08/10/2023
Cerpen santri mbeling
SANTRI MBELING
Episode: 15
di makam Mbah wali jabat
Setelah solat Magrib, panji membagikan kue pemberian pak haji kepada teman teman nya yang ada di kamar.
Setelah membuka amplop,,, panji kaget lalu berkata lirih:
100 rb, banyak sekali uang ini,,,, lebih baik aku simpan saja di lemari bajuku, siapa tau nanti ada perlunya. Lagian aku tidak membutuhkan nya, makan minum juga sudah di kasih pak kyai.
Adzan isak terdengar dari musholla pondok.
Setelah Solat isak,,, panji belajar ngaji baca jus Ammah sama kang subur.
Setelah ngaji,,,, panji pergi ngopi di warung pak slamet yang berada di belakang pondok.
Sementara, para santri senior bergegas menuju musollah untuk mengikuti kajian kitab ihya yang di ajar oleh sang kyai.
Panji duduk di bawah pohon mangga sambil menikmati kopi dan kepulan asap rokok marlboro pemberian kyai A***k.
Sambil duduk santai, panji berkata lirih:
Tadi itu aneh yaa,,, mengapa kyai menyuruhku untuk membaca Al fatiha kemudian di tiupkan ke dalam gelas,,!!!
Terus buat apa air nya,,,, sungguh membingungkan.
Panji,,,, teriak kang ujang.
Tumben kamu gak ikut Ngaji ihya di musollah, biasanya kamu ikut mendengarkan kajian sang kyai.
Males kang, capaik, ingin santai aku, ucap panji.
Kamu minta kopi sana sama kang slamet, ini uangnya.
Minta indomie sekalian.
Hemmm,,, banyak sekali uangnya, ucap kang ujang.
Ini uang di beri pak kyai kemarin, kata panji berbohong.
Setelah memesan kopi dan indomie, kang ujang kembali duduk menghadap panji.
Kang ujang,,, kamu berapa lama tinggal di pondok ini,,, tanya panji.
Baru setahun kang, jawab kang ujang.
Berapa umur mu sekarang,,, kata panji
17 tahun kurang kang, emang ada apa, kata kang ujang.
Gak apa apa, hanya tanya saja, ujar panji.
Kang,,, kalau ada orang yang baca surat Al fatiha,,, terus di tiupkan ke dalam gelas berisi air, itu apa maksudnya, dan untuk apa,,!!
Itu dukun kang, jawab kang ujang.
Dukunnya beragama islam. Al fatiha itu di pake mantra, air itu,,, biasanya untuk mengobati orang sakit, atau untuk syarat lainnya, tergantung permintaan tamunya.
Bahasa sunda atau jawa itu Dukun.
Bahasa indonesianya itu paranormal.
Bahasa medis namanya dokter
Tujuannya sama, hanya beda alat dan caranya kerjanya saja.
Emang kamu kepingin jadi dukun,,,hahaha.
Enak loh jadi dukun, banyak uangnya.
Oh,,,, gitu yaaa, gumam panji.
Soalnya aku lihat kyai begitu kang.
Kalau kyai itu memang sering di datangi tamu, bahkan di undang untuk di mintai tolong kang, kata kang ujang.
Makanya ngaji yang pinter, biar kaya kyai.
Waktu terus berlalu, warung semakin rame oleh kedatangan para santri pondok.
Tak terasa sudah jam 11 malam, dan ujang pun pamit duluan.
Tak lama kemudian,,, panji pun bergegas kembali ke pondok. Disaat panji berjalan,,, panji tak menyadari kalau jalan yang di laluinya bukan jalan pulang menuju pondok, tapi jalan setapak menuju makam kyia jabat.
Begitu sampai di depan gapura,,, panji baru menyadarinya.
Ya Allah,,,, ternyata aku tidak sadar kalau salah jalan, ini kan gapura makam kyai jabat dan keluarga sang kyai,,,,
Lampu di makam sudah nyalah tapi kok remang remang yaa,,, ternyata lampunya di ganti dengan yang lebih kecil.
Lebih baik aku ke makam saja, kepalang tanggung sudah berada di gapura makam.
Setelah berada di depan makam, panji Remaja langsung duduk di samping makam bersandar kayu penyangga.
Tanpa salam tanpa tawasul juga wirid, panji hanya diam saja sambil menikmati kepulan asap rokok.
Tak lama kemudian,,, datang seseorang dengan sorban yang di tutupkan kepalanya seperti perempuan berkerudung.
Setelah salam dan duduk tak jauh di samping panji,,, orang itu pun bertawasul kemudian membaca dzikir.
Bukankah itu suara kyai A***k,,,, tapi mengapa kyai A***k tidak melihatku, padahal hanya berjarak kurang lebih 5 meter, gumam panji.
Apalagi aku merokok, kan kelihatan nyalah apinya.
Aneh,,,,
Seperti kang soleh kemarin lusa, dia juga tidak bisa melihat ku.
Panji mendengar dengan jelas wirid yang di baca oleh kyai A***k.
Allah, Allah, Allah, kata panji lirih.
Mengapa kyai A***k ini memanggil Allah terus menerus.
Dan
Mengapa Allah juga tidak datang walau di panggil berulang ulang,,,,,
Apa Allah tidak mendengar panggilan kyai A***k ya,,,, atau Allah mendengar tapi tidak mau datang ketika di panggil kyai A***k,,,,
Membingungkan,,!!!
Jadi penasaran, gimana rupanya wujud Allah itu,,!! Aku ingin tau.
Kira kira,,,, Allah datang gak ya,,,
Setelah kurang lebih 2 jam,,, kyai A***k berdiri kemudian uluk salam:
Assalamualaikum,,,,,
Waalaikumsalam, jawab panji keceplosan.
Mendengar salamnya di jawab,,, kyai A***k diam kemudian pergi berlalu tanpa melihat sekitar makam.
Sambil berjalan pulang,,, kyai a***k berkata dalam hati:
Siapakah yang menjawab salam ku tadi,,,
Padahal tidak ada siapa siapa selain diriku.
******
Di dekat makam kyai jabat,,, setelah membuang puntung rokok,,, panji duduk bersilah menghadap makam kemudian berkata lirih:
Coba aku panggil Allah seperti kyai A***k, barang kali Allah mau datang menemuiku.
Tanpa Tawasul, panji langung mengucapkan Allah, Allah, Allah.
Tak terasa,,, sudah hampir satu jam panji duduk sambil tak sadar telah melantunkan Asmak Dzikir ismudzat, Dzikirnya orang orang ahli Torekot.
Hemmmm,,,, capaik juga mulut ku, ujar panji kemudian menghentikan dzikirnya.
Walau aku panggil berkali kali,,, Allah juga tidak datang.
Sama saja kaya kyai A***k.
Ketika panji haus dan capaik telah duduk bersila,,, tiba tiba dari gapura makam ada seorang perempuan setengah tua berjalan mendekati makam.
Sambil membawah nampan,,, perempuan itu uluk salam di depan panji:
Assalamualaikum,,,,
Waalaikumsalam jawab panji polos.
Ini gus teh hangat, minunlah, kata orang perempuan tua kemudian meletakkan nampan di depan panji.
Ini untuk saya nek,,,,tanya panji.
Iya gus, untuk kamu. Jawab perempuan tua.
Sering seringlah main kesini di malam hari.
Oh iya,,,,Allah sekarang sedang sibuk tidak mau di ganggu.
Nanti,,, kalau Allah tidak sibuk,, Allah pasti datang menemui mu.
Oh gitu yaa nek, jawab panji.
Iya nek, nanti kalau tidak ngantuk tidak capaik aku akan main lagi ke makam ini.
Nenek siapa namanya dan mana rumahnya,,,
Nama nenek Nur saidah, rumah nenek dekat makam ini.
Nenek pamit dulu ya,,,Assalamualaikum
Waalaikumsalam salam, jawab panji.
Setelah minikmati teh hangat,,,,dan kepulan asap rokok,,, panji pun kembali ke pondok.
Setelah berada teras di musollah, panji langsung merebahkan badannya.
~ bersambung