Berguru Pada Alam

Berguru Pada Alam seni memaknai kehidupan Seni Memaknai Kehidupan!!
(178)

Address

Ngawinan
63283

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Berguru Pada Alam posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to Berguru Pada Alam:

Share

The Wisdom of mBah Nun

Maiyah Itu Adalah …

1. Maiyah adalah di mana saja kita berada – di rumah, ditempat bekerja, di rumah ibadah maupun di pasar, di jalan dan di manapun saja – selalu kita bersama Alloh dan Rosululloh. Kapan saja kita sadar maupun tidur, di pagi hari, siang, sore, atau malam hari – selalu kita bersama. Maiyah adalah membangun perlawanan Badar yang sabar dan berilmu matang terhadap segala tindakan membangun rumah-rumah yang menjauhkan manusia dari Alloh dan Rosullulloh, terhadap konsep pasar dunia yang menyepelekan Alloh, terhadap manajemen penataan kehldupan yang mendhalimi Alloh dan Rosululloh. 2. Maiyah adalah dengan siapapun saja kita berada – dengan keluarga, dengan teman-teman, dengan masyarakat, bahkan ketika kita sedang berada di tengah makhluk-makhluk Alloh yang memusuhi kita – selalu kita bersama Alloh dan Rosululloh.Maiyah adalah perlawanan Badar yang sabar dan berilmu matang terhadap segala kekuasaan yang tidak menghadirkan Alloh dan Rosululloh didalam bangunan keluarga-keluarga manusia, didalam peta pergaulan masyarakat. 3. Maiyah adalah apapun yang kita alami- kegembiraan atau kesedihan, kekayaan atau kemiskinan, kesepian atau tidak kesepian, di kesunyian atau di keramaian, dalam keadaan sehat atau sakit, dalam kekalahan atau kemenangan – selalu kita bersama Alloh dan Rosululloh. Maiyah adalah perlawanan Badar yang sabar dan berilmu matang terhadap segala macam sistem dan ideologi kehidupan yang membangun kesedihan manusia, yang memiskinkan manusia di tengah luasnya rahmat dan rizqi Alloh, yang mengucilkan kemanusiaan, yang menyakiti dan menyakitkan manusia, yang memenangkan energi setan dan menindas Rahman-Rahim Alloh didalam bangunan negeri dan negara manusia. 4. Maiyah adalah apapun sebab-sebab kehidupan yang menimpa kita – ketika dijunjung atau dicaci, ketika dipuji atau dihina, ketika ditemani atau dikucilkan, ketika diangkat atau dijatuhkan, ketika disayang atau tak diperdulikan, ketika disapa atau diacuhkan, ketika diberi atau dicuri- akibatnya hanya satu: ialah selalu kita bersama Alloh dan Rosululloh.Maiyah adalah perlawanan Badar yang sabar dan berilmu matang terhadap segala jenis kebudayaan, segala jenis benda teknologi, sastra dan lagu, kesenian dan kerajinan, berita dan hiburan – yang menjunjung kebodohan dan mencaci ilmu, yang memuja kekonyolan dan melecehkan derajat manusia, yang membiayai besar-besaran kehinaan nilai, yang menghancurkan kehormatan makhluk Alloh, yang mencuri Rahmat Alloh untuk kepentingan sendiri. 5. Maiyah adalah apaun yang kita jumpai atau menjumpai kita – batu, air langit, dedaunan, cahaya, kegelapan, kaca, keburaman, peristiwa, sejarah, revolusi dan amuk, peluru, otoritas yang memalsukan kekuasaan Tuhan, angin, nafas dan seluruh badan kita sendiri – rnembawa kita untuk selalu bersama Alloh dan Rosululloh. Maiyah adalah perlawanan Badar yang sabar dan berilmu matang terhadap segala bentuk kekuasaan dan pemerintahan yang memperlakukan alam dan kehidupan manusia untuk makar kepada kehendak suci Alloh yang di-informasikan melalui Rosullulloh. 6. Maiyah adalah apapun yang mengepung kita dan menyerbu kita – roh halus, jin setan, energi liar, santet dan tenung, dzat-dzat makar, rudal, kelicikan penguasa, kesombongan cendikiawan, getaran-getaran kejahatan dalam ilmu dunia dan kendaraan informasi, nafsu kaum munafiqin, tipuan kaum musyrikin dan Eyuan kaum dholimin – tidak mengakibatkan apa-apa kecuali istiqamah kebersamaan kita dengan Alloh dan Rosullulloh. Maiyah adalah perlawanan Badar yang sabar dan ilmu matang untuk membangun Daulah Maiyatullah, kebersamaan dengan Alloh dan Rosululloh, kerajaan syukur kepada Alloh dan pemerintahan terima kasih kepada Rosululloh, beriringan dengan idzinillah dan qudntillah membaur seluruh alam dan kehidupan manusia bersama Rosululloh untuk bertasbih dan bersujud kepada Alloh.

Maiyah- Luasan

Warga Kiai Kanjeng Sepuh berkeliling ke mana-mana, ke rumah-rumah masyarakat, ke alun-alun, lapangan masjid atau kelurahan, gedung olah raga, jalan raya, trotoar atau dimana pun saja: melakukan maiyahan – Bercelana putih, berbaju putih, bertutup kepala putih. Belum tentu karena mereka orang-orang alim (istilah ini sungguh menggelikan), religius, rajin shalat, suntuk wiridan. Pakaian putih-putih itu bukan kostum pentas, dan sama sekali tidak diperuntukkan bagi siapa pun yang melihatnya. Pakaian putih itu mereka peruntukkan bagi diri mereka sendiri. Mereka itu orang-orang yang mengerti bahwa hidup mereka masih kotor, masih banyak dosa dan maksiat, kepada rnanusia maupun maksiat kepada Alloh. Maka mereka memerlukan dorongan dan rangsangan untuk melakukan proses pembersihan diri “reresik”. Maka putih-putih itu mereka tujukan kepada suasana hati dan konsentrasi pikiran mereka sendiri, agar kalau bisa jangan menerus-neruskan yang kotor-kotor, yang belum tentu baik dan benar, yang tidak sejati dan tidak abadi.Jadi benar-benar pakaian putih itu bukan show custome bagi para penonton atau siapapun, melainkan untuk dirinya sendiri. Kalau pun kepada Tuhan mereka persembahkan putih-putih itu, bukan untuk melaporkan kesucian, melainkan justru untuk mengakui kehitaman.

Nearby media companies


Other Digital creator in Ngawinan

Show All