Aini

05/09/2024

Geleng geleng kepala

28/08/2024

Ya Allah aku tidak pernah tahu niat hati seseorang kepadaku
Siapapun yg menghalangi kebagaiaanku
Yang punya niat buruk kepadaku
Yg menjelekkan ku di belakang
Aku serahkan semua kepadamu ya Rabb 🤲
Cukup tangamu yg membalas

Tapi sebaliknya kalo orang itu baik kepadaku .. tak ada niat buruk dibelakangku bahagiakan hidupnya amiinn

23/07/2024

Terima kasih sudah menjadi orang yang paling banyak berinteraksi dan masuk ke daftar interaksi mingguan saya! 🎉 Nur Dani, Aninda Az Zain, Ayu Liya

18/07/2024

Ngobrol yuk kita sharing

17/07/2024

Jangan mengeluh dan tetaplah berusaha Karena sejatinya sebagai seorang KONTEN KREATOR itu kita Pencipta Konten jadi berikanlah apa yg kita mampu secara optimal.
Selamat istirahat 🥰

17/07/2024

🎉 Facebook mengenali saya karena memulai percakapan yang menarik dan menghasilkan konten yang menginspirasi di antara rekan-rekan saya!

17/07/2024

Kunci kenikmatan itu cuma satu yaitu
Jangan menginginkan kenikmatan orang lain
Siang semua 😘☘️

16/07/2024

Datang pada ngga ngomong dulu

16/07/2024

Jangan galau jangan risau .. segerin aja pakai es jeruk 😁😍

Yuk guys ramaikan akun aku.. ada cidukan kejojor untuk yg sering mampir di room aku .. salam interaksi bunda bunda pejuang Monet 🤗🥰😘😘

10/07/2024

10/07/2024

Ngga ada yang instan.. semua butuh perjuangan.. semangat teman2 konten kreator 💪😍😍

09/07/2024

Selamat malam .. selamat istirahat semuanya 🫶🥰

31/03/2024

Saya telah menerima 1.100 tanggapan pada postingan saya dalam 30 hari terakhir. Terima kasih atas dukungan Anda. 🙏🤗🎉

29/03/2024

Terima kasih kepada pengikut terbaru saya! Senang Anda bergabung! Upin Ipin Ntd Returns, Dewiyanti Rafiq, Ningsih Tiva, M Zafvin Ali, Ridwan Las Dan Reklame, Juli Laoly, Teuku Ibrahim, Dirjo, Evievi Tetriyani

23/03/2024

Gara-gara nonton vidionya Aurel aku praktekin ke Ayuk Mecca. Ternyata dia gakuat juga guys nahan tawa 😂🤣

20/03/2024

Kenapa FB saya tidak bisa melihat postingan temen2 ya 😭

20/03/2024

Saya telah menerima 1.000 tanggapan pada postingan saya dalam 30 hari terakhir. Terima kasih atas dukungan Anda. 🙏🤗🎉

15/03/2024

Betooolll 🤣🤣🤣🤣

11/03/2024

Jiarah ke makam adek kemarin .. semoga kelak bisa menjadi penolong ayah bunda dan Ayuk Mecca di surga ya nak .. amiiinn

11/03/2024

Saya mendapatkan 45 tanggapan dan 64 balasan di postingan populer terbaru saya! Terima kasih atas dukungan berkelanjutan Anda. Saya tidak mungkin menyelesaikan ini tanpa Anda. 🙏🤗🎉

11/03/2024

Saya mendapatkan 243 pengikut, membuat 134 postingan dan menerima 1.314 tanggapan dalam 90 hari terakhir! Terima kasih atas dukungan berkelanjutan Anda. Saya tidak mungkin berhasil tanpa Anda. 🙏🤗🎉

06/03/2024

JANGAN BIARKAN JEMURAN DI LUAR (2)

Penulis: Sarasvati Tunggadewi

Laki-laki itu mengantongi celana dalam milik Asih. Dia kembali menaiki sepedanya. Mengayuhnya dengan begitu semangat. Sepanjang jalan, senyumnya tak pernah surut. Di kepalanya, berputar adegan rencana bu-suk.

Jalanan yang sepi amat menguntungkannya. Dia tidak perlu susah payah mengeluarkan banyak energi untuk saling menyapa dengan sesamanya. Tidak perlu berpura-pura tersenyum ramah di balik gemuruh dendam di dadanya.

Amarah pada orang di sekitarnya, selama ia simpan dengan begitu rapat. Hanya bisa memendam dan dalam hati mengu-mpat.

Malam ini, semesta memberi kesempatan kepada pemuda bertubuh kurus itu untuk mempraktekkan apa yang selama ini dia pelajari diam-diam. Ilmu yang ia dapat dari seorang nan jauh di sana.

Rumah reot yang berada di ujung desa menjadi tujuan akhir. Rumah satu-satunya yang jauh dari tetangga. Sepeda tua yang selama ini menjadi teman dalam setiap perjalanan, dia senderkan pada pohon jati yang sudah ma-ti. Pemuda itu masuk ke dalam rumahnya.

Segera, dia mengambil ‘harta’ berharganya. Sebuah kantong kain hitam yang ia letakkan di bawah kolong dipan. Isinya ia keluarkan semua.

Ada bongkahan batu kemenyan yang begitu besar. Beberapa belati kecil lengkap dengan sarungnya. Ada p**a potongan kain mori bertuliskan huruf arab gundul, tanpa harokat.

Lalu tiga lembar kartu ‘lintrik’ yang ia dapat setelah tujuh malam bersemedi di sebuah makam keramat. Dan yang terakhir, ada boneka kayu yang memiliki rambut panjang.

Semua itu ia dapatkan dari seseorang yang dengan senang hati mengajarkannya. Pria tua yang pemuda itu anggap sebagai keluarga. Sebab hanya pria itu yang mau menerimanya dengan tangan terbuka tanpa mencela.

Belati kecil dengan sarung bergambar ukiran naga, pemuda itu ambil. Dia membawanya ke sudut rumah. Mendekati sebuah kurungan yang terbuat dari bambu. Kurungan itu berisi hewan peliharaannya.

Sebuah ayam jago ‘cemani’ berukuran sedang. Jenis ayam yang seluruh anggota tubuhnya berwarna hitam. Pemuda itu sengaja memelihara beberapa ekor. Mengembang biakkan agar memudahkannya dalam melakukan rentetan ritual yang akan dia lakukan di masa mendatang.

Posisi pemuda itu yang membelakangi cahaya, membuat bayangannya terlihat jelas di dinding anyaman bambu. Tampak bayangan tangan pemuda itu memegang seekor ayam jantan. Sementara tangan satunya yang memegang belati, bergerak ke dua arah. Naik turun sambil menekan. Menggo-rok tepat di leher ayam.

Sreettt!

Da-rah langsung muncrat keluar. Memercik mengenai wajah pemuda itu. Dia buru-buru bangkit, mengambil wadah yang terbuat dari batok kelapa kering. Da-rah dari ayam cemani itu ia tampung di sana. Sampai benar-benar habis tanpa sisa.

Gedebug!

Bang-kai ayam itu dilempar begitu saja. Sudah tidak lagi dibutuhkan.

Pemuda itu membawa hasil tampungan da-rah keluar rumah. Termasuk dengan celana dalam curiannya. Tak lupa boneka kayu pemberian dari gurunya.

Beralaskan anyaman daun kelapa. Pemuda bertubuh kurus itu duduk bersila. Di depannya sudah ada segala yang ia butuhkan untuk melakukan ritual.

Mulanya, dia mengangkat boneka kayu di depan wajahnya. Bibirnya bergerak-gerak. Berkomat-kamit membaca mantra hitam yang sudah ia hafal di luar kepala.

“Retno Winarsih … lulut, luluto marang awakku.
Malih rupoku. Dadio Janoko marang paweruhmu.
Ijabah kabeh tembungku. Lulut, manut, takluk!”

Boneka berukuran kecil itu kemudian dilumuri dengan da-rah dari ayam cemani. Disusul celana dalam hasil curiannya, dicelupkan hingga basah semuanya.

Terakhir, pemuda itu bangkit dari duduk. Dia melepas celananya, termasuk dalamannya. Celana dalam yang sudah lusuh dan robek di beberapa titik itu juga diperlakukan sama. Dicelupkan hingga seluruh kainnya basah. Lalu keduanya disatukan, diikat dan dililitkan di boneka.

Selesai. Pemuda itu tersenyum menyeringai. Dia membawa boneka yang sudah dililiti dua celana dalam itu ke pojok rumah. Mengikat dan menggantungnya di bawah atap.

Masih dalam kondisi tanpa bu-sana. Tanpa alas kaki, pemuda itu berjalan menjauh dari rumahnya. Melangkah di tengah gelapnya malam. Melawan dinginnya hawa setelah turun hujan.

Dia baru berhenti di perempatan jalan. Berdiri tepat di tengah-tengah. Mulutnya tak berhenti. Terus saja merapal mantra dan menyebut nama gadis incarannya.

Jantung pria itu berdebar begitu kencang. Selain karena mantra yang dia ucap menggundang energi dari makhluk tak kasat mata. Dia juga takut kalau sewaktu-waktu ada orang yang melintas. ‘Kamenungsan’ adalah sebuah pantangan besar. Akan gagal total semua rencananya.

Namun, semesta sepertinya memang totalitas berpihak padanya. Hujan kembali turun dengan begitu deras. Malam pun kian larut. Orang-orang malas keluar rumah.

Menggigil di bawah guyuran hujan. Pemuda itu berusaha untuk bertahan. Menunggu ritualnya bekerja sampai gadis pujaannya datang menyambutnya. Sayangnya, hingga hujan reda dan kokok ayam terdengar, yang ditunggu tak kunjung datang.

Murka. Pemuda itu kembali kembali ke rumah. Membongkar boneka bekas ritualnya. Melepas ikatan dua celana dalam. Dia menenteng celana dalam curiannya.

Bibirnya menggumam. “Kok iso, gagal? Apa awakku salah mengambil celana dalam?”

Sarasvati Tunggadewi

05/03/2024

Konten ni orang kocak2 ga pernah gagal bikin aku ngakak , 🤣

04/03/2024

Haloo semua .. selamat malam
selamat istirahat 🥰