Kalam

18/10/2023

Inilah Tempat yahudi bersembunyi di perperangan akhir zaman

02/07/2023

Keutamaan shalat di masjidil Aqsha

Semua pertanyaannya bisa di jawab oleh Sayyidina Ali bin Abu Tholib, pendeta yahudi langsung masuk Islam.
28/05/2023

Semua pertanyaannya bisa di jawab oleh Sayyidina Ali bin Abu Tholib, pendeta yahudi langsung masuk Islam.

Semua pertanyaanya pendeta mampu dijawab Sayyidina Ali. #...

Siapakah "Ali Imran" yang namanya di jadikan nama surat ke 3 dalam Al-quran.
28/05/2023

Siapakah "Ali Imran" yang namanya di jadikan nama surat ke 3 dalam Al-quran.

Ali Imran (Keluarga Imran) Namanya menjadi surat ke 3 dalam Al-Qur'an.Siapakah Ali Imran yang namanya menjadi surat ketiga di dalam Al Quran? Ali Imran adala...

19/05/2023

penjelasan Rasulullah tentang 5 waktu sholat wajib.

15/06/2022

Dzikir dikala sedang kesulitan

11/06/2022

"Kita tidak pernah tahu, sikap dan lisan kita selama ini apakah sudah baik bagi diri kita sendiri, dan apakah kita juga sudah menjaga sikap dan lisan kita terhadap orang lain, maka dari itu ketika kita berdoa mintalah juga untuk diberikan hati yang lapang dalam setiap keadaan, situasi, dan di manapun kita berada."

10/06/2022

"Kehidupanmu mengikuti jalan pikiranmu"

10/06/2022

"Janganlah karena keterlambatan datangnya pemberian-Nya kepadamu, saat engkau telah bersungguh-sungguh dalam berdoa, menyebabkan engkau berputus asa; sebab Dia telah menjamin bagimu suatu ijabah (pengabulan doa) dalam apa-apa yang Dia pilihkan bagimu, bukan dalam apa-apa yang engkau pilih untuk dirimu; dan pada waktu yang Dia kehendaki, bukan pada waktu yang engkau kehendaki."

10/06/2022

Tanda seorang mukmin sejati adalah: lebih yakin dengan apa yang ada di Tangan Allah daripada apa yang dapat diusahakan oleh tangannya sendiri.

"Wahai (Dzat) yang Maha Hidup dan Maha Berdiri! Dengan rahmat-Mu aku memohon pertolongan. Perbaikilah urusanku seluruhnya; dan jangan Engkau serahkan aku kepada diriku walau hanya sekejap mata."

– H.R. Imam An-Nasai, Imam Al-Hakim.

10/04/2022

Kisah Sufi Wanita Rabiah Al Adawiyah

08/04/2022

Shalollahu Ala Muhammad

24/03/2022

Assholaatu wa salaamu 'alaika yaa sayyidi yaa Rasulallah khudz biyadii qollat hiilatii adriknii.

Artinya: Rahmat dan sejahtera semoga dicurahkan kepadamu wahai Rasulullah, peganglah tanganku, sedikit sekali upayaku maka temukanlah aku

21/01/2022

Shollallahu ala Muhammad

Membingkai Surga Dalam Kehidupan Rumah TanggaPerbedaan bukanlah sebuah masalah untuk bisa membuat rumah tangga selalu ut...
09/01/2022

Membingkai Surga Dalam Kehidupan Rumah Tangga

Perbedaan bukanlah sebuah masalah untuk bisa membuat rumah tangga selalu utuh dan harmonis. Ketika perbedaan itu dibingkai dengan cara komunikasi yang baik, saling mengisi kekurangan dan kelebihan, saling memahami, serta adanya kerendahan hati, selalu bersyukur, dan sama-sama mau belajar, perbedaan apapun yang melatarbelakangi timbulnya konflik antara suami-istri entah itu lingkungan, latar belakang pendidikan, keterampilan, teknik linguistik, maupun sifat yang berbeda, ketika itu diterapkan maka hal tersebut bisa meminimalisir konflik yang bisa saja terjadi dalam kehidupan rumah tangga.

Menikah pada dasarnya menyatukan dua orang (pria dan wanita), dalam ketaatan, mengalah dalam ego masing-masing pribadi, sama-sama melangkah dalam amal ibadah dan perbuatan, karena menikah adalah proses ibadah terpanjang dan proses pembelajaran seumur hidup. Menikah bukan hanya mengejar kesenangan semata. Menikah adalah bentuk pengorbanan dari masing-masing pribadi (suami-istri) untuk meraih ridho Illahi.

Untuk membingkai pernikahan yang bahagia diperlukan cinta dalam rumah itu sendiri, tidak perlu harus terlihat mewah, tetapi cukup rumah yang dibangun harus mempunyai 4 tiang utama sebagai pondasi : kejujuran, kesetiaan, keikhlasan, dan kasih sayang.

Ketika sebuah komitmen sudah terwujud, yang awalnya hanya "aku dan kamu" (dalam arti masing-masing memiliki kepentingan pribadi, pemikiran pribadi, tujuan pribadi, keputusan pribadi), kini aku dan kamu menjadi "kita" (dalam arti semua bukan lagi tentang pribadi tapi tentang semua yang terbaik untuk kita). Maka itulah yang harus dipegang dan diperjuangkan sampai akhir. Ya semua itu tentang bagaimana "Kita". Bagaimana kita dapat mewujudkan tujuan serta visi dan misi untuk bersama-sama bisa merasakan surga (baik di dunia dan di akhirat bersama-sama).

Suami itu adalah nahkoda dalam biduk rumah tangga. Posisinya sangat berpengaruh besar akan keselamatan para penumpangnya (istri ataupun anak). Untuk menjadi seorang nahkoda diperlukan kehandalan untuk dapat menghantarkan penumpangnya sampai ke titik tujuan dengan selamat dan mampu melewati hambatan akan derasnya ombak dengan keterampilannya untuk mengendalikan kapalnya secara mudah dan handal.

Untuk mewujudkannya diperlukan seni dalam berumah tangga :

1). Suami dan istri mempunyai hak dan kewajiban masing-masing. Jalani dan patuhi hak dan kewajiban tersebut.

2). Bangun pola berkomunikasi yang baik serta terapkan untuk menjadi pendengar yang baik.

3). Saling berperilaku yang terlihat sederhana namun perbuatan tersebut bisa saling membuat terkesan suami / istri.

4). Hindari perbuatan dayyust atau masa bodo. Tunjukkan rasa perduli dan rasa sayang terhadap pasangan.

28/12/2021

Musahabah Tentang Hati

Setiap orang pastinya punya cerita hidup tersendiri, punya masalah yang berbeda-beda, itulah hakikat hidup manusia. Hidup manusia itu terkadang tampak seperti terbungkus oleh banyak lapisan, kita hanya bisa melihat kehidupan orang lain dari apa yang kita lihat, dari apa yang dikatakannya, dari apa yang ditulisnya dan tidak tahu lebih mendalam keadaan yang sebenarnya.

Adakalanya kita melihat kehidupan orang lain lebih indah dari pada kita, padahal sebenarnya dia pandai menutupi masalah atau kekurangannya tanpa berkeluh kesah.

Terkadang kita melihat orang lain tidak pernah bersedih dan berduka, padahal dia pandai menutupi segala keadaan dengan cara mensyukuri setiap keadaan yang dilaluinya.

Ketika kita melihat orang lain hidup tenang tanpa ada ujian hidup, padahal kita belum tentu tahu bahwa badai ujian hidupnya lebih
berat dari pada kita dan dia menikmati dan menjalaninya dengan caranya tersendiri.

Orang yang hidupnya begitu sempurna di pandangan kita, ternyata dia pandai menjadikan diri dan hidupnya apa adanya.

Ketika kita melihat bahwa orang itu selalu beruntung, kita tidak pernah tahu bahwa dia selalu tunduk dan taat pada perintah Allah S.W.T dan menggantungkan diri serta hidup nya hanya kepada - Nya.

Kita tidak perlu merasa iri hati atas kesuksesan, keberhasilan ataupun rejeki orang lain. Allah telah mengatur porsi rejeki masing-masing orang atas kehendak - Nya sejak kita masih berada dalam kandungan. Manusia memang tidak pernah akan tahu rejeki apa yang akan didapatkannya hari ini, berapa banyak yang akan kita peroleh atau dimana letak rejekiku berada saat ini, tetapi rejekiku tahu dimana kita berada.

Rejeki bukan hanya bermakna hasil kerja (uang / upah), tetapi hakikat rejeki adalah apa yang telah kita dapatkan, apa yang telah kita nikmati, apa yang telah kita miliki atau kita peroleh. Rejeki tidak selalu berbentuk benda atau uang, kita masih hidup saat inipun itu juga disebut rejeki, kita memiliki pekerjaanpun itu juga berupa rejeki. Rejeki bisa dimaknai sebagai kejutan dan kehendak dari Yang Maha Kuasa.

Jangan pernah melalaikan tugas dan tanggung jawab kita sebagai manusia demi mengkhawatirkan apa yang telah dijamin oleh - Nya selama kita patuh dan taat terhadap perintah - Nya (ikhtiar, berdoa, berusaha dan bergantung terhadap - Nya). Jangan kotori hati dengan kebencian, iri serta dengki. Bisa jadi
ketika kita benci, iri dan dengki terhadap seseorang maka penilaian kita terhadapnya selalu terlihat buruk, meskipun ada perbuatan baik yang dilakukannya. Ketika kita memiliki penyakit hati, maka akan ada dampak negatif bagi diri kita sendiri :

1). Iri, dengki dan benci akan menutup hal baik dan amal sholeh.

2). Kesehatan pada diri kitapun ikut terganggu

3). Hidup selalu gelisah dan tidak tenang.

Di dalam surat Al Falaq ayat 5 dijelaskan : "Berlindunglah hanya kepada Allah dari perbuatan dengki".

Gunakan rasa benci pada tempatnya, maksudnya : bencilah pada perbuatan dosa, bencilah pada perbuatan yang merusak dan merugikan orang lain serta lingkungan. Dan hal-hal lainnya yang bersifat negatif.

“Allahumma Sholli Ala Sayyidina Muhammad”
24/12/2021

“Allahumma Sholli Ala Sayyidina Muhammad”

17/12/2021

*السلام عليكم ورحمة الله وبركاته*
*بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ*

Disaat Kita Berulang Tahun Bertambah Usia Atau Berkurangkah Usia Kita ?

Jika kita mau memahami hakikat bertambahnya usia dari tahun ke tahun, sejatinya itu hanyalah bertambahnya angka dan kedewasaan serta pola pikir seseorang. Kita tidak mampu menambah keberkahan, tidak mampu menambah kemuliaan jika tidak dibalut dengan keimananan & ketakwaan dalam keseharian kita.

Ketahuilah…
Pada hakikatnya ketika usia kita bertambah, maka berkurang p**a sisa hidup kita di dunia. Ketika usia seseorang bertambah satu hari, maka berkuranglah sisa hidupnya di dunia satu hari, ketika usia berkurang satu bulan, maka berkurang juga sisa hidupnya selama satu bulan, dan begitupun seterusnya, ketika usia bertambah satu tahun, maka pada hakikatnya usia juga akan berkurang selama satu tahun.

Semakin bertambah usia, semakin berat p**a beban dan pertanggung jawaban kita terhadap Allah Subhanahu wa Ta'ala, terhadap diri sendiri, terhadap sesama manusia, dan terhadap lingkungan sekitar.

Terkadang kita sebagai manusia sering tidak luput dari lupa dan khilaf, kita sering tidak sadar dalam satu tahun terakhir, telah kita habiskan untuk apa saja usia kita, apakah untuk ketaatan kepada Rabb atau malah lebih banyak melupakan atau mendurhakainya.

Hasan Al Bashri Rahimahullahu pernah mengatakan,

ابن آدم إنما أنت أيام كلما ذهب يوم ذهب بعضك

“Wahai manusia, sesungguh
Allah Subhanahu wa Ta’ala sudah menetapkan usia seseorang sebelum ia dilahirkan. Manusia diberi kesempatan untuk mempersiapkan bekal menuju kehidupan abadi di akhirat selama dia hidup di dunia. Sungguh beruntung, jika seseorang mampu menggunakan usianya untuk beramal kebajikan. Akan tetapi sungguh merugi dan celaka seseorang jika ia tidak mampu menggunakan nikmat waktu dalam usianya untuk beribadah serta melakukan kebajikan.

Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wa Salam bersabda:

لاَ تَزُولُ قَدَمُ ابْنِ آدَمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ عِنْدِ رَبِّهِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ خَمْسٍ: عَنْ عُمُرِهِ فِيْمَا أَفْنَاهُ، وَعَنْ شَبَابِهِ فِيْمَا أَبْلَاهُ، وَمَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيْمَا أَنْفَقَهُ، وَمَاذَا عَمِلَ فِيْمَا عَلِمَ

“Tidak akan bergeser kaki manusia di hari kiamat dari sisi Rabbnya sehingga ditanya tentang lima hal: tentang umurnya dalam apa ia gunakan, tentang masa mudanya dalam apa ia habiskan, tentang hartanya darimana ia peroleh dan dalam apa ia belanjakan, dan tentang apa yang ia amalkan dari yang ia ketahui (ilmu),” (HR. At-Tirmidzi dari jalan Ibnu Mas’ud z. Lihat Ash-Shahihah, no. 946).

Al-Quran sebagai pedoman hidup orang beriman telah memberi panduan agar kita dapat mempergunakan usia kita dengan ibadah dan beramal kebajikan. Al-Quran juga memberi hikmah dan penjelasan yang lengkap tentang tanda-tanda fisik yang ada pada tubuh kita dalam rentang usia kita agar manusia mampu mengambil pelajaran dan menambah keimanan.

Selagi masih ada kesempatan janganlah menunda-nunda waktu. Ketika kita menyesali perjalanan usia dan perjalanan waktu yang telah kita lalui tanpa bekal untuk suatu kehidupan yang panjang maka merugilah kita akan kesempatan yang Allah S.W.T berikan.

- Selamat beraktifitas -

16/12/2021

*السلام عليكم ورحمة الله وبركاته*
*بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ*

Allah SWT berfirman:

اِنْ اَحْسَنْتُمْ اَحْسَنْتُمْ لِاَنْفُسِكُمْ ۗ وَاِنْ اَسَأْتُمْ فَلَهَا ۗ فَاِذَا جَآءَ وَعْدُ الْاٰخِرَةِ لِيَسٗٓئُوْا وُجُوْهَكُمْ وَلِيَدْخُلُوا الْمَسْجِدَ كَمَا دَخَلُوْهُ اَوَّلَ مَرَّةٍ وَّلِيُتَبِّرُوْا مَا عَلَوْا تَتْبِيْرًا
in ahsantum ahsantum li`anfusikum, wa in asa`tum fa lahaa, fa izaa jaaa`a wa'dul-aakhiroti liyasuuu`uu wujuuhakum wa liyadkhulul-masjida kamaa dakholuuhu awwala marrotiw wa liyutabbiruu maa 'alau tatbiiroo

"Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri. Dan jika kamu berbuat jahat, maka (kerugian kejahatan) itu untuk dirimu sendiri. Apabila datang saat hukuman (kejahatan) yang kedua, (Kami bangkitkan musuhmu) untuk menyuramkan wajahmu lalu mereka masuk ke dalam masjid (Masjidilaqsa), sebagaimana ketika mereka memasukinya pertama kali dan mereka membinasakan apa saja yang mereka kuasai."
(QS. Al-Isra' 17: Ayat 7)

Allah SWT berfirman:

مَنْ عَمِلَ صَالِحًـا فَلِنَفْسِهٖ ۚ وَمَنْ اَسَآءَ فَعَلَيْهَا ۖ ثُمَّ اِلٰى رَبِّكُمْ تُرْجَعُوْنَ
man 'amila shoolihan fa linafsih, wa man asaaa`a fa 'alaihaa summa ilaa robbikum turja'uun

"Barang siapa mengerjakan kebajikan, maka itu untuk dirinya sendiri, dan barang siapa mengerjakan kejahatan, maka itu akan menimpa dirinya sendiri; kemudian kepada Tuhanmu kamu dikembalikan."
(QS. Al-Jasiyah 45: Ayat 15)

Kadang kita bukan tidak tahu tentang kebenaran dari ayat tersebut, tapi terkadang kita sering tidak merasa yakin, padahal jelas, kita diingatkan untuk tidak meremehkan kebaikan, karena kita tidak akan pernah tahu dimana ridho Allah Ta'ala berada.

Ibarat jika kamu tidak ingat dimana kamu telah menebarkan benih-benih tanaman, suatu saat air hujanlah yang akan memberitahukannya, karena ia yang akan menumbuhkannya..

Maka tebarkan benih-benih kebaikan dimanapun dan kepada siapapun, karena kamu tidak akan pernah mengetahui dari yang manakah kamu akan menuai hasilnya...

Tebarlah kebaikan walaupun sepertinya bukan pada tempatnya, karena kebaikan takkan pernah sirna dimanapun ia tertanam..

Dan jangan pernah takut akan tersaingi, karena berlomba-lomba dalam kebaikan adalah ibadah..

Selamat beraktifitas .

bersholawat pada Rasul,إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا صَلُّوا...
14/12/2021

bersholawat pada Rasul,

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (QS. Al-Ahzab: 56)

"Allaahumma sholli alaa muhammadin nabiyyil ummiyyi wa alaa aalihi wasallim."

Artinya:

"Ya Allah, limpahkanlah sholawat kepada Nabi Muhammad yang tiada dapat membaca dan menulis (Ummy) dan semoga keselamatan tercurah kepada segenap keluarganya."

Di dunia ini tidak ada orang yang cuek, yang ada hanyalah orang yang sudah bosan, bukan prioritas dan tidak penting. Ada...
24/09/2021

Di dunia ini tidak ada orang yang cuek, yang ada hanyalah orang yang sudah bosan, bukan prioritas dan tidak penting. Ada banyak orang yang begitu cepat bosan terhadap sesuatu yang sedang dikerjakannya ataupun sesuatu yang dimilikinya, tetapi apakah kita tahu bahwa sifat bosan adalah termasuk akhlak yang buruk atau tidak baik, karena itu tandanya kita termasuk orang yang kurang bersyukur.
Rasa bosan terjadi bukan hanya terhadap benda yang kita miliki, tetapi lebih parahnya ada juga orang-orang yang bosan terhadap pasangan / istrinya.
Jika orang tersebut dalam keadaan mampu dan berlebih, orang yang cepat merasa bosanan akan melakukan apapun yang mereka inginkan, termasuk dalam hal gonta-ganti barang yang mereka s**a, padahal segala sesuatunya nanti pasti akan ada hisabnya, dan jika mereka termasuk golongan orang yang biasa saja maka menderitalah mereka dalam menjalani hari dengan kebosanannya, bahkan orang lainpun bisa menjadi pelampiasan amarah / emosi / pelariannya.

12/09/2021

Belajar keteladanan Ir.Sholah Athiyah yang ingin memulai bisnis

Shollalahuala Muhammad

Address

Pasuruan

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Kalam posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to Kalam:

Videos

Share