15/02/2024
Yuk Ngaji Yuk Aswaja:
*DAHSYATNYA SAKARATUL MAUT*
😭😭😭😭😭😭😭
Diriwayatkan dari Hasan, sesungguhnya Rasulullah saw. menyebutkan tentang kematian, sakaratul maut dan kesakitannya. Beliau bersabda: "Detik-detik sakaratul maut sakitnya bagaikan tiga ratus sabatan (pukulan) pedang. ” Ketika Nabi saw. ditanya tentang kematian dan kedahsyatannya, beliau bersabda: “Sakitnya kematian yang paling ringan, bagaikan duri yang ditarik-tarik dari bulu (kain wool), apakah tarikan duri itu tidak disertai bulu, tentu bulu-bulu itu akan ikut tertarik keluar bersamanya."’
Pada suatu ketika Rasulullah mendatangi orang yang sakit, lalu beliau bersabda: "Sungguh aku mengetahui apa yang terjadi padanya, keringat dingin keluar daripadanya, menunjukkan tajamnya pisau kematian yang sangat menyakitkan. "
Ali karramallaahu wajhah mengingatkan akan kematian, ia berkata : “Jika Anda tidak mati dalam berperang, Andapun akan mati. Demi Alloh yang setiap jiwa berada dalam genggaman kekuasaanNya, seribu kali pukulan, lebih ringan sakitnya daripada detik-detik kematian seseorang yang terbaring di atas ranjang.”
*Auza’i berkata: “Telah sampai khabar kepadaku, bahwa seorang mayit masih merasakan sakitnya kematian selama ia belum dibangkitkan dari kuburnya.*” _*Saddad bin Aus berkata: “Kematian merupakan kondisi dan peristiwa yang sangat mengerikan yang terjadi di antara dunia dan akhirat bagi orang yang beriman, ia lebih sakit daripada digergaji, dipangkas dengan gunting, digoncang di dalam air yang mendidih. Seandainya seorang mayit mampu meceritakan sakitnya kematian pada penduduk dunia, tentu mereka tidak akan bisa hidup tenang dan tidak p**a dapat tidur nyenyak”*_ Nabi saw. bersabda: “Mati mendadak kenyamanan tersendiri bagi orang yang beriman, dan kerugian besar bagi orang yang durhaka."
*Diriwayatkan dari Makhul dari Nabi saw., beliau bersabda“Seandainya satu rambut dari rambut-rambutnya mayit diletakkan pada ahli langit dan bumi, tentu mereka akan mati atas izin Allah. karena setiap rambut dari orang yang mati, tidaklah terjatuh pada” sesutu melainkan ia akan mati p**a.*_ ” _Dan diriwayatkan: "Seandainya satu tetes dari sakitnya kematian di jatuhkan pada gunung-gunung di dunia, tentu gunung-gunung itu akan hancur._ "
*Diriwayatkan, bahwa ketika Ibrahim as. wafat, Allah swt berfirman kepadanya: "Bagaimana Anda mendapatkan sakitnya kematian, wahai kekasihku? " Dia menjawab: “Bagaikan tusukan sate dari besi yang terbakar lalu ditusukkan ke dalam bulu-bulu basah, lalu ditarik." Allah berfirman: “Padahal Aku telah meringankannya bagi Anda.*" '
_Diriwayatkan dari Musa as. sesungguhnya ketika ruhnya didatangkan kepada Allah, Tuhannya berfirman kepadanya: “Wahai Musa, bagaimana Anda mendapatkan kematian?" Musa berkata: “Aku dapati diriku bagaikan burung pipit yang digoreng di bolak balik di tempat penggorengan (wajan), tidaklah dia mati lalu istirahat dan tidak p**a selamat lalu terbang.”_ *Menurut riwayat lain, Musa berkata: “Aku dapati diriku bagaikan kambing hidup yang dikuliti oleh tukang jagal*.”
Diriwayatkan dari Nabi saw., bahwa ketika beliau sakit keras menjelang kematiannya, sementara di sisi beliau terdapat gelas berisi air. lalu beliau memasukkan jari ke dalam air gelas, kemudian mengusapkannya pada wajahnya yang mulia, seraya berdoa; “Ya Allah, ringankan sakaratul maut bagiku.” Sementara Fathimah yang berada di sisi beliau berkata: “Betapa dukanya diriku, karena kedukaanmu, wahai ayahku." Beliau bersabda: ”Tidak ada kedukaan bagi ayahmu setelah hari ini, wahai anakku? ”
_Umar ra. berkata kepada Ka’ab Al-Akhbar: “Wahai Ka'ab. ceritakanlah kepadaku tentang kematian.” Ka’ab berkata: “Ya, baiklah, wahai Amirul Mukminin, sesungguhnya kamatian itu bagaikan dahan yang banyak durinya, lalu dimasukkan ke dalam Iubang seseorang, kemudian dikeluar masukkan, hingga tertariklah yang tertarik dan tertinggallah yang tertinggal.”_
Dahsyatnya kecemasan dan kebingungan pada detik-detik kematian pada dasarnya ada tiga macam, yaitu:
1.Kedahsyatan dan kerasnya rasa sakit pada waktu naza ’, sebagaimana} yang telah disebutkan di atas.
2.Ketakutan terhadap bentuk rupa Malaikat Maut.
Ketakutan dan kecemasan yang luar bisa menerobos masuk mencekam hati, ketika melihat bentuk rupa Malaikat Maut. Seandainya seseorang melihat bentuk Malaikat Maut yang akan mencabut ruh manusia yang durhaka, tentu ia tidak akan mampu melihatnya, sekalipun ia adalah orang besar dan kuat.
Diriwayatkan dari Ibrahim AI-Khalil as. ia berkata kepada Malaikat Maut: “Bisakah Anda memperlihatkan kepadaku bentuk rupa Anda ketika mencabut ruh orang yang durhaka?” Malaikat Maut berkata: “Anda tidak akan mampu melihatnya.” Ibrahim berkata: “Tetapi baiklah aku ingin melihatnya. Lalu aku berpaling darinya dan diapun berpaling dariku, ketika aku menoleh dan menghadap padanya lagi, tiba-tiba aku melihat bentuk rupa orang laki-laki hitam tinggi besar, berpakian serba hitam, baunya sangat busuk, dari mulutnya keluar asap dan api yang menyala-nyala, lalu Ibrahim jatuh pingsan. Setelah sadar, ia melihat Malaikat Maut sudah berubah bentuk sebagaimana pertama kali. Ibrahim berkata: "‘Hai Malaikat Maut, seandainya Anda tidak datang untuk mencabut nyawa orang yang durhaka, tetapi sesungguhnya ketika ia melihat Anda saja sudah cukup dapat membuatnya binasa.”
Diceritakan, dari para nabi tentang kondisi sakaratul maut atau pada saat naza ’, sesungguhnya bentuk rupa Malaikat Maut pada waktu itu, seandainya seseorang melihatnya di waktu tidur, tentu seluruh sisa umur menjadi menyumbat di kerongkongannya. Lalu bagaimana bila ia melihatnya pada saat yang sangat menegangkan dan amat dahsyat (sakatarul maut)? Sementara bagi orang yang taat, dia akan melihat Malaikat Maut itu, dalam bentuknya yang paling bagus dan paling indah.
Ikrimah meriwayatkan dari Ibnu Abbas ra., sesungguhnya Ibrahim as. adalah seorang laki-laki pencemburu, ketika dia keluar rumah . selalu mengunci pintunya, pada suatu hari ketika ia kembali p**ang ke rumahnya, ia dapati ada seorang laki-laki di dalam satu ruangan rumahnya, lalu Ibrahim berkata: “Siapakah yang memasukkan Anda ke dalam rumahku?” Ia menjawab: Aku masuk karena penghuni rumah ini.” Ia berkata: “Aku penghuni rumah ini.”Aku masuk rumah ini, atas perintah Tuhanku dan Tuhan pemilik rumah ini.” Ibrahim berkata: “Malaikat siapakah Anda ini?” Ia menjawabi “Aku adalah Malaikat Maut.” Ibrahim bertanya: “Apakah Anda dapat memperlihatkan rupa Anda ketika mencabut ruh orang mukmin?" Ia menjawab: “Ya.” Kemudian ia berpaling dariku dan akupun nan rupawan, bajunya sangat indah dan harum baunya. Lalu Ibrahim berkata: “Wahai Malaikat Maut, tidaklah Anda menjumpai seseorang menjelang kematiannya, melainkan bentuk Anda itu sudah cukup baginya untuk membuatnya mati.”
Pada saat yang kritis itu seseorang juga diperlihatkan pada dua Malaikat Hafazhah. Wahib berkata. sesungguhnya telah sampai keterangan kepadaku, bahwa tidaklah ada seorang mayit ketika menjelang kematiannya, melainkan ia pasti melihat dua malaikat yang mencatat amal-amalnya (Malaikat Hafahzah). Jika ia adalah orang yang berbakti kepada Tuhannya. dua malaikat itu berkata kepadanya: “Kami sampaikan kepada Anda, semoga Allah membalas Anda dengan balasan yang lebih baik. Betapa banyak majlis kebenaran yang Anda lakukan dan kami selalu mencatatnya buat Anda, dan betapa banyak amal saleh yang Anda lakukan, yang telah kami catat buat Anda.” Apabila orang tersebut adalah orang yang durhaka, maka kedua malaikat itu berkata padanya: “Kami sampaikan kepada Anda, semoga Allah tidak memberikan balasan yang baik kepada Anda, betapa banyak majlis kejahatan yang Anda lakukan yang semuanya telah kami catat buat Anda, betapa banyak kejahatan-kejahatan yang Anda lakukan, betapa banyak kekejian-kekejian yang Anda perdengarkan kepada kami, yang semuanya telah kami catat buat Anda, maka dengan cacatatan buku amal Anda ini, Anda tidak akan mendapatkan balasan yang baik dari Allah swt. maka ketika itu orang tersebut matanya menjadi terbelalak, melihat kedua malaikat tersebut dan iapun tidak akan kembali ke dunia untuk selama-lamanya.
4. Dahsyatnya ketakutan orang yang durhaka, ketika melihat tempatnya di neraka, sementara ia dalam kondisi sa
karatul maut. Yang demikian itu cukup memporak-porandakan dan membuatnya hancur, berbagai perasaan yang mengerikan campur baur, mereka menjadi hina dina dan tak berdaya mengantarkan kepergian ruhnya yang keluar dari jasad; Tatapi ruh itu tidak akan keluar sebelum mereka mendengarkan seruan Malaikat Maut, akan salah satu kemungkinan dari dua manusia. Dua kemungkinan seruan bagi manusia itu ialah: ”Berbahagialah Anda dengan neraka, wahai musuh Allah”; Berbahagialah Anda dengan surga, wahai kekasih Allah.” Nabi saw bersabda :
لن يخرج احدكم من الدنيا حتى يعلم اين مصيره وحتّى يرى مقعده من الجنّة اوالنار.
Artinya : Salah seorang dari anda semua,tidak akan keluar dari dunia ( mati), sampai ia mengetahui dimana tempat kembalinya,dan melihat tempat duduknya dari surga atau neraka".
*(Mukasyafatul Qulub)* _Semoga kita semua dimatikan dalam keadaan husnul khotimah ma'a luthuf wal afiah_
*يا الله بها يا الله بهايا الله بحسن الخاتمة* silahkan bagikan semoga bermanfaat......