
29/12/2024
Supervisor Bank di Jerman Kembali Bekerja Setelah Insiden Salah Transfer Ratusan Juta Euro
Seorang supervisor bank di Jerman menjadi sorotan setelah insiden salah transfer yang melibatkan jumlah fantastis, yaitu lebih dari 222 juta euro (sekitar Rp3,7 triliun). Kejadian ini bermula ketika ia, karena kelelahan, tertidur di meja kerja dan tak sengaja menekan keyboard, menyebabkan transfer yang salah. Transaksi tersebut seharusnya hanya berjumlah 64,20 euro.
Peristiwa ini sebenarnya terjadi pada tahun 2012, namun kembali menjadi perhatian publik setelah pengadilan ketenagakerjaan di negara bagian Hesse memutuskan bahwa pemecatan supervisor tersebut tidaklah adil. Dalam keputusannya, pengadilan menyatakan bahwa meskipun ada kesalahan, tindakannya tidak termasuk kelalaian berat atau disengaja. Hakim memutuskan bahwa pemberian peringatan sudah cukup, dan bank diminta untuk mempekerjakannya kembali.
Pada hari kejadian, supervisor tersebut telah memeriksa lebih dari 800 dokumen dalam kondisi tekanan waktu tinggi. Hal ini menimbulkan kritik terhadap sistem operasional bank yang dinilai kurang mendukung kinerja karyawan. Sistem otomatis untuk mendeteksi kesalahan semacam ini, yang dapat memicu verifikasi tambahan, disarankan oleh banyak pihak sebagai solusi untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.
Meskipun insiden tersebut tidak berlanjut menjadi kerugian finansial karena kesalahan segera diperbaiki oleh karyawan lain, banyak pengguna media sosial menunjukkan bahwa beban kerja tinggi tanpa sistem pendukung yang memadai turut menjadi penyebab. Di negara lain, transaksi bernilai besar sering kali memerlukan beberapa lapisan persetujuan, yang dinilai lebih efektif dalam menghindari kesalahan manusia.
Kisah ini menggambarkan tantangan dalam dunia kerja modern, di mana tekanan tinggi dapat menyebabkan kesalahan signifikan, sekaligus menggarisbawahi pentingnya perlindungan sistem yang lebih baik di sektor keuangan.