Anuanu Story

Anuanu Story konten kreatif remaja

12/08/2020

Harusnya aku

28/03/2020

Naik naik 🎵

27/03/2020
MENDAPATKAN itu mudah:-) Tapi tuk MEMPERTAHANKAN itu sulit! Kenapa sulit?? Akan ada saat, dimana bosan mulai menghampiri...
28/02/2020

MENDAPATKAN itu mudah:-)
Tapi tuk MEMPERTAHANKAN itu sulit! Kenapa sulit?? Akan ada saat, dimana bosan mulai menghampiri berantem saling diam dan semua hal yang bisa membuat suatu hubungan itu retak akan datang mau ga mau s**a ga s**a? Kita harus bisa melewatinya merubahnya menjadi indah dan mengusir jauh rasa bosan bersama:-) bukan hanya atau aku kamu kita tim yang harus bekerja sama agar hubungan kita tetap utuh! Dan jadi lebih baik lagi dan bukan hanya saat ini tapi seterusnya makanya always stay with me:-) apapun keadaannya apapun masalahnya, percayalah kita bisa lalui bersama

Yang saling cinta belum tentu bisa bersatu, yang tidak ada rasa belum tentu berpisah So, Mencintailah sewajarnya ☺
28/02/2020

Yang saling cinta belum tentu bisa bersatu, yang tidak ada rasa belum tentu berpisah
So, Mencintailah sewajarnya ☺

28/02/2020
Jadi anu ya 💋
25/02/2020

Jadi anu ya 💋

22/02/2020
Yang bagikan postingan ini semoga segera dipertemukan dengan jodohnya, yang sudah ketemu jodohnya semoga segera diberi m...
22/02/2020

Yang bagikan postingan ini semoga segera dipertemukan dengan jodohnya, yang sudah ketemu jodohnya semoga segera diberi momongan. Nikmatnya tidur bareng sambil menunggu buah hati hadir, Terimakasih Tuhan hidupku indah 😇

22/02/2020

PAKSA

Part 16

Versi Meta

Suamiku masih memelukku dengan erat. Seakan enggan melepaskan Aku walau apapun yang terjadi. Tak Ia pedulikan Aku yang susah bergerak maupaun bernafas.
Debaran jantung Mas Ashar melekat erat di telingaku. Debaran itu seperti ungkapan perasaannya padaku.

Ingin rasanya Aku mempercayai setiap selip-selip debaran itu, tapi bukti itu Aku lihat dengan mata dan kepalaku sendiri.

Wanita mana yang sanggup melewati ini?. Suaminya ada main belakang dengan saudaranya sendiri.

Aku mendengar sendiri gosib-gosib neraka itu.
Dibalik pintu dapur, Aku mendengar beberapa kerabatku sedang membicarakan Mita saudara kembarku.
"Kasihan Mita, ya?! Sudah lontang-lantung (berjalan berdua kesana kemari) sama Ashar, e....malah akhirnya Ashar menikah dengan Meta.
Malang benar nasib Mita! Menikah dengan lelaki yang sama sekali tak dicintainya.", ungkap Ibu Bekti yang masih kerabat Bapakku.

Hal itu hanya membuat ros kakiku melemas. Aku tak terkejut mendengarnya, karena memang itulah yang terjadi pada Mita.

" Bahkan yang lebih mengerikan lagi, anak yang dikandung Mita adalah anak Ashar, tapi kok malah laki-laki lain yang akan merawatnya?", tambahan Ibu Bekti membuatku benar- benar lumpuh.

"Iya. Mita menikah baru 8 bulan, ngakunya juga hamil 8 bulan. Ya kalau benar? Kalau cuma ngaku-ngaku! Pintar, mereka menutupi aib!", tambahan ibu Yuni tetangga dekatku juga masih kerabat, tapi jauh.

Saat itu apa lagi yang harus Aku lakukan selain menangis?.

Aku tak tahan mendegar gosib miring tentang saudara kembarku dan suamiku.
Kubuang jauh-jauh isu-isu busuk itu.

Aku masih bisa mempercayai suamiku dan Mita.
Kalaupun itu yang terjadi sebenarnya, sudah pasti mereka akan bercerita sebelumnya.

Aku tinggalkan mereka si Bigos (Biang Gosib) itu.
Akupun berjalan kebelakang hanya sekedar mencari keberadaan suamiku yang sudah lama menghilang dari para tamu.

Di balik pintu belakang itulah klimaksnya.
Aku melihat secara jelas suamiku memeluk wanita yang sedang hamil tua.
Pelukan itulah jawabannya.

Aku hancur! Aku berharap agar saat itu aku segera terbangun dari tidurku!
Namun yang aku lihat ini adalah nyata.

Saat itu Aku tak bisa berfikir waras. Aku melangkah mundur meninggalkan adegan yang sudah membunuhku itu.
Kutahan tangis hingga Aku masuk kamar.

***

Perlahan suamiku melepaskan pelukannya yang hampir membunuhku itu.
Mungkin Ia tersadar dengan memelukku seperti itu akan membuatku susah bernafas, dan mati.

Mata itu menatapku tajam. Pundakkupun masih berada dalam kekuasaannya.

"Sayang, tatap mata Mas! Apakah Adik tidak dapat merasakan ketulusan cinta Mas?".
Aku berani menatap mata itu. Mata yang merah dan basah karena menangis.

Ingin rasanya Aku mempercayai mata itu, tapi pemulihan ini butuh bukti dan proses.

Perlahan wajah Mas Asharpun mendekatiku.
Pelan-pelan hingga Aku tersadar hanya satu jengkal jarak bibirnya dengan bibirku.

Kesadaranku membuat aku reflek. Kudorong tubuh suamiku menjauh dari Aku.
Karena belum siap Aku tolak, tubuhnyapun mundur beberapa langkah dariku. Bahakan sempat oleng.

" menjauhlah dariku, Mas!", seruku dengan kasar.

Wajah yang tadi kulihat lembut, kini berubah amarah.

"Kenapa Sayang? Kenapa Adik selalu menolak, Mas? Bukankah kini Adik sudah halal untuk Mas? Jadi kalau Mas menginginkannya, Adik harus penuhi!", Mas Ashar mengingatkanku tentang kewajibanku sebagai seorang istri.

" jangan harap Mas bisa menyentuhku! Hatiku sudah cukup terzholimi, jangan tambah lagi dengan penuntutan hak Mas Ashar!", akupun semakin memanas.

Sekilas terdengar bunyi panggilan dari HPku yang berada di bantal tempat tidurku.
Tak kami hiraukan panggilan itu, karena aku ingin masalah ini segera berahir.

Bukannya membalas ucapanku, tapi Mas Ashar malah mendekatiku dengan gesit.

Bukan hanya sekedar mendekatiku saja, namun berusaha menangkap, mendekap tubuhku dengan erat.

Salah satu tangannya mendekap tubuhku, dan yang satunya memegang leher kepalaku.
Ia memperlakukan aku dengan kasar.

Mas Ashar berusaha menciumku dengan paksa.
Memang sempat bibir nya menempel dibibirku, namun aku masih bisa bergerak untuk menjauhkan bibirku dari nafsunya yang menggila.

Mas Ashar terus mengikutiku, namun aku terus menghindar.
Akhirnya sekenanya. Mas Ashar menciumi p**i, leherku dengan membabi buta.
Seperti seorang mushafir yang kehausan ketika berada di tengah padang pasir, dan menemukan sekantong air.

Aku keluarkan seluruh energi kekuatanku, untuk menolak laki-laki yang sebenarnya sudah syah untukku.

Dering panggilan HPkupun terdengar kembali. Hal itulah yang menyudahi segalanya.
Mas Ashar melepasku begitu saja dengan kemarahan.

Akupun bernafas lega, dimana aku masih bisa mempertahankan kehormatanku hingga semua masalah selesai.

"Baik Dik. Kalau memang ini yang Adik inginkan. Mas tidak boleh menyentuh Adik sampai....
Entah sampai kapan? Mas tidak akan menyentuh Adik! Tapi satu hal yang harus Adik ketahui, Mas tidak akan pernah menceraikan Adik!.
Dan satu lagi, dirumah ini ada hidangangan yang jelas halal untuk Mas, tapi Mas di larang untuk memakannya, jangan salahkan Mas, kalau Mas makan diluar!!", ucap suamiku berperingatan keras.

Aku tahu majas itu. Itu artinya suamiku akan mencari kesenangan di luar sana tanpa akan menceraikan Aku.

BERSAMBUNG

21/09/18
NADA ASAHY

22/02/2020

Address

Purbalingga
53391

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Anuanu Story posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Videos

Share