Pondok Pesantren Al Muqri

Pondok Pesantren Al Muqri Media Informasi Pondok Pesantren AL MUQRI Prenduan dan Madrasah Diniyah Al-Muqri PROFIL SEDERHANA
PP. Dan KH. M. AL MUQRI ASSALAFI. AL MUQRI AL HAMDANI. Al Muqri.

AL MUQRI PRENDUAN


Pondok Pesantren AL MUQRI, Karangkapoh, Prenduan berada di jantung Desa Prenduan, Kecamatan Pragaan, Kabupaten Sumenep. Sejatinya, pesantren ini merupakan pesantren dengan metode pengajaran salaf (traditional method). Namun, seiring dengan dinamika kehidupan masyarakat sekitarnya, pesantren ini mulai membuka jalur pendidikan formal dengan memasukkan unsur pelajaran non syar`ie

(atau sering diistilahkan sebagai ‘ilmu umum’), walau tetap menitikberatkan pada metode dasar yaitu salaf. Hal ini bisa diketahui dari keseriusan Pondok Pesantren Al-Muqri untuk tetap menjaga (dan -bi idzni-Llāh wa bi masyī-atiHī- berupaya terus meningkatkan) tradisi pesantren a la para sesepuh dengan memasukkan pelajaran-pelajaran fan tauhid, fiqh, tajwid, akhlak, dan ilmu ālat dengan referensi kitab-kitab klasik semacam ‘Aqīdah al-‘Awām, Sullam al-Taufīq, Safīnah an-Najāh, Ta`līm al-Muta`allim, Taqrīb dan sebagainya di setiap jenjang pendidikan formal sebagai mata pelajaran wajib. Sedangkan dalam aktifitas belajar-mengajar diniyah (pagi-sore-malam, di luar jam efektif formal), pesantren ini tetap menggunakan kitab-kitab klasik standar pesantren semacam ‘Aqīdah al-‘Awām berikut Nūr adz-Dzalām, Amtsilatus Tashrif, Jurmiyah-Imrithi-Alfiyah Ibni Mālik, Kaylāniy, Taqrib, Fath al-Qarīb, Fath al-Mu`īn, Safīnah an-Najā berikut Kāsyifah as-Sajā, Sullam at-Taufīq berikut Mirqāt Shu’ūd at-Tashdīq, Ta’līm al-Muta’allim, Tafsīr al-Jalālain, dengan tambahan kitab penunjang lain semacam Qawā’id al-I’lāl, Arba’īn Nawawiyah, Lubāb al-Hadīts, dan sebagainya. SEKILAS SEJARAH AL MUQRI

• Malam Ahad, 27 Syakban 1330 H/10 Agustus 1912 M:
KH. Ahmad Muqri (1296 H-1379H/1960M) menempati Roma Langgâr (mushalla sekaligus tempat tinggal) di Karangkapoh, Prenduan. Di sini, beliau mulai menerima santri mukim dari berbagai daerah termasuk dari luar p**au Madura. Pesantren (yang kelak dikenal dengan nama Pondok Pesantren Al Muqri) ini merupakan pesantren tertua di desa Prenduan, kecamatan Pragaan, kabupaten Sumenep.

• Senin Pagi, 17 J. Akhirah 1379 H/05 Desember 1960 M:
Sang Muassis, Kiai Ahmad Muqri wafat. Muhammad Ali Bakri (1908-1992), putera menantu beliau, melanjutkan amanah kepengasuhan. Di masa beliau ini, nama pesantren diresmikan dengan nama PONDOK PESANTREN AL MUQRI. Selain itu, Kiai Ali, dengan dibantu putera sulung beliau, Kiai Abdullah Hammam, juga membina jenjang pendidikan dasar formal, dimulai dari Madrasah Ibttidaiyah Islamiyah Al Muqri (setingkat SD) pada 1961, disusul Madrasah Tsanawiyah Islamiyah Al Muqri (setara SMP) pada 1981 dan SMA Al Muqri di tahun 1987. Selanjutnya, pada pertengahan 1980-an, atas restu Kiai Ali, putera menantu beliau, KH. Hariri Rois (w. 2006) membina dan mengasuh secara otonom pesantren bermetode salaf murni yang kemudian dinamai PP. Lalu, pada awal 1990-an, putera ke lll Kiai Ali, KH. Umar Hamdan Ali (w. 2017), pun membuka dan mengasuh bagian otonom bercorak salaf p**a dan dinamai PP. Walau demikian, para santri kedua lembaga otonom tersebut yang ingin juga mengikuti sekolah tetap masuk di lembaga formal PP. Saat ini, PP. Al Muqri Assalafi diasuh oleh KH. Badruzzaman Hariri, dan PP. Al Muqri Al Hamdani diasuh secara kolektif oleh putera-puteri Kiai Umar.

• Ahad Pagi, 18 J. Akhirah 1413 H/13 Desember 1992 M:
Kiai Ali wafat. Putera sulung beliau, KH. Abdullah Hammam Ali (1938-2009) menerima tongkat estafet khidmah di PONDOK PESANTREN AL MUQRI. Pada periode ini, Kiai Hammam melengkapi jenjang pendidikan dasar-menengah formal di Pondok Pesantren AL MUQRI dengan mendirikan Raudhatul Athfal Al Muqri (setara TK) pada tahun 2000. Dan pada 2001, beliau juga memformalkan pendidikan diniyyah sore yang kemudian dinamai Madrasah Diniyah Al Muqri (MADINA) dan pengelolaannya dipasrahkan pada putera bungsu beliau, Kiai M. Zainur Rahman. Setelah 17 tahun mengasuh pesantren binaan Sang Kakek ini, Kiai Hammam pun menyusul menghadap Allah Azza wa Jalla, tepatnya pada:

• Malam Senin, 26 Syakban 1430 H/16 Agustus 2009 M:
Dan tepat di usia 1 abad PONDOK PESANTREN AL MUQRI ini, amanah berkhidmah pun terbebankan di pundak putera bungsu beliau, KH. Muhammad Zainur Rahman Hammam (lahir 1973) hingga saat ini, dengan jumlah santri kurang-lebih 500-an orang (Pa/Pi). Pada periode beliau ini terbentuk wadah resmi bagi para alumni, wali santri & simpatisan, yaitu FAHMAN (Forum Alumni-Muhibbin Ma’had Al Muqri Prenduan), organisasi khusus putra, yang dibentuk secara resmi pada malam Senin, 2 R. Awal 1437 H/13 Desember 2015 M., dengan kegiatan rutin Maulid, pembacaan Ratib al Haddad dan kajian kitab turats setiap Jumat Pahing; dan FAHMANi (Forum Alumni-Muhibbin Ma’had Al Muqri Prenduan - Putri), wadah khusus putri, yang diresmikan pada Selasa, 24 Syakban 1440 H/30 April 2019 M, dengan rutinan Maulid, pembacaan Ratib al Haddad dan kajian kitab turats setiap Jumat Manis. Sedangkan untuk even tahunan, FAHMAN memilih momen maulid sebagai temu akbar setiap bulan R. Awal, sedangkan FAHMANi mengemasnya dengan acara Haul Masyayikh & HARLAH Al Muqri setiap akhir Syakban. Untuk informasi dan berita aktual seputar Al Muqri, silahkan mengakses akun “Pondok Pesantren Al Muqri” di media sosial Facebook/Twitter/Intagram, dan ALMUQRI TV untuk kanal Youtube resmi pesantren.

Yth. Seluruh 𝘢𝘴𝘢̄𝘵𝘪𝘥𝘻𝘢𝘩, 𝘶𝘴𝘵𝘢̄𝘥𝘻𝘢̄𝘵, alumni, wali santri, dan 𝘮𝘶𝘩𝘪𝘣𝘣𝘪̄𝘯 (simpatisan) Pondok Pesantren Al Muqri 𝓝𝔂𝓾𝓾𝓷 𝓢𝓪𝓶...
21/05/2025

Yth. Seluruh 𝘢𝘴𝘢̄𝘵𝘪𝘥𝘻𝘢𝘩, 𝘶𝘴𝘵𝘢̄𝘥𝘻𝘢̄𝘵, alumni, wali santri, dan 𝘮𝘶𝘩𝘪𝘣𝘣𝘪̄𝘯 (simpatisan)
Pondok Pesantren Al Muqri

𝓝𝔂𝓾𝓾𝓷 𝓢𝓪𝓶𝓫𝓾𝓷𝓰 𝓓𝓸𝓪
(Mohon meluangkan waktu sejenak mendoakan)

𝘒𝘩𝘢̄𝘥𝘪𝘮𝘢𝘩 lll PP. Al-Muqri, 𝘈𝘭 𝘔𝘢𝘳𝘩𝘶̄𝘮𝘢𝘩
𝗡𝘆. 𝗛𝗷. 𝗧𝗜𝗝𝗔𝗡𝗜𝗬𝗬𝗔𝗛
𝗕𝘁. 𝗔𝗹𝗶-𝗿 𝗥𝗶𝗱𝗵𝗮
𝓓𝓲
𝗛𝗔𝗨𝗟 𝗞𝗲 𝟰
(24 Dzulqadah 1442-1446 H)
𝓜𝓾𝓵𝓪𝓲
Rabu (malam Kamis) s/d. Kamis, 21-22 Mei 2025

Terimakasih, 𝘫𝘢𝘻𝘢̄𝘬𝘶𝘮𝘶𝘓𝘭𝘢̄𝘩 𝘢𝘯𝘯𝘢̄ 𝘸𝘢 𝘢𝘯𝘩𝘢̄ 𝘬𝘩𝘢𝘺𝘳𝘢-𝘭 𝘫𝘢𝘻𝘢̄ 𝘸𝘢 𝘢𝘩𝘴𝘢𝘯𝘢𝘩, 𝘬𝘩𝘢𝘺𝘳𝘢𝘺𝘪-𝘥 𝘥𝘶𝘯𝘺𝘢̄ 𝘸𝘢-𝘭 𝘢̄𝘬𝘩𝘪𝘳𝘢𝘩...

بسم الله الرحمن الرحيموَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ ۝ الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا ...
19/05/2025

بسم الله الرحمن الرحيم
وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ ۝ الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ ۝ أُوْلَئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ وَأُوْلَئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ ۝

Pondok Pesantren Al Muqri turut berduka cita atas kewafatan:

Ust. MOH. IRSYAD Bin SUKARDI

• Guru Mapel IPA di SMA Al-Muqri Prenduan
• Suami dari Ibu Anisah Putri Bawafi (Staf TU MTs-I Al-Muqri)

pada Ahad malam Senin, 21 Dzulqadah 1446 H./ 18 Mei 2025 M, sekitar pukul 23.00 WIB

𝓢𝓮𝓶𝓸𝓰𝓪 𝓐𝓵𝓶𝓪𝓻𝓱𝓾𝓶 𝓭𝓲𝓪𝓶𝓹𝓾𝓷𝓲 𝓼𝓮𝓰𝓪𝓵𝓪 𝓭𝓸𝓼𝓪𝓷𝔂𝓪, 𝓭𝓲𝓽𝓮𝓻𝓲𝓶𝓪 𝓼𝓮𝓰𝓪𝓵𝓪 𝓪𝓶𝓪𝓵 𝓫𝓪𝓲𝓴𝓷𝔂𝓪, 𝓭𝓪𝓷 𝓭𝓲𝓪𝓷𝓾𝓰𝓮𝓻𝓪𝓱𝓲 𝓴𝓮𝓫𝓪𝓱𝓪𝓰𝓲𝓪𝓪𝓷 𝓼𝓮𝓳𝓪𝓽𝓲 𝓼𝓮𝓻𝓽𝓪 𝓼𝓸𝓻𝓰𝓪 𝓷𝓪𝓷 𝓪𝓫𝓪𝓭𝓲....

رحمه الله رحمة الأبرار وأسكنه فسيح جنانه

16/05/2025

𝐒𝐀𝐃𝐄𝐊𝐀𝐍𝐀 𝐒𝐄́ 𝐒𝐄́𝐃𝐀̂
(𝘉𝘦𝘳𝘴𝘦𝘥𝘦𝘬𝘢𝘩 𝘜𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘠𝘢𝘯𝘨 𝘛𝘦𝘭𝘢𝘩 𝘞𝘢𝘧𝘢𝘵)

Di sampaikan oleh 𝗞𝗛. 𝗠. 𝗭𝗮𝗶𝗻𝘂𝗿 𝗥. 𝗛𝗮𝗺𝗺𝗮𝗺 sebagai sambutan dalam 𝗡𝗚𝗔𝗝𝗜 & 𝗕𝗘𝗥𝗦𝗛𝗔𝗟𝗔𝗪𝗔𝗧: 𝗠𝗲𝗻𝗴𝗲𝗻𝗮𝗻𝗴 𝟭𝟬𝟬𝟬 𝗛𝗮𝗿𝗶 𝗞𝗲𝘄𝗮𝗳𝗮𝘁𝗮𝗻 𝗡𝘆. 𝗛𝗷. 𝗥𝗨𝗞𝗠𝗜𝗬𝗔𝗧𝗜 𝗠𝗔𝗞𝗦𝗛𝗨𝗠, Blumbungan, Pamekasan, pada Senin, 29 Syawal 1446 H/28 April 2025 M. dan diliput selengkapnya oleh akun YouTube 𝗨𝗭𝗜 𝗧𝗩 di
https://youtu.be/B_Q4_RYnjHE

11/05/2025

𝗧𝗮𝗸𝘇𝗶𝘆𝗮𝗵

𝓟𝓮𝓷𝓰𝓪𝓼𝓾𝓱 𝓭𝓪𝓷 𝓚𝓮𝓵𝓾𝓪𝓻𝓰𝓪
𝗣𝗣. 𝗔𝗟-𝗠𝗨𝗤𝗥𝗜
Karang Kapoh, Prenduan, Sumenep

𝓤𝓷𝓽𝓾𝓴 𝓚𝓮𝔀𝓪𝓯𝓪𝓽𝓪𝓷
𝘈𝘭𝘮𝘩. 𝗡𝘆. 𝗛𝗷. 𝗗𝗝𝗔𝗠𝗜𝗟𝗔𝗛 𝗞𝗛𝗢𝗟𝗜𝗟
PP. AL-WAHDAH, Lasem, Jawa Tengah.

Kamis, 10 Dzulqadah 1446 H./08 Mei 2025 M.

____________
𝘗𝘩𝘰𝘵𝘰𝘴/𝘷𝘪𝘥𝘦𝘰𝘴 𝘣𝘺:
𝙕𝘼𝙄𝘿𝙄𝙉©2025 | 𝘦𝘹𝘤𝘦𝘱𝘵 7𝘵𝘩 𝘴𝘤𝘦𝘯𝘦: 𝙪𝙣𝙠𝙣𝙤𝙬𝙣 𝙨𝙤𝙪𝙧𝙘𝙚

Pondok Pesantren Al Muqri mengucapkan𝓢𝓮𝓵𝓪𝓶𝓪𝓽 𝓭𝓪𝓷 𝓑𝓮𝓻𝓴𝓪𝓱𝓚𝓮𝓹𝓪𝓭𝓪Ning 𝗭𝗔𝗛𝗪𝗔 𝗙𝗔𝗧𝗛𝗜𝗠𝗔𝗛 𝗭𝗔𝗜𝗡* Putri dari KH. M. Zainur Rahman H...
07/05/2025

Pondok Pesantren Al Muqri
mengucapkan

𝓢𝓮𝓵𝓪𝓶𝓪𝓽 𝓭𝓪𝓷 𝓑𝓮𝓻𝓴𝓪𝓱

𝓚𝓮𝓹𝓪𝓭𝓪
Ning 𝗭𝗔𝗛𝗪𝗔 𝗙𝗔𝗧𝗛𝗜𝗠𝗔𝗛 𝗭𝗔𝗜𝗡
* Putri dari KH. M. Zainur Rahman Hammam & Ny. Hj. Dina Kamilia Muafi
* Kelas VII 𝗠𝗧𝘀-𝗜 𝗔𝗹-𝗠𝘂𝗾𝗿𝗶 Putri, Karang Kapoh, Prenduan

𝓢𝓮𝓫𝓪𝓰𝓪𝓲
𝗝𝗨𝗔𝗥𝗔 𝟭
𝓓𝓪𝓵𝓪𝓶
“Olimpiade ASWAJA” tingkat SMP/MTs/Sederajat dan
SMA/MA/SMK/Sederajat Se-Kabupaten Sumenep,
𝓟𝓪𝓭𝓪
Rabu, 09 Dzulqadah 1546 H/07 Mei 2025 M
𝓓𝓲
Graha Al Ikhlas Kemenag Sumenep

Semoga dianugerahi keberkahan ilmu dan usia dalam ridha dan taufiq-Nya.

بسم الله الرحمن الرحيموَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ ۝ الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا ...
07/05/2025

بسم الله الرحمن الرحيم
وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ ۝ الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ ۝ أُوْلَئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ وَأُوْلَئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ ۝

Pondok Pesantren Al Muqriturut berduka cita atas kewafatan:

𝐍𝐲. 𝐇𝐣. 𝐉𝐀𝐌𝐈𝐋𝐀𝐇
𝐁𝐭. 𝐊𝐇𝐎𝐋𝐈𝐋

* Istri 𝘈𝘭𝘮. 𝗞𝗛. 𝗔𝗯𝗱. 𝗛𝗮𝗺𝗶𝗱 𝗕𝗮𝗶𝗱𝗹𝗼𝘄𝗶, Pondok Pesantren Al-Wahdah, Lasem, Rembang, Jawa Tengah.
* Ibunda Ning Hj. 𝗝𝗮𝘇𝗶𝗹𝗮𝗵 𝗔𝗻𝗻𝗮𝗵𝗱𝗹𝗶𝘆𝗮𝗵/Ibu mertua Agus H. 𝗠. 𝗔𝗯𝗱𝘂𝗿 𝗥𝗮𝗵𝗺𝗮𝗻 𝗮𝗹-𝗞𝗮𝘂𝘁𝘀𝗮𝗿 Ploso

pada Rabu siang, 9 Dzulqadah 1446 H/7 Mei 2025 M, di RST Slamet Riyadi, Surakarta, Jawa Tengah selewat pukul 12.00 WIB.

𝓢𝓮𝓶𝓸𝓰𝓪 𝓐𝓵𝓶𝓪𝓻𝓱𝓾𝓶 𝓭𝓲𝓪𝓶𝓹𝓾𝓷𝓲 𝓼𝓮𝓰𝓪𝓵𝓪 𝓭𝓸𝓼𝓪𝓷𝔂𝓪, 𝓭𝓲𝓽𝓮𝓻𝓲𝓶𝓪 𝓼𝓮𝓰𝓪𝓵𝓪 𝓪𝓶𝓪𝓵 𝓫𝓪𝓲𝓴𝓷𝔂𝓪, 𝓭𝓪𝓷 𝓭𝓲𝓪𝓷𝓾𝓰𝓮𝓻𝓪𝓱𝓲 𝓴𝓮𝓫𝓪𝓱𝓪𝓰𝓲𝓪𝓪𝓷 𝓼𝓮𝓳𝓪𝓽𝓲 𝓼𝓮𝓻𝓽𝓪 𝓼𝓸𝓻𝓰𝓪 𝓷𝓪𝓷 𝓪𝓫𝓪𝓭𝓲....
رحمها الله رحمة الأبرار وأسكنها فسيح جنانه

01/05/2025

𝐍𝐔 𝓓𝓪𝓷 𝐑𝐚̄𝐭𝐢𝐛 𝐚𝐥-𝐇𝐚𝐝𝐝𝐚̄𝐝

𝓞𝓵𝓮𝓱:
𝗞𝗛. 𝗠. 𝗭𝗔𝗜𝗡𝗨𝗥 𝗥𝗔𝗛𝗠𝗔𝗡 𝗛𝗔𝗠𝗠𝗔𝗠
• Pengasuh Pondok Pesantren Al Muqri
• Wakil Rais PCNU Sumenep
Dalam Majelis Jumat Pahing F A H M A N - Forum Alumni Muhibbin-Ma'had Al Muqri Prenduan,
Jumat, 26 Syawal 1446/25 April 2025

PEMUDA*Bi-smi-Llāh..."...وشابٌّ نَشَأَ في عبادة الله..." (الحديث الشريف)"...dan pemuda yang tumbuh dewasa dalam beribada...
24/04/2025

PEMUDA*

Bi-smi-Llāh...

"...وشابٌّ نَشَأَ في عبادة الله..." (الحديث الشريف)

"...dan pemuda yang tumbuh dewasa dalam beribadah kepada Allah..." (HR. Bukhari/Muslim dari Syyd. Abī Hurairah Radliya-Llāh 'anh)

BERKHIDMAH untuk Islam adalah bagian dari ibadah; berkhidmah pada para kekasih Allah, berkhidmah pada ilmu dan ahlul 'ilm, berkhidmah untuk kesejahteraan masyarakat serta hidup berbangsa dan bernegara dalam harmoni. Dan Nahdlatul Ulama adalah (salah satu) wadah untuk itu.

Namun, kerja besar tentu harus melibatkan banyak komponen dari berbagai kalangan, khususnya kelompok usia yang prima fisiknya, bersemangat tinggi, penuh vitalitas, dan mampu berpikir cerdas dalam bingkai luas cakrawala: kaum muda: para muda.

Oleh karenanya, dalam Muktamar ke 9 pada tanggal 10 Muharram 1353 H/24 April 1934 M di Banyuwangi, NU resmi membentuk Gerakan Pemuda ANSOR, sebuah badan otonom organisasi sebagai wadah bagi para pemuda nahdhiyyin untuk ikut berkhidmah menjaga dan melestarikan Islam Ahlis Sunnah Wal Jamaah.

Dan di tanggal (masehi) yang sama, 16 tahun kemudian, tepatnya pada 7 Rajab 1369 H./24 April 1950 M, 'adik kandung' Ansor pun lahir: sebuah badan otonom baru di lingkungan NU sebagai kancah perjuangan pemudi nahdhiyyat bernama FATAYAT NU.

Selamat ber-hari lahir ke 91 untuk Ansor dan ke 75 Fatayat. Semoga Anda sekalian senantiasa dikaruniai keistikamahan dalam medan juang Islam 'ala ahlis sunnah wal jamaah..Yakinlah bahwa Anda sekalian sedang berada di jalur yang tepat untuk berkhidmah di usia terbaik Anda; kesempatan sekali seumur hidup untuk menyemai benih amal lewat NU yang --in syā' Allāh-- akan menjadi amal jariyah untuk dipanen pahalanya in the life after. Taqabbala-Llāhu minnā wa minkum al a'māla-sh shālihāt, wa-stajāba lanā walakumu-d da'awāt, yā Ansor wa yā Fatayāt...

CC.
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama
Gerakan Pemuda Ansor
PC GP ANSOR Sumenep
Pimpinan Pusat Fatayat NU
PC Fatayat NU Sumenep
_______
*) diadaptasi dari status FB KH. M. Zainur R. Hammam di https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10220638916952390&id=1519179299&mibextid=Nif5oz

يا نبي سلام عليك * يا رسول سلام عليكيا حبيب سلام عليك * صلوات الله عليكفرحنا بك يا نبي اللهفرحنا بك يا رسول اللهفرحنا بك...
20/04/2025

يا نبي سلام عليك * يا رسول سلام عليك
يا حبيب سلام عليك * صلوات الله عليك
فرحنا بك يا نبي الله
فرحنا بك يا رسول الله
فرحنا بك يا حبيب الله
فافرح بنا يا شفيع عباد الله
مرحبا يا ليلة مولد من به استنار الكون، عليه افضل الصلاة والسلام وعلى آله وصحبه أجمعين

Pondok Pesantren Al Muqri
mengucapkan

𝗦𝗲𝗹𝗮𝗺𝗮𝘁 𝗕𝗲𝗿𝗯𝗮𝗵𝗮𝗴𝗶𝗮

𝓜𝓮𝓶𝓹𝓮𝓻𝓲𝓷𝓰𝓪𝓽𝓲
𝗠𝗔𝗨𝗟𝗜𝗗 𝗠𝗜𝗟𝗔𝗗𝗜 𝗞𝗲 𝟭.𝟰𝟱𝟰
𝗦𝗔𝗡𝗚 𝗕𝗔𝗚𝗜𝗡𝗗𝗔 𝗡𝗔𝗕𝗜 ﷺ

𝗔𝗵𝗮𝗱, 𝟮𝟬 𝗔𝗽𝗿𝗶𝗹 𝟮𝟬𝟮𝟱 𝗠.

Semoga kita semua diakui umat Beliau ﷺ dan mendapat syafaat kelak di hadapan Allah 𝘑𝘢𝘭𝘭𝘢̄ 𝘸𝘢 '𝘈𝘭𝘢̄.

𝓢𝓮𝓵𝓪𝓶𝓪𝓽 & 𝓑𝓪𝓻𝓪𝓴𝓪𝓱𝐇𝐀𝐔𝐋 𝐀𝐊𝐁𝐀𝐑 𝟏 𝐀𝐁𝐀𝐃& LAUNCHING KITAB TA'LIM AS-SHIBYAN𝐒𝐲𝐚𝐢𝐤𝐡𝐨𝐧𝐚 𝐊𝐇𝐎𝐋𝐈𝐋𝐁𝐀𝐍𝐆𝐊𝐀𝐋𝐀𝐍"Meniti Jejak, Menata Pija...
10/04/2025

𝓢𝓮𝓵𝓪𝓶𝓪𝓽 & 𝓑𝓪𝓻𝓪𝓴𝓪𝓱
𝐇𝐀𝐔𝐋 𝐀𝐊𝐁𝐀𝐑 𝟏 𝐀𝐁𝐀𝐃
& LAUNCHING KITAB TA'LIM AS-SHIBYAN
𝐒𝐲𝐚𝐢𝐤𝐡𝐨𝐧𝐚 𝐊𝐇𝐎𝐋𝐈𝐋
𝐁𝐀𝐍𝐆𝐊𝐀𝐋𝐀𝐍

"Meniti Jejak, Menata Pijak"

Pada pukul 18.00 WIB. Hari Jumat, 12 Syawal 1446 H/11 April 2025 M.
Di Masjid Syaikhona Muhammad Kholil, Martajasah, Bangkalan, Madura.

𝙅𝘼𝙈𝘼𝙆 & 𝙌𝘼𝙎𝙃𝘼𝙍*𝘽𝙞-𝙨𝙢𝙞-𝙇𝙡𝙖̄𝙝Sebelum Anda melanjutkan membaca tulisan ini, ada 2 hal yang perlu saya sampaikan; 𝗽𝗲𝗿𝘁𝗮𝗺𝗮, a...
06/04/2025

𝙅𝘼𝙈𝘼𝙆 & 𝙌𝘼𝙎𝙃𝘼𝙍*

𝘽𝙞-𝙨𝙢𝙞-𝙇𝙡𝙖̄𝙝

Sebelum Anda melanjutkan membaca tulisan ini, ada 2 hal yang perlu saya sampaikan; 𝗽𝗲𝗿𝘁𝗮𝗺𝗮, apa yang tertulis di sini hanya pokok-pokok sederhana tentang 𝘫𝘢𝘮𝘢𝘬 dan/atau 𝘲𝘢𝘴𝘩𝘢𝘳 shalat dalam perjalanan. Itupun hanya berdasar sedikit yang saya pahami dari beberapa literatur fikih klasik yang umum dan mendasar di pesantren. Bukan yang besar-besar, yang hanya biasa dikonsumsi oleh kalangan tertentu. Oleh karenanya, di sini tidak diperluas dengan -misalnya- mengetengahkan varian pendapat ulama terkait suatu masalah. Jika ada yang Anda ingin ketahui lebih dalam, banyak kiai alim dalam 𝘧𝘳𝘪𝘦𝘯𝘥𝘭𝘪𝘴𝘵 saya yang bisa anda tanyai.

𝗞𝗲𝗱𝘂𝗮, mengingat konten tulisan ini bersumber dari beberapa serakan catatan saya, maka di sini tidak dicantumkan referensi dan/atau foto 𝘪𝘣𝘢̄𝘳𝘢𝘩-nya. Cukup saya lampirkan foto saat safar saja, 😁

Baik, kita mulai...

***

𝗗𝗘𝗙𝗜𝗡𝗜𝗦𝗜 𝙅𝘼𝙈𝘼𝙆 𝗗𝗔𝗡 𝙌𝘼𝙎𝙃𝘼𝙍

Men-𝙟𝙖𝙢𝙖𝙠 shalat artinya 𝗺𝗲𝗻𝗴𝘂𝗺𝗽𝘂𝗹𝗸𝗮𝗻 𝗱𝘂𝗮 𝘀𝗵𝗮𝗹𝗮𝘁 𝗱𝗮𝗹𝗮𝗺 𝘀𝗮𝗹𝗮𝗵 𝘀𝗮𝘁𝘂 𝘄𝗮𝗸𝘁𝘂𝗻𝘆𝗮. Misalnya shalat dzuhur dilaksanakan bersama shalat ashar dalam waktu ashar.

Meng-𝙦𝙖𝙨𝙝𝙖𝙧 shalat adalah 𝗺𝗲𝗿𝗶𝗻𝗴𝗸𝗮𝘀 𝘀𝗵𝗮𝗹𝗮𝘁 𝙧𝙪𝙗𝙖̄`𝙞𝙮𝙮𝙖𝙝 (shalat yang berakaat empat, yaitu dzuhur, ashar, dan isya’) 𝗺𝗲𝗻𝗷𝗮𝗱𝗶 𝟮 𝗿𝗮𝗸𝗮𝗮𝘁.

𝗛𝗨𝗞𝗨𝗠 𝙅𝘼𝙈𝘼𝙆 𝗗𝗔𝗡 𝙌𝘼𝙎𝙃𝘼𝙍?

• 𝗛𝘂𝗸𝘂𝗺 𝗺𝗲𝗻-𝙟𝙖𝙢𝙖𝙠 𝗱𝗮𝗻 𝗺𝗲𝗻𝗴-𝙦𝙖𝙨𝙝𝙖𝙧 𝘀𝗵𝗮𝗹𝗮𝘁 pada dasarnya adalah 𝗯𝗼𝗹𝗲𝗵 bagi seseorang yang melaksanakan perjalanan (musafir), baik perjalanan darat, laut, maupun udara, dengan keharusan memenuhi syarat-syarat sahnya 𝘫𝘢𝘮𝘢𝘬-𝘲𝘢𝘴𝘩𝘢𝘳 tersebut.

• 𝗦𝗵𝗮𝗹𝗮𝘁 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗯𝗼𝗹𝗲𝗵 𝗱𝗶-𝙟𝙖𝙢𝙖𝙠 adalah sholat dzuhur dengan ashar dan maghrib dengan isya’.

• 𝗠𝗲𝗻-𝙟𝙖𝙢𝙖𝙠 𝟮 𝘀𝗵𝗮𝗹𝗮𝘁 𝗱𝗮𝗹𝗮𝗺 𝘄𝗮𝗸𝘁𝘂 𝘀𝗵𝗮𝗹𝗮𝘁 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗽𝗲𝗿𝘁𝗮𝗺𝗮 (Misalnya shalat dzuhur dilaksanakan bersama shalat ashar dalam waktu dzuhur) disebut 𝙟𝙖𝙢𝙖𝙠 𝙩𝙖𝙦𝙙𝙞̄𝙢. Sedangkan 𝗺𝗲𝗻𝗴𝘂𝗺𝗽𝘂𝗹𝗸𝗮𝗻 𝟮 𝘀𝗵𝗮𝗹𝗮𝘁 𝗱𝗮𝗹𝗮𝗺 𝘄𝗮𝗸𝘁𝘂 𝘀𝗵𝗼𝗹𝗮𝘁 𝗸𝗲𝗱𝘂𝗮 (Misalnya shalat dzuhur dilaksanakan bersama shalat ashar dalam waktu ashar) disebut 𝙟𝙖𝙢𝙖𝙠 𝙩𝙖’𝙠𝙝𝙞̄𝙧.

• Seorang 𝗺𝘂𝘀𝗮𝗳𝗶𝗿 𝗱𝗮𝗽𝗮𝘁 𝗺𝗲𝗻-𝙟𝙖𝙢𝙖𝙠 𝘀𝗲𝗸𝗮𝗹𝗶𝗴𝘂𝘀 𝗺𝗲𝗻𝗴-𝙦𝙖𝙨𝙝𝙖𝙧 𝘀𝗵𝗮𝗹𝗮𝘁, atau memilih salah satunya saja. Tapi yang lebih utama adalah meng-𝘲𝘢𝘴𝘩𝘢𝘳 tanpa men-𝘫𝘢𝘮𝘢𝘬.

𝗦𝗬𝗔𝗥𝗔𝗧 𝗦𝗔𝗛 𝙅𝘼𝙈𝘼𝙆 𝗗𝗔𝗡 𝙌𝘼𝙎𝙃𝘼𝙍

𝟭. Perjalanannya 𝘁𝗶𝗱𝗮𝗸 𝗯𝗲𝗿𝘁𝘂𝗷𝘂𝗮𝗻 𝗺𝗮𝗸𝘀𝗶𝗮𝘁

• Jika seorang musafir tidak bertujuan maksiat tapi berbuat maksiat dalam perjalanannya, maka ia masih boleh men-𝘫𝘢𝘮𝘢𝘬-𝘲𝘢𝘴𝘩𝘢𝘳.

• Jika seseorang mengadakan perjalanan dengan tujuan bukan maksiat, lalu ditengah jalan ia merubah tujuannya menjadi maksiat, maka sejak merubah niatnya itu ia tidak boleh men-𝘫𝘢𝘮𝘢𝘬-𝘲𝘢𝘴𝘩𝘢𝘳.

• Jika seseorang mengadakan perjalanan dengan tujuan maksiat, lalu ditengah jalan ia merubah tujuannya menjadi tidak maksiat, maka sejak merubah niatnya itu ia boleh men-𝘫𝘢𝘮𝘢𝘬-𝘲𝘢𝘴𝘩𝘢𝘳 jika jarak dari tempat ia merubah niatnya sampai ketempat tujuannya mencapai jarak boleh 𝘫𝘢𝘮𝘢𝘬-𝘲𝘢𝘴𝘩𝘢𝘳 (akan diterangkan di poin nomor 2).

• Jika seseorang mengadakan perjalanan tanpa tujuan (alias ‘𝘮𝘢𝘮𝘶𝘯𝘨’), maka ia tidak boleh men-𝘫𝘢𝘮𝘢𝘬-𝘲𝘢𝘴𝘩𝘢𝘳.

• Jika seseorang mengadakan perjalanan semata-mata bertujuan tamasya/rekreasi, maka ia tidak boleh men-𝘫𝘢𝘮𝘢𝘬-𝘲𝘢𝘴𝘩𝘢𝘳.

𝟮. 𝗝𝗮𝗿𝗮𝗸 𝘁𝘂𝗷𝘂𝗮𝗻 perjalanan (pergi)nya 𝗺𝗲𝗻𝗰𝗮𝗽𝗮𝗶 𝟴𝟴 𝗸𝗺. (dengan berbagai variasi pendapat tentang ini).

• Seseorang boleh men-𝘫𝘢𝘮𝘢𝘬-𝘲𝘢𝘴𝘩𝘢𝘳 shalatnya setelah melewati batas wilayah jumatannya; atau melewati 𝘻𝘢𝘶𝘳𝘢̄𝘲 (𝘵𝘢𝘮𝘣𝘩𝘢̂𝘯𝘨𝘢𝘯, Madura-Pen.) bagi seseorang yang akan mengadakan perjalanan lewat laut dan tujuannya tidak searah dengan daratan tempat tinggalnya.

• Jika seseorang mengadakan perjalanan setelah masuk waktu shalat, baik ada waktu baginya untuk shalat sebelum berangkat atau tidak, maka ia tetap boleh men-𝘫𝘢𝘮𝘢𝘬-𝘲𝘢𝘴𝘩𝘢𝘳.

• Jika seseorang mengadakan perjalanan, lalu dalam perjalanannnya ia melewati daerahnya lagi, maka ia tidak boleh men-𝘫𝘢𝘮𝘢𝘬-𝘲𝘢𝘴𝘩𝘢𝘳, sampai ia keluar lagi dari batas wilayah jumatannya.

• Jika tujuan perjalanan seseorang memiliki 2 (atau lebih) jalur alternatif, salah satunya mencapai jarak boleh 𝘫𝘢𝘮𝘢𝘬-𝘲𝘢𝘴𝘩𝘢𝘳 dan yang satu lagi tidak, maka tidak boleh menempuh jalur yang lebih panjang itu dengan niat semata agar bisa men-𝘫𝘢𝘮𝘢𝘬-𝘲𝘢𝘴𝘩𝘢𝘳.

• Seseorang dihukumi lepas dari status musafir (sehingga tidak boleh 𝘫𝘢𝘮𝘢𝘬-𝘲𝘢𝘴𝘩𝘢𝘳) dengan salah satu dari 3 sebab:

a. Sampai kembali ke batas wilayah jumatannya. Jadi jika seseorang sampai di batas wilayah jumatannya pada saat men-𝘫𝘢𝘮𝘢𝘬-𝘲𝘢𝘴𝘩𝘢𝘳, maka:

• Shalat 𝘲𝘢𝘴𝘩𝘢𝘳-nya wajib di-𝘪𝘵𝘮𝘢̄𝘮-kan/disempurnakan (tidak di-𝘲𝘢𝘴𝘩𝘢𝘳).

• Jika 𝘫𝘢𝘮𝘢𝘬-nya 𝘵𝘢𝘲𝘥𝘪̄𝘮, dan belum selesai dari shalat kedua, maka shalat kedua tersebut wajib diakhirkan sampai masuk waktunya. Sedangkan jika telah selesai dari shalat kedua, maka 𝘫𝘢𝘮𝘢𝘬 𝘵𝘢𝘲𝘥𝘪𝘮-nya tetap sah.

b. Berniat tinggal di satu tempat selama 4 hari 4 malam selain hari kedatangan/kep**angan.

c. Berniat mukim/menetap di satu tempat secara mutlak (tanpa memastikan waktunya).

𝟯. 𝗡𝗶𝗮𝘁

a. Niat untuk 𝘲𝘢𝘴𝘩𝘢𝘳 wajib bersamaan dengan 𝘵𝘢𝘬𝘣𝘪̄𝘳𝘢𝘵𝘶𝘭 𝘪𝘩𝘳𝘢̄𝘮. Lafaz niatnya semisal "𝘜𝘴𝘩𝘢𝘭𝘭𝘪 𝘧𝘢𝘳𝘥𝘩𝘢-𝘥𝘻 𝘥𝘻𝘶𝘩𝘳𝘪 𝘲𝘢𝘴𝘩𝘳𝘢𝘯 (𝘪𝘮𝘢̄𝘮𝘢𝘯/𝘮𝘢𝘬𝘮𝘶̄𝘮𝘢𝘯) 𝘭𝘪-𝘓𝘭𝘢̄𝘩𝘪 𝘛𝘢'𝘢̄𝘭𝘢̄"

b. Niat untuk 𝘫𝘢𝘮𝘢𝘬 𝘵𝘢𝘲𝘥𝘪̄𝘮 wajib dilaksanakan dalam shalat yang pertama. ٍ Misal seseorang akan men-𝘫𝘢𝘮𝘢𝘬 𝘵𝘢𝘲𝘥𝘪̄𝘮 dzuhur dan ashar, maka niat jamak itu dilaksanakan saat sedang shalat dzuhur. Adapun niatnya cukup adanya kemantapan dalam hati ketika sedang shalat dzuhur bahwa akan men-𝘫𝘢𝘮𝘢𝘬 𝘵𝘢𝘲𝘥𝘪̄𝘮 ashar ke dzuhur.

c. Niat untuk 𝘫𝘢𝘮𝘢𝘬 𝘵𝘢’𝘬𝘩𝘪̄𝘳 wajib dilaksanakan dalam waktu shalat yang pertama. Misal seseorang akan men-𝘫𝘢𝘮𝘢𝘬 𝘵𝘢'𝘬𝘩𝘪̄𝘳 dzuhur dan ashar, maka niat jamak itu dilaksanakan dalam rentang masa antara masuk waktu dzuhur-sebelum masuk waktu ashar. Sedangkan niatnya cukup adanya kemantapan dalam hati ketika waktu dzuhur bahwa akan men-𝘫𝘢𝘮𝘢𝘬 𝘵𝘢'𝘬𝘩𝘪̄𝘳 dzuhur ke ashar.

• Jika pada saat sholat 𝘲𝘢𝘴𝘩𝘢𝘳, seseorang ragu, apakah ia akan meneruskan 𝘲𝘢𝘴𝘩𝘢𝘳-nya atau 𝘪𝘵𝘮𝘢̄𝘮 (tidak 𝘲𝘢𝘴𝘩𝘢𝘳) saja, maka sholatnya wajib di-𝘪𝘵𝘮𝘢̄𝘮-kan; sebagaimana jika dalam shalatnya ia ragu apakah telah berniat 𝘲𝘢𝘴𝘩𝘢𝘳 atau belum.

𝗦𝗬𝗔𝗥𝗔𝗧 𝗦𝗔𝗛 𝗞𝗛𝗨𝗦𝗨𝗦 𝙌𝘼𝙎𝙃𝘼𝙍

𝟰. 𝗦𝗵𝗮𝗹𝗮𝘁 yang di-𝘲𝘢𝘴𝘩𝘢𝘳 adalah 𝙖𝙙𝙖̄' (اداء bukan قضاء )

• Shalat 𝙦𝙖𝙙𝙝𝙖̄’ dalam perjalanan boleh di-𝘲𝘢𝘴𝘩𝘢𝘳 jika shalat itu adalah 𝘲𝘢𝘥𝘩𝘢̄’ dari shalat yang tidak dilaksanakan ketika dalam perjalanan juga.

𝟱. 𝗧𝗶𝗱𝗮𝗸 𝗯𝗼𝗹𝗲𝗵 𝗯𝗲𝗿𝗺𝗮𝗸𝗺𝘂𝗺 pada 𝘮𝘶𝘴𝘩𝘢𝘭𝘭𝘪𝘺 lain yang tidak sedang meng-𝘲𝘢𝘴𝘩𝘢𝘳 shalatnya, walaupun ia juga berstatus musafir.

• Jika seorang musafir bermakmum pada seseorang yang diperkirakan musafir juga, dan ternyata imamnya tidak meng-𝘲𝘢𝘴𝘩𝘢𝘳, maka ia (si makmum) wajib meng-𝘪𝘵𝘮𝘢̄𝘮-kan shalatnya.

• Jika seorang musafir bermakmum pada musafir lain, dan ia tidak tahu apakah imamnya meng-𝘲𝘢𝘴𝘩𝘢𝘳 atau tidak, maka ia boleh menggantungkan niat 𝘲𝘢𝘴𝘩𝘢𝘳-nya pada si imam; yaitu ia boleh berniat: "Jika ia meng-𝘲𝘢𝘴𝘩𝘢𝘳 shalatnya, maka aku juga meng-𝘲𝘢𝘴𝘩𝘢𝘳 shalatku. Dan jika ia meng-𝘪𝘵𝘮𝘢̄𝘮-kan shalatnya, maka aku juga 𝘪𝘵𝘮𝘢̄𝘮-kan shalatku".

𝗦𝗬𝗔𝗥𝗔𝗧 𝗦𝗔𝗛 𝗞𝗛𝗨𝗦𝗨𝗦 𝙅𝘼𝙈𝘼𝙆 𝙏𝘼𝙌𝘿𝙄𝙈

𝟲. 𝗪𝗮𝗷𝗶𝗯 𝘁𝗲𝗿𝘁𝗶𝗯, yaitu shalat yang dilakukan lebih dahulu adalah shalat pemilik waktu (dzuhur dan maghrib).

Jika setelah selesai men-𝘫𝘢𝘮𝘢𝘬 𝘵𝘢𝘲𝘥𝘪̄𝘮 ternyata diketahui bahwa shalat pertama tidak sah, maka shalat yang keduapun ikut tidak sah, dan 𝘫𝘢𝘮𝘢𝘬 tersebut wajib diulangi lagi.

𝟳. 𝗪𝗮𝗷𝗶𝗯 𝗯𝗲𝗿𝘀𝗲𝗴𝗲𝗿𝗮, yaitu antara shalat pertama dan shalat kedua tidak dipisah oleh waktu yang lama (menurut ukuran umum). Jadi jika kedua syarat ini tidak terpenuhi, maka 𝘫𝘢𝘮𝘢𝘬 𝘵𝘢𝘲𝘥𝘪̄𝘮-nya menjadi batal (dan wajib melaksanakan shalat kedua pada waktunya sendiri).

𝙒𝙖-𝙇𝙡𝙖̄𝙝𝙪 𝘼`𝙡𝙖𝙢 𝙗𝙞 𝙖𝙨𝙝 𝙎𝙝𝙖𝙬𝙖̄𝙗

Karang Kapoh, 18 April 2008
𝘈𝘭 𝘉𝘢𝘭𝘪̄𝘥 𝘢𝘭 𝘏𝘢𝘲𝘪̄𝘳 𝘢𝘭 𝘍𝘢𝘲𝘪̄𝘳 𝘪𝘭𝘢̄ 𝘢𝘳-𝘙𝘢𝘩𝘮𝘢𝘩 𝘸𝘢 𝘴𝘺 𝘚𝘺𝘢𝘧𝘢̄𝘢𝘩,

𝘼𝙗𝙞̄ 𝙃𝙖̄𝙞𝙯 𝗭𝗮𝗶𝗻 𝗥. 𝗛𝗮𝗺𝗺𝗮𝗺
________________
*) Disalin-tempel dan disunting dari status akun FB 𝗞𝗛. 𝗠. 𝗭𝗮𝗶𝗻𝘂𝗿 𝗥𝗮𝗵𝗺𝗮𝗻 𝗛𝗮𝗺𝗺𝗮𝗺 tertanggal 07/08/2022 (𝗠𝗶𝗠)

Address

Pondok Pesantren Al-Muqri
Prenduan
69465

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Pondok Pesantren Al Muqri posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to Pondok Pesantren Al Muqri:

Share