Insidelombok

Insidelombok Media Informasi Pulau Lombok dan Sekitarnya

PEMANDANGAN LANGIT PAGI INISenin (26/5) Terlihat bentuk awan yang menurut warga menyerupai Gili Tramena (Trawangan, Meno...
26/05/2025

PEMANDANGAN LANGIT PAGI INI

Senin (26/5) Terlihat bentuk awan yang menurut warga menyerupai Gili Tramena (Trawangan, Meno, Air) yang ada di wilayah Lombok Utara sebelum akhirnya awan tersebut menyatu satu sama lainnya.

Menurut semeton mirip gak bentuknya ?

Terima kasih atas informasi yang diberikan kepada Inside Lombok

Pemerintah Daerah (Pemda) Lombok Tengah (Loteng) akan memanggil 200 pengusaha atau pemilik hotel, villa dan restoran yan...
26/05/2025

Pemerintah Daerah (Pemda) Lombok Tengah (Loteng) akan memanggil 200 pengusaha atau pemilik hotel, villa dan restoran yang belum sudah membangun tanpa ada izin atau ilegal. Pemda pun menyiapkan langkah untuk memberikan sanksi tegas kepada pengusaha yang tidak taat aturan.

"Kami akan undang mereka yang punya villa atau apa fasilitas atau hotel, kami akan undang untuk menyampaikan kewajiban mereka. Untuk dipenuhi," ujar Wakil Bupati Loteng, M Nursiah, Jumat (23/5).

Wabup menyebut data villa hotel dan restoran yang dibangun secara ilegal telah dikantongi oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) dan Dinas Pariwisata (Dispar). Pihaknya akan menjadwalkan untuk memanggil dan memberikan pemahaman terhadap para pengusaha ini.

"Itu memang sudah terdata di Dinas Perizinan, termasuk juga dari Dinas Pariwisata. Dari data yang dimiliki, memang wajib kita bukan dalam konteks penertiban kemudian menghilangkan investasi tentu kami nanti akan mengundang mereka," ujarnya.

Dijelaskan Wabup, langkah-langkah tersebut untuk memberikan pemahaman soal kewajiban mereka. Selain itu, Pemkab juga akan menyiapkan sanksi bagi pelanggar ini. "Kalau mereka melanggar aturan, apa sanksinya. Yang jelas, kita tetap mendukung investasi pendukung pariwisata," tegasnya.

Di sisi lain, mengakui jika pihaknya selama ini kecolongan dengan kasus tersebut. Padahal, sejak awal pihaknya sudah mewanti-wanti kepada para penguasa ini untuk mematuhi aturan baik itu berupa peraturan daerah (Perda) atau undang-undang yang lebih besar.

"Kecolongan, betul. Makanya kita segera mengundang mereka untuk sama-sama memahami aturan, baik itu konsekuensi ekonomi dan lingkungan. Kalau sudah membangun, sudah beroperasi tidak berizin, nanti ada sanksi dari peraturan daerah termasuk yang lebih tinggi dari undang-undang," tandasnya.

Insidelombok.id

PIHAK YG TERLIBAT DALAM PERNIKAHAN DINI DILAPORKAN LPAKetua LPA Kota Mataram, Joko Jumadi, menyampaikan bahwa laporan ya...
25/05/2025

PIHAK YG TERLIBAT DALAM PERNIKAHAN DINI DILAPORKAN LPA

Ketua LPA Kota Mataram, Joko Jumadi, menyampaikan bahwa laporan yang diajukan ditujukan kepada seluruh pihak yang diduga terlibat dalam memfasilitasi pernikahan anak tersebut, termasuk di antaranya orang tua dan penghulu. “Pihak yang dilaporkan adalah mereka yang turut memfasilitasi berlangsungnya pernikahan anak ini. Dalam proses itu tentu ada beberapa pihak yang terlibat, bisa saja orang tuanya, atau penghulu yang menikahkan,” ujar Joko saat ditemui di Polres Lombok Tengah pada Sabtu, 24 Mei 2025.

Sumber : detikcom

LOMBA MOMOT MECO Di Korea Selatan, ada sebuah lomba unik di mana pesertanya diminta untuk tidak melakukan apa pun alias ...
25/05/2025

LOMBA MOMOT MECO

Di Korea Selatan, ada sebuah lomba unik di mana pesertanya diminta untuk tidak melakukan apa pun alias hanya bengong. Kompetisi ini sudah berlangsung sejak beberapa tahun terakhir. Aturannya sangat simpel: peserta cukup duduk diam selama 90 menit tanpa berbicara, mengecek ponsel, atau tertidur.
Lomba yang dinamakan “Space-out” ini bertujuan untuk mengajak orang-orang beristirahat sejenak dan berhenti membandingkan diri dengan kesibukan orang lain.

Semeton tertarik ikutan?

Sumber : infipop

Tebak kegiatan semeton 🤯Sumber : HAI LOTIM
25/05/2025

Tebak kegiatan semeton 🤯

Sumber : HAI LOTIM

DPRD Kabupaten Lombok Utara (KLU) meminta Bupati KLU, Najmul Akhyar segera mengevaluasi jajaran Perusahaan Daerah Air Mi...
25/05/2025

DPRD Kabupaten Lombok Utara (KLU) meminta Bupati KLU, Najmul Akhyar segera mengevaluasi jajaran Perusahaan Daerah Air Minum (Perumda) Amerta Dayan Gunung Lombok Utara. Evaluasi ini tidak hanya pada posisi direktur melainkan juga dewan pengawas (dewas).

Wakil Ketua I DPRD KLU, Hakamah menyebutkan jika ditelisik lebih jauh banyak persoalan di perusahaan tersebut yang masih belum bisa terselesaikan. Mulai dari kepastian air di Gili Trawangan, ketersediaan air di Gili Meno hingga capaian target pelanggan yang jauh dari harapan pemerintah.

"PDAM ini perlu dievaluasi karena selama ini pekerjaannya belum kelar. Di Perda, target 80 persen pelanggan belum jelas tercapai. Apalagi setiap tahun ada penyertaan modal dari pemerintah, tapi deviden yang kembali untuk perusahaan itu sendiri sangat kecil. Tentu harus ada evaluasi karena masalah air ini masalah pelik di KLU," ungkapnya, kamis (22/5).

Penyertaan modal dari pemerintah yang selama ini hanya kembali sebagai deviden untuk kebutuhan operasional perusahaan, tanpa dampak signifikan pada peningkatan pelayanan atau cakupan pelanggan.

Hakamah menekankan, pentingnya menempatkan individu yang profesional, kompeten, dan mampu menjembatani berbagai persoalan air di KLU. Tak hanya direktur, posisi dewan pengawas juga tak luput dari sorotan. Menurutnya, idealnya jabatan dewas tidak boleh diemban oleh orang yang memiliki rangkap jabatan.

"Seharusnya dewas fokus, jangan rangkap jabatan. Kalau pengawas ya jadi pengawas yang baik, sesuai dengan tugasnya. Kalau merangkap nanti tidak akan fokus. Intinya harus evaluasi tidak hanya di PDAM," terangnya.

Lebih lanjut, ia meminta semua pihak di PDAM, bahkan pejabat lain di lingkungan Pemda KLU, untuk dirombak demi meningkatkan kinerja dan mengejar ketertinggalan dari kabupaten/kota lain. "Bupati harus tempatkan orang yang profesional, punya kualitas dan kapabilitas, dan harus jujur," imbuhnya.

Selengkapnya di insidelombok.id

Pasca Ramadan 2025 kemarin, destinasi wisata Giong Siu di Kota Mataram belum diaktifkan kembali sebagai tempat kamping. ...
25/05/2025

Pasca Ramadan 2025 kemarin, destinasi wisata Giong Siu di Kota Mataram belum diaktifkan kembali sebagai tempat kamping. Pasalnya, pengelola salah satu destinasi wisata tersebut masih melakukan perbaikan.

“Kemarin terakhir ada sebelum puasa. Itu dah yang terakhir tamu yang masuk,” kata Ketua Pokdarwis Bahana Lestari Babakan, Ahmad Saiful Wardi, Rabu (21/5) pagi. Ia mengatakan pasca lebaran Giong Siu sudah tidak lagi menerima kunjungan tamu. Pasalnya, beberapa fasilitas rusak akibat perubahan cuaca yang terjadi. “Kalau sekarang sebenarnya masih kami siapkan penataan sekaligus sambil tunggu anggaran, selain kami masih off juga,” lanjutnya.

Ia mengatakan, salah satu fasilitas yang rusak yaitu angkringan. Kerusakan ini disebabkan karena adanya ranting yang patah dan menimpa angkringan tersebut. “Penataannya yang paling urgent. Soalnya kemarin juga kena hujan angin. Ada beberapa ranting yang patah sama angkringan kami roboh,” katanya.

Keberadaan Giong Siu selama ini banyak dimanfaatkan oleh komunitas. Kunjungan paling ramai yaitu pada jelang akhir. Bahkan setiap akhir pekan komunitas banyak yang datang berkunjung ke destinasi wisata tersebut.

“Biasanya tamu camp ramainya akhir tahun, makanya kami Insya Allah sekitaran Juli-Agustus mulai beroperasi. Bisa dibilang 90 persen komunitas, walaupun jumlahnya nggak banyak per grup,” ungkapnya.

Biaya masuk ke lokasi tersebut sebesar Rp15 ribu per orang. Besaran tarif ini disebut hanya untuk sekali masuk dan bebas camping hingga beberapa hari. “Rp15 ribu per orang. Sekali masuk dan terserah berapa malam ngecamp,” ungkapnya.

Sementara untuk penyewaan fasilitas camping, pengelola Giong Siu sudah menyiapkannya. Adapun tarifnya yaitu sebesar Rp5 ribu untuk ayunan dan Rp30 ribu untuk tenda. “Kita sudah siapkan fasilitas camping. Tapi bisa juga bawa sendiri oleh pengunjung. Fasilitas kami sudah banyak yang rusak,” katanya.

Insidelombok.id

Para jemaah saat ini harus lebih bersabar meski sudah berada di Tahun Suci. Pasalnya, para jemaah mulai mengeluhkan kart...
25/05/2025

Para jemaah saat ini harus lebih bersabar meski sudah berada di Tahun Suci. Pasalnya, para jemaah mulai mengeluhkan kartu nusuk belum diberikan dan menyebabkan tidak bisa masuk ke Masjidil Haram untuk melaksanakan ibadah.

Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kota Mataram, Hamdun mengatakan jemaah haji Kota Mataram terbagi kedalam dua kloter, yaitu kloter 3 merupakan kloter utuh dan kloter campuran. Saat ini, kartu nusuk kloter 3 sudah aman dan bisa melaksanakan ibadah di Masjidil Haram. Sedangkan untuk kloter 9 atau campuran sebanyak 40 persen belum mendapatkan kartu nusuk tersebut.

“Kita tetap koordinasi dengan petugas di sana untuk memastikan kartu nusuknya,” katanya, Jumat (23/5) pagi. Dijelaskan, sekitar 40 persen jemaah yang belum mendapatkan kartu nusuk tersebut diminta untuk segera diselesaikan. Karena dengan kartu nusuk, jemaah bisa melaksanakan ibadah shalat di Masjidil Haram. “Makanya itu saya minta kejar ini. Bagaimana dari syarikahnya di Makkah supaya semua sudah selesai,” katanya.

Guna melaksanakan ibadah salat di Masjidil Haram, para jemaah diminta sementara waktu menggunakan aplikasi nusuk. Dengan adanya aplikasi tersebut, para jemaah bisa menunjukan kartu nusuk melalui aplikasi. “Mereka diusahakan pakai aplikasi nusuk dulu. Bisa dan itu diusahakan,” katanya.

Salah seorang jemaah kloter 9 dari Sekarbela, Syamsul Rizal mengatakan kartu nusuk yang belum keluar ini baru dirasakan pertama kali. Lebih dari seminggu di Tanah Suci belum bisa maksimal melaksanakan ibadah di Masjidil Haram. Bahkan lebih sering melaksanakan shalat di hotel karena kartu nusuk yang belum keluar.

“Alhamdulillah jemaah kloter 9 semua sudah masuk ke Masjidil Haram. Saya atur dia jemaah sekitar 35 orang, dan 18 orang sudah keluar kartu nusuknya saya suruh di depan, dan yang tidak punya kartu nusuk di belakang biar tidak diperiksa. Akhirnya alhamdulillah bisa masuk,” katanya.

Sementara terkait dengan penggunaan aplikasi tersebut, diakuinya memang ada. Hanya saja beberapa pintu masuk para petugas tidak menerima penggunaan aplikasi namun harus menggunakan kartu yang diterbitkan langsung. “Ada beberapa pintu masuk itu tidak menerima penggunaan aplikasi,” ucapnya.

Sebuah rumah di Desa Sigar Penjalin Kecamatan Pemenang menjadi sasaran sekelompok pelaku perampokan bertopeng. Atas keja...
25/05/2025

Sebuah rumah di Desa Sigar Penjalin Kecamatan Pemenang menjadi sasaran sekelompok pelaku perampokan bertopeng. Atas kejadian tersebut pemilik rumah mengalami kerugian materil yang ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.

Kasat Reskrim Polres Lombok Utara, AKP Pungguan Huathaean yang mengkonfirmasi kejadian ini menyatakan pihaknya saat ini tengah intens melakukan penyelidikan. Berdasarkan keterangan dari korban yang telah melapor, kawanan perampok mendatangi rumah pada dini hari tanggal 18 Mei. Mereka beraksi dengan menutup wajah, menyulitkan korban untuk mengenali identitas para pelaku. Sasaran utama perampokan ini adalah uang tunai dan perhiasan.

"Keterangan pelapor, uang tunai sejumlah Rp15 juta rupiah dan perhiasan yang telah dibawa. Jumlahnya (pelakunya berapa banyak, Red) belum bisa dipastikan karena malam hari," ungkapnya, Kamis (22/5).

Meskipun jumlah total kerugian perhiasan belum bisa dikonfirmasi secara pasti karena kondisi gelap saat kejadian, dipastikan nilainya tidak sedikit, mengingat harga perhiasan yang bervariasi. Saat ini, tim penyidik menemukan beberapa petunjuk awal di lokasi kejadian, yang mengindikasikan bahwa para pelaku mungkin masuk dengan cara membobol atau merusak bagian tembok rumah korban untuk melancarkan aksinya. "Ada bekas tembok pekarangan rumah korban yang dirusak oleh pelaku ini," ucapnya.

Adapun barang bukti yang diamankan sebagai petunjuk lanjutan penyelidikan dari kasus ini. Berupa surat-surat perhiasan milik korban untuk mengidentifikasi jenis dan perkiraan nilai perhiasan yang hilang. Meskipun demikian, AKP Pungguan menegaskan bahwa detail teknis penyelidikan tidak dapat disampaikan ke publik. "Untuk teknis penyelidikan tidak bisa saya sampaikan karena sifatnya rahasia," tuturnya.

Sementara itu, Polres Lombok Utara mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan meningkatkan keamanan lingkungan sekitar. Bagi warga yang memiliki informasi terkait kasus ini, diharapkan untuk segera melapor kepada pihak berwajib guna membantu proses penyelidikan. "Kami imbau masyarakat agar tetap mengantisipasi segala bentuk kejahatan terutama pencurian dan memasang CCTV di pekarangan masing," pungkasnya.

Insidelombok.id

Turis Indonesia yang berlibur ke Jepang bakal bisa melakukan pembayaran dengan QRIS mulai 17 Agustus 2025. "Mudah-mudaha...
25/05/2025

Turis Indonesia yang berlibur ke Jepang bakal bisa melakukan pembayaran dengan QRIS mulai 17 Agustus 2025.

"Mudah-mudahan kalau tidak ada halangan yang berarti kita bisa launching penggunaan outbond (QRIS) itu tanggal 17 Agustus yang akan datang," kata Filianingsih, Deputi Gubernur BI.

Selain Jepang, BI juga sedang melakukan proses kerja sama dengan negara China, India, Korea Selatan, dan Arab Saudi agar QRIS juga bisa digunakan di negara-negara tersebut.

Seorang ojol (ojek online) mendapatkan orderan fiktif dari seorang customer melalui chat yang meminta belanja di minimar...
25/05/2025

Seorang ojol (ojek online) mendapatkan orderan fiktif dari seorang customer melalui chat yang meminta belanja di minimarket. Dalam orderannya, ojol tersebut diminta belanja popok bayi dan minyak kayu putih dengan total biaya Rp164.500. Selain itu, ojol tersebut juga diminta top up sebesar Rp207.000. Setelah itu, orderan langsung dibawa ke lokasi customer tersebut. Namun sesampainya di lokasi, customer tersebut tidak ada kabar. Setelah dikonfirmasi ke satpam, ternyata nama customer tersebut memang tidak ada.

Harapannya kasus penipuan seperti ini tidak terulang lagi dan para ojol lebih hati-hati.

Terima kasih atas informasi yang diberikan kepada insidelombok

Cahaya Sukma Dewi salah satu perwakilan NTB pada ajang Pemilihan Puteri Indonesia pulang setelah meraih top 16. Perwakil...
25/05/2025

Cahaya Sukma Dewi salah satu perwakilan NTB pada ajang Pemilihan Puteri Indonesia pulang setelah meraih top 16. Perwakilan NTB ini meraih predikat juara ke 2 untuk best evening gown dengan balutan material kerang Mutiara Lombok.

Puteri Indonesia 2025, Cahaya Sukma Dewi mengatakan banyak tantang yang harus dihadapi selama pemilihan. Salah satunya melawan ketakutan selama berada di tempat karantina. “Struggle saya itu kurang PD pada potensi yang saya miliki. Merasa tidak pantas,” katanya.

Namun beberapa hal unik yang harus diketahui dari diri seorang Cahaya Sukma Dewi. Dimana, Perempuan kelahiran tahun 2003 ini s**a makan es batu. Kebiasan ini tidak bisa dihilang selama masa karantina. Untuk bisa memenuhi salah satu hobinya itu, setiap pagi selalu meminta satu cup es batu kepada pelayanan di hotel.

Bagi Sukma, memakan es batu itu bisa mengembalikan moodnya dan bisa lebih semangat untuk menjalani karantina. Kebiasan ini sudah ada sejak SMP dan masih sampai sekarang. Makan es batu ini sambungnya mulainya dari meniru kebiasaan saudaranya. Selain makan es batu, ketika ada permasalahan yang dihadapi, komunikasi dengan orang tua terutama ibu selalu menjadi pilihan Sukma selama di karantina.

“Suka makan es batu. Disana ada kulkas tapi kan tidak sempat buat es batu. Jadi setiap pagi pada saat sarapan di hotel selalu minta satu cup es batu. Itu di cemil selama di bis dan itu buat mood Sukma naik. Lebih semangat,” katanya.

Menjadi bagian dari Puteri Indonesia tahun 2025 ini bukan tanpa adanya persiapan. Ikut pada ajang pemilihan ini sudah diimpikan sejak masih kecil. Bahkan sempat menaruh mahkota sebagai simbol puteri pada saat masih di Taman Kanak-Kanak.

“Cita-cita waktu TK. Itu nonton ajang Puteri Indonesia di TV. Itu s**a nonton sama keluarga dan waktu pertama ada di snap dan sudah pernah menjadi story di media social. Alhamdulillah rezekinya tahun 2025 ini,” ungkapnya.

Insidelombok.id

Address

Jalan Angsoka II No 2 Mataram
Mataram
83126

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Insidelombok posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to Insidelombok:

Share