03/10/2024
Maqola ;(Sang Kyai Guru)
banyak orang salah paham, tentang maksud dari kirim fatekhah kepada para guru, juga ke rasulullah saw, banyak yng menyangka bahwa kirim fatekhah itu adalah untuk wasilah/lantaran agar hajad kepentingan diri sampai pada Allah, coba di renungkan....!
kalau rasulullah saw, para guru itu di fatekhahi untuk di jadikan lantaran, agar keinginan diri bisa sampai kepada Allah lewat mereka, jadi rasulullah saw dan para guru itu hanya di jadikan tukang pos, menyampaikan keinginan nafsu kita kepada Allah, nafsu ingin tercapai hajad, punya pangkat, istri banyak, uang banyak, apa menjadikan tukang pos kepada nabi saw dan para guru itu bukannya merendahkan derajad mereka?
jadi yang benar itu, kirim fatekhah itu sebagai rasa terimakasih kepada mereka, terimakasih karena wasilah mereka/ lantaran mereka, lewat mereka, cahaya iman dan islam itu sampai kepada kita. sehingga kita tidak dalam kegelapan jahil, bodoh, tak tau tujuan hidup.
contoh:
seperti kita di sambungi kabel PLN, sehingga rumah kita bisa menyala, rumah kita bisa di terangi, lalu kita bayar bulanan kepada PLN, bayar bulanan PLN itu, sebagai wujud terimakasih kita karena mendapatkan listrik, sehingga listrik itu bisa kita pakai untuk berbagai macam kegunaan, tanpa ada listrik, kita masak masih p**i kayu, hp, tv, dan peralatan rumah tangga tak pakai listrik. yang tak dapat sambungan listrik, ya ndak usah bayar listrik, nah bayar listrik itu karena perugas PLN nya masih hidup, maka bayarnya pakai uang, karena mereka masih hidup, mereka tak akan mau di bayar pakai fatekhah, karena mereka belum mati.
sama dengan guru guru yang masih hidup, mereka menyambungkan kabel sambungan kepada Allah, jika mereka masih hidup, jangan di bayar pakai fatekhah, jangan di fatekhahi, sebab mereka masih hidup, tapi beri terimakasih pakai uang, karena mereka belum mati jadi yang di makan bukan pahala, tapi nasi, walau mereka itu tidak butuh pada pembayaran kita, tapi kita yang harus berterimakasih pada mereka.
kalau kita datang ke guru, lalu memberikan tulisan fatekhah 1000 tulisan, mereka lebih fasih dan manjur fatekhahnya daripada kita.
jadi maksud memfatekhahi rasulullah saw itu bukan agar ibadah kita sampai pada Allah lewat mereka, tapi untuk berterimakasih pada mereka yang sudah tiada di dunia ini, yang sudah menyampaikan cahaya iman dan islam sehingga sampai kepada kita. wasilah/lantaran merekalah ilmu itu sampai pada kita, karena mereka sudah meninggal dunia, jadi mereka tidak makan nasi atau beli dg uang di akherat sana, tapi amal, doa kita, fatekhah kita mendoakan mereka.
kalau amal ibadah kita, doa kita, untuk sampai kepada Allah maka kita harus menjalankan amaliyah itu sendiri agar sampai pada Allah, harus melewati pintu langit tuju agar doa atau amaliyah ibadah kita sampai pada Allah.
jika amaliyah ibadah kita ada sambungannya dari guru, maka seperti rumah yang di aliri kabel listrik dari kabel PLN, amaliyah kita akan menyala, ada listriknya, ada setrumnya. kalau tanpa smbungan kabel dari guru ke kita, maka listrik di dalam diri kita akan padam, tak nyala, gak ada setrumnya, karena listriknya padam, maka langkah demi langkah grayang grayang, meraba raba, kok melangkah lalu terjatuh, akan menyalahkan orang lain, padahal kesandung kakinya sendiri, di kira kaki orang lain, karena apa? karena melihat dalam kegelapan.
lampunya tidak ada sambungannya ke guru, guru dari gurunya, guru ke guru, sampai ke rasulullah saw, dari malaikat jibril, dari Allah ta'ala, pemilik power langit dan bumi, termasuk power listrik di dalam badan kita.