Insidelombok

Insidelombok Media Informasi Pulau Lombok dan Sekitarnya

Penanganan kasus Lombok Sumbawa Motocross senilai Rp24 miliar di Inspektorat NTB masih tersendat. Kepala Kejati NTB, Ene...
30/05/2025

Penanganan kasus Lombok Sumbawa Motocross senilai Rp24 miliar di Inspektorat NTB masih tersendat. Kepala Kejati NTB, Enen Saribanon mengungkapkan bahwa pihaknya belum menerima hasil audit dari Inspektorat NTB sejak tahun lalu.

"Kita belum terima, masih menunggu (hasil)," kata Enen, Senin (19/5). Kejaksaan telah melayangkan surat untuk menanyakan progres audit, namun Inspektorat NTB masih menyatakan bahwa proses audit masih berjalan.

Dalam rangka percepatan penanganan kasus, Inspektorat NTB telah meminta bantuan Kejati NTB untuk menghadirkan saksi-saksi yang pernah diperiksa di Kejati NTB. Hal ini menunjukkan bahwa kedua lembaga tersebut terus berkoordinasi untuk menyelesaikan kasus ini.

"Belum ada hasil yang kami terima. Kami sudah kirim surat untuk berkoordinasi," tambah Enen. Meskipun belum ada informasi detail mengenai temuan pusat, berdasarkan pemeriksaan awal, terdapat dugaan kesalahan administrasi yang menjadi fokus penyelidikan.

Kejati NTB masih menunggu hasil audit untuk menentukan langkah selanjutnya dalam penanganan kasus ini. Dengan hasil audit yang diharapkan segera keluar, proses hukum dapat dilanjutkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Insidelombok.id

30/05/2025

Jumat (30/5) warga keluhkan kondisi lampu penerangan jalan umum (PJU) yang mati di jalan Praya Lombok Tengah. Warga berharap segera ada perbaikan karena dikhawatirkan dapat membahayakan pengguna jalan terutama pada malam hari.

Terima kasih atas informasi yang diberikan kepada Insidelombok

Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Budi Gunadi Sadikin merespon terkait viral nya pernikahan anak antara Y (14) dan R (17) d...
30/05/2025

Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Budi Gunadi Sadikin merespon terkait viral nya pernikahan anak antara Y (14) dan R (17) di Lombok Tengah (Loteng). Pernikahan tersebut sebelumnya menuai pro dan kontra.

Hal pertama yang disoroti Budi adalah fakta bahwa di Indonesia menikahkan anak-anak merupakan hal yang dilarang oleh Undang-Undang. Selain itu, menikah di usia anak juga mengundang dampak negatif dan berpotensi menjadi ancaman baru bagi kesehatan, terutama ibu dan anak.

"Pernikahan anak itu ada aturannya, Kalau menikah terlalu muda kemungkinan besar (keturunan, Red) stunting itu sangat tinggi," kata Budi saat hadiri pertemuan dengan Dikes se-NTB di Lombok Tengah, Rabu (28/5).

Menkes menyarankan, bagi anak-anak yang sudah terlanjur menikah dini diharapkan menunda untuk hamil atau memiliki anak. Hal itu penting agar anak yang dilahirkan nanti mampu bertumbuh kembang dengan baik.

"Jadi ada umur minimum di mana sebaiknya, walaupun meski menikah dini jangan buru-buru memiliki anak, agar bayi yang lahir dan tumbuh di Indonesia memiliki umur yang cukup supaya mereka tidak stunting," tegasnya.

Menurutnya, dari segi kesehatan pernikahan dini sangat berdampak buruk bagi kesehatan ibu dan anak. menyebut, efek dari itu nantinya akan melahirkan anak yang stunting dan menghambat pertumbuhan dan mengganggu intelektualnya. "Stunting itu kan intelektualnya menurun, kasihan mereka tidak bisa seperti teman-teman yang lain," tandasnya.

Insidelombok.id

Minside ikutan senang kalo bisa ngobatin kerinduan semeton inside yang lagi di perantauan 😍😍
29/05/2025

Minside ikutan senang kalo bisa ngobatin kerinduan semeton inside yang lagi di perantauan 😍😍

Semrawutnya pengelolaan sampah di Lombok Barat (Lobar) masih menjadi sorotan dan keluhan. Selain minimnya armada pengang...
29/05/2025

Semrawutnya pengelolaan sampah di Lombok Barat (Lobar) masih menjadi sorotan dan keluhan. Selain minimnya armada pengangkut, ketidakjelasan keberadaan tempat pembuangan sampah sementara (TPS) juga mengakibatkan sampah kerap kali menumpuk di lokasi-lokasi strategis. Bahkan, dari sekian banyak desa dan objek wisata yang ada, rata-rata tak memiliki tempat untuk mengolah dan membuang sampahnya.

Keluhan soal sampah itu salah satunya disampaikan Dirut PT Tripat, Eko Esti Santoso selaku pengelola Taman Narmada dan Suranadi yang mengakui selama ini mereka tak memiliki tempat pembuangan sampah yang jelas. "Selama ini sampah yang organik dibuatkan lubang kemudian ditimbun. Sedangkan sampah plastik kita kumpulkan dan dibuang di tempat pembuangan sampah," jelasnya saat dimintai keterangan belum lama ini.

Tempat pembuangan sampah yang dimaksud pun merupakan tempat sampah yang selama ini keberadaannya ramai dikeluhkan para pedagang di Pasar Narmada, lantaran sering dibiarkan meluber tanpa jadwal pengangkutan yang jelas. Hal itu sampai mengganggu aktivitas para pedagang yang berjualan di sana.

"Untuk sampah plastik biasanya teman-teman (petugas kebersihan, Red) membuangnya ke tempat sampah yang disediakan di pasar Narmada itu," bebernya. Eko mengaku, hal tersebut dilakukan pihaknya, lantaran sejauh ini tak ada armada angkutan sampah khusus yang menyasar objek-objek wisata di kawasan tersebut. Sedangkan kunjungan wisatawan disebutnya justru kian meningkat, terutama di akhir pekan.

"Kita sangat butuhkan adanya TPS dan sistem pengangkutan sampah yang jelas. Karena bagaimanapun juga, Taman Narmada dan Suranadi semakin banyak pengunjung, jadi sampah yang dibawa juga semakin banyak," pungkasnya.

Hal senada juga diutarakan oleh Ketua Pokdarwis Dewi Sedau, Sophia bahwa kondisi ini menyebabkan pihaknya selama ini hanya bisa mengolah sampah di kawasan wisata Gunung Jae dan sekitarnya dengan dibakar. "Sebelumnya sampah dibakar. Sekarang kami baru mau memulai untuk pengolahan," ungkapnya melalui pesan WhatsApp.

Selengkapnya di insidelombok.id

Aparat kepolisian dari Polsek Labuhan Haji bersama satu peleton anggota Sabhara Polres Lombok Timur (Lotim) menggelar ra...
29/05/2025

Aparat kepolisian dari Polsek Labuhan Haji bersama satu peleton anggota Sabhara Polres Lombok Timur (Lotim) menggelar razia minuman keras (miras) tradisional di sejumlah lapak sepanjang Pantai Labuhan Haji dan Suryawangi, Selasa malam (27/5/2025).

Kegiatan yang dimulai pukul 20.30 WITA tersebut menyasar enam titik berbeda yang diduga menjadi tempat penyimpanan dan penjualan miras tanpa izin. Hasilnya, petugas mengamankan sebanyak 67 botol air mineral ukuran 1,5 liter berisi miras tradisional jenis tuak serta 4 botol ukuran 0,5 liter berisi brem.

Kapolsek Labuhan Haji memimpin langsung razia tersebut, dengan dukungan penuh dari jajaran Sabhara Polres Lotim. Barang bukti miras kemudian dibawa ke Polres Lombok Timur untuk proses hukum lebih lanjut.

Kasi Humas Polres Lotim, AKP Nikolas Osman mengatakan bahwa razia ity merupakan bentuk komitmen Polres Lotim dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, khususnya di kawasan wisata. "Para pelaku menyimpan dan menjual miras tanpa izin, yang jelas melanggar hukum,” tegasnya.

Ia juga menambahkan bahwa razia miras akan terus digelar secara berkala untuk meminimalisir potensi gangguan kamtibmas yang kerap dipicu oleh konsumsi alkohol ilegal. "Miras itu menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya gangguan di masyarakat," pungkasnya.

Insidelombok.id

Pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG) di Lombok Barat (Lobar) terus dievaluasi. Pasalnya hingga April lalu, mas...
29/05/2025

Pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG) di Lombok Barat (Lobar) terus dievaluasi. Pasalnya hingga April lalu, masih ada puluhan ribu siswa yang dilaporkan belum tersentuh program tersebut.

"Program ini berjalan dengan segala kekurangannya. Sekolah memberikan laporan, kami teruskan ke Kodim sebagai mitra pelaksana daerah, dan dilakukan evaluasi terhadap masing-masing dapur atau SPPG (satuan pelayanan pemenuhan gizi)," ujar Sekdis Dikbud Lobar, Arief Nuradhi Herutomo saat dimintai keterangan belum lama ini.

Diterangkan, program MBG di Lobar saat ini telah menjangkau setidaknya 18 Taman Kanak-Kanak (TK), 46 Sekolah Dasar (SD) dan 13 Sekolah Menengah Pertama (SMP). Total siswa yang menerima manfaat MBG disebutnya mencapai 16.062 anak, terdiri dari 895 siswa TK, 9.870 murid SD, dan 5.297 siswa SMP.

Meski demikian, Arief mengakui masih ada ketimpangan dalam cakupan pelayanan. Karena dari total 10 kecamatan di Lobar, baru tujuh kecamatan yang terjangkau MBG. Antara lain Kecamatan Gerung, Kediri, Kuripan, Narmada, Lingsar, Lembar, dan Labuapi. Sedangkan sisanya masih belum terakomodir, lantaran keterbatasan jumlah dapur.

"Kalau kita lihat dari total siswa negeri dan swasta di Lombok Barat, masih ada lebih dari 60 ribu siswa yang belum terlayani program MBG. Kami berharap segera terbentuk SPPG baru untuk menjangkau wilayah yang belum terlayani," ungkapnya.

Dia juga menyampaikan terkait tantangan yang dialami dalam proses pelaksanaan MBG ini yang tidak hanya soal cakupan, melainkan juga menyangkut penyediaan bahan pangan. Kemudian harga bahan baku yang cukup tinggi di pasaran, yang dinilainya menyebabkan tekanan terhadap kualitas menu makanan. "Namun berkat peran petugas gizi di tiap dapur, pemenuhan gizi tetap terjaga meskipun dengan menu yang sederhana," terangnya.

Program MBG ini diakui Arief sebagai salah satu strategi Pemerintah dalam menekan angka stunting di kalangan pelajar. Dengan asupan gizi yang cukup sejak dini, pihaknya berharap risiko kekurangan gizi yang dapat memengaruhi tumbuh kembang anak bisa ditekan secara signifikan.

Selengkapnya di insidelombok.id

Penyidik Unit Pelayanan Perempuan dan Anak Reskrim Polres Lombok Tengah (Loteng) mulai melakukan klarifikasi terhadap ka...
29/05/2025

Penyidik Unit Pelayanan Perempuan dan Anak Reskrim Polres Lombok Tengah (Loteng) mulai melakukan klarifikasi terhadap kasus pernikahan anak antara R (17) dan Y (14) yang dilaporkan oleh Lembaga Perlindungan anak (LPA) Mataram. Para terlapor yakni ayah dari pengantin perempuan dan kedua mempelai diperiksa penyidik sekitar tiga jam dengan sekitar 20 pertanyaan.

Pendamping hukum keluarga pengantin, Muhanan mengatakan jadwal pemanggilan pertama itu untuk mengklarifikasi proses pernikahan anak di bawah umur itu, terutama kepada orang tua pengantin terkait dengan alasan menikahkan. "Orang tuanya ditanyai apakah mengetahui menikahkan anak di bawah umur itu tidak boleh, kenapa harus dinikahkan dan siapa saja yang hadir saat berlangsungnya pernikahan," ujarnya usai mendampingi pengantin diperiksa di Mapolres Loteng, Selasa (27/5).

Muhanan menuturkan, saat diklarifikasi terhadap pengantin anak pertanyaan adalah bagaimana mereka pertama dicegah untuk menikah, apa tujuan mereka kabur ke Sumbawa dan apa dasar mereka hingga sampai menikah. "Mereka memang tidak bisa jawab spontan, mereka hanya menjawab ‘melek merarik’ (memang mau menikah, Red)," kata Muhanan.

Di sisi lain, Muhanan berpandangan kasus pernikahan anak yang ada di Lombok tidak hanya terjadi kepada R dan Y saja. Namun ada puluhan bahkan ratusan pasangan pengantin anak lain, yang penanganan kasusnya tidak seheboh kasus kliennya saat ini. "Kasus yang sama kan banyak, kenapa ini ada yang melaporkan dan ini dilanjutkan. Mungkin karena pernikahan anak ini viral, boleh di bilang ‘no viral no justice’, padahal kasus yang sama ada," tandasnya.

Sebelumnya, Lembaga Perlindungan Anak (LPA) menyoroti kasus pernikahan anak di bawah umur itu, dan melaporkan pihak-pihak yang menikahkan kedua anak tersebut. "Yang (pengantin) perempuan sebenarnya sudah dua kali dilarikan. Dua kali berhasil di-belas (digagalkan pernikahan di bawah umurnya), tapi yang ketiga akhirnya dinikahkan,” jelas Ketua LPA Kota Mataram, Joko Jumadi saat dikonfirmasi Inside Lombok, Sabtu (24/5).

Selengkapnya di insidelombok.id

ALLAHU AKBAR 🥹🇵🇸"Begitu negara Palestina diakui oleh Israel, Indonesia siap untuk mengakui Israel, dan kita siap membuka...
29/05/2025

ALLAHU AKBAR 🥹🇵🇸

"Begitu negara Palestina diakui oleh Israel, Indonesia siap untuk mengakui Israel, dan kita siap membuka hubungan diplomatik dengan Israel,” kata Presiden Prabowo Subianto.

Hal itu ia sampaikan dalam konferensi pers bersama dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (28/05)

Sumber : bbcindonesia

Tahun ini pemerintah pusat akan menyalurkan hewan kurban ke masing-masing pemerintah daerah. Di NTB, Presiden RI Prabowo...
29/05/2025

Tahun ini pemerintah pusat akan menyalurkan hewan kurban ke masing-masing pemerintah daerah. Di NTB, Presiden RI Prabowo Subianto menyerahkan 11 hewan kurban salah satunya ke Kota Mataram.

Selama ini penyaluran hewan kurban dari Presiden RI hanya satu ekor saja di setiap daerah. Kota Mataram selama ini belum pernah mendapatkan bagian dari hewan kurban presiden.

Dengan kebijakan baru, tahun ini Kota Mataram mendapatkan jatah satu ekor hewan kurban dari Presiden RI. Hewan kurban yang akan disalurkan di Kota Mataram bersumber dari peternak setempat. “Ini pertama kali,” kata Peternak Mujitahid, Senin (26/5) siang.

Ia mengatakan, sebelumnya sudah ada yang memantau dari panitia dan tertarik dengan hewan ternak milik warga Sekarbela ini. Adapun jenis sapi yang dibeli Presiden RI yaitu bibit Bali dengan berat 669 kg dan berusia 4 tahun. Untuk harga sendiri yang sudah disepakati yaitu Rp54 juta. “Ini sudah diperiksa kesehatannya oleh petugas,” katanya.

Sementara itu, peternak yang lain Hilmaen mengatakan pakan yang diberikan selama ini hanya rumput. Pemeliharan untuk hewan ternak dengan bobot besar sudah biasa dilakukan setiap tahun untuk memenuhi kebutuhan pada saat Hari Raya Idul Adha. Sehingga perawatan yang terhadap hewan ternak ini disebut sudah biasa atau tidak terlalu rumit. “Sudah biasa dan ini sudah empat kali jual. Kalau sebelumnya itu sampai Rp70 juta,” terangnya.

Ia merasa ada kebanggaan Presiden RI membeli hewan kurban dari peternak lokal. Karena selama ini, hewan ternak miliknya yang dijual dibeli oleh Kapolda dan OPD lainnya. “Kita bangga lah ya. Ini baru pertama kalinya dan biasanya yang beli pejabat disini seperti DPRD, Kapolda,” ungkapnya.

Peternak berharap, selain hewan ternaknya dibeli, Presiden RI juga bisa meninjau langsung kondisi sapi yang dikurbankan. Karena selama ini yang turun memeriksa kondisi hewan ternak hanya petugas salah satunya dari tim kesehatan. “Alhamdulillah ini sudah fiks. Nanti diambil H-1 atau malam Hari Raya Idul Adha atau malam lebaran,” katanya.

Selengkapnya di insidelombok.id

29/05/2025

Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal menanggapi pernyataan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian yang menyebut pertumbuhan ekonomi NTB melemah. Miq Iqbal mengaku sudah bertemu langsung dan berkomunikasi dengan Mentri Dalam Negeri untuk menjelaskan terkait dengan persoalan bahwa sebenarnya pertumbuhan ekonomi mencapai 5,57 persen di luar pertambangan.

"Sebenarnya itu bukan teguran. Itu pertanyaan dari Mendagri. Saya juga sudah berkomunikasi langsung dan menjelaskan karena saat rapat itu tidak bisa hadir," kata Lalu Iqbal, Rabu (28/5).

Miq Iqbal, menjelaskan pertumbuhan ekonomi di luar sektor pertambangan, NTB tumbuh 5,57 persen. Bahkan, di sektor pertanian tumbuh lebih dari 10 persen.

"Sebenarnya kita sudah lampaui target nasional. Cuma karena masalah di tambang. Izin eksport konsetrat PT Amman itu dihentikan," jelasnya.

Miq Iqbal, bahwa sektor tambang cukup mempengaruhi karena saat ini smelter yang ada di Sumbawa Barat baru beroperasi namun kapasitasnya baru capai 40 persen yang mengakibatkan produksi turun sampai 40 persen.

"Sekarang bahkan satu bulan terakhir smelter berhenti sama sekali karena ada maslaah yang harus diinvestigasi," kata dia.

Permasalahan tersebut disebut tidak hanya terjadi pada PT Amman yang bahkan pertambangan sekelas Freeport juga mengalami hal yang sama.

"Saya sudah diwarning tim transisi bahwa situasi seperti itu ada kemungkinan terjadi penurunan pertumbuhan ekonomi kalau digabungkan dengan tambang," katanya.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut miq Iqbal lansung menemui dengan Menteri ESDM Bahlil. Menteri ESDM pun merespons positif permintaan Gubernur NTB.

"Saya bertemu langsung meminta supaya ada relaksasi ekspor bagi PT Amman dalam jumlah tertentu dan waktu tertentu untuk antisipasi situasi ini," tegasnya.

Dia menegaskan, kalau situasi ini tidak segera diatasi maka tahun depan itu bagi hasil bisa berakibat fatal misalnya pembagian hasil dari sektir tambang bisa saja nol.

"Kalau semua komponen yang lain sudah berkontribusi terhadap peningkatan pertumbuhan ekonomi, kecuali tambang karena tambang ini pengaruhnya cukup besar apalagi kontraksi yg dialami oleh tambang ini minus 30 persen," imbuhnya lagi.

Untuk itu kata Iqbal, mau tidak mau akan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi secara umum.

"Saya sudah jelaskan ke Mendagri dan beliau memahami situasi itu dan itu jawaban atas pertanyaan Mendagri kenapa NTB yang selalu di posisi tengah ke atas, kok, tiba-tiba minus. Ini fenomena tidak biasa tapi insidental yang datangnya karena ada sesuatu d luar kemampuan kita," tandasnya.

Polisi mengamankan seorang pria yang diduga melakukan penganiayaan terhadap ayah tirinya. Insiden tersebut terjadi di Ke...
29/05/2025

Polisi mengamankan seorang pria yang diduga melakukan penganiayaan terhadap ayah tirinya. Insiden tersebut terjadi di Kelurahan Pejarakan Karya, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram pada Selasa (27/05) lalu.

Pelaku berinisial AW (30), warga setempat, ditangkap di kediamannya setelah penyelidikan berhasil mengungkap identitasnya. Peristiwa penganiayaan itu sendiri dilaporkan terjadi pada 21 Mei 2025.

Kapolsek Ampenan, AKP Gede Sukarta menjelaskan penganiayaan terjadi sekitar pukul 20.00 Wita di rumah korban. Saat itu, AW dikabarkan berniat menyerang ibu kandungnya, yang kini menjadi istri dari korban. "Korban merupakan ayah tiri dari pelaku. Saat kejadian, ibu kandung pelaku yang merupakan istri korban hendak dipukul oleh pelaku," ujar Kapolsek.

Melihat situasi tersebut, korban mencoba menenangkan dan menasehati AW. Namun, AW malah berbalik menyerang korban dengan makian serta memukulnya menggunakan keranjang botol sebanyak tiga kali ke arah wajah.

Akibat aksi kekerasan itu, korban mengalami luka robek di bagian dahi, hidung, dan jari telunjuk. Korban kemudian melaporkan kejadian ini ke Polsek Ampenan. “Setelah menerima laporan, tim kami langsung melakukan penyelidikan," ungkap AKP Gede Sukarta.

AW sempat tidak berada di rumah, namun telah berhasil diamankan. Ia kini menghadapi ancaman hukuman penjara dan dapat dijerat dengan Pasal 351 KUHP terkait tindak penganiayaan.

Insidelombok.id

Address

Jalan Angsoka II No 2 Mataram
Mataram
83126

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Insidelombok posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to Insidelombok:

Share