunadi. Setelah Satriyo lulus pendidikan S1, rupanya ia masih belum mau p**ang ke kota Semarang.

PASAR DEMIT
Satriyo lalu mencoba mencari-cari pekerjaan yang ada di kotanya saat ini, namun karena satriyo belum memiliki pengalaman bekerja ia hanya mampu diterima sebagai seorang kurir pengantar barang. Pekerjaannya itu tak lantas membuat Satriyo menjadi kecil hati.

Satriyo terus menggeluti pekerjaan tersebut walaupun untuk penguasaan wilayah sub magetan ia masih mencoba meraba-meraba melalui google maps. Suatu ketika, apes bagi Satriyo kala dirinya diminta untuk mengantarkan sebuah kiriman paket yg alamatnya kurang jelas. Tak habis akal Satriyo langsung mencoba menghubungi nomor telp penerima untuk dikirimkan share location agar bisa segera sampai ditujuan. Setelah diberi petunjuk melalui share location oleh si penerima namun ditengah perjalanan, Satriyo malah bertemu dengan pasar demit!

--------------------------

Satriyo pagi itu dengan semangat mendatangi kantor sub wilayah untuk mengambil beberapa paket yang akan ia kirimkan. Kebetulan, Haris yang juga temannya sedang tidak masuk jadi sebagian paket yang dikirimkan oleh Haris diambil oleh Satriyo dan Yusman. Hal itu sebenarnya sudah biasa terjadi. Jika dalam satu hari ada kurir yang libur atau bahkan ada yang sedang sakit mau tidak mau kurir lain harus bersedia untuk mentake over pekerjaan kurir tersebut.

Singkat cerita, setelah mendapatkan sejumlah paketan yang harus diantar Satriyo dengan gesit mengirimkan satu persatu barang-barang itu sampai pada akhirnya tak terasa terdengar suara lantunan adzan magribh. "Alhamdullillah, sudah magribh lagi." Batinnya sambil mencoba memarkirkan motornya itu di masjid terdekat.

Sesudah Satriyo menunaikan sholat magribh, ia kembali mengecek satu persatu barang kiriman yang masih tersisa di dalam tasnya. "Masih tersisa 5 barang lagi. Tapi diantara 5 barang ini salah satunya alamtnya kok ga jelas ya?" Gumam Satriyo dalam hati. "Ah ya sudahlah antar dulu saja yang 4 ini dulu, baru yang satu ini aku kirimnya terakhir" ucap Satriyo sambil mencoba memisahkan paket tersebut.

Seusai Satriyo merampungkan pengiriman 4 paket, berarti kini hanya tersisa satu paket yang ia rasa alamatnya sulit untuk ditemukan. Satriyo kemudian melihat nomor penerima barang tersebut yang bernama Bapak Nur Azis. "Halo Pak, selamat sore. Saya Satriyo dari HNE. Saya mau menuju ke alamat bapak untuk mengirimkan paket.

Boleh di share loc pak untuk alamat jelasnya?" Buka pembicaraan Satriyo di tlp. "Oh iya boleh.. mas boleh..! Ini saya share loc alamatnya ya. Cuma, nanti kalau mas sudah ketemu pertigaan mas telpon saya aja. Biar saya yang ambil disana." Jawab ramah Pak Nur Azis diseberang sana.

Setelah percakapan tersebut diakhiri, pak nur azis pun langsung memberikan alamat yang dimaksud kepada Satriyo di whatsapp. Tanpa berlama-lama satriyo langsung menuju ke alamat tersebut. 10 menit waktu telah ditempuh oleh Satriyo, namun menurut aplikasi +/- masih ada sekitar 15 menit lagi agar bisa segera sampai di tujuan.

Saat ditengah perjalanan entah mengapa signal Satriyo tiba-tiba hilang. Ia hanya mencoba mengingat kembali jika arah yang dituju masih menuju ke arah selatan sepanjang 6km. Satriyo terus mencoba mengikuti jalan yang perlahan semakin menyempit dan melewati perkampungan demi perkampungan. Satriyo sempat beberapa kali bertanya kepada warga sekitar dan jawabannya masih saja sama "terus lurus aja mas, ikutin jalan ini. Nanti mas ketemu pertigaan yang dimaksud." Ucap mereka.

Perasaan Satriyo mulai tidak karuan mana kala setelah ia melewati perkampungan warga. Suasana jalan itu begitu hening, dan sepi ditambah lagi langit sudah gelap serta jam ditangannya menunjukan pukul 8.20 malam.

Ia sempat berniat untuk membatalkan pengirimannya hari itu, tapi karena sudah kepalang tanggung mau tidak mau Satriyo kembali melajukan motornya ke alamat pak Nur Azis. Jalan setapak terus Satriyo lalui, sampai pada akhirnya ia menemukan kerumunan warga yang setelah di dekati itu adalah pasar malam.

Satriyo seketika memelankan laju motornya menembus keramaian jalan pasar malam tersebut. Pandangan matanya terus mengamati sekelilingnya. Pasar malam tersebut nampak seperti pada pasar malam pada umumnya dengan pelbagai pedagang yang menjajakan dagangannya diemperan jalan beralaskan goni.

Satu persatu lapak dagang itu Satriyo amati dalam-dalam. Satriyo mulai agak heran ketika mengamati para penjual yang menjajakan dagangannya itu berupa bangkai burung gagak yang sudah membusuk bahkan dirumbungi oleh lalat. Ada p**a pedagang yang menjual satu bak gumpalan darah, dan pastinya bau nya benar-benar anyir sampai Satriyo mual.

Pandangan Satriyo masih saja penasaran mengamati satu persatu lapak jualan yang berjejeran di sepanjang jalan. Ia kembali menemukan keanehan demi keanehan yaitu penjual yang menjajakan dedaunan kering.

Anehnya, barang-barang yang aneh di pasar tersebut masih saja ramai di kerubungi oleh para pembeli. Bahkan Satriyo menyaksikan ada beberapa lapak jualan yang menjajakan bongkahan batu biasa serta bunga-bunga yang sudah layu dan hampir mengering.

Merasa ada hal yang aneh dan dalam hati kecilnya Satriyo ingin segera meninggalkan pasar tersebut, ia memilih untuk bertanya sekali lagi jalan menuju ke alamat yang dimaksud. "Permisi pak, alamat desa Wonoharjo (bukan nama desa sebenarnya) apa benar ya kearah sana?" Tanya Satriyo sambil mengarahkan telunjuknya.

"Hmmmmm!" Jawab seorang bapak-bapak paruh baya tanpa berekspresi. Satriyo mulai agak bergidik ngeri saat melihat rupanya wajah bapak-bapak dihadapannya itu benar-benar sangat pucat membiru layaknya seperti mayit yang sudah berhari-hari tidak dikuburkan! Satriyo yang ketakutan langsung kembali menjalankan motornya menembus keramaian pasar yang rupanya kini baru Satriyo sadari wajah mereka semuanya pucat baik si penjual maupun si pembeli! "Ahhh!! Pasti ini pasar demit! Ya Allah tolong lindungilah hambamu ini ya Rabb!" Batin Satriyo sambil mengumandanngkan salawat nabi di dalam hatinya.

Seperti mengerti apa yang sedang Satriyo rasakan, kini semua mata orang di dalam pasar itu tertuju pada Satriyo dan motornya. Satriyo saat itu benar-benar merasa kikuk dan tangan kakinya gemetar ketakutan. Ia sudah mencoba melewati pasar tersebut namun entah mengapa, Satriyo seolah hanya berputar-putar di dalam pasar tersebut.

Dilihatnya kembali penjual-penjual barang-barang aneh seperti burung gagak yang telah membusuk dirumbungi lalat, segumpalan darah segar di dalam bak, dedaunan kering bahkan adap**a yang menjual sejenis kotoran hewan.

Di dalam kepasrahan Satriyo yang terus saja berputar-putar di pasar demit tersebut, ia dihampiri oleh seorang sesepuh (kakek-kakek) berjanggut putih dengan memakai sorban dan pakaian serba putih. "Nak, kamu mau kemana? Kakek perhatikan kamu seperti orang kebingungan! Lagip**a bagaimana kamu bisa sampai disini?!" Tanya nya lembut. "Anu kek, saya mau ke desa Wonoharjo (bukan nama desa sebenarnya) mengantarkan paket ini.

Tapi malah nyasar sampai kesini!" Jawab Satriyo dengan tubuh yang masih penuh dengan keringat dingin dan gemetar ketakutan. "Oh begitu. Baiklah. Kalau kamu mau keluar dari tempat ini, kamu harus membeli dahulu salah satu barang yang dijajakan disini. Setelah kamu memilih barang tsb, segera buang sejumlah uang koin yang ada di saku celana mu sebagai bentuk mengakhiri kegiatan transaksi jual-beli.

Jika sudah segerlah pergi kearah barat dan jangan kamu melihat ke arah belakang!" Ucap kakek tersbut sambil menunjukkan arah. Sebenarnya Satriyo heran karena menurut google maps ia harusnya masih saja lurus mengikuti jalan kearah selatan. Tapi, karena sudah kadung dirinya ini ketakutan dan ingin segera sampai ditujuan Satriyo pun mau tidak mau harus mengikuti arahan kakek tersebut. Satriyo segera menghampiri lapak pedagang yang menjual bongkahan batu dan mengeluarkan beberapa koin recehan, lalu dengan cepat melajukan kembali motornya mengikuti jalan setapak yang mengarah ke barat atas arahan si kakek.

Baru beberapa meter Satriyo meninggalkan pasar demit, ia tidak sengaja melihat melalui spion motor jika di belakangnya tadi adalah kuburan dan bahkan nampak sosok siluet bayangan putih seperti pocong yang berdiri berjejeran membelakangi Satriyo! Beruntung Satriyo yang panik tidak sampai terjatuh dalam mengemudikan motornya walau beberapa kali ia tidak sengaja menabrak patok makam di depannya. "MAS!! MAS!?? SINI MAS!" Tiba-tiba terdengar suara lelaki mendekati Satriyo.

Satriyo seketika menolehkan wajahnya dan nampak dari seberang seorang lelaki sedang membawa senter. "Maaf, mas kurir dari HNE bukan?" Tanya lelaki itu heran "Iya pak betul! Jangan-jangan ini pak Nur Azis ya?!" Tanya balik Satriyo dengan nada memburu. "Mas, kok wajahnya pucat banget? Mas nya sakit? Sudah mampir dulu yuk ke rumah saya!" Jawab pak nur Azis.

Satriyo yang sudah benar-benar lemas ketakutan hanya bisa menganggukkan kepalanya mengikuti Pak Nur Azis menuju ke rumah beliau. Sesampainya disana Satriyo langsung disuguhkan secangkir teh manis hangat oleh istri beliau. Setelah keadaan Satriyo mulai tenang, perlahan Satriyo pun menceritakan kembali pengalamannya barusan kepada pak Nur Azis dan istrinya. "Owalah! Bener tho buk dugaan bapak! Pasti mas nya ini diganggu lagi sama penunggu makam tua itu!" Ucap pak Nur Azis memberi isyarat kepada istrinya.

Istri pak nur azis pun menceritakan jika diperbatasan desanya itu memanglah dikenal wingit akibat adanya makam tua yang sudah terbengkalai. Untuk asal-usulnya sendiri hanya desas-desus yang beredar jika makam tersebut berasal dari abad ke 18 masehi dan sudah tidak terurus.

Kini warga pun telah memiliki TPU lain yang letaknya ada di bagian sudut desa. Hal tersebut membuat makam tua itu semakin tidak terjamah oleh warga. Hanya sesekali dalam setaun (sebelum memasuki bulan ramadhan) para warga desa saling berbond**g-bond**g untuk membabat rumput liar dan membersihkan makam alakadarnya.

Sang istri pun menjelaskan jika anaknya yang berada di kota mengirimkan sejumlah paket yang berisi obat-obatan vitamin untuk dirinya karena sering sakit-sakitan. Sebenarnya, belum lama ini ada peristiwa yang lebih menyeramkan yang dialami seorang kurir bahkan sampai pingsan akibat terjebak di tengah makam itu.

"Belum lama ini sekitar 2 hari yang lalu mungkin, ada lho mas kurir HNE juga yang disasari sama makhluk gaib kuburan tua itu. Namanya kalau nga salah itu mas Haris deh! Dia ditemukan pingsan pas pagi harinya di tengah kuburan! Saat ditanya, menurut mas nya itu ia juga sama sperti mas Satriyo kalau melihat adanya pasar disana.

Tapi yang jadi pembeda adalah yang mas Haris lihat semua itu nampak seperti pasar pada umumnya yaitu menjual pelbagai macam seperti sayur-sayuran,daging, pakaian, dll. Mas Haris kemudian tergiur membeli salah satu benda yang dianggap bagus yaitu semacam pajangan antik yang terbuat dari bahan kayu. Benda itu langsung dimasukan ke dalam plastik dan mas Haris langsung pergi mengendarai motornya.

Baru beberapa saat, tercium bau menyengat dari plastik tersebut dan setelah dibuka betapa terkejutnya dia ketika melihat ada sepotong kepala manusia berlumuran darah dengan matanya mendelik menatap tajam mas Haris! Disaat yang bersamaan pun mas Haris mendengar tawa lengkingan kuntilanak yang menggema, dan seketika membuat mas Haris jatuh pingsan." Mendengar cerita dari istri pak Nur Azis, seketika bulu kuduk Satriyo bergidik.

Iya membenarkan jika ada temannya yang bernama Haris, dan bahkan hari ini Haris sampai tidak masuk kerja karena sakit. Satriyo menduga jika penyebab Haris tidak masuk kerja bisa jadi karena dirinya sawanen melihat kepala buntung.

Pak Nur Azis kemudian menimpali "Makanya mas, tadi saya wa mas Satriyo untuk tunggu aja di pertigaan biar saya yang ambil paketnya disitu. Takutnya yah.. terjadi lagi masalah seperti mas Haris. Ehh ternyata benar tho kejadian lagi! Oh ya mas.. Nanti p**angnya biar saya antar mas sampai di pertigaan.

Nah dari pertigaan itu, mas tinggal lurus saja ikutin jalan sampai melewati 2 desa barulah sampai di jalan utama." Sebelum Satriyo p**ang, ia diberi pesan oleh Pak Nur Azis dan istrinya. "Jika nanti mas Satriyo ataupun ada kurir lain dari HNE, yang ingin mengantarkan paket ke desa ini, sebaiknya sebelum jam 5 sore.

Selain itu beberapa jaringan signal disini pasti tidak akan berfungsi kecuali kartu Simpati. Jadi wajar saja jika tiba-tiba signal mas Satriyo hilang karena memang letak desa ini yang cukup terpencil" ujar mereka.

Satriyo pun menganggukan kepalanya, dan berkali-kali mengucapkan terimakasih kepada pak Nur Azis serta istrinya yang sudah memberikan tumpangan untuk menenangkan perasaannya yang kalut ketakutan akibat terjebak di dalam pasar demit. Akhir cerita, apa yang telah dialami Satriyo ia bagikan pengalaman menyeramkannya itu kepada teman-teman lain agar mereka tidak merasakan hal yang sama dengannya.

Dan dari sejak saat itu, jika ada pengiriman paket ke desa Wonoharjo (bukan nama desa sebenarnya) pasti lebih didahulukan saat pagi hari agar tidak menemukan lagi kejadian-kejadian mistis seputar perbatasan desa Wonoharjo yg dianggap wingit.

---Sekian---

sumber : https://witsipule.blogspot.com/2022/05/tak-sengaja-masuk-ke-dalam-pasar-gaib.html

AKU MENYEBUTNYA "BADUT" (Kisah Nyata)“'Perkenalkan , Namaku Vira anak tertua dari empat bersaudara.. eh, bukan… maksudny...
27/06/2022

AKU MENYEBUTNYA "BADUT" (Kisah Nyata)

“'Perkenalkan , Namaku Vira anak tertua dari empat bersaudara.. eh, bukan… maksudnya dari empat bersaudari, karena ketiga adiku juga kebetulan perempuan semua.

Aku hidup sebagai perempuan biasa pada umumnya , mungkin tidak ada hal yang terlalu istimewa yang akan kalian temui padaku, Namun aku memiliki sebuah cerita yang jarang sekali kuceritakan pada orang lain.

Sebuah cerita tentang aku dan “mereka” yang mewarnai masa kecilku….’
..

Aku Menyebutnya "Badut"

“Apa? Salahku?? Kamu itu yang ga becus jadi Istri! Aku kerja mati-matian kamu perlakukan kayak begini?”

Terdengar suara bapak yang tak berhenti memaki Ibu.

Tak berhenti sampai di situ, sumpah serapah dan makian terus keluar dari mulut mereka berdua yang membuatku yang masih berumur empat tahun tidak berhenti menangis.

“Lihat si vira nangisnya malah makin kenceng bikin aku tambah pusing! Diam kamu vira! Pergi sana daripada kamu aku pukul"”

Teriak Ibu yang masih terbakar emosi.

Entah apa yang menyebabkan mereka berdua bertengkar, yang aku ingat saat itu beberapa kali pukulan dari ibu mendarat di tubuhku yang tak mau berhenti menangis saat melihat pertengkaran itu.

“Udah cukup! Ini masalah kita.. jangan bawa-bawa Vira” Ucap Bapak yang tak tega melihatku semakin menjadi pelampiasan masalah mereka.

“Berisik! Kalau aja Bocah ini gak ada, mungkin sudah jauh-jauh hari aku minta cerai sama kamu" Ucapan Ibu terdengar menyakiti perasaanku.

“Kamu hati-hati kalau ngomong! Kalau kamu mau kita berpisah, akan aku penuhi" lawan bapak pada ibu, esok harinya bapak mengajakku pergi ke rumah nenek.

Jangan tanya seperti apa perasaanku saat itu.

Seorang anak berumur empat tahun jelas masih sangat kecil untuk memahami maksud mereka dan harus menjadi pelampiasan dari pertengkaran itu.

Bapak dan ibu memang tidak tinggal bersama. Bapak bekerja merantau ke luar p**au di Medan Sumatra Utara, dan ibu di Jakarta.

Aku?

Aku tinggal bersama Neneku di kampung halamanku di Jawa Barat. Namun kali ini mereka sedang p**ang kampung ke rumah, jadi aku meninggalkan rumah nenek dan tinggal bersama mereka selama mereka ada di sini.

Sayangnya, setiap mereka p**ang, pertengkaran selalu terjadi diantara mereka berdua dan aku yang selalu menjadi pelampiasan atas kekesalan mereka.

Mungkin hal inilah yang membuatku jadi anak kesayangan nenek.


..

Setelah pertengkaran itu Bapak dan Ibu pergi entah kemana dan aku hanya mengurung diri di kamar sambil menangis.

Entah bagaimana aku menggambarkan perasaanku saat itu hingga aku hanya bisa menangis di rumah yang sebenarnya jarang ditinggali bila kedua orang tuaku tidak p**ang.





“Ulah nangis…” (Jangan nangis)

Tiba-tiba terdengar suara dari arah kamar mandi yang tidak jauh dari kamarku tempatku berada saat ini.

Jangan berfikir kamar mandiku saat itu sebagus kamar mandi saat ini.

Saat itu keluargaku masih menggunakan sumur timba walaupun sudah menggunakan p***a air untuk mengalirkan airnya.

“Kadieu….” (Ke sini)

Suara itu terdengar lagi, seolah memang menanggapi tangisanku.

Aku yang penasaran segera melap air mataku dan mencari asal suara itu hingga menemukan sesosok makhluk tepat di tempat suara itu berasal.

Aku yang masih kecil saat itu sulit untuk menggambarkan makhluk apa yang ada di sana.

Terlihat makhluk itu duduk tepat di lubang sumur timba dengan wajah yang terlihat tersenyum mengerikan.

Yang kuingat saat itu mulut dan sekitar bibirnya terlihat berwarna merah dengan kulit yang berwarna putih pucat.

Entah dari mana asal warna merah yang menghiasi bibir dan sebagian wajahnya.

Aku berfikir.. dengan penampilan seperti itu mungkin saja makhluk ini adalah sesuatu yang dinamakan “Badut”



“Eleuh… pinter pisan budak ieu” (pintar sekali anak ini)

Makhluk yang kukira sebagai “Badut” itu mencoba memanggilku untuk mendekat ke arahnya untuk bermain bersamanya.

Tentu saja, walau masih kecil aku sudah bisa membedakan sesuatu yang terlihat aneh di hadapanku.

Aku kembali mundur dan menjauh dari makhluk itu.

“Kadieu … “ (kesini)

Kali ini tidak hanya memanggil, makhluk itu menunjukan uang lima ribu rupiah dan menawarkanya kepadaku.

Pada saat itu, uang lima ribu sangat besar untuk anak seumuranku sehingga rasa inginku akan uang yang “Badut” itu tawarkan mampu mengalahkan rasa takutku.

"Tah ieu acis kanggo jajan" (nah ini uang buat kamu jajan)

Ucapnya yang menyambut kedatanganku yang mengambil uang pemberian darinya. Itu adalah ucapan terakhir yang kudengar sebelum akhirnya kehilangan kesadaran.
....

Narasumber :

Entah, aku tidak dapat mengingat apa yang terjadi.

Setelah selembar uang lima ribu itu kuterima , aku kehilangan kesadaran dan tiba-tiba tersadar di rumah Nenek Amah, tetanggaku yang tinggal di sebelah rumah.

“Duh Vira… Kamu ga papa? “ Tanya Nenek Amah yang menolongku dan sudah meminta pertolongan warga lain untuk memanggil kedua orang tuaku dan orang yang mungkin mengerti kejadian ini.

“Vira kenapa nek?” Tanyaku yang masih bingung, namun tak lama setelahnya muncul seorang warga desa yang memang dikenal sering menangani kejadian ghaib.

Ia memberikanku segelas air putih yang sudah dibacakan doa olehnya.

Aku meminum air itu dan perlahan ingatanku sebelum kehilangan kesadaran mulai muncul satu persatu.

“Dek Vira… kamu sudah tidak apa-apa?” Tanya orang itu.

Aku mengangguk setelah benar-benar merasakan tubuhku yang jauh lebih baik dari sebelum meminum air itu.

“Vira kenapa… kok sampai bisa gelantungan di Sumur itu?” Tanya Nenek Amah.

Aku mencoba menceritakan semua hal yang ku ingat.

“Tadi di sana ada yang ngajak Vira main…” Jawabku dengan polos, namun kali ini saat aku merinding saat mengingat wujud makhluk yang mengajak aku bermain saat itu.

“Vira kenal sama yang ngajak main?” Tanya Nenek Amah lagi.

“Nggak.. Vira ga kenal” Jawabku lagi.

“Kalo ga kenal kenapa Vira mau diajak main?” Nenek Amah mencoba menggali lebih dalam tentang apa yang sebenarnya terjadi.

“Tadi Vira dikasi uang lima ribu” Jawabku.

Nenek Amah menghela nafas, ia memintaku menunjukan uang yang diberikan oleh makhluk itu.

Namun benar-benar aneh, saat aku mengeluarkan uangnya dari kantongku uang itu berubah menjadi dua lembar daun berwarna cokelat… ya, berwarna cokelat..

Nenek Amah menghela nafas, Sepertinya Nenek Amah dan beberapa warga yang berada di tempat itu sudah tidak ragu lagi mengenai kejadian yang kualami.

“Ya sudah… Vira Istirahat dulu saja.

Tapi memangnya yang ngajak main Vira itu makhluk seperti apa sih?” Tanya seseorang yang tadi membacakan doa pada air putih yang kuminum.

Sekali lagi aku mengingat apa yang kulihat tadi sebelum kehilangan kesadaran. Yang kuingat saat itu mulut dan sekitar bibir makhluk yang kulihat terlihat berwarna merah dengan kulit yang berwarna putih pucat.

“Yang ngajak Vira main tadi…. Badut”

---ooo---🙏☺️☺️

Sumber referensi : https://witsipule.blogspot.com/2022/01/aku-menyebutnya-badut.html

Address

Jalan Raya Karangpoh/Kejobong
Purbalingga
53392

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Cerita Sipule posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to Cerita Sipule:

Share


Other News & Media Websites in Purbalingga

Show All