Ratusan Massa Tolak Tambang Laut Beriga Pilih Menginap di Kantor Gubernur Babel
PANGKALPINANG, AksaraNewsroom.ID -- Ratusan massa aksi menolak aktivitas tambang laut di Perairan Beriga memilih menginap di halaman kantor Gubernur Provinsi Bangka Belitung. Mereka memilih bermalam lantaran belum menemui titik terang terkait rencana aktivitas penambang timah di laut tersebut, Senin malam (28/0/2024).
Aksi massa yang terdiri dari masyarakat Desa Batu Beriga, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Babel dan mahasiswa tersebut dikabarkan akan berlanjut sampai besok pagi.
Mereka menyatakan akan terus bertahan menunggu kedatangan dan keputusan dari Pejabat (Pj) Gubernur Babel agar membantu mereka mencabut Izin Usaha Perusahaan (IUP) PT Timah Tbk di Perairan Laut Desa Batu Beriga.
Salah satu warga nelayan setempat yang juga ikut bermalaman di halaman depan Kantor Gubernur Babel, Tancap, menyampaikan keluh kesahnya dan harapan mereka besok pagi terhadap Pj Gubernur Babel, Sugito agar bisa membantu membatalkan rencana penambangan laut di Beriga.
Dia menyebutkan mereka bertahan di halaman Kantor Gubernur Babel ini sampai putusan rekomendasi dari Pj Gubernur masyarakat tidak akan pulang.
"Kami sudah datang jauh-jauh dari kampung yang memakan waktu sekitar kurang lebih 3 jam lamanya ini masa' ngak ada hasil, jadi kami bertahan disini sampai ada hasil," tegasnya.
Ia kembali melanjutkan, "Kalau tidak ada hasil besok pagi, kami bermalaman lagi disini sampai kami mendapatkan hasil dan permasalahan kami dengan PT Timah selesai dan untuk IUP nya dicabut," kata dia melanjutkan
Sementara itu Perwakilan dari Mahasiswa Universitas Bangka Belitung (UBB), Hamka Sabara Adiguna, yang juga ikut andil menyuarakan pembelaan terhadap masyarakat Desa Batu Beriga ini sampai kapanpun akan memperjuangkan dan mempertahankan hak masyarakat agar pemerintah Provinsi Babel mencabut IUP PT Timah di perairan laut Desa Beriga.
"Sampai saat ini kan keputusan dari pihak PT Timah sendiri untuk teru
Tolak Tambang Laut Beriga, Ribuan Massa Aksi Datangi Kantor PT Timah Pangkalpinang
PANGKALPINANG - Hampir seribuan massa aksi menolak penambangan laut Beriga, Kabupaten Bangka Tengah, menyampaikan sejumlah tuntutannya di Gedung PT Timah di Pangkalpinang, Senin (28/10/2024) yang berlangsung sekitar pukul 12.00 WIB.
Sejumlah masa dari berbagai gabungan mulai dari masyarakat dengan mayoritas nelayan, aliansi mahasiswa hingga organisasi lingkungan hidup tampak kompak satu suara menyampaikan penolakan tambang laut di Desa Batu Beriga.
Meski cuaca tampak begitu terik, namun tak menyurutkan niat dan semangat massa aksi untuk menyampaikan orasinya di pintu gerbang PT Timah, bahkan massa tampak terus berdatangan dari berbagai kalangan.
"Apapun yang terjadi, kami tetap menolak tambang laut di Beriga. Jaga laut Beriga," seru massa aksi dalam orasinya dari pantauan Aksara Newsroom.
"Pak, buka Pak," ujar salah satu ibu-ibu yang merupakan masyarakat Beriga.
Aktivitas tambang laut dikhawatirkan masyarakat akan merusak ekosistem yang selama ini terjaga di Laut Desa Beriga.
Namun sayangnya, kedatangan massa aksi hanya sampai di pintu gerbang tanpa ada perwakilan PT Timah yang merespon.
Tak hanya di PT Timah, aksi massa penolakan tambang laut di Perairan Beriga ini kemudian dilanjutkan atau bergeser ke Perkantoran Pemprov Bangka Belitung.
Aksi massa penolakan tambang laut di Beriga ini dikabarkan akan berlansung selama tiga hari di Kantor PT Timah di Pangkalpinang hingga Rabu, 31 Oktober 2024. (hjk/dd)
Tolak Tambang Laut Beriga, Ribuan Massa Aksi Datangi Kantor PT Timah Pangkalpinang
PANGKALPINANG, AksaraNewsroom.ID - Hampir seribuan massa aksi menolak penambangan laut Beriga, Kabupaten Bangka Tengah, menyampaikan sejumlah tuntutannya di Gedung PT Timah di Pangkalpinang, Senin (28/10/2024) yang berlangsung sekitar pukul 12.00 WIB.
Sejumlah masa dari berbagai gabungan mulai dari masyarakat dengan mayoritas nelayan, aliansi mahasiswa hingga organisasi lingkungan hidup tampak kompak satu suara menyampaikan penolakan tambang laut di Desa Batu Beriga.
Meski cuaca tampak begitu terik, namun tak menyurutkan niat dan semangat massa aksi untuk menyampaikan orasinya di pintu gerbang PT Timah, bahkan massa tampak terus berdatangan dari berbagai kalangan.
"Apapun yang terjadi, kami tetap menolak tambang laut di Beriga. Jaga laut Beriga," seru massa aksi dalam orasinya dari pantauan Aksara Newsroom.
"Pak, buka Pak," ujar salah satu ibu-ibu yang merupakan masyarakat Beriga.
Aktivitas tambang laut dikhawatirkan masyarakat akan merusak ekosistem yang selama ini terjaga di Laut Desa Beriga.
Namun sayangnya, kedatangan massa aksi hanya sampai di pintu gerbang tanpa ada perwakilan PT Timah yang merespon.
Tak hanya di PT Timah, aksi massa penolakan tambang laut di Perairan Beriga ini kemudian dilanjutkan atau bergeser ke Perkantoran Pemprov Bangka Belitung.
Aksi massa penolakan tambang laut di Beriga ini dikabarkan akan berlansung selama tiga hari di Kantor PT Timah di Pangkalpinang hingga Rabu, 31 Oktober 2024. (hjk/dd)
Ketua dan Anggota Pansus Beriga DPRD Babel, Pahlevi Syahrun dan Rina Tarol, mengaku masih menunggu sejumlah dokumen terkait legalitas rencana penambangan di Perairan Beriga, Desa Batu Beriga, Kabupaten Bangka Tenga.
Hal itu diungkapkan keduanya usai melakukan audensi dengan Ikatan Karyawan Timah (IKT) dan sejumlah warga pro tambang dengan Tim Pansus Beriga, Rabu (23/10)/2024).
#timahbangkabelitung #nelayan #pttimah #iup #tambanglaut #bangkabelitung #beriga #bangka #ikt #iup #amdal #babel #laut #pantaibangka